Peringatan bahaya menjerit keras, memberi tahu padaku jika di depan terdapat monster yang sangat kuat. Saat aku melihat Roxy, dia meringkuk ketakutan seperti anak anjing yang baru lahir.
Dia merasakan ketakutan yang sama sepertiku.
“Seburuk itu kah?.” ucapku saat menatap makhluk yang membuat tubuhku merinding hanya dengan merasakan hawa keberadaannya.
Monster itu adalah Belalang sembah setinggi hampir dua meter dengan empat sabit tumbuh di tubuhnya. Monster yang sebelumnya aku lihat ketika di rumah.
Sebelum belalang sembah menyadari keberadaan kami, aku membawa Roxy yang masih ketakutan ke dalam rumah kosong untuk bersembunyi.
“Itu cukup menakutkan buka Roxy?.”
Gonggongan pelan Roxy membalas perkataanku.
Di dalam persembunyian, kami beristirahat. Roxy menikmati daging kelinci yang sudah aku pisahkan dengan tulang, sementara aku sendiri memakan daging panggang yang masih belum mentah.
“Kali ini aku menggunakan api kecil, tapi sepertinya kurang lama.” komentarku pada masakanku sendiri.
Aku tidak akan lelah berusaha untuk memasak daging panggang. Aku percaya jika terus belajar pasti suatu saat bisa memasak daging panggang yang bisa dimakan.
Daging panggang tanpa rasa pahit pada bagian gosong dan rasa menjijikkan dari bagian daging yang kurang matang.
“Ugh... aku ingin muntah.”
Walaupun rasanya menjijikkan tapi aku tetap memakannya hingga habis. Karena aku tidak ingin membuang makanan yang dibuat dengan menghabiskan gas di rumah.
Setelah makan siang, Roxy tertidur di pangkuanku, sedangkan aku tetap berjaga sambil membuka menu statistik.
___________________________________________
Nama : Budi (Pria 23 tahun)
Ras: Manusia
Job: [Hero LV 3] [Explorer LV 5] [Conqueror LV 2]
Sp: 2
Gelar: {First Hero} {The Conqueror}
Skill:
Skill Unik: (Job Setting 0/4)
Skill Job:
___________________________________________
Tidak ada banyak perbedaan, hanya job Explorer yang naik ke level lima karena aku cukup banyak mengalahkan monster setelah pertarungan dengan kelabang cangkang besi.
Kemudian perbedaan signifikan lainya terlihat pada Skill [Dagger Art] yang kini mencapai level tiga karena aku menggunakan senjata berjenis belati, pisau dapur dan telinga kelinci.
___________________________________________
[Beginner Dagger Art III]
Rank: Common
Keterangan: Keahlian seorang pengguna belati. Meningkatkan serangan ketika menggunakan senjata berjenis belati sebesar 10%.
Skill terbuka:
(1) Tusukan tajam: Mengonsumsi 10 energi sihir. Memperkuat satu serangan menusuk sebesar 15%. Cooldown 30 detik.
(2) Backstabe: Aktif otomatis jika melakukan serangan dadakan menggunakan belati. Menaikkan Kerusakan sebesar 20%, Critical chance 10%, Critical Damage 30%. Cooldown 1 menit.
(3) Terbuka saat skill mencapai level V.
___________________________________________
Melihat level [Beginner Dagger Art] membuatku mengetahui cara menaikkan level skill adalah dengan terus menggunakannya.
Selama aku terus menggunakan senjata berjenis belati, maka skill [Teknik belati pemula] akan mendapatkan poin Exp dan membuatnya terus menaikkan level.
Seharusnya aku bisa menaikan level skill lainnya, tapi masalahnya aku tidak bisa, atau lebih tepatnya aku tidak berani menggunakan sebagai besar skill yang aku miliki karena takut kehabisan energi sihir.
“Dasar pengecut.” aku marah pada diriku sendiri yang tidak berani mengambil resiko.
Tapi mau bagaimana lagi, dunia ini bukanlah video game yang jika karakter utama terbunuh bisa dihidupkan kembali.
Di dunia nyata jika aku terbunuh maka itu adalah akhir dari permainan.
Tapi...
“Aku tidak ingin menjadi seseorang yang tidak pernah gagal, hanya karena tidak pernah mencoba melakukan apa pun.”
Tatapanku tertuju pada skill baru yang terbuka setelah [Beginner Dagger Art] mencapai level tiga.
Backstabe, skill yang biasanya dimiliki oleh para assassin di dalam permainan RPG. Kemampuan yang memperkuat serangan kejutan.
Mungkin jika menggunakan ini aku akan memiliki kesempatan untuk melawan Belalang sembah.
“Sebuah ide yang sangat gila.”
Hari mulai sore, aku harus secepatnya kembali ke rumah sebelum malam. Jika tidak maka aku harus mencari tempat yang aman untuk bermalam. Karena waktu malam akan sangat berbahaya dimana monster kuat mulai aktif.
Aku harus pulang karena area sekitar sini masih terdapat banyak monster kecil. Aku tidak ingin saat tidur tiba-tiba seekor tikus menggigit mata ku yang tersisa.
“Tapi sebelum itu, aku mungkin harus mencobanya. Ide gila yang melintas di kepalaku.”
Aku membangunkan Roxy dan memintanya untuk melakukan sesuatu.
