Suara lolongan terdengar dari luar, itu bukan dari Roxy maupun Akita. Gonggongan kedua anjing terus terdengar seakan mereka sedang memanggilku.
aku mencoba berjalan keluar kamar mandi dengan gontai, tubuhku terasa panas seakan darahku telah mendidih, tapi aku masih bisa menahannya hingga.
Apa yang terjadi padaku saat ini pasti dikarenakan pergantian ras yang aku lakukan tanpa sengaja. Aku tidak tahu efek seperti apa yang akan ditimbulkan setelah mengganti ras, 'Semoga saja ini bukan sesuatu yang buruk.'
Perlahan rasa panas di dalam tubuhku berlangsung menghilang.
[Pergantian ras selesai]
Normal aku akan membuka menu statistik sekarang, tapi suara gonggongan itu terus terdengar membuatku semakin khawatir.
Seluruh binatang bersembunyi di dalam rumah, hanya Roxy dan Akita yang berada di luar. Melihat kondisi ini membuatku mulai memiliki perasaan buruk.
Tanpa sempat mengambil baju, hanya mengenakan handuk yang digunakan untuk menutupi bagian bawah. Aku segera menuju area belakang rumah.
“Sial,” aku mengumpat saat melihat empat serigala tengah mengitari Roxy dan Akita.
kedua anjing itu tengah melindungi pria tua dan Jek yang sedang terluka. Jek sepertinya terluka sangat fatal hingga kehilangan kesadarannya. Mungkin suara mengagetkan yang aku dengar barusan Jek buat saat mendapatkan serangan.
Aku hendak menyerang, tapi aku tidak boleh gegabah. Keempat Serigala sepertinya kuat, sebaiknya aku melakukan serangan kejutan. Mengambil belati kelinci dai dalam item box, aku segera mengaktifkan keahlian pelempar belati.
Tangisan serigala pecah saat belati yang aku lempar mengenai salah satu dari mereka, membuat serigala lainnya menjadi waspada pada keadaan sekitar.
Tapi belum sempat menemukan pelaku serangan dadakan, beberapa belati lainnya kembali terbang mengarah pada mereka.
Beberapa serigala berhasil menghindari serangan belati, sementara sisanya terluka. Namun luka yang mereka derita sepertinya tidak terlalu parah, itu membuktikan dugaanku benar jika keempat serigala merupakan monster kuat.
Roxy menyalak, dia hendak menyerang satu serigala yang terluka. Roxy berhasil menerkam leher serigala yang dia incar, gigitan anjing Doberman itu mengakibatkan luka serius, serigala itu terus mencoba melawan walaupun darah mengalir dari leher dan mulut.
Tidak ingin membiarkan salah satu rekannya terbunuh, ketiga serigala lainya hendak memberikan serangan. Melihat itu Akita hendak menolong temannya, namun anjing itu tidak cukup kuat sehingga tindakannya justru membuatnya terluka.
Melihat Akita yang terluka membuat Roxy meregangkan gigitannya, akibatnya serigala yang dia terkam pun terlepas. Serigala yang terluka itu hampir melakukan serangan balik, tapi aku segera mencegahnya dengan lemparan belati.
“Pushrank!.”
Kuda keluar dari persembunyiannya setelah aku memanggil nama yang aku berikan padanya. Dengan cepat aku melompat turun dari atap tempat aku terus melempar belati
Braak!
“Aaaaaa!.”
Maksud hati ingin bergaya seperti koboi dengan melompat ke punggung kuda, tapi yang aku dapatkan justru rasa sakit.
“Aku lupa saat ini sedang tidak mengenakan celana.” Adik kecilku terhimpit dengan kedua telur puyuh yang hampir pecah. Itu terasa sangat menyakitkan.
Kembali pada masalah para serigala.
Sambil mengendarai kuda, aku terus melempar belati kelinci agar para monster itu tidak menargetkan Roxy dan yang lainnya. “Hadapi aku, kalian serigala kurus!.” Para serigala menanggapi provokasi yang aku berikan, mereka segera mengalihkan target padaku.
Mengganti belati kelinci, aku mengambil lengan Belalang sembah sebagai senjata. Saat jarak semakin menipis antara aku dengan serigala, dengan cepat aku melompat dari punggung kuda lalu bersiap memberikan serangan.
“Aura, Courage, Tebasan kuat!.”
Aku segera mengaktifkan semua skill andalanku. Satu tebasan mengenai serigala terdepan, menimbulkan luka fatal hingga kepala terlepas dari badannya.
Kehilangan satu rekan tidak membuat serigala yang tersisa panik, mereka segera melanjutkan serangan padaku.
Terkaman tiga serigala datang silih berganti, aku berusaha semampuku untuk menghindar dan bertahan. Tapi tetap saja tubuhku mulai lecet-lecet karena cakaran mereka.
Guk!
