16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)

Setelah selesai makan para bintang berhamburan keluar dari toko. Mereka sepertinya senang bermain di hati yang cerah. Sementara itu aku mulai mengemas barang yang aku butuhkan.

“Walaupun berkata begitu, sebenarnya aku mengambil semua yang bisa aku ambil.”

Skill item box sudah mencapai level tiga, Sekang aku mampu membawa lebih banyak barang dengan maksimal kapasitas 25 kilogram.

Akan tetapi item box saja masih belum cukup, aku pun mengambil grobak penjual nasi goreng yang tergeletak di samping Minimarket, untuk aku gunakan sebagai alat pengangkut.

“Gugi?.” Goblin membantuku mengemas barang. Aku sangat terbantu dengan adanya monster hijau itu. Sementara pria tua juga ikut membantu dengan memperbaiki dan memodifikasi gerobak agar bisa ditarik oleh kuda.

Walaupun senang mendapatkan banyak bantuan, tetapi tentu saja aku merasa lebih baik jika bisa melakukannya seorang diri.

Semenjak kehilangan lengan kiri, untuk melakukan sesuatu aku membutuhkan bantuan dari orang lain. Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya, merasa tidak berdaya.

‘Bergantung pada orang lain adalah hal yang paling aku benci. Sebisa mungkin aku berusaha untuk melakukan semuanya sendiri.’

Di deretan rak penjualan alat rumah tangga, aku mengambil sebuah sekop, item yang membuatku ingin segera pergi ke Minimarket. Ini dikarenakan janjiku pada Roxy untuk menguburkan jenazah majikannya dengan layak.

Setelah semua yang aku butuhkan dimasukkan pada grobak, kami pun kembali ke rumah. Sana sekali tidak mengerti apa yang membuat semua hewan mengikuti aku.

‘Apa mungkin mereka mengikuti aku karena takut diserang monster?.’

Aku sendiri sama sekali tidak merasa keberatan membawa mereka bersamaku, selama mereka tidak membuat masalah.

Selama perjalanan singkat itu aku mencoba melihat statis yang aku miliki. Menu statistik berubah cukup banyak.

Semua job naik level, [Conqueror] menjadi level 4. Aura semakin kuat setelah mencapai level dua. Sedangkan job [Hero] sekarang Level [7], aku bisa merasakan persepsi yang lebih luas karena skill [Hero Sense] juga naik level.

Tetapi yang memiliki perubahan paling signifikan adalah job [Explorer], setelah naik level 10, Job ini membuka skill baru bernama (Tracking).

Manfaat skill ini adalah mengingat jalan yang sudah pernah di lalui sebelumnya, membuat seseorang tidak mudah tersesat.

Jika aku mengingat tentang Dungeon di dalam cerita fantasi, tempat itu dipenuhi lorong bercabang yang membingungkan. Mungkin itulah fungsi dari skill (Tracking) agar tidak tersesat di dalam Dungeon.

Aku menatap kondisi lengan kiri ku yang hanya tersisa setelahnya. “Apa mungkin aku bisa menjelajah Dungeon?.” hanya bisa menghela nafas berat.

Tanpa aku sadari Pria tua menatapku seakan sedang memikirkan sesuatu.

Sesampainya di rumah aku segera meletakkan barang-barang dari hasil jarahan ke dalam gudang. Lalu mengambil sekop dan mulai menggali kuburan.

Pemakaman yang aku buat terletak di dalam hutan tidak jauh dari perumahan. Dengan grobak kuda aku bisa membawa dua mayat sekaligus, walaupun sebenarnya grobak bisa memuat lebih banyak mayat tapi aku tidak melakukannya karena tahu batas yang bisa aku ambil.

Permasalahan mulai muncul ketika beberapa diantara mayat ternyata masih hidup.

Peng! Aku memukul mayat yang menjadi zombie dengan sekop. “Apa mereka akan bangkit lagi jika dikubur?.” ucapku saat menatap zombie dengan kepala pecah dan otak berhamburan.

Bau busuk juga menjadi masalah lainnya, tapi aku sudah menduga akan menjadi seperti ini, karenanya aku sudah mempersiapkan sebuah masker gas.

Menggali tanah kuburan pun menjadi kendala tersendiri bagiku. Hanya memiliki satu tangan membuatku kesulitan menggunakan sekop. “Terimakasih Jek, kau sangat membantu.” selama penggalian kuburan, goblin yang aku beri nama Jek memberikan banyak bantuan.

Sementara pria tua menghilang entah kemana.

Sampai sore hari aku dan Jek Hanya bisa menggali empat lubang kuburan untuk empat mayat. Semua nisan aku tulis dengan nama setiap orang yang aku ketahui dari KTP di saku mereka.

