Garret tak henti memohon pada Raja Canai, dia meminta keringanan agar dapat memberikan pesan pada Aliza. Saat itu Raja Canai merasa iba, dia tahu Garret selama ini selalu patuh dengan aturan Canai. Bahkan, semenjak di tahun 1930, Garret tak pernah memohon apa-apa padanya.
"Baiklah, apa yang ingin kamu sampaikan padanya?" tanya Raja Canai.
"Aku ingin dia tahu, Dominic sedang merindukannya, aku ingin dia kembali," kata Garret. Meskipun dia tahu, itu keegoisan, sebab Bu Ati membutuhkan Aliza berada di sampingnya.
Permaisuri Canai berbisik pada suaminya, Raja Canai menghela nafas. Itu keputusan yang sulit, namun melihat bayi Garret yang menderita tanpa Ibu, Raja Canai mencoba jalur khusus untuk Garret seorang. Juru bicara Raja Canai mengajak Garret masuk ke ruangan pribadi Raja. Betapa bahagianya Garret saat Raja memberikan akses pribadi untuknya.
"Ini hanya kesempatan sekali, jika kau tak kembali dalam dua hari ini, kau akan musnah dengan sendirinya."
Dominic dititipkan kepada pengasuh kerajaan, permaisuri Canai yang juga ikut andil mengawasinya. Meskipun berat berpisah sementara dari Dominic, namun Garret bertekad bahwa akan mempertemukan Dominic dengan Aliza kembali.
***
Mayang mengamuk karena tak menyetujui pernikahan Fuad dengan Aliza. Dia tak ingin menjadi yang kedua, meskipun Fuad mencintainya. Sementara Fuad tak ingin kehilangan Mayang, dia pun mengubah rencana pernikahan kontrak itu.
"Baiklah, aku akan menikahi Aliza secara ilegal, jangan matah lagi dong sayang," ujar Fuad.
Mayang yang tahu dengan emas dan berlian itu memaksa Fuad mengambilnya dari kantor polisi. Fuad menuruti kata Mayang lagi, mencari tahu tentang informasi emas dan berlian itu dari Aliza.
"Aku rubah lagi persyaratan kontrak kita, kita menikah di atas kertas saja, dan tak ada kata ijab kabul," ujar Fuad.
Aliza menahan senyumnya, dia bahagia karena Fuad berubah pikiran. Namun itu tak semudah yang dia pikirkan, ternyata Fuad meminta persyaratan lagi, Aliza harus mengatakan jujur asal emas dan berlian itu.
"Aku lupa, aku hanya diberikan oleh seorang pria," kata Aliza.
"Pria siapa? Kau menyembunyikan sesuatu dariku, ternyata selama ini kau sudah selingkuh? begitu?"
Aliza menelan air liurnya, dia sungguh terpojok oleh keadaan. Sementara Ibunya membutuhkan biaya operasi. Jika Faud tak segera mengurus perhiasan itu, maka Aliza tak dapat membayar hutang dan biaya operasi Ibunya.
"Tapi berjanjilah, kau akan memberikan aku setengah dari harga perhiasan itu," pinta Aliza.
"Tentu saja, kau berhak." Fuad berjanji untuk berbohong lagi.
Aliza yang yang cerdas mengecoh Fuad, dia mengarang cerita agar Fuad dan Polisi percaya.
"Di jalan tidak jauh dari pelabuhan, sebelum kami ke Desa Kunan, entah itu milik orang terdahulu, aku tidak tahu."
Fuad mengangguk, dia akan membawa Aliza untuk menjelaskan semua itu ke pihak kepolisian. Sat di kantor polisi, mereka bekerjasama dengan Fuad akan mendapatkan sebagian hasil dari penjualan perhiasan Aliza itu.
"Maafkan aku Garret, pemberian mu disalahgunakan oleh orang-orang itu," gumam Aliza yang melihat Faud membuat kesepakatan dengan pihak kepolisian.
Aliza di beri uang tunai dari Fuad, itu harga yang sudah ditetapkan untuk membayar pengobatan Ibunya. Namun Aliza tak terima.
"Hanya dua puluh juta? Perhiasan itu jika di jual bisa triliunan, kamu jangan serakah."
Fuad mencengkram rahang Aliza, dia memperingatkan agar mantan kekasihnya itu selalu diam dan tidak menentang.
"Kau akan berada dalam bahaya jika terus-menerus membantah!"
