11. Ceroboh

___________________________________________

[Courage I]

Rank: Epic

Keterangan: Teriakan keberanian seorang pahlawan. Memberikan peningkatan Statistik (Buff) pada Kekuatan 5%, Stamina 5% dan Kesehatan 10%. Peningkatan Statistik berlaku pada pengguna skill dan semua rekan yang mendengar teriakan ketika skill digunakan. Efek bertambah 1.5× pada setiap rekan yang mendengar teriakan sang pahlawan.

Efek skill bertahan selama 1 menit dengan waktu pendingin 5 menit.

___________________________________________

Sebuah skill yang memberikan buff pada semua rekan, sangat cocok untuk pertarungan party. Itu berarti Roxy juga ikut bertambah kuat saat aku menggunakan skill ini.

“Roxy, keberanian!.” ucapku mengaktifkan skill.

Anjing itu pun menyalak sebagai balasan.

[Skill (Courage) aktif]

[Kekuatan meningkat]

[Stamina meningkat]

[Kesehatan meningkat]

Tubuhku terasa lebih ringan dan kelemahan juga menghilang. Efek skill hanya bertahan selama satu menit, jadi kami harus secepatnya menghadapi monster penghuni are Minimarket

Seperti biasa Roxy maju lebih dahulu. Karena kelincahan dia lebih baik dariku, Roxy pun selalu menjadi umpan sementara aku akan menyerang monster dari belakang begitu monster menargetkan Roxy.

‘Padahal aku memiliki tiga job yang seharusnya kuat, tapi entah kenapa aku tidak bisa mengungguli kelincahan Roxy.’

Aku terus mengawasi saat Roxy berjalan semakin mendekati Minimarket. Perasaan bahaya perlahan mulai tumbuh, tapi aku masih tidak tahu berada di mana monster yang menghuni area ini.

Perasaan itu semakin kuat hingga aku merasa tubuhku mulai merinding. ‘Tapi.... Tapi ada di mana?’ aku tidak bisa memastikan keberadaan monster, perasaan itu begitu kuat dan tersebar seakan monster itu berada di setiap sudut, membuat keberadaan monster itu sulit di deteksi.

“Sial, di saat seperti ini....”

Dengungan di kepalaku semakin keras, rasanya kepalaku ingin pecah.

Rasa sakin yang kembali aku rasakan pada rongga mata kiri semakin memperburuk kondisi.

Ini mengingatkanku saat dahulu sewaktu kecil mengalami sakit gigi. Merasakan rasa sakit yang teramat parah, namun tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menghilangkan rasa sakit itu.

Semakin lama dibiarkan rasa sakit semakin menyebar, telingaku menjadi begitu sensitif, kepalaku mulai terasa pusing, mataku pun tidak kuat melihat cahaya terang.

Semua yang aku lihat.

Semua yang aku dengar.

Semuanya yang ada di sekitarku, seakan membuat penderitaan yang aku alami semakin bertambah parah.

Lalu yang lebih parah dari itu semua adalah kehilangan kewarasan karena emosi yang tidak terkendali.

***

Suara gonggongan terdengar, Roxy menyalak ke arahku.

Karena merasa terganggu aku pun berteriak. “Anjing bodoh, diamlah!.” teriakan penuh amarah, tetapi Roxy tidak mengindahkan, dia justru menggonggong semakin keras, membuat rasa sakit yang aku rasakan semakin terasa menyiksa.

Aku tidak sanggup berdiri hingga akhirnya jatuh berlutut di tanah sambil menahan rasa sakit.

Roxy mulai berlari ke arahku. Anjing itu mulai membuatku merasa kesal.

Aku tidak tahu apa yang dia inginkan, tapi jika dia tidak menghentikan gonggongan menyebabkan itu, mungkin aku tidak bisa menahan diriku lagi.

Suara itu semakin kuat saat Roxy mendekat, telingaku berdengung terasa menyakitkan. Pisau di tangan aku genggam dengan kuat, aku merasa tidak tahan lagi menahan semua ini.

Dahulu ketika sakit gigi yang aku rasakan sudah terlalu parah, membuat emosiku tidak terkendali. Akibatnya aku berbuat nekat dengan cara menyakiti diri sendiri.

