18. Serangan pagi

Suara lolongan terdengar dari luar, itu bukan dari Roxy maupun Akita. Gonggongan kedua anjing terus terdengar seakan mereka sedang memanggilku.

aku mencoba berjalan keluar kamar mandi dengan gontai, tubuhku terasa panas seakan darahku telah mendidih, tapi aku masih bisa menahannya hingga.

Apa yang terjadi padaku saat ini pasti dikarenakan pergantian ras yang aku lakukan tanpa sengaja. Aku tidak tahu efek seperti apa yang akan ditimbulkan setelah mengganti ras, 'Semoga saja ini bukan sesuatu yang buruk.'

Perlahan rasa panas di dalam tubuhku berlangsung menghilang.

[Pergantian ras selesai]

Normal aku akan membuka menu statistik sekarang, tapi suara gonggongan itu terus terdengar membuatku semakin khawatir.

Seluruh binatang bersembunyi di dalam rumah, hanya Roxy dan Akita yang berada di luar. Melihat kondisi ini membuatku mulai memiliki perasaan buruk.

Tanpa sempat mengambil baju, hanya mengenakan handuk yang digunakan untuk menutupi bagian bawah. Aku segera menuju area belakang rumah.

“Sial,” aku mengumpat saat melihat empat serigala tengah mengitari Roxy dan Akita.

kedua anjing itu tengah melindungi pria tua dan Jek yang sedang terluka. Jek sepertinya terluka sangat fatal hingga kehilangan kesadarannya. Mungkin suara mengagetkan yang aku dengar barusan Jek buat saat mendapatkan serangan.

Aku hendak menyerang, tapi aku tidak boleh gegabah. Keempat Serigala sepertinya kuat, sebaiknya aku melakukan serangan kejutan. Mengambil belati kelinci dai dalam item box, aku segera mengaktifkan keahlian pelempar belati.

Tangisan serigala pecah saat belati yang aku lempar mengenai salah satu dari mereka, membuat serigala lainnya menjadi waspada pada keadaan sekitar.

Tapi belum sempat menemukan pelaku serangan dadakan, beberapa belati lainnya kembali terbang mengarah pada mereka.

Beberapa serigala berhasil menghindari serangan belati, sementara sisanya terluka. Namun luka yang mereka derita sepertinya tidak terlalu parah, itu membuktikan dugaanku benar jika keempat serigala merupakan monster kuat.

Roxy menyalak, dia hendak menyerang satu serigala yang terluka. Roxy berhasil menerkam leher serigala yang dia incar, gigitan anjing Doberman itu mengakibatkan luka serius, serigala itu terus mencoba melawan walaupun darah mengalir dari leher dan mulut.

Tidak ingin membiarkan salah satu rekannya terbunuh, ketiga serigala lainya hendak memberikan serangan. Melihat itu Akita hendak menolong temannya, namun anjing itu tidak cukup kuat sehingga tindakannya justru membuatnya terluka.

Melihat Akita yang terluka membuat Roxy meregangkan gigitannya, akibatnya serigala yang dia terkam pun terlepas. Serigala yang terluka itu hampir melakukan serangan balik, tapi aku segera mencegahnya dengan lemparan belati.

“Pushrank!.”

Kuda keluar dari persembunyiannya setelah aku memanggil nama yang aku berikan padanya. Dengan cepat aku melompat turun dari atap tempat aku terus melempar belati

Braak!

“Aaaaaa!.”

Maksud hati ingin bergaya seperti koboi dengan melompat ke punggung kuda, tapi yang aku dapatkan justru rasa sakit.

“Aku lupa saat ini sedang tidak mengenakan celana.” Adik kecilku terhimpit dengan kedua telur puyuh yang hampir pecah. Itu terasa sangat menyakitkan.

Kembali pada masalah para serigala.

Sambil mengendarai kuda, aku terus melempar belati kelinci agar para monster itu tidak menargetkan Roxy dan yang lainnya. “Hadapi aku, kalian serigala kurus!.” Para serigala menanggapi provokasi yang aku berikan, mereka segera mengalihkan target padaku.

Mengganti belati kelinci, aku mengambil lengan Belalang sembah sebagai senjata. Saat jarak semakin menipis antara aku dengan serigala, dengan cepat aku melompat dari punggung kuda lalu bersiap memberikan serangan.

“Aura, Courage, Tebasan kuat!.”

