2. Pulang

Tikus besar berlari dengan cepat menuju ke arahku. Gigi besarnya membuatku takut menyebabkan luka fatal jika binatang pengerat itu menyerang. Dengan panik aku menendang tikus itu sekuat tenaga.

Bunyi tulang patah langsung terdengar begitu tendangan mengenai tikus besar, mendengar itu membuatku semakin panik karena mengira kakiku telah patah. Tapi beruntung kaki masih baik-baik saja, sepertinya bunyi tulang patah yang barusan bukan dariku.

Selanjutnya kelabang sepanjang dua meter menghadang ku. Aku bertanya-tanya dari mana datangnya serangga sebesar itu.

Dua taring kelabang raksasa mengkilap seperti mata pedang dengan bentuk gunting, leherku pasti akan terpotong dengan mudah jika terkena gigitan kelabang.

Aku akan mati. Kelabang besar begitu kuat, kaki-kakinya mencengkram tubuhku, mulut yang mengerikan hendak melahap kepala. Aku berusaha bertahan dengan menahan kedua taring kelabang.

Seakan menahan pedang dengan tangan kosong, telapak tanganku mulai terluka karena menahan dua taring kelabang.

Merasa tidak kuat menahan lebih lama lagi, aku akan dimakan oleh kelabang raksasa. Tapi disaat aku hampir menyerah tiba-tiba...

Ding!

[Membunuh tikus besar +15 Exp]

[Level Up]

Setelah suara aneh itu terdengar tiba-tiba seluruh luka di sembuhkan dan tenaga kembali pulih. Bukan hanya itu, aku merasa tambahan kekutan yang mengalir dalam diriku hingga mampu mendorong mundur kelabang.

Dua taring itu aku patahkan membuat kelabang menjerit keras, walaupun dalam prosesnya membuat telapak tanganku kembali terluka, tapi aku tidak peduli.

Menggunakan taring tajam, aku menyayat perut kelabang yang membuatnya semakin kesakitan. Darah hijau menyembur keluar, kelabang melepaskan cengkraman kakinya lalu terkapar di tanah.

Ding!

[Membunuh mantan Dungeon master +100 Exp]

[Level Up]

[Level Up]

Kembali terdengar suara misterius, itu membuatku aku sangat penasaran suara siapa yang terus terdengar di dalam kepalaku.

Tapi saat ini aku sedang dikepung oleh kelabang dan tikus dalam jumlah besar, mereka seperti binatang kelaparan yang bersiap memperebutkan makanan.

Aku harus mempertahankan diri agar tidak menjadi menu makan malam hewan-hewan agresif ini. Dengan dua taring kelabang yang baru saja didapatkan aku mulai melawan.

Satu persatu tikus dan kelabang aku kalahkan, tapi jumlah lawan yang terlalu banyak membuatku kesulitan.

Teriakan bergema saat tubuhku mulai menumpuk luka dari gigitan monster-monster. Tapi aku tidak menyerah dan terus melakukan perlawanan.

Baju robek-robek, mata kiri terluka hingga tidak bisa melihat lagi. Ini merupakan pertarungan hidup dan mati.

Kelelahan dan rasa sakit yang menumpuk membuatku hampir menyerah.

Tapi seakan ada sesuatu yang mendorongku, aku tetap melawan dan terus melawan, berusaha keras untuk mempertahankan hidupku.

Hingga akhirnya aku bernafas dengan begitu berat ditengah tumpukan mayat kelabang dan tikus.

Seluruh tubuhku terasa sakit, penglihatanku menjadi buram, kepala terasa pening, keseimbangan pun mulai goyah.

“Sepertinya aku tidak akan pulang hari ini.” aku tertawa kecil lalu terjatuh tidak sadarkan diri.

[Beberapa makhluk agung terkesan dengan pertempuran yang kau lakukan]

[Mendapatkan kotak harta perunggu sebagai hadiah]

***

Terbangun oleh bau busuk serangga dan tikus yang aku jadikan sebagai tempat tidur. Aku tidak tahu sudah berapa lama tertidur di goa ini.

Tapi melihat kondisi mayat yang mulai membusuk membuatku mengira tidak hanya satu hari yang sudah terlewatkan.

Apakah tidak ada orang yang melihat lubang Goa tempat aku berada saat ini?. Rasanya itu mustahil karena mulut goa berada di perempatan jalan yang seharusnya sangat ramai.

Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di luar sana, tapi tubuhku masih kelelahan membuatku lebih memilih untuk segera pulang dan kembali beristirahat.

Di dalam tumpukan mayat kelabang, aku mengambil motorku lalu segera kembali ke permukaan.