Menampar pipi atau menghantam kepala sendiri, aku melakukan semua itu agar meredakan rasa sakit yang kurasakan. Tapi hasilnya justru sebaliknya, rasa sakit itu semakin menjadi-jadi.

Dengan mata terpejam menahan rasa sakit, aku mengayunkan pisau di tangan. Berikutnya suara tangisan Roxy terdengar, membuat gonggongan menyebalkan yang dia buat terhenti.

Tubuhku terdorong saat Roxy menabrak ku, membuat aku terpental beberapa meter dari posisi semula, rasa sakit akibat tabrakan membuatku semakin mengutuk anjing ini.

Setelah itu Roxy tidak lagi bergerak, dua terdiam dengan mata setengah terbuka seakan menahan vrasa sakit. Darah mengalir di perutnya akibat tebasan pisau.

Melihat itu aku terdiam sejenak.

Setiap kali aku merasakan sakit gigi, aku bertindak gegabah dengan menyakiti diri sendiri. Semua yang aku lakukan justru membuat rasa sakit yang aku alami semakin parah.

Gonggongan Roxy membuatku semakin sakit, tapi apakah tindakan yang aku lakukan untuk menghentikannya membuat aku menjadi lebih baik?.

“Tidak..... apa yang telah aku lakukan....”

Aku sangat menyesal telah menyerang satu-satunya teman yang menemaniku di dunia yang hancur ini.

Luka yang aku berikan padanya sangat lebar hingga darah tidak berhenti keluar. Aku sangat panik, apa yang harus aku lakukan untuk menyelamatkan Roxy?.

Saat aku panik, suara serangga terdengar di arah depan. Perasaan bahanya yang sebelumnya aku rasakan di seluruh area kini hanya menunjukkan satu arah.

Tempat itu adalah tempat di mana aku sebelumnya berdiri. Bos field yang sebelumnya aku cari ternyata selama ini monster itu berada di atas kepalaku sendiri.

Seekor laba-laba sebesar kerbau mengawasi terus mengawasi dengan delapan matanya. Monster itu terlihat marah seakan telah gagal memberikan serangan.

“Tunggu, mungkinkah Roxy yang dari tadi terus menggonggong ke arahku bermaksud untuk memberikan peringatan?.”

Mengetahui fakta itu membuatku semakin merasa bersalah. Roxy sampai rela membahayakan dirinya sendiri untuk menyelamatkan aku, tapi sebagai balasannya aku justru memberinya luka mematikan.

Laba-laba kembali menyerang, dari jarak lima meter dia menembakkan benang ke arahku.

Karena jarak dan kecepatan serangan membuatku aku tidak sempat menghindar, benang laba-laba pun berhasil menempel pada tubuh Roxy yang berada dalam pelukanku.

Dengan cepat laba-laba kembali menarik benangnya, merebut Roxy dariku. Begitu Mendapatkan Roxy, laba-laba segera naik ke atas menggunakan benang, Monster itu berjalan begitu cepat melalui benang tipis.

“Brengsek, kembalikan dia!.” Dengan panik aku mengejar laba-laba.

Sambil berlari laba-laba menggulung tubuh Roxy dengan jaring, membuatnya menjadi kepompong lalu mengikatnya tergantung bersama kepompong lain di atas menara listrik.

"Aku harus menyelamatkan Roxy."

Setelah itu laba-laba mengarah perhatiannya padaku, sekarang giliran ku yang akan dia jadikan kepompong.

Tetapi tentunya aku tidak akan membiarkan itu terjadi, “Tunggu aku Roxy, aku akan menyelamatkanmu!.” aku berteriak

Walaupun aku tahu jika laba-laba merupakan monster yang lebih kuat dari semua monster yang aku hadapi sebelumnya. Ditambah saat ini tidak ada bantuan dari Roxy, mampukah aku melawannya?.

“Aku pasti bisa....” aku berusaha menyakinkan diriku sendiri.

“Tidak, aku harus bisa melakukannya, jika tidak maka aku akan menyesali tindakanku hari ini seumur hidupku!.”

Tekad kuat.

Untuk Roxy, aku harus menang, tidak ada pilihan untuk kekalahan. Jika pun aku tidak bisa memenangkan pertarungan, maka tidak ada artinya aku hidup. Aku tidak mungkin hidup dengan rasa bersalah yang akan menghantuiku.