Gonggongan Roxy terdengar, anjing itu akhirnya menyusul. Melihat bantuan tiba aku segera mengaktifkan skill [Intimidasi] yang membuat tiga serigala terdiam selama beberapa detik detik beragam efek abnormal status yang membuat mereka melemah.
Roxy menyerang satu serigala dan mengalahkannya dengan satu gigitan. Akibat efek Skill [Intimidasi] membuat pertahanan dan kesehatan para serigala menurun sehingga mereka menjadi lebih mudah dikalahkan.
Sementara aku sendiri melawan dua serigala yang tersisa dengan sebutan belati, pertarungan berlangsung cepat karena Roxy juga membantuku.
Setelah pertarungan usai, aku segera menolong pria tua, Jek dan Akita. Mereka dibawa dengan grobak menuju rumah. Sementara para binatang yang sejak tadi bersembunyi kembali bermain di luar rumah seakan tidak pernah terjadi apa pun.
Pria itu dengan lemah mengatakan sesuatu sambil memberiku sebuah tanaman, tapi aku tidak tahu apa yang dia ingin aku lakukan. Hingga sebuah keanehan pun terjadi.
{Buat obat menggunakan herbal ini.}
“Hah?.”
Aku sangat terkejut melihat sebuah tulisan melayang di atas kepala pria tua. ‘Apa itu sebuah subtitle?.’ pikirku.
“Obat?.”
Aku mengambil tangan yang pria tua berikan.
{Sangat mudah. Kau hanya perlu merebusnya pada suhu.....}
Pria tua itu mulai berbicara begitu rinci sehingga aku merasa marah saat membaca subtitle di atas kepalanya. Perkataannya yang menyebutkan kata ‘Mudah’. Aku merasa itu hanyalah sebuah omong kosong.
“Kau hanya ingin aku merebusnya bukan?.”
Dengan arahan dari pria tua aku mulai membuat herbal. Penjelasan terperinci dari pria tua membuatku dengan mudah menahan konsepnya.
“Siapkan panci rebusan dengan dua liter air, lalu panaskan dengan api sedang. Setelah api menyala aku bisa mulai menyentuh panci.....?.”
Aku terdiam sejenak memikirkan proses bagaimana membuat herbal.
“Apa-apaan dengan menyentuh panci saat api menyala? Apa kau ingin mengerjai aku?.”
{Cepat Sentuh pancinya sebelum air rebusan mendidih!. Gunakan mana untuk mengurangi sensasi panas....}
Tidak ada kesalahan, pria tua itu ingin aku menyentuh panci panas. Dengan ragu-ragu aku melakukan apa yang diajarkan oleh pria tua. ‘Tapi masalah aku tidak tahu bagaimana cara melapisi tanganku dengan Mana.’ begitu membingungkan.
karena kebingungan aku pun berinisiatif untuk menggunakan skill (Aura) yang mengalirkan energi sihir seluruh tubuhku. Setelah mengaktifkan keahlian itu aku kembali menyentuh panci yang mulai panas.
Kemudian hasilnya pun bekerja dengan baik, walaupun tanganku masih terasa panas tapi masih dalam tingkat yang bisa aku tolerir. Mungkin ini karena efek skill [Pain Resistance] yang aku dapatkan entah kapan, skill itu bahkan sudah mencapai level 7 saat aku melihatnya untuk pertama kali.
Kembali fokus pada pembuatan obat, aku melihat bunga yang sedang di rebus mulai larut kedalam air hangat, saat aku menyentuhnya dengan lapisan aura tiba-tiba terjadi perubahan. Warna air rebusan mulai berubah menjadi kemerahan.
Pria tua terus menanyakan hasil dari rebusan herbal, dia terlihat lega saat mendengar jika warna air berubah menjadi merah. Setelah memastikan jika bunga telah sepenuhnya kehilangan warna, sesuai apa yang diajarkan pria tua, aku segera mematikan komputer lalu memberikan air rebusan itu untuk di minum pada Jek.
Benar, dibandingkan mementingkan dirinya sendiri, pria tua justru memintaku untuk memberikan perawatan pada goblin lebih dahulu.
Saat aku meminumkan air rebusan itu pada Jek yang masih tidak sadarkan diri. Secara ajaib luka lebar pada punggung Jek mulai menutup.
‘Apa itu sebuah potions sihir?.’
Melihat menakjubkannya kekuatan regenerasi setelah Jek meminum carilah yang aku buat. Membuatku yakin jika bunga yang digunakan untuk membuat obat bukan berasal dari dunia ini.
Jek masih tidak sadarkan diri, walaupun lukanya telah tertutup, tetapi dia kehilangan banyak darah hingga membuatnya lemas.
Setelah itu aku pun memberikan cairan herbal yang tersisa untuk pria tua, tetapi karena masih tersisa aku pun memberikannya pada Akita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments