"Ada siswi yang meninggal di area kolam renang." ucap seorang siswa lainnya kemudian berlalu pergi meninggalkan Mikaila setelah menjawab rasa penasaran Mikaila barusan.
"Meninggal? seorang siswi? jangan jangan..." ucap Mikaila menebak nebak ketika kembali teringat akan kejadian semalam.
Mikaila yang penasaran akan mayat yang di katakan oleh salah satu siswa tadi, lantas langsung melangkahkan kakinya mengikuti langkah beberapa siswa dan siswi yang berlarian menuju ke area kolam renang.
Ketika sampai di sana, beberapa siswa sudah berdesak desakkan menutupi area kolam renang, membuat Mikaila harus berusaha lebih ekstra untuk sampai ke depan barisan para siswa tersebut. Mikaila yang berhasil sampai depan, lantas di buat terkejut ketika melihat seorang siswa yang masih lengkap dengan pakaian seragam melekat di tubuhnya sudah mengapung di dalam kolam dengan air kolam yang sudah berwarna merah cenderung pink karena bercampur dengan darah siswi tersebut.
Mikaila yang melihat dengan jelas wajah siswi tersebut langsung menutup mulutnya dengan rapat, ketika bayangan demi bayangan kejadian semalam kembali terlintas di benaknya. Wajah gadis yang di bawa oleh beberapa orang bertudung semalam, bahkan masih terekam dengan jelas di pikirannya, membuat Mikaila langsung mundur secara perlahan karena terkejut akan fakta yang baru saja ia dapatkan di hari pertamanya masuk sekolah.
"Jadi... ucapan laki laki itu benar adanya?" ucap Mikaila dalam hati bertanya tanya.
Hingga tidak beberapa lama, dua atau tiga orang petugas nampak berdatangan dan mulai mengamankan area kolam renang, agar para siswa beranjak pergi dari sana dan masuk ke dalam kelas masing masing.
"Semuanya masuk ke dalam kelas, pelajaran akan segera di mulai sebentar lagi, masuk sekarang!" teriak Rahmat yang langsung membuat satu persatu siswa mulai meninggalkan area kolam renang menuju ke kelas mereka masing masing.
Rahmat yang melihat Mikaila hanya melamun tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya, lantas langsung mendekat ke arahnya dan menyentuh pundaknya pelan.
"Masuk ke kelas sekarang!" ucap Rahmat kemudian yang lantas membuat Mikaila langsung tersadar dari lamunannya.
Mikaila yang mendengar perintah tersebut hanya menganggukkan kepalanya saja, kemudian langsung melangkahkan kakinya tanpa protes menuju ke arah kelasnya dengan pandangan yang masih melayang jauh memutar kembali kejadian semalam.
**
Di dalam kelas
"Perkenalkan saya Mikaila Celina Putri kalian bisa memanggil ku Kaila, aku harap kita bisa akrab dan menjadi teman, mohon bantuannya." ucap Mikaila sambil tersenyum dan mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kelas.
Hingga kemudian pandangannya terhenti, ketika Mikaila melihat seorang yang tidak asing tengah duduk di area bangku paling belakang menatap ke arahnya dengan tatapan yang tajam.
"Dia ada di kelas ini juga?" ucap Mikaila dalam hati.
"Mikaila duduklah di sebelah Allen, kemudian kita mulai pelajaran kita." ucap guru sambil menunjuk seorang laki laki di bangku paling pojok yang ternyata adalah laki laki yang sama dengan yang ia temui semalam.
Mikaila yang memang sedang mencari keberadaan pria itu, lantas menjadi sedikit gembira ketika melihat ternyata pria semalam adalah siswa satu kelas dan juga satu bangku dengannya.
Mikaila yang baru saja mendudukkan bokongnya, lantas langsung melirik sekilas ke arah pria itu dan langsung mendekatkan tubuhnya untuk membisikkan sesuatu kepada Allen.
"Ada yang perlu aku bicarakan padamu nanti.." bisik Mikaila di dekat Allen, membuat Allen langsung menoleh dengan sekilas ke arah Mikaila.
"Aku tidak berbicara dengan orang asing." ucap Allen yang lantas membuat Mikaila langsung melongo seketika di saat mendengar jawaban dari Allen barusan.
**
Tet... tet....
