15. Pengobatan

Badan terasa sangat panas, kepala begitu pusing. Malam itu aku merasa demam yang aku alami semakin parah, tubuh juga lemas tidak mampu digerakan.

Begitu lelah tetapi tidak bisa beristirahat.

Darah keluar dari mulutku saat batuk. “Apa... aku akan mati?.” aku sangat putus asa.

Rasa sakit yang aku derita tidak dapat ditahan lagi. Mungkin mati akan jauh lebih baik untukku daripada terus seperti ini.

Namun mendengar Roxy terlihat begitu sedih saat aku mengatakan itu. Walaupun aku sudah melukainya, tetapi anjing itu masih begitu perhatian padaku.

Roxy, Akita, goblin, kambing, kucing, kuda dan empat ekor ayam. Mereka semua yang aku selamatkan sebelumnya dari kepompong, saat ini mereka mengitari ku dengan tatapan sedih.

Tersadar jika ada kain basah di dahi, seseorang pasti menaruhnya agar demamku turun. ‘Siapa yang menaruh kain basah ini di kepalaku?.’ aku menatap para bintang, ‘Tidak mungkin mereka, apa ini perbuatan goblin?.’

Aku tersenyum.

Mereka seperti anggota keluarga yang bersedia ketika melihat salah satu keluarga akan segera menjemput ajalnya.

“Meninggal di tengah kawanan binatang...” aku mulai tertawa kecil, tapi itu justru membuatku batuk keras, “...yah aku tidak bisa membayangkan sesuatu yang lebih baik dari ini.”

Aku merasa bisa mati dengan tenang sekarang.

Tetapi rasanya ada yang kurang, “Benar, kemana pria tua itu?.” pria tua yang aku selamatkan sebelumnya, tidak terlihat di manapun.

“Apa dia sudah pergi?.”

Ketika aku berpikir demikian, perlahan aku mendengar suara ketukan palu.

Saat mencari darimana asal suara, aku mendapati pria tua bertubuh kecil sedang mengetuk besi yang dia panaskan menggunakan api unggun.

“Bist du wach?,” pria tua itu kembali berbicara dengan bahasa yang tidak aku pahami, “Warte einen Moment, lass mich die Vorbereitungen beenden.” aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

Pria tua itu berteriak ke arah goblin, yang kemudian goblin itu mengganti kain basah di keningku dengan yang lebih dingin.

Kain dingin Itu membuatku merasa lebih baik.

“Terim.... terimakasih.” aku menggunakan segenap kekuatan yang tersisa untuk mengatakan itu.

Tetapi goblin seakan tidak peduli. Dia sepertinya melakukan semua ini hanya karena takut pada pria tua.

Setelah beberapa saat, pria tua itu datang dengan berbagai jenis pisau dan gunting yang dibuat menggunakan beragam peralatan seperti sendok, garpu dan obeng.

‘Apa yang ingin dia lakukan?.

Melihat semua pisau yang dia bawa membuatku merasa takut.

Pria tua lalu mulai membersihkan lenganku yang terpotong, setelahnya dia mulai membalut luka menggunakan kain yang terbuat dari kepompong Assassin Spider.

‘Kenapa dia tidak menggunakan perban saja?.’

Sebelumnya aku hanya mengikat luka lengan menggunakan kain. Aku berterima kasih karena pria tua itu telah merawat lukaku sehingga darah tidak lagi keluar.

Berikutnya pria tua kembali berbicara dengan bahasa yang tidak aku mengerti, “Halte seinen Kopf.”

Goblin segera bergerak di belakangku setelah mendengar perkataan pria tua. Manusia berkulit hijau itu memegang kepalaku dengan erat, aku tidak tahu apa yang sedang mereka rencanakan.

Pria tua kemudian memasang alat penjepit pada rongga mata kiri yang membuatku tidak bisa menutup mata.

‘Apa dia tahu?’.

Seperti yang aku duga, pria tua mulai melakukan orasi pada mata kiri ku. Pecahan bola mata dia copot begitu cepat. Awalnya aku tidak merasakan apa pun, serta biasa saja saat melihat bola mata ku yang menghitam dengan luka goresan.