Wajah Aliza di hentakkan, "Besok akan surat nikah kita sudah terbit, kau harus tanda tangan."
Fuad membawa perhiasan itu, Aliza malah di tinggalkan pinggir jalan seorang diri. Jika dipilih, dia menyesal kembali ke dunianya, kehidupannya kian buruk setelah mengetahui tabiat Fuad sesungguhnya.
"Sabar Aliza, ini hanya sesaat, kau akan kembali ke Canai," gumamnya.
Aliza ke rumah sakit, dia membayar segala biaya operasi dan penanganan Ibunya. Ibunya sudah bisa keluar dari rumah sakit, Bu Ati akan melakukan rawat jalan saja. Aliza merasa harus menceritakan semua kelakuan Fuad yang tidak diketahui Ibunya, dia akan jujur juga tentang pernikahannya dengan Garret di Canai.
"Ada yang ingin Aliza katakan, Bu."
Bu Ati mengedipkan matanya, mulutnya bersuara mengatakan 'ya'. Tetapi melihat kondisi Ibunya, Aliza kembali mengurangkan niatnya itu. Dia tak ingin membuat Ibunya shock.
"Besok aku dan Fuad akan menikah secara sederhana," ujarnya.
Ibunya hanya menitikkan air mata, betapa bahagianya Bu Atu karena anaknya sebentar lagi memiliki pendamping.
Keesokan harinya, Fuad telah menghadirkan penghulu palsu dan saksi-saksi palsu untuk mendukung kebohongan pernikahannya. Aliza hanya menandantangani berkah nikah itu tanpa ada ijab kabul. Bu Ati sengaja dibiarkan tidur di dalam kamar, agar tak melihat pernikahan palsu di antara anaknya dengan Fuad.
"Sekarang kamu sudah terikat, kau harus patuh pada perintah ku." Fuad memegang kendali atas diri Aliza.
Fuad memerintahkan Aliza harus tinggal bersamanya, dia akan leluasa mengendalikan Aliza meminta hak tanah warisan itu. Namun lagi-lagi menolak, dia tidak ingin pisah rumah dengan Ibunya yang sedang sakit.
"Kau berani membantahku lagi?!"
"Tapi ..aku mohon," kata Aliza.
Fuad tak mau tahu, Aliza tetap harus tinggal bersamanya. Demi menjaga keselamatan Ibunya, Aliza pun menurut, dia berkemas barang-barangnya untuk pindah di rumah pribadi Fuad.
Perjalanan ke rumah Fuad, dari dalam taksi Aliza melihat orang-orang sedang berkerumun, supir taksi itu sempat turun untuk menanyakan yang telah terjadi. Setelah mendapat informasi, supir itu kembali masuk ke dalam mobil.
"Di depan itu ada apa, Pak?" tanya Aliza.
"Tadi ada nenek yang hampir tertabrak, tetapi dia diselamatkan oleh pria tampan, sangat tampan sekali, itu mencuri perhatian orang-orang disekitar," jelas supir taksi itu.
Jika mendengar ketampanan, Aliza teringat Garret, suaminya sangat tampan, baginya tak ada laki-laki yang lebih tampan selain Garret. Mereka melanjutkan perjalanan, melewati kerumunan itu tanpa melihat sisi kanan-kiri. Padahal pria tampan yang dimaksud supir itu ialah suaminya, Garret.
"Aku merasa ada Aliza di sekitar sini," gumam Garret yang saat itu sedang berdiri dipinggir trotoar.
Garret diberikan kesempatan dua hari Raja Canai untuk ke dunia manusia. Dengan perjalanan lorong dimensi, Garret ditujukan langsung ke Kota Aliza berdomisili. Dia berkelana mencari alamat Aliza, hanya bermodalkan alamat kerja Aliza, Garret berani ingin menyambangi yang dulunya menjadi kantor Aliza. Garret juga menjual emasnya dengan murah pada pedagang kaki lima, dia hanya takut jika kemunculannya akan menjadi masalah baru.
Garret meminta taksi mengantarnya ke alamat Aliza, sedikit deg-degan sebab dia harus berhati-hati dalam berbicara, seolah dia adalah manusia yang sedang mencari temannya.
"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya satpam di kantor Aliza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Mr.VANO
klo sdh cinta,,,semuany tak terasa
2023-03-31
0
$uRa
demi cinta.....
2023-03-01
0