14. Kepompong Gacha

Satu lagi kepompong aku buka, namun yang muncul bukanlah seekor anjing tetapi justru zombie yang segera berniat menggigitku.

“Uwa!.” aku yang panik karena mendapat kejutan segera menusuk leher zombie dengan pisau dapur.

“Ini yang kelima kalinya.” tubuhku terasa lemah setelah naik turun menara sutet sebanyak belasan kali.

Sebagian besar kepompong yang aku bawa adalah monster ganas, aku segera menghabisi mereka begitu (Hero Sense) menangkap perasaan bahaya.

Tetapi tidak semua monster bermusuhan yang aku dapatkan dari dalam kepompong. Ada juga moster yang bersikap netral, seperti seekor goblin yang mengantuk dan seorang pria tua bertubuh kerdil.

Suara kucing mengeong.

“Jelas ini bukan Roxy.”

Kembali salah menebak kepompong, aku pun kembali naik ke atas menara.

Semua bintang dan makhluk aneh yang aku selamatkan hanya memperhatikan aku yang sibuk baik turun menara.

Suara gonggongan anjing terdengar dari kepompong yang aku bawa, mendengar itu membuatku gembira.

“Akhirnya aku menemukanmu kawan!.” dengan tidak sabar aku menuruni menara, “Bertahanlah, aku akan membebaskan mu!.” setelah sampai di tanah aku segera membuka kepompong.

Tetapi itu juga bukan Roxy.

“Kenapa!.”

Aku marah pada kesialan yang terus aku dapatkan. Anjing yang baru aku selamatkan menjadi takut padaku, “Maaf ini bukan salahmu.” ucapku sambil membelai kepala anjing besar bitu.

Dia terlihat lucu, apa itu jenis Shiba? Tidak, ukurannya jauh lebih besar dari Anjing jenis Shiba. Kalau begitu mungkin Akita.

“Aku tidak menyangka akan ada seseorang yang memelihara anjing dari Jepang di daerah sini.” aku hanya tersenyum saat anjing bitu mulai berlarian di sekitarku.

“Mungkin majikannya seorang Wibu.” aku memberinya daging kelinci, dan melihat kalung berlian dengan nama Akita. “Wibu yang sangat kaya.” ucapku setelah melihat seekor anjing mengenakan kalung berlian.

Aku kembali naik turun menara, tapi tidak kunjung mendapatkan Roxy. Kebanyakan isi kepompong yang aku ambil adalah hewan dan monster, tetapi tidak ada satupun manusia.

“Mungkin laba-laba raksasa langsung membunuh manusia yang dia tangkap.” aku kembali teringat pertarungan ku dengan laba-laba yang tidak berniat untuk menjadikan aku kepompong sebagai cadangan makanan, tapi justru langsung ingin dimakan di tempat.

“Apa itu artinya pria tua kerdil yang aku selamatkan sebelumnya bukan sebuah manusia?.”

Membuka kepompong lainnya, tetapi itu ternyata hanya berisi empat ekor ayam. “Tempat ini malah menjadi cukup ramai.” area sekitar menara sutet mulai dipenuhi hewan yang aku selamatkan.

Mereka seakan sedang menungguku.

Aku kembali naik dan turun.

Pria tua menatapku seakan ingin mengatakan ‘Mustahil jika yang kau bawa kali ini berisi seekor anjing bukan?.'

“Ya.... siapa tahu...” aku hanya asal menebak. “Mungkin Roxy berevolusi menjadi naga.”

Wajah pria tua itu terlihat pesimis seolah dalam benaknya berkata, “Mana mungkin.”.

Pria tua beberapa kali berusaha berkomunikasi denganku, namun aku sama sekali tidak mengerti bahasa apa yang dia gunakan.

Setelah aku beberapa kali berbicara dengan bahasa yang aku mengerti, Pria tua itu pun akhirnya menyerah.

Kemudian saat aku membuka kepompong, dengan cepat isi dalam buntalan benang itu melompat keluar. Bukan naga maupun Roxy, ternyata isi kepompong itu adalah seekor kuda.

“Aku terkejut, dari mana laba-laba itu mendapat kuda?.”

Kepompong-kepompong laba-laba yang tergantung di atas menara seperti sebuah gacha. Aku tidak tahu apa yang ada didalamnya, ini membuat aku tertarik untuk menebak hewan atau monster di dalam kepompong yang akan aku buka.

Hingga akhirnya aku berhasil menemukan Roxy setelah aku membuka semua kepompong di atas menara.

Roxy terlihat marah padaku, itu wajar karena aku telah menyerangnya. Tetapi aku bersyukur dia sudah pulih karena kematian laba-laba membuatnya menaikkan level.

Hari sudah mulai petang, aku bersama Roxy yang masih marah kembali melanjutkan perjalanan menuju minimarket.

Hujan deras disertai badan membuat kamu terpaksa menginap di toko itu.

“Tetapi kenapa kalian semua juga ikut kemari?.” aku menatap Minimarket dipenuhi oleh binatang yang aku selamatkan dari kepompong.

Udara menjadi sangat dingin saat hujan mulai turun, kaca jendela pecah membuat udara dingin masuk ke bagian dalam toko, tapi beruntung Minimarket itu dilengkapi dengan Folding gate yang bisa menutup seluruh bagian depan toko.

“Bagus, dengan ini kita bisa menyalakan api di dalam mini market tanpa khawatir ada monster yang melihat.”

Aku merasa senang melihat di dalam toko yang masih menyimpan banyak benda. Aku ingin memakan semua Snack di sebelah sana, beberapa hari memakan daging panggang buatan sendiri membuatku sangat lapar akan makanan enak.

Tetapi nafsu makanku tiba-tiba menghilang dikarenakan rasa sakit itu kembali datang. “Sudah berhenti kah efek penyembuhannya?.” aku merasa rasa sakit yang aku alami tertahan akibat efek penyembuhan naik level, tapi kini kembali kambuh setelah efek penyembuhan berakhir.

Rasa sakit itu semakin kuat dari sebelumnya, hewan-hewan menatapku dengan khawatir, termasuk Roxy yang sedang marah padaku. Walaupun sangat menyakitkan tapi aku harus bertahan, aku tidak boleh lepas kendali seperti sebelumnya.

“Ini sangat sulit....”

Rasa sakit yang aku alami membuatku kesulitan untuk mengunyah makanan. Tidak ada sialsa nafsu makan, aku hanya menatap api unggun yang aku buat di tengah ruangan toko bersama hewan lainnya.

Akita mencoba menghiburku, sementara Roxy terlihat begitu khawatir. Hingga penglihatanku mulai buram dengan dada terasa sesak, aku pun akhirnya jatuh.

Para hewan membuat sura gaduh, mereka harus di hentikan, jika tidak maka para monster akan....

Aku tidak bisa bertahan lebih lama, kesadaranku perlahan menghilang.

***

[Sudut pandang seorang pria tua]

Aku tidak ingat sejak kapan berada di dalam kepompong Assassin Spider. Yang aku ingat terakhir kali aku tengah beristirahat setelah lelah menempa pedang yang sudah aku kerjakan selama hampir dua puluh tahun.

Tiba-tiba saja dalam mimpiku, aku mendengar suara seorang dewa memanggilku. Aku tidak ingat detail percakapan ku dengan dewa itu.

Karena memang ketika makhluk fana berbicara dengan makhluk agung maka sebagian besar ingat dari makhluk fana akan terhapus setelahnya.

Tetapi setidaknya aku mengingat inti dari percakapan kami. Yang pertama aku telah mati terbunuh oleh pembantuku sendiri. Pembunuhan itu didasari oleh keinginan untuk mengambil senjata yang telah aku kerjakan selama dua puluh tahun.

Pembantu itu terus menemaniku dengan begitu setia hanya karena ingin merebut senjata yang telah aku sempurnakan.

Rasanya sangat mengecewakan, seperti saat kau lapar lalu memasak makanan tetapi saat sudah matang temanmu datang dan menakan semuanya.

Aku sangat marah, tapi karena sadar tidak ada yang bisa aku lakukan jadi ya pasrah saja.

Menyadari aku telah mati, Dewa kemudian memberiku pilihan apakah ingin pergi ke neraka atau pergi ke dunia lain.

Ya tentu saja aku memilih pilihan kedua, lagi pula siapa juga yang mau pergi ke neraka.

[Author: player Minecraft be like]

Karena itu dewa pun mengirimku dunia yang berbeda. Tapi sungguh kenapa dengan orang-orang di dunia ini, apa ini sebuah perang?

Banyak kendaraan yang tidak aku pahami berseliweran di darat maupun udara, kekacauan terjadi di mana-mana jeritan dan tangisan, semua karena serangan monster.