***
Roxy menghampiri Belalang sembah lalu menggonggong di depannya. Itu membuat monster itu menyadari keberadaan anjing itu dan segera menyerangnya.
Serangan serangga mutan begitu cepat, dua tebasan sabit segera menyerang Roxy, tapi berhasil dihindari.
Berhasil menarik perhatian belalang sembah, Roxy segera berlari dengan monster serangga yang mengejarnya. Roxy berlari menuju perumahan yang padat.
Di atas salah satu atap rumah aku melihat Roxy yang sedang dikejar belalang sembah, dia berlari menuju kearah di mana aku berada.
Satu belati kelinci yang sudah dipersiapkan aku ambil dari dalam item Box. Melihat menu statistik untuk terakhir kalinya aku pun bersiap untuk menggunakan semua skill yang ku miliki.
Roxy terus berlari, dia beberapa kali hampir terkena serangan dari belalang sembah, tapi gadis itu bekerja dengan baik hingga sampai di tempat yang aku rencanakan.
Aku terus memperhatikan sambil mempersiapkan diri, hingga akhirnya Roxy berhenti berlari karena mendapati didepannya ada tembok.
Jalan yang Roxy ambil ternyata sebuah jalan buntu.
Belalang sembah yang mengejarnya terlihat senang karena akhirnya bisa mendapatkan anjing yang dia kejar.
Monster itu segera menyerang dengan cepat, tapi Roxy berhasil menghindari serangan dengan jarak setipis kertas.
Melihat bagaimana Roxy menghindari setiap serangan membuatku kagum, aku merasa pesimis jika harus melakukan hal yang sama seperti yang Roxy lakukan.
Tapi saat ini bukan waktu untuk kagum dengan keahlian menghindar Roxy. Aku segera menjalankan peranku untuk melakukan serangan kejutan.
Tepat di atas bekalang sembah, aku melompat dari atap dengan sebuah belati. ‘(Aura) (Sharp Stab).’ aku mengaktifkan semua skill buff di dalam pikiran.
Tubuhku merasa kekuatan naik secara signifikan, diikuti dengan tenaga yang berkurang, sepertinya itu merupakan efek kehilangan energi sihir karena aku menggunakan skill aktif.
“(Courage)!.” aku meneriakkan nama skill terakhir, yang membuat kekuatan semakin berlipat ganda ketika mengucapkannya dengan lantang.
Tapi akibatnya belalang sembah mengetahui keberadaan ku. Namun aku tidak khawatir posisiku diketahui karena itu sudah terlambat.
Belati kelinci menembus belakang leher Belalang sembah, seluruh tenaga yang aku berikan menyebabkan luka fatal.
[Skill (Backstabe) aktif karena berhasil memberikan serangan dadakan]
Belalang sembah menjerit keras merasakan rasa sakit yang luar biasa. Belati kelinci yang aku gunakan patah karena tidak kuat menahan kekuatan yang aku alirkan.
Dengan satu serangan aku mengerahkan segalanya yang aku miliki. Tapi itu tidak cukup, belalang sembah masih berdiri mematung di saat darah hijau mengalir deras dari tenggorokannya.
[Target menderita abnormal status (Stunned) karena kehilangan sejumlah besar HP dalam satu serangan]
“Gila, dia benar-benar tidak bisa dibunuh hanya dengan satu serangan.”
Tidak akan membuang kesempatan. Aku dan Roxy segera melancarkan serangan bersama untuk melawan Belalang sembah.
Monster itu benar-benar monster. Walaupun terluka begitu parah tapi belalang sembah masih bisa mengimbangi serangan kami berdua.
Bahkan Roxy sampai terkenal serangan karena melindungi aku yang kehilangan fokus karena rasa sakit mata kiri tiba-tiba mulai kambuh.
Melihat Roxy terluka karena mencoba melindungi ku, membuat kemarahan memuncak sehingga tanpa sadar melepas Skill [Intimidasi].
Tubuh Belalang sembah membeku saat merasakan intimidasi dari ku. Monster itu menderita beberapa debuff yang membuatnya semakin lemah yang membuatku lebih mudah mengalahkannya.
Pada akhirnya kami mencapai kemenangan dalam pertarungan ini.
[Mengalahkan Belalang sembah sabit +300 Exp]
[Job Explorer level up]
[Job Hero level up]
[Job Conqueror level up]
[Skill Aura level up]
Aku senang saat naik level, Roxy juga demikian. Luka-luka yang Roxy derita terobati begitu levelnya meningkat.
Melihatnya kembali sehat membuatku merasa lega. Padahal sebelumnya tubuh Roxy terluka parah seakan telah terbelah dua karena serangan belalang sembah.
Kami tidak bersenang-senang merayakan kemenangan terlalu lama karena di barat matahari mulai terbenam.
Akhirnya perjalanan kami hari ini menuju minimarket berakhir dengan kegagalan, karena aku lebih memilih untuk kembali ke rumah daripada melanjutkan perjalanan di malam hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Astraloud
mantep
2024-03-16
0
Nino Ndut
mata naganya coy..asli nih mc takutan n kebanyakan mikir thor..tp wajar klo ngeliat history mc nya..tipe yg terbuang..wkwkwkwk
2023-02-13
0
Tanty Aulia
woy mata naganya nape nggak di pakek tolol
2023-02-07
1