Roxy menggeram pada suatu arah, aku pun merasakan bahaya dari arah yang Roxy tunjuk. Tapi aku tidak terlalu khawatir karena peringatan bahaya yang aku rasakan tidak terlalu kuat. Yang artinya monster di depan kami tidak begitu kuat.
“Pasti kelinci.” ucapku menebak monster yang akan datang.
Kemudian sesuai tebakanku, seekor kelinci belati melompat dari balik pager berusaha melakukan serangan kejutan. Tapi aku dengan mudah mengalahkan kelinci itu dengan satu tebasan pisau.
[Mengalahkan kelinci belati +20 Exp]
[Job Explorer level up]
[Job Conqueror Level up]
“Setelah dua hari, akhirnya Job Conqueror naik level juga.”
Sepertinya semakin tinggi rank job mengakibatkan lebih banyak poin Exp untuk menaikan level.
Aku sudah menduga ini sebelumnya, tapi melihat bagaimana sulitnya menaikkan level Conqueror job, membuatku merasa lebih yakin.
Job Explorer adalah job yang lebih mudah untuk dinaikkan levelnya. Itu menandakan jika Rank Rare adalah tingkat yang lebih rendah dari Epic dan Legendaris.
Sementara Rank Epik berada lebih tinggi dari Rank Rare tapi lebih rendahan dari Rank Legendaris, karena job Hero (dengan rank Epic) lebih mudah naik level dibandingkan dengan job Conqueror (Rank Legendaris). Tapi masih kalah dibanding dengan kecepatan job Explorer(Rank Rare) .
“Ini cukup menarik.” aku menulis semua yang aku pikirkan di buku catatan. Pengetahuanku mungkin suatu saat akan berguna.
Selesai menulis, aku segera mengambil mayat kelinci lalu memasukkannya kedalam tas. Aku akan menggunakan daging kelinci untuk makan siang Roxy.
Kami melanjutkan perjalanan. Beberapa kali monster menyerang, tapi semuanya bisa diatasi dengan mudah. Perasaan bahaya dari efek [Hero Sense] seolah membuatku dapat memprediksi kekuatan dari monster di sekitar, sehingga aku bisa tenang karena tidak takut berurusan dengan monster kuat.
***
Roxy kembali menggeram kearah semak-semak. Aku juga mulai merasakan tanda bahaya.
“Yang satu ini lebih kuat dari kelinci. Berhati-hatilah Roxy!.” ucapku memberikan peringatan, Roxy melolong sebagai balasan.
Kemudian dengan cepat seekor kelabang besar keluar dari semak-semak, menerjang ke arahku. “Roxy menyingkir!.” aku berteriak meminta Roxy untuk menjauh dariku yang menjadi sasaran kelabang.
Anjing itu mengikuti perintah, dia segera menjauh sementara aku menghadapi kelabang dengan pisau.
Sergapan kelabang dengan mudah aku hindari, tidak membuang kesempatan aku segera melakukan serangan balik. Tapi....
Bunyi dentingan keras terdengar saat pisau yang aku gunakan memukul kulit kelabang. Serangan dariku bahkan tidak menyebabkan goresan pada cangkang kelabang.
“Monster ini kuat.”
Sepertinya kelabang jenis ini memiliki keunggulan pada kekuatan pertahanan, karena kulitnya yang begitu keras seperti besi.
Ketika aku sedang menghadapi kelabang tiba-tiba tanda bahaya kembali aku rasakan dari arah yang berbeda.
“Gawat!, ada monster lain yang datang kemari.” aku merasa situs tiba-tiba menjadi lebih berbahaya.
Seekor tikus berlari menuju ke arahku. Jika aku melawan tikus itu pasti kelabang akan mengambil kesempatan untuk menyerang. Tapi jika aku mengabaikannya maka tikus yang akan menyerangku.
Seakan mengetahui kesulitan yang aku hadapi, kedua monster berkerja sama menyerangku secara bersamaan.
Menyadari tidak bisa menahan serangan kedua monster, aku pun memilih mengabaikan tikus besar lalu menahan serangan kelabang raksasa.
Pisau yang aku gunakan untuk menahan gigitan kelabang menjadi penyok, aku berusaha menahan cengrama kaki-kaki kelabang hingga membuatku tidak bisa bergerak.
Mengambil kesempatan tikus datang menyerang. Aku tidak bisa mengelak, serangan gigitan tikus mengarah ke kepala.
Bukan kepala, tapi binatang pengerat itu mengincar kataku.Sekilas aku teringat apa yang terjadi saat aku bertarung di dalam Dungeon.
Banyaknya monster yang datang menyerang membuatku terpojok, sehingga aku memutuskan untuk melawan monster kuat lebih dulu dibandingkan monster yang aku anggap lemah.
Kejadian waktu itu sama seper yang terjadi saat ini. Aku lebih memilih untuk menahan serangan kelabang raksasa yang lebih kuat lalu membiarkan serangan tikus besar yang aku pikir hanyalah monster lemah.
Tapi sekarang aku mengetahui jika pilihan yang aku ambil merupakan sebuah kesalahan besar.
Akibat mengabaikan para tikus ketika pertarungan di Dungeon waktu itu, sekarang aku kehilangan mata kiri ku.
“Sial!.” aku takut kehilangan mata lagi.
Tikus itu melompat bersiap menggigit. Aku akan menjadi sepenuhnya buta jika sampai itu terjadi. Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menghindari serangannya, aku hanya bisa memejamkan mata dan pasrah.
Guk! Suara gonggongan Roxy terdengar lalu jeritan tikus mengikutinya. Saat membuka mata aku melihat Roxy menerkam tikus besar sehingga membuat aku lolos dari kebutaan.
Anjing itu melindungi ku.
Roxy menggigit dengan kuat leher tikus membuat darah mengalir deras di mulutnya. Tikus berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari mulut Roxy, tapi setelah beberapa saat tikus berhenti bergerak.
“Gadis baik, terimakasih telah menolongku.” ucapku.
Dengan sekuat tenaga aku mendorong kelabang menjauh, pisau yang ku gunakan patah dalam prosesnya.
Dengan cepat aku mengambil kuping kelinci yang tersimpan di [Item box skill] dari job Explorer.
___________________________________________
[Item Box I]
Rank: Common
Keterangan: Keahlian yang dimiliki oleh semua Explorer. Sebuah kotak dimensi yang mampu menyimpan benda apapun dengan kapasitas maksimal 5 kilogram.
___________________________________________
Item box lebih praktis karena aku bisa mengambil barang yang tersimpan dengan cepat.
Sebuah lingkaran hitam muncul di udara, aku segera memasukkan tanganku dan mengambil satu telinga kelinci dari dalam lubang hitam.
Kemudian setelah mendapat senjata, Skill kedua aku aktifkan, [Aura] dari job Conqueror.
___________________________________________
[Aura I]
Rank: Epik
Keterangan: Keahlian seorang penakluk. Aura adalah kekuatan yang tersimpan dalam diri setiap makhluk hidup, namun hanya orang-orang tertentu yang dapat membangkitkan kekuatan ini. Aura dapat memperkuat tubuh dan Equipment yang digunakan sebesar 15%.
Konsumsi 5 Megic Poin perdetik.
___________________________________________
Tubuhku mengeluarkan sinar putih yang mulai menjalar pada belati kuping kelinci. Aku dapat merasakan tubuhku lebih kuat, sementara belati kelinci terasa lebih tajam dengan kilatan sinar merah pada bagian bilah.
Dengan satu lompatan aku mendekati kelabang. Walaupun monster itu memiliki cangkang keras, tapi belati kelinci yang dilapisi dengan [Aura] dapat membelahnya seperti tahu.
[Mengalahkan Kelabang Cangkang Besi +50 Exp]
[Job Hero level up]
Itu adalah jumlah Exp terbesar yang aku dapatkan dari mengalahkan satu monster. Job Hero naik ke level 3 membuatku sangat senang.
Exp yang didapat sepada dengan kekuatan monster. Pisau yang aku gunakan tidak mampu menembus cangkang kelabang yang sekeras besi, membuktikan betapa kuatnya monster itu.
“Skill [Aura] menang sangat luar bisa, tapi sayangnya aku tidak bisa menggunakannya terus menerus.” aku menatap belati kelinci yang mulai rusak walaupun baru satu kali digunakan.
Selain dapat membuat senjata lebih cepat rusak, kemampuan [Aura] juga membutuhkan energi sihir untuk mengaktifkannya. Sementara saat ini aku tidak tahu sebanyak apa energi sihir yang aku miliki.
Aku takut jika terus menggunakan [Aura] dapat membuatku kehabisan energi sihir. Aku tidak tahu apa efek samping jika kehabisan energi sihir, tapi aku pikir itu adalah hal yang buruk jika kehabisan energi sihir.
“Aku harus sering berlatih mulai sekarang.”
Dari mayat kelabang, aku mengambil cangkangnya.
Seperti plat besi, cangkang itu begitu keras. Mungkin nanti bisa aku gunakan sebagai perisai, atau mungkin dirubah menjadi pelindung dada.
Setelah mengambil cangkang kelabang, kami berdua melanjutkan perjalanan. Roxy kali ini lebih aktif membantuku saat berhadapan dengan monster dalam jumlah banyak sehingga pertarungan bisa menjadi lebih aman dan efisien.
“Apa bintang juga memiliki job? Jika ada aku penasaran dengan job yang Roxy miliki.” Aku menatap Roxy yang terlihat senang saat aku membelai kepalanya.
“Seandainya aku memiliki skill penilaian.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
uzumaki anas
lanjut
2023-01-27
1