Apa ini Dungeon Rampage? Tapi kenapa begitu besar seolah seluruh dunia sedang mengalami hal yang serupa.

Saat seluruh kepalaku diisi oleh pertanyaan, tinggi Assassin Spider menerkam ku lalu menjadikanku sebagai cadangan makanan di dalam kepompong.

Beberapa hari hidup di dalam kepompong tanpa makan dan minum, membuatku merasa pilihan hidup di dunia lain bahkan lebih buruk dari neraka.

Terpopuler

Comments

AresKaiser

AresKaiser

Kemudian dewa

2023-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Pulang
3 3. Statistik
4 4. Seekor Anjing
5 5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6 6. Cangkang Besi
7 7. Belalang Sembah
8 8. Hari persiapan
9 9. Percobaan Kedua
10 10. Rintangan terakhir?
11 11. Ceroboh
12 12. Sambaran
13 13. Hanya Satu Kesempatan
14 14. Kepompong Gacha
15 15. Pengobatan
16 16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17 17. Keanehan Pagi ini
18 18. Serangan pagi
19 19. Hadiah dari Dwarf
20 20. Rencana hari ini
21 21. Benda Antik
22 22. Senjata dari Dwarf
23 23. Pertarungan saat Pagi Buta
24 24. Singkong dan Kopi
25 25. Ladang dan Sinyal Radio
26 26. Panel Surya
27 27. Perburuan Malam
28 28. Pertarungan di Jalan
29 29. Pemantauan
30 30. Gelombang Panas
31 31. Now this is...
32 32. Bala bantuan
33 33. Evolusi kedua
34 34. TV dan Internet
35 35. Pengungsian
36 36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37 37. Pergi ke Kota Sawi
38 38. Mengantri
39 39. Dipenjara
40 40. Dikejar Monster Kuat
41 41. Pengunjung Penjara
42 42. Ditarik-tarik
43 43. Konspirasi
44 44. Sebuah Pesta
45 45. Ibu Raya?
46 46. Serangan Geng Belati Merah
47 47. Lebih dari Raya
48 48. Minum Bersama
49 49. Segila Apa?
50 50. Sarapan pagi
51 51. Jin Peliharaan?
52 52. Memasak Bersama
53 53. Kembali Minum
54 54. Menatap Shower
55 55. Pembukaan Toko Asongan
56 56. Pelanggan Aneh
57 57. Pawai Pembersihan
58 58. Rencana Yang Gagal
59 59. Penangkapan
60 60. Liliana Allways
61 61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62 62. Menjadi Sejarah
63 63. Pengintaian
64 64. Seekor Rusa
65 65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66 66. Pagi Baru
67 67. Perdebatan
68 68. Rencana untuk Budi
69 69. Di saat Pesta
70 70. Pelayanan Pelayan
71 71. Dengan Liliana
72 72. Kota Jati
73 73. Pengejaran
74 74. Pencegatan
75 75. Hukuman
76 76. Mansion Gofar
77 77. Pergerakan The Daki
78 78. Sergapan
79 79. Kadal
80 80. Tuntutan
81 81. Pesta Lagi?.
82 82. Toko Kembali Dibuka
83 83. Siti dan Goliath
84 84. Gangguan
85 85. Persyaratan
86 86. Terlalu Kasar
87 87. Moral yang Aku Miliki
88 88. Dia bukan Mereka
89 89. Pabrik
90 90. Dipindahkan tiba-tiba
91 91. Permainan
92 92. Perburuan 1
93 93. Perburuan 2
94 94. Banaspati
95 95. Fungsi Gelar
96 96. Siti Tahu
97 97. Ancaman Budi
98 98. Kembali bekerja
99 99. Hampir Selesai
100 100. Kekuatan Kontrak Sihir
101 101. Berikan di padaku
102 102. Sperti Seorang Raja
103 103. Menjadi guru Alkemis
104 104. Keanehan pada Sebuah Batu
105 105. Api Kekacauan
106 106. Game Simulasi
107 107. Jalur Energi
108 108. Bercak merah
109 109. Hari Bersejarah Kami
110 110. Persyaratan Maksimal
111 111. Bisnis Hunian