Untuk saat ini aku memang lebih memprioritaskan mengubur mayat dengan identitas yang jelas.

Roxy melolong dengan penuh kesediaan di depan makam majikannya. Karena tidak tahu nama tetangga, Aku terpaksa menggeledah rumahnya hanya untuk menemukan nama, beruntung Roxy mengetahui di mana pemilik rumah menyimpan surat-surat penting.

“Sugeng Sanjaya,” Aku membaca nama pada papan nisan majikan Roxy.

Sebuah foto keluarga yang di letakkan di atas makam menarik perhatianku. Dalam foto keluarga tersebut, selain Roxy dan lelaki yang baru kami kubur, terdapat tiga anggota keluarga lainnya.

“Apa menurutmu mereka masih selamat Roxy?.”

Roxy menyalak sebagai jawaban. Anjing itu sepertinya sangat yakin jika ketiga majikannya yang tersisa masih hidup.

Saat hari sudah mulai petang, kami kembali pulang sebelum monster malam hari keluar.

Sesampainya di rumah aku mendapati Pria tua berada di depan perapian yang dia buat di bawah basemen, itu menjadikan ruang bawah tanah rumahku seperti sauna karena udara panas yang dihasilkan tungku api.

Pria tua terlihat begitu ahli saat mengolah besi dan material monster, aku tidak tahu apa yang akan dia buat.

Dia begitu fokus saat bekerja, aku berpikir dia bahkan tidak sadar jika sedang aku awasi. Semakin lama aku menonton pria tua bekerja, aku semakin penasaran bagaimana dia bisa menciptakan api yang begitu panas hingga dapat melelehkan besi dengan hanya menggunakan kayu sebagai bahan bakar.

“Apa mungkin itu sihir?.” ucapku saat melihat nyala api yang digunakan oleh Pria tua memiliki warna kebiruan seperti api kompor gas.

Tidak terasa sudah waktunya makan malam, roti panggang dengan selai tidak buruk untuk makan malam hari ini. Seharusnya memanggang roti adalah pekerjaan yang sangat mudah bukan?.

Tapi entah kenapa saat aku melakukannya selalu berakhir dengan kobaran api. Melihat aku telah membakar beberapa roti membuat Jek si goblin menjadi sangat marah.

Apa mungkin dia marah karena aku telah membuang-buang makanan?.

“Jangan khawatir aku akan memakan apapun yang aku masak sendiri.... uhueek!.”

Aku hampir saja memuntahkan arang hitam keras yang sebelumnya adalah roti putih dan lembut. Selai yang aku tambahkan pada roti (arang) sepertinya tidak cukup mengurangi rasa pahit.

Melihat aku memakan semua roti (arang) pangan, Jek hanya menggelengkan kepalanya. Dia kemudian bergantian denganku memanggang roti untuk dirinya sendiri.

“Bagaimana ini bisa terjadi.” Aku sangat terkejut dengan roti panggang yang dibuat Jek terlihat begitu menggugah selera.

Roti kecokelatan dilapisi lumeran mentega, lalu diisi dengan potongan daging kelinci dan selada, jika saja ada telur pasti itu akan menjadi sandwich yang sempurna.

Aku harap dia mau membuatkan satu untukku, tapi Jak masih marah karena aku memasak sesuatu yang buruk. Jek memanggang roti untuk Roxy dan Akita tapi tidak untukku.

Pria tua juga mendapatkan beberapa roti panggang tapi aku tidak. Akhirnya aku hanya bisa menangis di dalam toilet. Sungguh menyedihkan.

Setelah mandi aku segera masuk dalam kamar yang sudah dibajak oleh dua anjing. Jika kalian ingin tahu kemana binatang lainnya berada, mereka saat ini berada di basemen rumah tetangga.

Awalnya mereka akan ditempatkan di basemen rumahku, tapi karena hawa panas dari tungku api terlalu menyengat membuat mereka tidak betah.

“Hari yang sangat menyenangkan.”

Di dalam diary aku menuliskan semua yang terjadi kemarin dan hari ini. Tidak terasa menulis apa yang terjadi selama dua hari membutuhkan waktu berjam-jam.

Aku akhirnya menyelesaikannya saat kedua anjing sudah tertidur, suara ketukan palu pun sudah berhenti menandakan pria tua sudah beristirahat.

“Sangat banyak yang haru aku catat.”

Saat meregangkan otot yang kaku, tatapanku tanpa sengaja melihat sebuah botol kaca berisi cairan dengan sebuah bola hitam, itu tidak lain adalah bola mataku.