Daerah itu begitu sepi, tidak ada satupun kendaraan yang melintas padahal ini siang hari. Aku menyadari jika lampu lalulintas tidak menyala.

Sebenarnya apa yang terjadi?.

Perasaan cemas semakin menguat membuatku segera menyalakan motor. Sepanjang sisa perjalanan menuju rumah, yang aku lihat hanyalah kekacauan.

Semuanya terasa seperti setting film bencana besar atau wabah zombie. Mayat tergeletak di pinggir jalan, mobil terparkir tidak beraturan dan rumah warga terbakar.

“Sebenarnya apa yang terjadi saat aku tidur?.”

Karena tidak tahu apa yang sedang terjadi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, aku pun memilih untuk mengabaikan.

Motor dipercepat agar segera sampai di rumah. Sebuah kompleks perumahan yang biasanya ramai, hari ini begitu sepi. Aku mengabaikan semua yang aku lihat sepanjang jalan komplek. Sesampainya di rumah aku segera mengunci pagar lalu masuk ke dalam.

Baju yang aku kenakan segera ku buang ke tong sampah karena rusak dan dipenuhi oleh noda darah.

Saat ingin mandi aku merasa kesal karena listrik tidak menyala, tapi beruntung rumahku memiliki sumur galian. Walaupun aku harus susah payah mengangkat air, tapi itu lebih baik daripada terus merasa tubuh lengket dan bau yang sangat tidak nyaman.

Setelah selesai mandi aku merasa begitu segar, tapi kelelahan yang ku rasakan belum sepenuhnya hilang.

Di dalam kamar aku mencoba melupakan apa yang ku lihat selama perjalanan menuju rumah. Itu sangat mengerikan mungkin akan selamanya tersimpan di dalam ingatan.

Kembali memikirkan apa yang sedang terjadi pada kota ini, tapi tidak ada jawaban yang bisa aku temukan. Hingga aku menyerah memikirkannya, pada akhirnya rasa lelah baik tubuh fisik maupun mental membuatku tertidur lelap.

Esok harinya aku merasakan tubuhku begitu luar biasa. Tidak ada rasa sakit yang terasa, bahkan otot pegal yang berminggu-minggu aku derita karena pekerjaan pun kini menghilang.

Teringat apa yang terjadi kemarin, aku segera membuka jendela kamar di lantai dua dan berharap kondisi luar berubah.

Tapi sayangnya itu tidak terjadi, yang aku lihat selama perjalanan ke rumah kemarin bukanlah sebuah mimpi. Di sepanjang jalan perumahan masih tergeletak mayat para tetangga dalam kondisi yang mengenaskan.

Perut merasa mual, aku ingin muntah melihat semuanya, melihat kenyataan jika apa yang aku alami kemarin bukanlah mimpi buruk belaka.

Hingga penglihatanku menangkap sesosok serangga raksasa yang berkeliaran di sekitar kompleks.

Itu adalah seekor belalang sembah setinggi pria dewasa dengan empat sabit berlumuran darah. Sangat menakutkan melihatnya, aku segera menutup jendela karena takut jika monster itu melihatku.

Lolongan anjing terdengar di sekitar diikuti suara Geraman seperti bintang buas, aku merasa disekitar rumahku sudah dikepung oleh monster.

Di dalam kamar aku mencoba tetap tenang, berusaha tidak menimbulkan banyak suara. Kembali memikirkan apa yang sedang terjadi aku menemukan beberapa kemungkinan.

Pertama aku berpikir jika semua ini adalah akibat perang, tapi permasalahannya perang dengan siapa. Yang aku tahu negara ini tidak sedang berkonflik dengan negara manapun.

Yang kedua mungkin ini adalah invasi alien, itu bisa menjelaskan kenapa banyak monster berkeliaran. Walaupun terdengar agak gila tapi aku tidak mampu memikirkan kemungkinan lain.

“Oke kemungkinan pertama ini adalah ulah dari makhluk asing.” aku mencoba membuat catatan.

“Lalu apakah musibah seperti ini hanya terjadi di kota atau seluruh dunia mengalami hal yang sama?.” terus mencatat.

Kemudian pertanyaan selanjutnya membuat aku sangat penasaran, yaitu tentang suara misterius yang aku dengar saat bertarung dengan puluhan kelabang dan tikus besar.

“Ini pasti ada hubungannya, tapi apa.” aku kembali mencatat.

Tapi sekeras apapun aku memikirkannya, tidak ada jawaban yang berhasil aku temukan. Berbaring di atas tempat tidur aku kembali memikirkan kehidupanku selanjutnya.

Apa yang aku lihat membuatku berpikir jika cerita fiksi pada novel yang pernah aku baca menjadi kenyataan. Itu terlalu gila jika seandainya menang benar.

“Entah kenapa aku mulai memikirkannya. Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba bukan?.”

Dalam novel itu diceritakan, setelah dunia diguncang bencana besar akibat munculnya monster dari dalam lubang.

Para manusia yang berhasil bertahan hidup diberikan anugerah berupa kekuatan yang disebut sistem.

Sebuah sistem yang akan membuat para manusia menjadi lebih kuat ketika mengalahkan monster.

Seperti sebuah permainan... Yang perlu aku lakukan hanyalah mengucapkan kata kuncinya.

“Open status!.”

Walaupun aku tidak yakin, tapi tetap ku coba tanpa berharap jika ini akan berhasil. Tapi selanjutnya apa yang tiba-tiba muncul di depan wajah membuat mataku terbelalak.

Terpopuler

Comments

Astraloud

Astraloud

nice

2024-03-16

0

uzumaki anas

uzumaki anas

walau sepi tetep lanjut bang

2023-01-27

0

anggita

anggita

Ding.. lagi.

2022-12-03

3

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pulang
3 3. Statistik
4 4. Seekor Anjing
5 5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6 6. Cangkang Besi
7 7. Belalang Sembah
8 8. Hari persiapan
9 9. Percobaan Kedua
10 10. Rintangan terakhir?
11 11. Ceroboh
12 12. Sambaran
13 13. Hanya Satu Kesempatan
14 14. Kepompong Gacha
15 15. Pengobatan
16 16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17 17. Keanehan Pagi ini
18 18. Serangan pagi
19 19. Hadiah dari Dwarf
20 20. Rencana hari ini
21 21. Benda Antik
22 22. Senjata dari Dwarf
23 23. Pertarungan saat Pagi Buta
24 24. Singkong dan Kopi
25 25. Ladang dan Sinyal Radio
26 26. Panel Surya
27 27. Perburuan Malam
28 28. Pertarungan di Jalan
29 29. Pemantauan
30 30. Gelombang Panas
31 31. Now this is...
32 32. Bala bantuan
33 33. Evolusi kedua
34 34. TV dan Internet
35 35. Pengungsian
36 36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37 37. Pergi ke Kota Sawi
38 38. Mengantri
39 39. Dipenjara
40 40. Dikejar Monster Kuat
41 41. Pengunjung Penjara
42 42. Ditarik-tarik
43 43. Konspirasi
44 44. Sebuah Pesta
45 45. Ibu Raya?
46 46. Serangan Geng Belati Merah
47 47. Lebih dari Raya
48 48. Minum Bersama
49 49. Segila Apa?
50 50. Sarapan pagi
51 51. Jin Peliharaan?
52 52. Memasak Bersama
53 53. Kembali Minum
54 54. Menatap Shower
55 55. Pembukaan Toko Asongan
56 56. Pelanggan Aneh
57 57. Pawai Pembersihan
58 58. Rencana Yang Gagal
59 59. Penangkapan
60 60. Liliana Allways
61 61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62 62. Menjadi Sejarah
63 63. Pengintaian
64 64. Seekor Rusa
65 65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66 66. Pagi Baru
67 67. Perdebatan
68 68. Rencana untuk Budi
69 69. Di saat Pesta
70 70. Pelayanan Pelayan
71 71. Dengan Liliana
72 72. Kota Jati
73 73. Pengejaran
74 74. Pencegatan
75 75. Hukuman
76 76. Mansion Gofar
77 77. Pergerakan The Daki
78 78. Sergapan
79 79. Kadal
80 80. Tuntutan
81 81. Pesta Lagi?.
82 82. Toko Kembali Dibuka
83 83. Siti dan Goliath
84 84. Gangguan
85 85. Persyaratan
86 86. Terlalu Kasar
87 87. Moral yang Aku Miliki
88 88. Dia bukan Mereka
89 89. Pabrik
90 90. Dipindahkan tiba-tiba
91 91. Permainan
92 92. Perburuan 1
93 93. Perburuan 2
94 94. Banaspati
95 95. Fungsi Gelar
96 96. Siti Tahu
97 97. Ancaman Budi
98 98. Kembali bekerja
99 99. Hampir Selesai
100 100. Kekuatan Kontrak Sihir
101 101. Berikan di padaku
102 102. Sperti Seorang Raja
103 103. Menjadi guru Alkemis