Tapi beberapa saat berikutnya rasa sakit yang teramat pedih menyerang, pria tua yang seakan tahu itu akan terjadi mulai mengambil pisau dan gunting lalu melakukan sesuatu pada rongga mataku.

Aku tidak akan percaya jika tidak melihatnya sendiri, pria tua itu mengangkat beberapa larva dari ronggeng mataku. Tidak tahan melihat itu aku hampir pingsan, tapi rasa sakit yang terus aku rasakan membuatku tetap terjaga.

“Du bist ziemlich gut darin, überhaupt nicht zu schreien.” Kata pria tua sambil terus mengambil larva dari rongga mataku.

Semakin banyak larva yang dia ambil, rasa sakit kepala mulai berkurang, hingga akhirnya aku bisa beristirahat dengan damai.

***

Pagi harinya aku terbangun. Kepalaku masih terasa sakit, tetapi jauh lebih baik sekarang. Beberapa hewan terlihat terkejut saat aku bangkit. Mereka segera berhamburan, terkecuali untuk dua anjing yang tidur di pangkuanku.

Roxy menyalak padaku, itu membuatku Sedih. Aku segera memeluknya dan meminta maaf setelah apa yang aku lakukan kemarin. Suasana haru berlangsung agak lama, hingga akhirnya Akita ikut terbangun lalu segera minta dibelain.

Anjing dari Jepang itu terus menatapku seperti akan menangis jika aku tidak melakukannya. “Ini dia untukmu.” aku mengusap bawah dagu anjing besar itu. Dia terlihat menikmatinya.

“Du bist wach!,” suara pria tua terdengar menghampiri, dia datang sambil membawa daging kelinci bakar yang sepertinya menjadi menu sarapannya.

Aku masih tidak mengerti apa yang dia katakan, dia terus berbicara beberapa hal yang aku tidak pahami. Karena lapar aku pun mengambil beberapa mie instan untuk di masak, lalu minum softdrink untuk ku minum.

Setelah bangun aku merasa tubuhku semakin sehat, rasa pusing yang aku rasakan menghilang begitu aku menghirup udara. Rasanya seperti saat aku bangun tidur ketika baru saja pulang dari Dungeon.

“Seolah aku baru saja dihidupkan kembali.”

Nikmatnya mie instan membuatku kembali pulih. Pria tua hanya menatapku yang menikmati sarapan, dia sepertinya tidak lagi tertarik dengan daging kelinci bakarnya.

Aku pun menawarkan padanya mie instan. Pria tua itu terlihat menikmati mie instan yang aku buatkan untuknya.

[Membuka job (Thief)]

Seketika aku menyemburkan kuah mie setelah mendengar pengumuman yang baru aku dengar. Melihat itu pria tua dan para bintang menatapku dengan heran.

“Entah bagaimana aku tiba-tiba membuka job pencuri.”

Tidak mengerti kenapa bisa seperti ini, apa itu karena aku mencuri makanan dari pemilik Minimart?. Aku mulai panik karena takut ada seseorang yang melihatku melakukan penjarahan toko.

‘Apa ada cctv atau semacamnya?.’

Saat aku memeriksanya beruntung kamera pengawas tidak berfungsi.

“Huff, syukurlah aku bisa menjarah semuanya tanpa khawatir.” Roxy dan Akita menatapku dengan curiga. Tatapan itu membuatku sangat grogi. Mereka Seolah ingin mengatakan. “Swiper jangan mencuri, Swiper jangan mencuri.”

Tapi mereka segera diam saat aku menyogok kedua anjing dengan whyskiss, makanan binatang peliharaan yang sering aku lihat di televisi.

“7 rasa yang berbeda. Bagaimana rasanya memakan sesuatu dengan 7 rasa yang berbeda.”

Sepertinya bukan hanya para anjing yang suka dengan makanan itu, karena para bintang lainnya pun mulai berkumpul. Bahkan goblin pun ikut mengantri saat aku mulai membagikan makanan pada para hewan.

Itu membuatku penasaran dengan rasa dari makanan Whyskiss, “Mungkin aku bisa mencobanya.” Aku memakan yang bentuknya seperti potongan berukuran kecil, lalu saat aku mulai mengunyah, ledakan terjadi di dalam mulutku.

