Ruang guru (Mencari pembunuh Lita)

Gudang belakang

Setelah pulang dari sekolah sesuai dengan permintaan Vanya tadi, Mikaila terlihat melangkahkan kakinya memasuki area gudang belakang membuat Vanya yang sedari tadi menunggu lantas langsung tersenyum dengan cerah, namun detik berikutnya senyuman yang tadinya merekah di wajah Vanya, lantas perlahan lahan surut dan berganti dengan tatapan kebingungan ketika ia melihat Allen berjalan tepat di belakang Mikaila dengan ekspresi wajah yang datar.

"Apa yang membawa mu ke sini Al?" tanay Vanya kemudian dengan nada yang lembut.

Mendengar ucapan Vanya yang seakan seperti tengah di buat buat, membuat Mikaila langsung memutar bola matanya dengan jengah ketika menyadari perbedaan besar pada perkataan Vanya yang menjadi lebih lembut ketika berbicara dengan Allen daripada ketika bersama dengannya.

"Aku akan ikut dalam rencana mu, bagaimana bisa kalian melakukan hal ini tanpa mengajak seorang lagi, apa kalian sudah merasa bisa melakukannya?" ucap Allen dengan nada yang dingin yang langsung membuat Vanya diam seribu bahasa ketika mendengarnya.

"Permisi, perlu di garis bawahi bahwa rencana ini tidak atas seijin ku jadi.. jangan libatkan aku tentang apapun juga." ucap Mikaila kemudian merevisi.

Vanya yang mendengar kata sanggahan keluar dari mulut Mikaila, lantas langsung menatap dengan tajam ke arah Mikaila seakan menyuruh Mikaila untuk menjaga ucapannya namun melalui bahasa isyarat, membuat Mikaila yang melihat bahasa isyarat tersebut hanya menghela nafasnya dengan panjang karena mau tidak mau pada akhirnya Mikaila harus diam dan melakukannya dengan tenang.

"Lalu sekarang apa rencana mu?" ucap Allen kemudian dengan menatap penasaran ke arah Vanya.

Vanya yang mendapat pertanyaan tersebut lantas mulai menjelaskan konsepnya, Vanya mengatakan bahwa ia akan mulai mencari pemilik suara berat yang ia dan Mikaila dengar kala itu di mulai dari ruang guru dan berlanjut ke tempat lain, walau mungkin akan terasa berat dan membutuhkan proses yang lama namun setidaknya tidak ada salahnya bukan jika belum mecoba segala kemungkinan.

"Baiklah, bagaimana kalau kita membagi tugas saja? aku di ruang keamanan, Mikaila di ruang guru dan kamu di kantin. Kita berkumpul kembali pukul 6 di depan gudang belakang ini lagi." ucap Allen kemudian membagi tugas.

Mendengar pembagian tugas tersebut, baik Vanya maupun Mikaila lantas mengangguk dengan perlahan menandakan keduanya setuju dengan pembagian tugas ini. Setelah ketiganya sepakat, pada akhirnya Mikaila, Allen dan juga Vanya terlihat keluar dari gudang belakang dan mulai berpencar untuk melaksanakan tugas mereka masing masing.

Vanya yang bertugas memeriksa di area kantin lantas melipir dan mulai melangkahkan kakinya menuju ke arah kantin, sedangkan Mikaila yang kebagian tugas mengecek ke ruang guru, lantas hendak melangkahkan kakinya menuju ke arah ruang guru namun terhenti karena Allen yang memegang tangannya dengan tiba tiba, membuat Mikaila lantas menatap ke arah Allen dengan tatapan yang bertanya.

"Rencana aku ubah, ayo kita mencari pemilik suara tersebut secara bersama." ucap Allen kemudian yang lantas membuat Mikaila tidak mengerti maksud dari ucapan Allen yang berubah ubah.

"Bukankah kamu tadi sudah membaginya? lalu kamu juga yang mengubahnya, mau mu sebenarnya seperti apa sih?" tanya Mikaila dengan bingung.