Serangan laba-laba datang, aku pun siap menghadapinya.

Terpopuler

Comments

Nino Ndut

Nino Ndut

lanjut mau liat ampe ch 20an..klo masih kayak gini mc nya fix membosankan thor

2023-02-13

0

NOTE

NOTE

lebay banget mendeskripsikan sesuatu, hal yng bisa di jelaskan dengan 1 kalimat tapi di jelaskan dengan 1 paragraf, bertele2 dan tidak berbobot.

2023-02-04

0

uzumaki anas

uzumaki anas

lanjut

2023-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pulang
3 3. Statistik
4 4. Seekor Anjing
5 5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6 6. Cangkang Besi
7 7. Belalang Sembah
8 8. Hari persiapan
9 9. Percobaan Kedua
10 10. Rintangan terakhir?
11 11. Ceroboh
12 12. Sambaran
13 13. Hanya Satu Kesempatan
14 14. Kepompong Gacha
15 15. Pengobatan
16 16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17 17. Keanehan Pagi ini
18 18. Serangan pagi
19 19. Hadiah dari Dwarf
20 20. Rencana hari ini
21 21. Benda Antik
22 22. Senjata dari Dwarf
23 23. Pertarungan saat Pagi Buta
24 24. Singkong dan Kopi
25 25. Ladang dan Sinyal Radio
26 26. Panel Surya
27 27. Perburuan Malam
28 28. Pertarungan di Jalan
29 29. Pemantauan
30 30. Gelombang Panas
31 31. Now this is...
32 32. Bala bantuan
33 33. Evolusi kedua
34 34. TV dan Internet
35 35. Pengungsian
36 36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37 37. Pergi ke Kota Sawi
38 38. Mengantri
39 39. Dipenjara
40 40. Dikejar Monster Kuat
41 41. Pengunjung Penjara
42 42. Ditarik-tarik
43 43. Konspirasi
44 44. Sebuah Pesta
45 45. Ibu Raya?
46 46. Serangan Geng Belati Merah
47 47. Lebih dari Raya
48 48. Minum Bersama
49 49. Segila Apa?
50 50. Sarapan pagi
51 51. Jin Peliharaan?
52 52. Memasak Bersama
53 53. Kembali Minum
54 54. Menatap Shower
55 55. Pembukaan Toko Asongan
56 56. Pelanggan Aneh
57 57. Pawai Pembersihan
58 58. Rencana Yang Gagal
59 59. Penangkapan
60 60. Liliana Allways
61 61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62 62. Menjadi Sejarah
63 63. Pengintaian
64 64. Seekor Rusa
65 65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66 66. Pagi Baru
67 67. Perdebatan
68 68. Rencana untuk Budi
69 69. Di saat Pesta
70 70. Pelayanan Pelayan
71 71. Dengan Liliana
72 72. Kota Jati
73 73. Pengejaran
74 74. Pencegatan
75 75. Hukuman
76 76. Mansion Gofar
77 77. Pergerakan The Daki
78 78. Sergapan
79 79. Kadal
80 80. Tuntutan
81 81. Pesta Lagi?.
82 82. Toko Kembali Dibuka
83 83. Siti dan Goliath
84 84. Gangguan
85 85. Persyaratan
86 86. Terlalu Kasar
87 87. Moral yang Aku Miliki
88 88. Dia bukan Mereka
89 89. Pabrik
90 90. Dipindahkan tiba-tiba
91 91. Permainan
92 92. Perburuan 1
93 93. Perburuan 2
94 94. Banaspati
95 95. Fungsi Gelar
96 96. Siti Tahu
97 97. Ancaman Budi
98 98. Kembali bekerja
99 99. Hampir Selesai
100 100. Kekuatan Kontrak Sihir
101 101. Berikan di padaku
102 102. Sperti Seorang Raja
103 103. Menjadi guru Alkemis
104 104. Keanehan pada Sebuah Batu
105 105. Api Kekacauan
106 106. Game Simulasi
107 107. Jalur Energi
108 108. Bercak merah
109 109. Hari Bersejarah Kami
110 110. Persyaratan Maksimal
111 111. Bisnis Hunian
112 112. Proyek Tembok Kota
113 113. Mark Up
114 114. Malam Bersama Para Karyawan