Aku segera mengaktifkan semua skill andalanku. Satu tebasan mengenai serigala terdepan, menimbulkan luka fatal hingga kepala terlepas dari badannya.

Kehilangan satu rekan tidak membuat serigala yang tersisa panik, mereka segera melanjutkan serangan padaku.

Terkaman tiga serigala datang silih berganti, aku berusaha semampuku untuk menghindar dan bertahan. Tapi tetap saja tubuhku mulai lecet-lecet karena cakaran mereka.

Guk!

Gonggongan Roxy terdengar, anjing itu akhirnya menyusul. Melihat bantuan tiba aku segera mengaktifkan skill [Intimidasi] yang membuat tiga serigala terdiam selama beberapa detik detik beragam efek abnormal status yang membuat mereka melemah.

Roxy menyerang satu serigala dan mengalahkannya dengan satu gigitan. Akibat efek Skill [Intimidasi] membuat pertahanan dan kesehatan para serigala menurun sehingga mereka menjadi lebih mudah dikalahkan.

Sementara aku sendiri melawan dua serigala yang tersisa dengan sebutan belati, pertarungan berlangsung cepat karena Roxy juga membantuku.

Setelah pertarungan usai, aku segera menolong pria tua, Jek dan Akita. Mereka dibawa dengan grobak menuju rumah. Sementara para binatang yang sejak tadi bersembunyi kembali bermain di luar rumah seakan tidak pernah terjadi apa pun.

Pria itu dengan lemah mengatakan sesuatu sambil memberiku sebuah tanaman, tapi aku tidak tahu apa yang dia ingin aku lakukan. Hingga sebuah keanehan pun terjadi.

{Buat obat menggunakan herbal ini.}

“Hah?.”

Aku sangat terkejut melihat sebuah tulisan melayang di atas kepala pria tua. ‘Apa itu sebuah subtitle?.’ pikirku.

“Obat?.”

Aku mengambil tangan yang pria tua berikan.

{Sangat mudah. Kau hanya perlu merebusnya pada suhu.....}

Pria tua itu mulai berbicara begitu rinci sehingga aku merasa marah saat membaca subtitle di atas kepalanya. Perkataannya yang menyebutkan kata ‘Mudah’. Aku merasa itu hanyalah sebuah omong kosong.

“Kau hanya ingin aku merebusnya bukan?.”

Dengan arahan dari pria tua aku mulai membuat herbal. Penjelasan terperinci dari pria tua membuatku dengan mudah menahan konsepnya.

“Siapkan panci rebusan dengan dua liter air, lalu panaskan dengan api sedang. Setelah api menyala aku bisa mulai menyentuh panci.....?.”

Aku terdiam sejenak memikirkan proses bagaimana membuat herbal.

“Apa-apaan dengan menyentuh panci saat api menyala? Apa kau ingin mengerjai aku?.”

{Cepat Sentuh pancinya sebelum air rebusan mendidih!. Gunakan mana untuk mengurangi sensasi panas....}

Tidak ada kesalahan, pria tua itu ingin aku menyentuh panci panas. Dengan ragu-ragu aku melakukan apa yang diajarkan oleh pria tua. ‘Tapi masalah aku tidak tahu bagaimana cara melapisi tanganku dengan Mana.’ begitu membingungkan.

karena kebingungan aku pun berinisiatif untuk menggunakan skill (Aura) yang mengalirkan energi sihir seluruh tubuhku. Setelah mengaktifkan keahlian itu aku kembali menyentuh panci yang mulai panas.

Kemudian hasilnya pun bekerja dengan baik, walaupun tanganku masih terasa panas tapi masih dalam tingkat yang bisa aku tolerir. Mungkin ini karena efek skill [Pain Resistance] yang aku dapatkan entah kapan, skill itu bahkan sudah mencapai level 7 saat aku melihatnya untuk pertama kali.

Kembali fokus pada pembuatan obat, aku melihat bunga yang sedang di rebus mulai larut kedalam air hangat, saat aku menyentuhnya dengan lapisan aura tiba-tiba terjadi perubahan. Warna air rebusan mulai berubah menjadi kemerahan.

Pria tua terus menanyakan hasil dari rebusan herbal, dia terlihat lega saat mendengar jika warna air berubah menjadi merah. Setelah memastikan jika bunga telah sepenuhnya kehilangan warna, sesuai apa yang diajarkan pria tua, aku segera mematikan komputer lalu memberikan air rebusan itu untuk di minum pada Jek.