Aku sengaja mengawetkan bola mata Itu menggunakan alkohol. Tidak ada alasan khusus kenapa aku menyimpan benda menyeramkan itu.

Mungkin ini adalah hobi terpendam yang aku miliki, karena sejak kecil aku selalu menyimpan gigi berlubang yang telah memberiku rasa sakit.

Dua benda yang membuatku kesakitan kini terpajang rapi di rak dinding kamar sebagai pajangan. Merasa puas melihatnya aku yang sudah sangat mengantuk segera membaringkan diri di kasur.

“Mulai hari ini hidupku akan berubah.”

Ter diam memikirkan apa yang selanjutnya akan aku lakukan bersama mereka. Kehidupan sehari-hari yang sepi sudah berakhir, mungkin setelah ini akan banyak kekacauan yang terjadi di rumah ini.

“Tetapi.... aku... hooam... pikir sesuatu seperti ini tidaklah terlalu buruk... zzZ.” rasa kantuk akhirnya mengantarku ke dunia mimpi.

***

Saat Budi tertidur, tiba-tiba item box miliknya aktif dengan sendirinya. Lubang hitam itu mengeluarkan cahaya terang yang jika diperhatikan merupakan sebuah bola mata dengan pupil kecil berwarna merah.

Cahaya itu kemudian masuk kedalam rongga mata kiri yang tertutup perban.

[Mendapatkan Unique Skill (Dragon Eye)]

[Perubahan ras dimungkinkan]

***

End Arc 1 (Keseharian yang berubah)

Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pulang
3 3. Statistik
4 4. Seekor Anjing
5 5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6 6. Cangkang Besi
7 7. Belalang Sembah
8 8. Hari persiapan
9 9. Percobaan Kedua
10 10. Rintangan terakhir?
11 11. Ceroboh
12 12. Sambaran
13 13. Hanya Satu Kesempatan
14 14. Kepompong Gacha
15 15. Pengobatan
16 16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17 17. Keanehan Pagi ini
18 18. Serangan pagi
19 19. Hadiah dari Dwarf
20 20. Rencana hari ini
21 21. Benda Antik
22 22. Senjata dari Dwarf
23 23. Pertarungan saat Pagi Buta
24 24. Singkong dan Kopi
25 25. Ladang dan Sinyal Radio
26 26. Panel Surya
27 27. Perburuan Malam
28 28. Pertarungan di Jalan
29 29. Pemantauan
30 30. Gelombang Panas
31 31. Now this is...
32 32. Bala bantuan
33 33. Evolusi kedua
34 34. TV dan Internet
35 35. Pengungsian
36 36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37 37. Pergi ke Kota Sawi
38 38. Mengantri
39 39. Dipenjara
40 40. Dikejar Monster Kuat
41 41. Pengunjung Penjara
42 42. Ditarik-tarik
43 43. Konspirasi
44 44. Sebuah Pesta
45 45. Ibu Raya?
46 46. Serangan Geng Belati Merah
47 47. Lebih dari Raya
48 48. Minum Bersama
49 49. Segila Apa?
50 50. Sarapan pagi
51 51. Jin Peliharaan?
52 52. Memasak Bersama
53 53. Kembali Minum
54 54. Menatap Shower
55 55. Pembukaan Toko Asongan
56 56. Pelanggan Aneh
57 57. Pawai Pembersihan
58 58. Rencana Yang Gagal
59 59. Penangkapan
60 60. Liliana Allways
61 61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62 62. Menjadi Sejarah
63 63. Pengintaian
64 64. Seekor Rusa
65 65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66 66. Pagi Baru
67 67. Perdebatan
68 68. Rencana untuk Budi
69 69. Di saat Pesta
70 70. Pelayanan Pelayan
71 71. Dengan Liliana
72 72. Kota Jati
73 73. Pengejaran
74 74. Pencegatan
75 75. Hukuman
76 76. Mansion Gofar
77 77. Pergerakan The Daki
78 78. Sergapan
79 79. Kadal
80 80. Tuntutan
81 81. Pesta Lagi?.
82 82. Toko Kembali Dibuka
83 83. Siti dan Goliath
84 84. Gangguan
85 85. Persyaratan
86 86. Terlalu Kasar
87 87. Moral yang Aku Miliki
88 88. Dia bukan Mereka
89 89. Pabrik
90 90. Dipindahkan tiba-tiba
91 91. Permainan
92 92. Perburuan 1
93 93. Perburuan 2
94 94. Banaspati
95 95. Fungsi Gelar
96 96. Siti Tahu
97 97. Ancaman Budi
98 98. Kembali bekerja
99 99. Hampir Selesai
100 100. Kekuatan Kontrak Sihir
101 101. Berikan di padaku
102 102. Sperti Seorang Raja
103 103. Menjadi guru Alkemis
104 104. Keanehan pada Sebuah Batu
105 105. Api Kekacauan
106 106. Game Simulasi
107 107. Jalur Energi
108 108. Bercak merah
109 109. Hari Bersejarah Kami
110 110. Persyaratan Maksimal
111 111. Bisnis Hunian
112 112. Proyek Tembok Kota
113 113. Mark Up
114 114. Malam Bersama Para Karyawan
115 115. Aku Siapa?
116 116. Seperti Kucing Liar
117 117. Bukan Siapa-siapa
118 118. Berpapasan
119 119. Rencana Brilian
120 120. Memasuki Kota Jati
121 121 : Penyelamatan
122 pengumuman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pulang
3
3. Statistik
4
4. Seekor Anjing
5
5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6
6. Cangkang Besi
7
7. Belalang Sembah
8
8. Hari persiapan
9
9. Percobaan Kedua
10
10. Rintangan terakhir?
11
11. Ceroboh
12
12. Sambaran
13
13. Hanya Satu Kesempatan
14
14. Kepompong Gacha
15
15. Pengobatan
16
16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17
17. Keanehan Pagi ini
18
18. Serangan pagi
19
19. Hadiah dari Dwarf
20
20. Rencana hari ini
21
21. Benda Antik
22
22. Senjata dari Dwarf
23
23. Pertarungan saat Pagi Buta
24
24. Singkong dan Kopi
25
25. Ladang dan Sinyal Radio
26
26. Panel Surya
27
27. Perburuan Malam
28
28. Pertarungan di Jalan
29
29. Pemantauan
30
30. Gelombang Panas
31
31. Now this is...
32
32. Bala bantuan
33
33. Evolusi kedua
34
34. TV dan Internet
35
35. Pengungsian
36
36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37
37. Pergi ke Kota Sawi
38
38. Mengantri
39
39. Dipenjara
40
40. Dikejar Monster Kuat
41
41. Pengunjung Penjara
42
42. Ditarik-tarik
43
43. Konspirasi
44
44. Sebuah Pesta
45
45. Ibu Raya?
46
46. Serangan Geng Belati Merah
47
47. Lebih dari Raya
48
48. Minum Bersama
49
49. Segila Apa?
50
50. Sarapan pagi
51
51. Jin Peliharaan?
52
52. Memasak Bersama
53
53. Kembali Minum
54
54. Menatap Shower
55
55. Pembukaan Toko Asongan
56
56. Pelanggan Aneh
57
57. Pawai Pembersihan
58
58. Rencana Yang Gagal
59
59. Penangkapan
60
60. Liliana Allways
61
61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62
62. Menjadi Sejarah
63
63. Pengintaian
64
64. Seekor Rusa
65
65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66
66. Pagi Baru
67
67. Perdebatan
68
68. Rencana untuk Budi
69
69. Di saat Pesta
70
70. Pelayanan Pelayan
71
71. Dengan Liliana
72
72. Kota Jati
73
73. Pengejaran
74
74. Pencegatan
75
75. Hukuman
76
76. Mansion Gofar
77
77. Pergerakan The Daki
78
78. Sergapan
79
79. Kadal
80
80. Tuntutan
81
81. Pesta Lagi?.
82
82. Toko Kembali Dibuka
83
83. Siti dan Goliath
84
84. Gangguan
85
85. Persyaratan
86
86. Terlalu Kasar
87
87. Moral yang Aku Miliki
88
88. Dia bukan Mereka
89
89. Pabrik
90
90. Dipindahkan tiba-tiba
91
91. Permainan
92
92. Perburuan 1
93
93. Perburuan 2
94
94. Banaspati
95
95. Fungsi Gelar
96
96. Siti Tahu
97
97. Ancaman Budi
98
98. Kembali bekerja
99
99. Hampir Selesai
100
100. Kekuatan Kontrak Sihir
101
101. Berikan di padaku
102
102. Sperti Seorang Raja
103
103. Menjadi guru Alkemis
104
104. Keanehan pada Sebuah Batu
105
105. Api Kekacauan
106
106. Game Simulasi
107
107. Jalur Energi
108
108. Bercak merah
109
109. Hari Bersejarah Kami
110
110. Persyaratan Maksimal
111
111. Bisnis Hunian
112
112. Proyek Tembok Kota
113
113. Mark Up
114
114. Malam Bersama Para Karyawan
115
115. Aku Siapa?
116
116. Seperti Kucing Liar
117
117. Bukan Siapa-siapa
118
118. Berpapasan
119
119. Rencana Brilian
120
120. Memasuki Kota Jati
121
121 : Penyelamatan
122
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!