115 115. Aku Siapa?
116 116. Seperti Kucing Liar
117 117. Bukan Siapa-siapa
118 118. Berpapasan
119 119. Rencana Brilian
120 120. Memasuki Kota Jati
121 121 : Penyelamatan
122 pengumuman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pulang
3
3. Statistik
4
4. Seekor Anjing
5
5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6
6. Cangkang Besi
7
7. Belalang Sembah
8
8. Hari persiapan
9
9. Percobaan Kedua
10
10. Rintangan terakhir?
11
11. Ceroboh
12
12. Sambaran
13
13. Hanya Satu Kesempatan
14
14. Kepompong Gacha
15
15. Pengobatan
16
16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17
17. Keanehan Pagi ini
18
18. Serangan pagi
19
19. Hadiah dari Dwarf
20
20. Rencana hari ini
21
21. Benda Antik
22
22. Senjata dari Dwarf
23
23. Pertarungan saat Pagi Buta
24
24. Singkong dan Kopi
25
25. Ladang dan Sinyal Radio
26
26. Panel Surya
27
27. Perburuan Malam
28
28. Pertarungan di Jalan
29
29. Pemantauan
30
30. Gelombang Panas
31
31. Now this is...
32
32. Bala bantuan
33
33. Evolusi kedua
34
34. TV dan Internet
35
35. Pengungsian
36
36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37
37. Pergi ke Kota Sawi
38
38. Mengantri
39
39. Dipenjara
40
40. Dikejar Monster Kuat
41
41. Pengunjung Penjara
42
42. Ditarik-tarik
43
43. Konspirasi
44
44. Sebuah Pesta
45
45. Ibu Raya?
46
46. Serangan Geng Belati Merah
47
47. Lebih dari Raya
48
48. Minum Bersama
49
49. Segila Apa?
50
50. Sarapan pagi
51
51. Jin Peliharaan?
52
52. Memasak Bersama
53
53. Kembali Minum
54
54. Menatap Shower
55
55. Pembukaan Toko Asongan
56
56. Pelanggan Aneh
57
57. Pawai Pembersihan
58
58. Rencana Yang Gagal
59
59. Penangkapan
60
60. Liliana Allways
61
61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62
62. Menjadi Sejarah
63
63. Pengintaian
64
64. Seekor Rusa
65
65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66
66. Pagi Baru
67
67. Perdebatan
68
68. Rencana untuk Budi
69
69. Di saat Pesta
70
70. Pelayanan Pelayan
71
71. Dengan Liliana
72
72. Kota Jati
73
73. Pengejaran
74
74. Pencegatan
75
75. Hukuman
76
76. Mansion Gofar
77
77. Pergerakan The Daki
78
78. Sergapan
79
79. Kadal
80
80. Tuntutan
81
81. Pesta Lagi?.
82
82. Toko Kembali Dibuka
83
83. Siti dan Goliath
84
84. Gangguan
85
85. Persyaratan
86
86. Terlalu Kasar
87
87. Moral yang Aku Miliki
88
88. Dia bukan Mereka
89
89. Pabrik
90
90. Dipindahkan tiba-tiba
91
91. Permainan
92
92. Perburuan 1
93
93. Perburuan 2
94
94. Banaspati
95
95. Fungsi Gelar
96
96. Siti Tahu
97
97. Ancaman Budi
98
98. Kembali bekerja
99
99. Hampir Selesai
100
100. Kekuatan Kontrak Sihir
101
101. Berikan di padaku
102
102. Sperti Seorang Raja
103
103. Menjadi guru Alkemis
104
104. Keanehan pada Sebuah Batu
105
105. Api Kekacauan
106
106. Game Simulasi
107
107. Jalur Energi
108
108. Bercak merah
109
109. Hari Bersejarah Kami
110
110. Persyaratan Maksimal
111
111. Bisnis Hunian
112
112. Proyek Tembok Kota
113
113. Mark Up
114
114. Malam Bersama Para Karyawan
115
115. Aku Siapa?
116
116. Seperti Kucing Liar
117
117. Bukan Siapa-siapa
118
118. Berpapasan
119
119. Rencana Brilian
120
120. Memasuki Kota Jati
121
121 : Penyelamatan
122
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!