“HUEEEK!” Aku muntah, rasanya sangat menjijikkan, jauh lebih buruk dari daging panggang yang aku masak.

“Itu rasa teraneh yang pernah masuk ke mulutku.”

Terpopuler

Comments

setianto67

setianto67

Pantas lah kalau bahasa Jerman seperti pernah dengar saat lagi nonton Liga Jerman

2023-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pulang
3 3. Statistik
4 4. Seekor Anjing
5 5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6 6. Cangkang Besi
7 7. Belalang Sembah
8 8. Hari persiapan
9 9. Percobaan Kedua
10 10. Rintangan terakhir?
11 11. Ceroboh
12 12. Sambaran
13 13. Hanya Satu Kesempatan
14 14. Kepompong Gacha
15 15. Pengobatan
16 16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17 17. Keanehan Pagi ini
18 18. Serangan pagi
19 19. Hadiah dari Dwarf
20 20. Rencana hari ini
21 21. Benda Antik
22 22. Senjata dari Dwarf
23 23. Pertarungan saat Pagi Buta
24 24. Singkong dan Kopi
25 25. Ladang dan Sinyal Radio
26 26. Panel Surya
27 27. Perburuan Malam
28 28. Pertarungan di Jalan
29 29. Pemantauan
30 30. Gelombang Panas
31 31. Now this is...
32 32. Bala bantuan
33 33. Evolusi kedua
34 34. TV dan Internet
35 35. Pengungsian
36 36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37 37. Pergi ke Kota Sawi
38 38. Mengantri
39 39. Dipenjara
40 40. Dikejar Monster Kuat
41 41. Pengunjung Penjara
42 42. Ditarik-tarik
43 43. Konspirasi
44 44. Sebuah Pesta
45 45. Ibu Raya?
46 46. Serangan Geng Belati Merah
47 47. Lebih dari Raya
48 48. Minum Bersama
49 49. Segila Apa?
50 50. Sarapan pagi
51 51. Jin Peliharaan?
52 52. Memasak Bersama
53 53. Kembali Minum
54 54. Menatap Shower
55 55. Pembukaan Toko Asongan
56 56. Pelanggan Aneh
57 57. Pawai Pembersihan
58 58. Rencana Yang Gagal
59 59. Penangkapan
60 60. Liliana Allways
61 61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62 62. Menjadi Sejarah
63 63. Pengintaian
64 64. Seekor Rusa
65 65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66 66. Pagi Baru
67 67. Perdebatan
68 68. Rencana untuk Budi
69 69. Di saat Pesta
70 70. Pelayanan Pelayan
71 71. Dengan Liliana
72 72. Kota Jati
73 73. Pengejaran
74 74. Pencegatan
75 75. Hukuman
76 76. Mansion Gofar
77 77. Pergerakan The Daki
78 78. Sergapan
79 79. Kadal
80 80. Tuntutan
81 81. Pesta Lagi?.
82 82. Toko Kembali Dibuka
83 83. Siti dan Goliath
84 84. Gangguan
85 85. Persyaratan
86 86. Terlalu Kasar
87 87. Moral yang Aku Miliki
88 88. Dia bukan Mereka
89 89. Pabrik
90 90. Dipindahkan tiba-tiba
91 91. Permainan
92 92. Perburuan 1
93 93. Perburuan 2
94 94. Banaspati
95 95. Fungsi Gelar
96 96. Siti Tahu
97 97. Ancaman Budi
98 98. Kembali bekerja
99 99. Hampir Selesai
100 100. Kekuatan Kontrak Sihir
101 101. Berikan di padaku
102 102. Sperti Seorang Raja
103 103. Menjadi guru Alkemis
104 104. Keanehan pada Sebuah Batu
105 105. Api Kekacauan
106 106. Game Simulasi
107 107. Jalur Energi
108 108. Bercak merah
109 109. Hari Bersejarah Kami
110 110. Persyaratan Maksimal
111 111. Bisnis Hunian
112 112. Proyek Tembok Kota
113 113. Mark Up
114 114. Malam Bersama Para Karyawan
115 115. Aku Siapa?
116 116. Seperti Kucing Liar
117 117. Bukan Siapa-siapa