104 104. Keanehan pada Sebuah Batu
105 105. Api Kekacauan
106 106. Game Simulasi
107 107. Jalur Energi
108 108. Bercak merah
109 109. Hari Bersejarah Kami
110 110. Persyaratan Maksimal
111 111. Bisnis Hunian
112 112. Proyek Tembok Kota
113 113. Mark Up
114 114. Malam Bersama Para Karyawan
115 115. Aku Siapa?
116 116. Seperti Kucing Liar
117 117. Bukan Siapa-siapa
118 118. Berpapasan
119 119. Rencana Brilian
120 120. Memasuki Kota Jati
121 121 : Penyelamatan
122 pengumuman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pulang
3
3. Statistik
4
4. Seekor Anjing
5
5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6
6. Cangkang Besi
7
7. Belalang Sembah
8
8. Hari persiapan
9
9. Percobaan Kedua
10
10. Rintangan terakhir?
11
11. Ceroboh
12
12. Sambaran
13
13. Hanya Satu Kesempatan
14
14. Kepompong Gacha
15
15. Pengobatan
16
16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17
17. Keanehan Pagi ini
18
18. Serangan pagi
19
19. Hadiah dari Dwarf
20
20. Rencana hari ini
21
21. Benda Antik
22
22. Senjata dari Dwarf
23
23. Pertarungan saat Pagi Buta
24
24. Singkong dan Kopi
25
25. Ladang dan Sinyal Radio
26
26. Panel Surya
27
27. Perburuan Malam
28
28. Pertarungan di Jalan
29
29. Pemantauan
30
30. Gelombang Panas
31
31. Now this is...
32
32. Bala bantuan
33
33. Evolusi kedua
34
34. TV dan Internet
35
35. Pengungsian
36
36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37
37. Pergi ke Kota Sawi
38
38. Mengantri
39
39. Dipenjara
40
40. Dikejar Monster Kuat
41
41. Pengunjung Penjara
42
42. Ditarik-tarik
43
43. Konspirasi
44
44. Sebuah Pesta
45
45. Ibu Raya?
46
46. Serangan Geng Belati Merah
47
47. Lebih dari Raya
48
48. Minum Bersama
49
49. Segila Apa?
50
50. Sarapan pagi
51
51. Jin Peliharaan?
52
52. Memasak Bersama
53
53. Kembali Minum
54
54. Menatap Shower
55
55. Pembukaan Toko Asongan
56
56. Pelanggan Aneh
57
57. Pawai Pembersihan
58
58. Rencana Yang Gagal
59
59. Penangkapan
60
60. Liliana Allways
61
61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62
62. Menjadi Sejarah
63
63. Pengintaian
64
64. Seekor Rusa
65
65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66
66. Pagi Baru
67
67. Perdebatan
68
68. Rencana untuk Budi
69
69. Di saat Pesta
70
70. Pelayanan Pelayan
71
71. Dengan Liliana
72
72. Kota Jati
73
73. Pengejaran
74
74. Pencegatan
75
75. Hukuman
76
76. Mansion Gofar
77
77. Pergerakan The Daki
78
78. Sergapan
79
79. Kadal
80
80. Tuntutan
81
81. Pesta Lagi?.
82
82. Toko Kembali Dibuka
83
83. Siti dan Goliath
84
84. Gangguan
85
85. Persyaratan
86
86. Terlalu Kasar
87
87. Moral yang Aku Miliki
88
88. Dia bukan Mereka
89
89. Pabrik
90
90. Dipindahkan tiba-tiba
91
91. Permainan
92
92. Perburuan 1
93
93. Perburuan 2
94
94. Banaspati
95
95. Fungsi Gelar
96
96. Siti Tahu
97
97. Ancaman Budi
98
98. Kembali bekerja
99
99. Hampir Selesai
100
100. Kekuatan Kontrak Sihir
101
101. Berikan di padaku
102
102. Sperti Seorang Raja
103
103. Menjadi guru Alkemis
104
104. Keanehan pada Sebuah Batu
105
105. Api Kekacauan
106
106. Game Simulasi
107
107. Jalur Energi
108
108. Bercak merah
109
109. Hari Bersejarah Kami
110
110. Persyaratan Maksimal
111
111. Bisnis Hunian
112
112. Proyek Tembok Kota
113
113. Mark Up
114
114. Malam Bersama Para Karyawan
115
115. Aku Siapa?
116
116. Seperti Kucing Liar
117
117. Bukan Siapa-siapa
118
118. Berpapasan
119
119. Rencana Brilian
120
120. Memasuki Kota Jati
121
121 : Penyelamatan
122
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!