"Bukan apa apa, hanya saja aku bahkan tidak pernah mendengar seperti apa suara berat yang kalian maksud tadi, lalu bagaimana aku bisa mencarinya?" ucap Allen kemudian.

Mendengar ucapan Allen yang masuk di akal, lantas membuat Mikaila langsung terdiam seakan berpikir solusi terbaik dalam masalah ini. Hingga tidak berapa lama suara helaan nafas yang berasal dari Mikaila mulai terdengar, membuat Allen langsung dengan spontan mengangkat alisnya sebelah akan ekspresi wajah yang di tunjukkan oleh Mikaila barusan.

"Baiklah terserah apa katamu, yang jelas ayo kita selesaikan dengan cepat agar aku bisa langsung beristirahat." ucap Mikaila kemudian sambil memegangi tengkuknya yang terasa berat.

Sepertinya efek kurang tidur, membuat Mikaila jadi gampang lelah dan migrain. Maka dari itu Mikaila ingin segera mengakhiri masalah ini kemudian beristirahat dengan nyenyak di kamarnya.

"Apa kamu baik baik saja?" tanya Allen kemudian.

"Tidak apa, ayo kita pergi sekarang." ucap Mikaila kemudian yang lantas di balas anggukan kepala oleh Allen.

Keduanya kemudian mulai melangkahkan kaki mereka menuju ke ruang guru terlebih dahulu, sebelum pada akhirnya ke ruang keamanan jika memang di ruang guru tidak ada satupun guru yang cocok dengan pemilik suara berat yang Mikaila dan juga Vanya dengar ketika di taman.

**

Ruang guru

Mikaila dan juga Allen terlihat menghentikan langkah kakinya tepat di sebelah pintu masuk ke ruang guru.

"Alasan apa yang akan kita gunakan untuk masuk ke dalam?" tanya Mikaila kemudian sambil melirik ke arah ruang guru sekilas.

Allen yang mendapat pertanyaan tersebut, lantas terdiam sejenak kemudian berpikir cara terbaik agar Allen dan juga Mikaila dapat masuk ke dalam ruang guru tanpa di curigai oleh beberapa guru pengajar di sana.

"Tunggulah di sini sebentar aku akan kembali..." ucap Allen kemudian yang lantas membuat Mikaila menatap kepergian Allen dengan tatapan yang bertanya tanya akan apa yang sedang di lakukan oleh Allen.

Satu menit....

Dua menit....

.

.

.

.

.

Hingga sekitar lima belas menitan, Allen tak kunjung muncul juga, membuat Mikaila mulai berdecak dengan kesal karena mengira Allen tengah mengerjainya saat ini.

"Sialan si Allen... jangan bilang dia meninggalkan ku di sini lagi!" ucap Mikaila menggerutu karena tak kunjung melihat kedatangan Allen kembali.

Mikaila yang mulai frustasi dan kesal lantas hendak berlalu pergi dari sana, namun tidak jadi karena samar samar dari kejauhan Mikaila seperti melihat Allen tengah melangkahkan kakinya mendekat ke arahnya dengan membawa 3 dus box kopi di tangannya, membuat Mikaila lantas langsung mengerutkan keningnya dengan bingung karena Allen membawa begitu banyak kopi di tangannya.

Allen yang baru sampai lantas langsung memberikan satu dus box kepada Mikaila untuk ia pegang, sedangkan Allen membawa sisanya.

"Untuk apa kamu membeli kopi sebanyak ini? apa kamu mau begadang semalaman?" tanya Mikaila kemudian.

"Sudahlah kamu tinggal diam dan ikuti saja aku, ayo masuk ke dalam..." ajak Allen kemudian yang tidak ingin lagi membuang waktu.

Pada akhirnya Mikaila lantas hanya bisa mengikuti langkah kaki Allen yang masuk ke dalam ruang guru tanpa kembali bertanya, walau sebenarnya Mikaila sangat penasaran akan rencana Allen yang sebenarnya dengan membawa begitu banyak kopi di tangannya.

Allen melangkahkan kakinya mendekat ke arah salah satu guru laki laki di mana terdapat nametag Zaki di dadanya, kemudian memberinya satu cup kopi dengan tersenyum ramah.

"Sore pak, ini ada kopi dari Mikaila sebagai ucapan terima kasihnya karena sudah membantunya beradaptasi dengan sekolah barunya." ucap Allen kemudian yang lantas membuat Mikaila semakin mengernyit.

Allen yang tidak mendengar suara apapun dari Mikaila, kemudian lantas menginjak kaki Mikaila dengan spontan agar ia mengeluarkan suaranya.

"Aw Len..." pekik Mikaila yang lantas membuat semua mata yang berada di ruang guru tersebut lantas menatap ke arah Mikaila.

Bersambung

Episodes
1 Pindah sekolah
2 Enigmatis High School
3 Rini
4 Sekelebat bayangan
5 Katakan sesuatu
6 Suara ketukan pintu di malam hari
7 Kamar AP13
8 Sebuah kejutan
9 Pergi dari sini!
10 Siapa pembunuh Lita?
11 Bukan kamu pelakunya?
12 Gangguan malam hari
13 Sebuah ide
14 Ruang guru (Mencari pembunuh Lita)
15 Mencari pembunuh Lita 2
16 Pria pemilik suara berat itu
17 Kemana Vanya?
18 Mimpi buruk
19 Di mana kamu menyembunyikannya?
20 Demi kebaikan mu
21 Acara pekan olahraga
22 Cobalah untuk mengerti
23 Sebuah rencana
24 Bersikap aneh?
25 Tidak tepat waktunya
26 Yakin seratus persen
27 Segerombolan sapi di tengah permainan
28 Bunyi alarm panjang dua kali
29 Tidak ada yang pernah tahu
30 Lawan jadi kawan?
31 Sifat yang selalu terburu buru
32 Dua kelompok
33 Keputusan yang harus di ambil
34 Dieliminasi secara langsung
35 Jamuan besar
36 Mikaila menghilang
37 Bermain?
38 Kesepuluh peserta tersisa
39 Bertahan atau menyerang
40 Sesuatu yang spesial
41 Lorong kematian
42 Lompat ke dalam, maka aku akan melepaskannya!
43 Dasar anak ingusan!
44 Dimana Ebra?
45 Bersikaplah menjadi anak yang baik
46 Chip pemberian bu Manda
47 Hanya iseng
48 Perasaan ketakutan
49 Cari sampai dapat!
50 Zaki yang dulu telah tiada
51 Bayangan putih di mulut gua
52 Mikaila pergi
53 Suara rintihan seseorang
54 Sosok dibalik bebatuan
55 Apa yang kalian sembunyikan?
56 Lepaskan aku!
57 Sebuah bukti
58 Perasaan lega yang menghampiri
59 Bukankah ini yang kau inginkan?
60 Dimana chip itu?
61 Suara derap langkah kaki
62 Sebuah tarikan tangan seseorang
63 Saya kehilangan jejaknya
64 Apa yang terjadi?
65 Meminta bantuan
66 Celana berlubang
67 Perasaan yang menghangat
68 Menyusun rencana
69 Smartwatch dengan fitur tambahan
70 Sebuah keputusan
71 Gerak-gerik yang mencurigakan
72 Vanya?
73 Siapa yang dimaksud?
74 Belum sempurna
75 Sesuatu yang tanpa sengaja terdengar
76 Sesuatu yang disembunyikan oleh Zaki
77 Sebuah penampakan
78 Mawar putih
79 Temui dia!
80 Sebuah penglihatan
81 Melihat segalanya
82 Mencari tempat yang pas
83 Cairan yang mirip darah
84 Sebuah notifikasi
85 Daftar nama siswa
86 Menyelamatkan Salsa
87 Dasar bodoh!
88 Sebuah obat?
89 Sebuah mobil
90 Menantikan segalanya
91 Kehilangan microchip?
92 Kita lakukan sekarang
93 Berjalan dengan semestinya
94 Berbanding terbalik
95 Putar mobilnya
96 Mencari jalan keluar
97 Sebuah kebenaran
98 Tidak setega itu
99 Bisakah kita mempercayainya?
100 Bukankah bapak ikut?
101 Berduel
102 Ayo kita bergerak!
103 Satu menit
104 Selesai
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Pindah sekolah
2
Enigmatis High School
3
Rini
4
Sekelebat bayangan
5
Katakan sesuatu
6
Suara ketukan pintu di malam hari
7
Kamar AP13
8
Sebuah kejutan
9
Pergi dari sini!
10
Siapa pembunuh Lita?
11
Bukan kamu pelakunya?
12
Gangguan malam hari
13
Sebuah ide
14
Ruang guru (Mencari pembunuh Lita)
15
Mencari pembunuh Lita 2
16
Pria pemilik suara berat itu
17
Kemana Vanya?
18
Mimpi buruk
19
Di mana kamu menyembunyikannya?
20
Demi kebaikan mu
21
Acara pekan olahraga
22
Cobalah untuk mengerti
23
Sebuah rencana
24
Bersikap aneh?
25
Tidak tepat waktunya
26
Yakin seratus persen
27
Segerombolan sapi di tengah permainan
28
Bunyi alarm panjang dua kali
29
Tidak ada yang pernah tahu
30
Lawan jadi kawan?
31
Sifat yang selalu terburu buru
32
Dua kelompok
33
Keputusan yang harus di ambil
34
Dieliminasi secara langsung
35
Jamuan besar
36
Mikaila menghilang
37
Bermain?
38
Kesepuluh peserta tersisa
39
Bertahan atau menyerang
40
Sesuatu yang spesial
41
Lorong kematian
42
Lompat ke dalam, maka aku akan melepaskannya!
43
Dasar anak ingusan!
44
Dimana Ebra?
45
Bersikaplah menjadi anak yang baik
46
Chip pemberian bu Manda
47
Hanya iseng
48
Perasaan ketakutan
49
Cari sampai dapat!
50
Zaki yang dulu telah tiada
51
Bayangan putih di mulut gua
52
Mikaila pergi
53
Suara rintihan seseorang
54
Sosok dibalik bebatuan
55
Apa yang kalian sembunyikan?
56
Lepaskan aku!
57
Sebuah bukti
58
Perasaan lega yang menghampiri
59
Bukankah ini yang kau inginkan?
60
Dimana chip itu?
61
Suara derap langkah kaki
62
Sebuah tarikan tangan seseorang
63
Saya kehilangan jejaknya
64
Apa yang terjadi?
65
Meminta bantuan
66
Celana berlubang
67
Perasaan yang menghangat
68
Menyusun rencana
69
Smartwatch dengan fitur tambahan
70
Sebuah keputusan
71
Gerak-gerik yang mencurigakan
72
Vanya?
73
Siapa yang dimaksud?
74
Belum sempurna
75
Sesuatu yang tanpa sengaja terdengar
76
Sesuatu yang disembunyikan oleh Zaki
77
Sebuah penampakan
78
Mawar putih
79
Temui dia!
80
Sebuah penglihatan
81
Melihat segalanya
82
Mencari tempat yang pas
83
Cairan yang mirip darah
84
Sebuah notifikasi
85
Daftar nama siswa
86
Menyelamatkan Salsa
87
Dasar bodoh!
88
Sebuah obat?
89
Sebuah mobil
90
Menantikan segalanya
91
Kehilangan microchip?
92
Kita lakukan sekarang
93
Berjalan dengan semestinya
94
Berbanding terbalik
95
Putar mobilnya
96
Mencari jalan keluar
97
Sebuah kebenaran
98
Tidak setega itu
99
Bisakah kita mempercayainya?
100
Bukankah bapak ikut?
101
Berduel
102
Ayo kita bergerak!
103
Satu menit
104
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!