118 118. Berpapasan
119 119. Rencana Brilian
120 120. Memasuki Kota Jati
121 121 : Penyelamatan
122 pengumuman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pulang
3
3. Statistik
4
4. Seekor Anjing
5
5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6
6. Cangkang Besi
7
7. Belalang Sembah
8
8. Hari persiapan
9
9. Percobaan Kedua
10
10. Rintangan terakhir?
11
11. Ceroboh
12
12. Sambaran
13
13. Hanya Satu Kesempatan
14
14. Kepompong Gacha
15
15. Pengobatan
16
16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17
17. Keanehan Pagi ini
18
18. Serangan pagi
19
19. Hadiah dari Dwarf
20
20. Rencana hari ini
21
21. Benda Antik
22
22. Senjata dari Dwarf
23
23. Pertarungan saat Pagi Buta
24
24. Singkong dan Kopi
25
25. Ladang dan Sinyal Radio
26
26. Panel Surya
27
27. Perburuan Malam
28
28. Pertarungan di Jalan
29
29. Pemantauan
30
30. Gelombang Panas
31
31. Now this is...
32
32. Bala bantuan
33
33. Evolusi kedua
34
34. TV dan Internet
35
35. Pengungsian
36
36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37
37. Pergi ke Kota Sawi
38
38. Mengantri
39
39. Dipenjara
40
40. Dikejar Monster Kuat
41
41. Pengunjung Penjara
42
42. Ditarik-tarik
43
43. Konspirasi
44
44. Sebuah Pesta
45
45. Ibu Raya?
46
46. Serangan Geng Belati Merah
47
47. Lebih dari Raya
48
48. Minum Bersama
49
49. Segila Apa?
50
50. Sarapan pagi
51
51. Jin Peliharaan?
52
52. Memasak Bersama
53
53. Kembali Minum
54
54. Menatap Shower
55
55. Pembukaan Toko Asongan
56
56. Pelanggan Aneh
57
57. Pawai Pembersihan
58
58. Rencana Yang Gagal
59
59. Penangkapan
60
60. Liliana Allways
61
61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62
62. Menjadi Sejarah
63
63. Pengintaian
64
64. Seekor Rusa
65
65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66
66. Pagi Baru
67
67. Perdebatan
68
68. Rencana untuk Budi
69
69. Di saat Pesta
70
70. Pelayanan Pelayan
71
71. Dengan Liliana
72
72. Kota Jati
73
73. Pengejaran
74
74. Pencegatan
75
75. Hukuman
76
76. Mansion Gofar
77
77. Pergerakan The Daki
78
78. Sergapan
79
79. Kadal
80
80. Tuntutan
81
81. Pesta Lagi?.
82
82. Toko Kembali Dibuka
83
83. Siti dan Goliath
84
84. Gangguan
85
85. Persyaratan
86
86. Terlalu Kasar
87
87. Moral yang Aku Miliki
88
88. Dia bukan Mereka
89
89. Pabrik
90
90. Dipindahkan tiba-tiba
91
91. Permainan
92
92. Perburuan 1
93
93. Perburuan 2
94
94. Banaspati
95
95. Fungsi Gelar
96
96. Siti Tahu
97
97. Ancaman Budi
98
98. Kembali bekerja
99
99. Hampir Selesai
100
100. Kekuatan Kontrak Sihir
101
101. Berikan di padaku
102
102. Sperti Seorang Raja
103
103. Menjadi guru Alkemis
104
104. Keanehan pada Sebuah Batu
105
105. Api Kekacauan
106
106. Game Simulasi
107
107. Jalur Energi
108
108. Bercak merah
109
109. Hari Bersejarah Kami
110
110. Persyaratan Maksimal
111
111. Bisnis Hunian
112
112. Proyek Tembok Kota
113
113. Mark Up
114
114. Malam Bersama Para Karyawan
115
115. Aku Siapa?
116
116. Seperti Kucing Liar
117
117. Bukan Siapa-siapa
118
118. Berpapasan
119
119. Rencana Brilian
120
120. Memasuki Kota Jati
121
121 : Penyelamatan
122
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!