Aliza mengerjap-ngerjap. Pandangan matanya tersuguh dengan kehadiran Garret di kamar itu. Tubuhnya mulai merasa baikan, Aliza tak lagi ketakutan karena ada sayap pelindung didekatnya.
"Aku sangat khawatir, kamu kenapa sebenarnya?" tanya Garret.
Aliza menceritakan segala tekanan demi tekanan dari Fuad. Dia bertahan tidak menikah dengan Fuad karena menjaga kesucian pernikahannya. Dia pun menceritakan kondisi kesehatan Ibunya yang kian menurun.
"Aku bingung, harus ikut bersama mu, atau menjaga Ibu, aku takut .."
"Aku mengerti, tapi .. Dominic di Canai menangis mencari kamu, dia terlalu kecil untuk mengerti keadaan kita," kata Garret sangat mengasihani anaknya pula.
Dari luar, ada Pak Maman memanggil mereka untuk makan malam. Istri Pak Maman sata itu memasak berbagai makanan enak sebagai ucapan terimakasihnya kepada Garret.
"Kau sangat cantik, tapi kenapa ada pria Setega itu pada Non Aliza," ujar Istri Pak Maman.
"Hush!" Pak Maman menegur istrinya yang keceplosan.
Garret dan Aliza memaklumi itu, Aliza tak bergairah makan, dia memikirkan keputusannya untuk kembali ke Canai. Sementara di sisi lain, esok sore Garret harus kembali ke Canai. Mereka akan terpisah jika Aliza tetap memilih tinggal di dunianya. Namun tiba-tiba adik Aliza menelponnya, Ifa memberitahukan bahwa kondisi Bu Ati sangat menurun. Tanpa berpikir panjang, Aliza dan Garret ke rumah sakit.
Setiba di rumah sakit, Aliza menemui adik-adiknya, Ifa dan Ita terkejut karena Kakaknya menggandeng pria tampan yang bukan Fuad.
"Jangan tanyakan yang tidak penting, nanti Kakak akan ceritakan," tukas Aliza pada kedua adiknya.
Bu Ati sesak nafas, dia pasangkan tabung oksigen, matanya melirik ke Aliza yang sudah hadir di dekatnya.
"Ibu, yang kuat ya," kata Aliza.
Melihat keadaan Ibu mertuanya, Garret semakin tidak tega memisahkan antara Ibu dan anak yang saling membutuhkan. Bu Ati sangat membutuhkan sosok Aliza di dekatnya, tentu bila Aliza pergi ke Canai untuk selama-lamanya, maka itu jadi kehancuran Bu Ati lagi.
Garret menyapa kedua adik iparnya, Ifa dan Ita sangat kaku. Mereka hanya tersenyum lalu menunduk. Aliza tak pernah beranjak dari samping Bu Ati. Garret meminta kedua adik iparnya keluar membeli makanan, pria itu memberikan uang dua puluh juta kepada adik Aliza.
"Ini kebanyakan, Kak." Ifa menolak.
"ambil saja, ini buat jaga-jaga kalian, sisanya akan diberikan Pak Maman, teman saya."
Sembari makan, Garret mengajak ngobrol kedua adik iparnya itu, memperlihatkan rekaman kejahatan Fuad kepada Aliza. Keduanya mengecam tindakan kekerasan Fuad kepada kakak mereka.
"Jadi kak Garret ada hubungan apa dengan Kakak ku?" tanya Ita polos.
Garret melirik di sekitarnya, suasana rumah sakit sudah tampak sunyi.
"Aku dan Kakakmu sudah menikah, kami sudah memiliki anak," bisik Garret.
Ifa dan Ita tersedak, matanya terbelalak namun di detil kemudian tertawa terbahak-bahak, menganggap jawaban Garret lelucon untuk menghibur mereka.
"Apa ada yang lucu?" tanya Garret. Ekspresi kedua adik iparnya itu tertawa tanpa henti.
"Kak Garret leluconnya sangat bagus, cukup menghibur kami," ketus Ifa.
Garret tertegun, ternyata adik Aliza itu tak memercayainya, jika diukur dengan akal manusia, tentu pernikahannya dengan Aliza hanya halusinasi. Bahkan Ifa dan Ita tentu tak mempercayai bahwa mereka sudah memiliki keponakan.
"Terserah kalianlah, mau percaya atau tidak, tapi jangan ino pada Kakak mu nanti," ketus Garret.
Ifa dan Ita saling memandang, mereka melihat ada keanehan pada wajah Garret. Sejenak Ifa mendekati wajah Garret. Dia terkesiap karena terkejut, Ifa dan Ita terperanjat.