Benar, dibandingkan mementingkan dirinya sendiri, pria tua justru memintaku untuk memberikan perawatan pada goblin lebih dahulu.

Saat aku meminumkan air rebusan itu pada Jek yang masih tidak sadarkan diri. Secara ajaib luka lebar pada punggung Jek mulai menutup.

‘Apa itu sebuah potions sihir?.’

Melihat menakjubkannya kekuatan regenerasi setelah Jek meminum carilah yang aku buat. Membuatku yakin jika bunga yang digunakan untuk membuat obat bukan berasal dari dunia ini.

Jek masih tidak sadarkan diri, walaupun lukanya telah tertutup, tetapi dia kehilangan banyak darah hingga membuatnya lemas.

Setelah itu aku pun memberikan cairan herbal yang tersisa untuk pria tua, tetapi karena masih tersisa aku pun memberikannya pada Akita.

Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pulang
3 3. Statistik
4 4. Seekor Anjing
5 5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6 6. Cangkang Besi
7 7. Belalang Sembah
8 8. Hari persiapan
9 9. Percobaan Kedua
10 10. Rintangan terakhir?
11 11. Ceroboh
12 12. Sambaran
13 13. Hanya Satu Kesempatan
14 14. Kepompong Gacha
15 15. Pengobatan
16 16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17 17. Keanehan Pagi ini
18 18. Serangan pagi
19 19. Hadiah dari Dwarf
20 20. Rencana hari ini
21 21. Benda Antik
22 22. Senjata dari Dwarf
23 23. Pertarungan saat Pagi Buta
24 24. Singkong dan Kopi
25 25. Ladang dan Sinyal Radio
26 26. Panel Surya
27 27. Perburuan Malam
28 28. Pertarungan di Jalan
29 29. Pemantauan
30 30. Gelombang Panas
31 31. Now this is...
32 32. Bala bantuan
33 33. Evolusi kedua
34 34. TV dan Internet
35 35. Pengungsian
36 36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37 37. Pergi ke Kota Sawi
38 38. Mengantri
39 39. Dipenjara
40 40. Dikejar Monster Kuat
41 41. Pengunjung Penjara
42 42. Ditarik-tarik
43 43. Konspirasi
44 44. Sebuah Pesta
45 45. Ibu Raya?
46 46. Serangan Geng Belati Merah
47 47. Lebih dari Raya
48 48. Minum Bersama
49 49. Segila Apa?
50 50. Sarapan pagi
51 51. Jin Peliharaan?
52 52. Memasak Bersama
53 53. Kembali Minum
54 54. Menatap Shower
55 55. Pembukaan Toko Asongan
56 56. Pelanggan Aneh
57 57. Pawai Pembersihan
58 58. Rencana Yang Gagal
59 59. Penangkapan
60 60. Liliana Allways
61 61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62 62. Menjadi Sejarah
63 63. Pengintaian
64 64. Seekor Rusa
65 65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66 66. Pagi Baru
67 67. Perdebatan
68 68. Rencana untuk Budi
69 69. Di saat Pesta
70 70. Pelayanan Pelayan
71 71. Dengan Liliana
72 72. Kota Jati
73 73. Pengejaran
74 74. Pencegatan
75 75. Hukuman
76 76. Mansion Gofar
77 77. Pergerakan The Daki
78 78. Sergapan
79 79. Kadal
80 80. Tuntutan
81 81. Pesta Lagi?.
82 82. Toko Kembali Dibuka
83 83. Siti dan Goliath
84 84. Gangguan
85 85. Persyaratan
86 86. Terlalu Kasar
87 87. Moral yang Aku Miliki
88 88. Dia bukan Mereka
89 89. Pabrik
90 90. Dipindahkan tiba-tiba
91 91. Permainan
92 92. Perburuan 1
93 93. Perburuan 2
94 94. Banaspati
95 95. Fungsi Gelar
96 96. Siti Tahu
97 97. Ancaman Budi
98 98. Kembali bekerja
99 99. Hampir Selesai
100 100. Kekuatan Kontrak Sihir
101 101. Berikan di padaku
102 102. Sperti Seorang Raja
103 103. Menjadi guru Alkemis
104 104. Keanehan pada Sebuah Batu
105 105. Api Kekacauan
106 106. Game Simulasi
107 107. Jalur Energi
108 108. Bercak merah
109 109. Hari Bersejarah Kami
110 110. Persyaratan Maksimal
111 111. Bisnis Hunian
112 112. Proyek Tembok Kota
113 113. Mark Up
114 114. Malam Bersama Para Karyawan
115 115. Aku Siapa?
116 116. Seperti Kucing Liar
117 117. Bukan Siapa-siapa
118 118. Berpapasan
119 119. Rencana Brilian
120 120. Memasuki Kota Jati
121 121 : Penyelamatan
122 pengumuman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pulang
3
3. Statistik
4
4. Seekor Anjing
5
5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6
6. Cangkang Besi
7
7. Belalang Sembah
8
8. Hari persiapan
9
9. Percobaan Kedua
10
10. Rintangan terakhir?
11
11. Ceroboh
12
12. Sambaran
13
13. Hanya Satu Kesempatan
14
14. Kepompong Gacha
15
15. Pengobatan
16
16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17
17. Keanehan Pagi ini
18
18. Serangan pagi
19
19. Hadiah dari Dwarf
20
20. Rencana hari ini
21
21. Benda Antik
22
22. Senjata dari Dwarf
23
23. Pertarungan saat Pagi Buta
24
24. Singkong dan Kopi
25
25. Ladang dan Sinyal Radio
26
26. Panel Surya
27
27. Perburuan Malam
28
28. Pertarungan di Jalan
29
29. Pemantauan
30
30. Gelombang Panas
31
31. Now this is...
32
32. Bala bantuan
33
33. Evolusi kedua
34
34. TV dan Internet
35
35. Pengungsian
36
36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37
37. Pergi ke Kota Sawi
38
38. Mengantri
39
39. Dipenjara
40
40. Dikejar Monster Kuat
41
41. Pengunjung Penjara
42
42. Ditarik-tarik
43
43. Konspirasi
44
44. Sebuah Pesta
45
45. Ibu Raya?
46
46. Serangan Geng Belati Merah
47
47. Lebih dari Raya
48
48. Minum Bersama
49
49. Segila Apa?
50
50. Sarapan pagi
51
51. Jin Peliharaan?
52
52. Memasak Bersama
53
53. Kembali Minum
54
54. Menatap Shower
55
55. Pembukaan Toko Asongan
56
56. Pelanggan Aneh
57
57. Pawai Pembersihan
58
58. Rencana Yang Gagal
59
59. Penangkapan
60
60. Liliana Allways
61
61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62
62. Menjadi Sejarah
63
63. Pengintaian
64
64. Seekor Rusa
65
65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66
66. Pagi Baru
67
67. Perdebatan
68
68. Rencana untuk Budi
69
69. Di saat Pesta
70
70. Pelayanan Pelayan
71
71. Dengan Liliana
72
72. Kota Jati
73
73. Pengejaran
74
74. Pencegatan
75
75. Hukuman
76
76. Mansion Gofar
77
77. Pergerakan The Daki
78
78. Sergapan
79
79. Kadal
80
80. Tuntutan
81
81. Pesta Lagi?.
82
82. Toko Kembali Dibuka
83
83. Siti dan Goliath
84
84. Gangguan
85
85. Persyaratan
86
86. Terlalu Kasar
87
87. Moral yang Aku Miliki
88
88. Dia bukan Mereka
89
89. Pabrik
90
90. Dipindahkan tiba-tiba
91
91. Permainan
92
92. Perburuan 1
93
93. Perburuan 2
94
94. Banaspati
95
95. Fungsi Gelar
96
96. Siti Tahu
97
97. Ancaman Budi
98
98. Kembali bekerja
99
99. Hampir Selesai
100
100. Kekuatan Kontrak Sihir
101
101. Berikan di padaku
102
102. Sperti Seorang Raja
103
103. Menjadi guru Alkemis
104
104. Keanehan pada Sebuah Batu
105
105. Api Kekacauan
106
106. Game Simulasi
107
107. Jalur Energi
108
108. Bercak merah
109
109. Hari Bersejarah Kami
110
110. Persyaratan Maksimal
111
111. Bisnis Hunian
112
112. Proyek Tembok Kota
113
113. Mark Up
114
114. Malam Bersama Para Karyawan
115
115. Aku Siapa?
116
116. Seperti Kucing Liar
117
117. Bukan Siapa-siapa
118
118. Berpapasan
119
119. Rencana Brilian
120
120. Memasuki Kota Jati
121
121 : Penyelamatan
122
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!