112 112. Proyek Tembok Kota
113 113. Mark Up
114 114. Malam Bersama Para Karyawan
115 115. Aku Siapa?
116 116. Seperti Kucing Liar
117 117. Bukan Siapa-siapa
118 118. Berpapasan
119 119. Rencana Brilian
120 120. Memasuki Kota Jati
121 121 : Penyelamatan
122 pengumuman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Pulang
3
3. Statistik
4
4. Seekor Anjing
5
5. Skill Memasak yang Aku Miliki
6
6. Cangkang Besi
7
7. Belalang Sembah
8
8. Hari persiapan
9
9. Percobaan Kedua
10
10. Rintangan terakhir?
11
11. Ceroboh
12
12. Sambaran
13
13. Hanya Satu Kesempatan
14
14. Kepompong Gacha
15
15. Pengobatan
16
16. End Arc 1 (Keseharian yang berubah)
17
17. Keanehan Pagi ini
18
18. Serangan pagi
19
19. Hadiah dari Dwarf
20
20. Rencana hari ini
21
21. Benda Antik
22
22. Senjata dari Dwarf
23
23. Pertarungan saat Pagi Buta
24
24. Singkong dan Kopi
25
25. Ladang dan Sinyal Radio
26
26. Panel Surya
27
27. Perburuan Malam
28
28. Pertarungan di Jalan
29
29. Pemantauan
30
30. Gelombang Panas
31
31. Now this is...
32
32. Bala bantuan
33
33. Evolusi kedua
34
34. TV dan Internet
35
35. Pengungsian
36
36. Arc 2 End (Sebuah Keluarga)
37
37. Pergi ke Kota Sawi
38
38. Mengantri
39
39. Dipenjara
40
40. Dikejar Monster Kuat
41
41. Pengunjung Penjara
42
42. Ditarik-tarik
43
43. Konspirasi
44
44. Sebuah Pesta
45
45. Ibu Raya?
46
46. Serangan Geng Belati Merah
47
47. Lebih dari Raya
48
48. Minum Bersama
49
49. Segila Apa?
50
50. Sarapan pagi
51
51. Jin Peliharaan?
52
52. Memasak Bersama
53
53. Kembali Minum
54
54. Menatap Shower
55
55. Pembukaan Toko Asongan
56
56. Pelanggan Aneh
57
57. Pawai Pembersihan
58
58. Rencana Yang Gagal
59
59. Penangkapan
60
60. Liliana Allways
61
61. Sukarelawan untuk menjadi Umpan
62
62. Menjadi Sejarah
63
63. Pengintaian
64
64. Seekor Rusa
65
65. Arc 3 End (Kota Sawi)
66
66. Pagi Baru
67
67. Perdebatan
68
68. Rencana untuk Budi
69
69. Di saat Pesta
70
70. Pelayanan Pelayan
71
71. Dengan Liliana
72
72. Kota Jati
73
73. Pengejaran
74
74. Pencegatan
75
75. Hukuman
76
76. Mansion Gofar
77
77. Pergerakan The Daki
78
78. Sergapan
79
79. Kadal
80
80. Tuntutan
81
81. Pesta Lagi?.
82
82. Toko Kembali Dibuka
83
83. Siti dan Goliath
84
84. Gangguan
85
85. Persyaratan
86
86. Terlalu Kasar
87
87. Moral yang Aku Miliki
88
88. Dia bukan Mereka
89
89. Pabrik
90
90. Dipindahkan tiba-tiba
91
91. Permainan
92
92. Perburuan 1
93
93. Perburuan 2
94
94. Banaspati
95
95. Fungsi Gelar
96
96. Siti Tahu
97
97. Ancaman Budi
98
98. Kembali bekerja
99
99. Hampir Selesai
100
100. Kekuatan Kontrak Sihir
101
101. Berikan di padaku
102
102. Sperti Seorang Raja
103
103. Menjadi guru Alkemis
104
104. Keanehan pada Sebuah Batu
105
105. Api Kekacauan
106
106. Game Simulasi
107
107. Jalur Energi
108
108. Bercak merah
109
109. Hari Bersejarah Kami
110
110. Persyaratan Maksimal
111
111. Bisnis Hunian
112
112. Proyek Tembok Kota
113
113. Mark Up
114
114. Malam Bersama Para Karyawan
115
115. Aku Siapa?
116
116. Seperti Kucing Liar
117
117. Bukan Siapa-siapa
118
118. Berpapasan
119
119. Rencana Brilian
120
120. Memasuki Kota Jati
121
121 : Penyelamatan
122
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!