"Ada apa?" tanya Garret bingung.
"Kau bukan ma-manusia?" tanya Ifa gemetaran. Mereka menjauh dari Garret. Ifa dan Ita melihat wajah Garret yang tak memiliki garis bibir di bawah hidung.
"Ka-kamu makhluk dari mana?" tanya Ita.
Garret menoleh sisi kiri-kanannya. Untung saja saat itu perkataan Ifa tak didengar oleh siapapun, Garret pun perlahan menjelaskan kepada dua adik iparnya itu.
"Kalian duduk di sini, akan ku jelaskan, jangan takut ya .."
Ifa dan Ita ketakutan tapi tetap menghargai Garret, pria itu muslim menceritakan kisah awal mulanya dia bertemu Aliza. Bagaimana mereka memutuskan untuk menikah lalu dikaruniai anak bernama Dominic.
"Sekarang saya berpindah dimensi untuk mengatakan kepada Aliza dengan keadaan Dominic," tutur Garret.
Ifa dan Ita seperti mendengarkan dongeng yang terjadi di abad-21 ini, kisah cinta kakaknya bak di novel jaman fantasi yang sering ia baca. Keduanya mengerutkan alis karena bingung.
"Berarti kakakku harus berkorban?" tanya Ita.
Garret tak mampu menjawabnya, karena semua jawaban itu pada Aliza. Dia akan pasrah jika Aliza lebih memilih menjaga Bu Ati, esok dia akan kembali ke Canai, dan tak ada lagi kesempatan ke dunia manusia.
Nampak Aliza keluar dari rawat Bu Ati, "Kalian berdua masuk temani Ibu," ujar pada Ifa dan Ita. Saat itu Bu Ati sudah tertidur
Aliza dan Garret memilih untuk pergi menikmati waktu bersama, ada banyak yang ingin Aliza katakan pada suaminya itu. Kerinduan yang dua Minggu belakangan ini rasakan sangatlah menyiksa dirinya.
"Esok sore aku akan kembali ke Canai, untuk selamanya," ucap Garret.
"Aku tahu itu, Aku harap esok Ibu bisa bangun, aku ingin menceritakan semua pada Ibuku, setelah itu aku hanya menunggu keputusannya saja," kata Aliza.
Garret tersenyum, dia yakin istrinya itu juga ingin melakukan kewajiban sebagai istri, namun dia tak ingin pula sebagai anak.
***
Setelah mencari informasi tentang laporan-laporan masuk di kepolisian, tak ada namanya menjadi daftar buron. Rupanya Aliza belum melaporkan Fuad ke polisi, itulah menyebabkan Fuad berani bertahan di kota itu. Fuad memilih menyewa kos-kosan, dia menyusun rencana untuk membalaskan dendamnya pada Aliza. Fuad tahu dia akan memulai dari mana, dia sempat menghafal plat nomor mobil Pak Maman. Fuad berencana akan mengecek kondisi keluarga Aliza terlebih dulu. Dia akan diam-diam ke rumah Aliza.
"Rumah ini sangat sunyi," gumam Fuad yang mengamati rumah Bu Ati terlihat gelap.
Dengan menutupi wajahnya dengan masker dan jaket, Fuad memberanikan diri bertanya pada tetangga Bu Ati. Setelah mendapatkan informasi tentang kondisi Bu Atu. Fuad merasa menang, karena Ibu Aliza sekarat.
"Ok, aku harus ke rumah sakit sekarang," kata Fuad lagi.
Di rumah sakit dia melihat ada Garret sedang duduk bersama Ifa dan Ita. Fuad geram, seharusnya dia yang ada di posisi itu sekalipun itu hanya sandiwaranya. Dia tak henti mengecam Garret dari kejauhan. Selain dendam pada Aliza, dia juga menyimpan dendam khusus kepada Garret. Fuad akan mencari tahu identitas Garret.
"Sepertinya pria itu bukan berasal dari kota ini," gumam Fuad.
Fuad pergi meninggalkan rumah sakit, dia ingin membeli racun untuk Bu Ati, ini cara agar membalas dendam pada Aliza. Racun sudah tersedia, sisa Fuad menunggu waktu yang tepat untuk menyusup di kamar rawat Bu Ati.
visual
#Aliza
#Garret
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Mr.VANO
visual alisa mirip titik kamal
2023-03-31
0
I'am Am
katanya tidak memiliki garis bibir itu memiliki garis bibir
2023-01-17
0
Muezza
blm ad klnjutannya thor
2022-12-10
1