"Terima kasih atas pelajaran hari ini, sampai jumpa di pelajaran selanjutnya." ucap guru mengakhiri kelas kemudian berlalu pergi dari sana.
Melihat guru mereka sudah pergi dari kelas, membuat beberapa siswa dan juga siswi di kelas itu langsung berhamburan keluar kelas hendak menuju ke arah kantin sekedar untuk mengisi perut mereka.
Sedangkan Mikaila yang melihat beberapa siswa dan siswi berhamburan keluar, lantas kembali mendekatkan tubuhnya ke arah Allen karena penasaran akan apa yang telah terjadi sebenarnya di sekolah ini.
"Len... aku mohon katakan sesuatu tentang hal yang kamu katakan semalam padaku, aku tahu kamu mengetahui sesuatu bukan? jangan bermain main Len ini nyawa taruhannya." ucap Mikaila mencoba untuk berdiskusi dengan Allen yang sedari tadi nampak hanya diam saja tanpa menanggapi ucapannya.
"Sudah ku katakan untuk membaca peraturan sekolah, jangan ikut campur dan diam itu adalah kunci utama agar kau bisa keluar hidup hidup dari sini." ucap Allen dengan nada yang datar.
Mendengar ucapan Allen membuat Mikaila langsung memutar bola matanya dengan jengah karena ucapan Allen barusan sama sekali tidak membantu mengobati rasa penasaran Mikaila dan malah semakin menambah rasa penasaran tersebut, karena Allen terus saja mengatakan tentang peraturan sekolah secara berulang kali, seakan akan seperti tengah memberitahu Mikaila tentang sesuatu namun dalam bahasa yang penuh dengan teka teki dan juga ambigu bagi Mikaila.
"Apa kalian berdua tidak ke kantin? menu makan hari ini adalah steak daging sapi loh..." ucap sebuah suara yang langsung menghentikan niatan Mikaila yang hendak kembali bertanya kepada Allen barusan.
"Kalian lanjut saja mengobrol, aku akan pergi ke perpus dulu." ucap Allen sambil bangkit berdiri dari tempat duduknya dan berlalu pergi dari sana meninggalkan Mikaila dan juga siswi yang baru saja datang mendekat ke arah keduanya.
Mikaila yang melihat kepergian Allen dari sana, hanya bisa menatapnya dengan tatapan yang sendu karena gagal tidak bisa mendapatkan informasi yang ia inginkan. Bukan ingin ikut campur atau apa? hanya saja Mikaila terlanjur mengetahui sepenggal cerita dari kejadian ini, membuat Mikaila selalu di hantui akan rasa penasaran yang memuncak di hatinya.
"Hai aku Friska, senang bertemu dengan mu..." ucap Friska sambil menjabat tangan Mikaila, yang lantas langsung di balas Mikaila dengan senyuman yang lebar.
"Tidak usah di pikirkan, Allen memang seperti orangnya dingin dan tak tersentuh... sulit sekali mendekatinya jadi jika kamu di perlakukan Allen seperti tadi tidak perlu kamu masukan ke hati ya..." ucap Friska menjelaskan karakter Allen kepada Mikaila.
"Terima kasih banyak Fris..." ucap Mikaila kemudian yang lantas di balas Friska dengan anggukan kepala.
***
Setelah pulang sekolah, Mikaila lantas melangkahkan kakinya dengan langkah kaki terburu buru menyusul kepergian Allen. Mikaila benar benar tidak bisa tenang jika terus terusan seperti ini, setidaknya berikan Mikaila sebuah alasan sedikit saja, bukankah itu sudah membuatnya tenang?
"Len kamu harus menjelaskannya kepada ku terlebih dahulu! tidak bisakah kamu memberikan sebuah alasan padaku?" ucap Mikaila sambil menarik lengan Allen agar menghentikan langkah kakinya.
"Kau itu bisakah untuk..." ucap Allen namun mendadak langsung menarik tubuh Mikaila dan mengajaknya bersembunyi di balik dinding dengan posisi yang berjongkok, membuat Mikaila menatap Allen dengan tatapan yang bingung seketika.
"Apa yang kau lakukan?" ucap Mikaila.
"Stttt"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Queen Bee✨️🪐👑
cuek ya len:))
2023-01-10
0