Bab 11

Garret masih berdiam menyaksikan tangis mertuanya, dilema apakah harus melepaskan Aliza kembali ke dunianya, atau mengabaikan tangsi Bu Ati.

"Kau berhak memutuskan Garret, jika kau keberatan, kami akan mengusir mereka dari sini, karena mereka sudah mengganggu ketenangan kita," kata penjaga Gapura itu.

Garret menggelengkan kepala, dia tak ingin manusia-manusia itu di usir, terutama Ibu mertuanya.

"Apakah ada solusi lain? Apakah bisa istriku keluar dari Canai untuk menemui keluarganya?" tanyanya.

Para penjaga itu tak mampu menjawab, aturan Canai memang sangat ketat. Namun bukan berarti penghuni Canai tak memiliki hak pribadi memohon pada Raja Canai.

"Lebih baik kami menemui Raja terlebih dulu," kata penjaga itu.

Setelah beberapa saat, penjaga itu kembali membawa pesan, Garret mendengar itu lega, namun dia sisi lain di jika Aliza malah tak kembali lagi padanya. Segera ia pulang ke rumah, memberitahu Aliza tentang kedatangan Bu Ati di Gapura.

"Apa? Ibu ada di Gapura?!" Aliza terkejut.

"Dia meminta mu kembali, dia merindukan mu," ujar Garret

"Aku merindukan Ibu, aku ingin bertemu dia," kata Aliza mendesak.

Garret mematung, dia bersedih karena Aliza akan meninggalkannya, meninggalkan Dominic pula. Aliza membaca kesedihan Garret, ia melirik ke Dominic, dia sudah memiliki anak, seorang Ibu tentunya juga akan merindukan anaknya sama seperti rasa Ibunya.

"Tapi itu semua tergantung, aku turut kamu saja," lirih Aliza.

Cukup lama Garret berpikir, bukan untuk dirinya semata, melainkan Dominic yang masih terlalu kecil untuk ditinggal oleh Ibunya. Meskipun berat, Garret memberitahu Aliza konsekuensi dari aturan Raja Canai.

"Sayang, hanya ada satu kesempatan, ini aturan dimensi sudah ditetapkan sejak lalu-lalu. Resiko pertama, Kamu boleh kembali ke dunia, tapi hanya sebulan saja, jika lebih dari itu, kamu tidak akan bisa masuk lagi ke Canai, termasuk bertemu aku dan Dominic.

Resiko kedua, jika kau kembali ke Canai, kamu tidak akan bisa kembali lagi ke dunia manusia, selamanya. Itu konsekuensi semua manusia terjebak di Canai."

Prang!

Aliza tersentak, pilihan itu tak ada yang memudahkan dirinya. Ada banyak yang dikorbankan jika dia salah langka, di dunianya ada Ibu dan keluarganya menunggu, sementara di Canai ada suami dan anaknya. Aliza tak kuasa menahan tangis, dia menangis sambil memeluk Dominic.

"Ibu tidak bisa tinggalkan kamu, nak. Tapi Nenek butuh Ibu juga," lirihnya.

Kelemahan Garret melihat istrinya bersedih, dia menenangkan Aliza dengan memeluknya erat.

"Sayang, aku pikir lebih baik kamu kembali ke dunia mu," ujarnya.

"Tapi ..aku tidak bisa jauh dari kalian."

"Kembali saja dulu, ada sebulan waktu untuk di sana kamu berpikir, mau kembali ke Canai atau menetap di duniamu, Ibu membutuhkan mu, dia merindukan mu, dia juga sedang sakit," jelas Garret.

Aliza makin menangis dengan pengertian suaminya, betapa beruntungnya dia di berikan sosok suami seperti Garret. Sebelum ke Gapura, dia ingin melayani suaminya dengan baik, mereka bercumbu cukup lama untuk kenangan perpisahan, entah itu sementara atau selamanya.

"Aku akan merindukan kehangatan mu ini, malam-malam indah kita, aroma tubuhmu, semuanya." Garret menciumi istrinya tanpa henti.

Aliza memeluk suami ada anaknya, berat rasanya terpisah dengan kedua belahan jiwanya itu. Dia takut jika kembali ke dunianya, ada berbagai halangan yang tak dapat membuatnya kembali ke Canai.

Setelah menyusui Dominic, mereka bersiap-siap untuk ke Gapura. Sepanjang perjalanan, Garret hanya diam saja. Tak menunjukkan raut sedihnya, dia ingin Aliza kembali ke dunia manusia tanpa beban. Sementara Aliza tak henti menciumi anaknya, berbisik pada Dominic dengan berjanji akan kembali.

Setiba di Gapura, seketika mata Aliza tertuju pada Ibunya.

"Ibu, Ibu, Aku rindu Ibu," serunya.

Saat itu Bu Ati belum dapat mendengar dan melihat anaknya. Garret mengambil Dominic dari gendongan Aliza, dia mempersilakan istrinya itu ke perbatasan dimensi.

"Pergilah, aku dan Dominic tetap melihatmu disini," ucap Garret berusaha ikhlas.

Aliza diam di tempat, ini keputusan yang akan menentukan masa depannya, sejenak dia melirik ke wajah Dominic, anaknya melempar senyum bahagia untuk melepasnya pula. Seperti janjinya pada Dominic, Aliza pun bertekad berjanji pada Garret.

"Aku berjanji pada kamu, sebelum sebulan, aku akan kembali, kita akan mulai kehidupan bersama-sama," ucap Aliza berjanji dengan tekad yang kuat.

Garret hanya mengangguk, dihatinya tidak begitu yakin dengan keadaan dunia Aliza, terlebih lagi Ibunya yang sudah sakit-sakitan, tentu Aliza akan merasa berat meninggalkan Ibunya yang sedang sakit.

"Pergilah .." ucap Garret.

Menyalami tangan Garret, dan memberikan ciuman pada anaknya, Aliza melangkah perlahan ke perbatasan dimensi. Aturannya, dia tak boleh menoleh ketika berada di pusat dimensi, matanya ia pejamkan, hingga akhiran cahaya kota Canai di sekelilingnya berubah menjadi hutan, Aliza merasa sudah ada di hutan rimba lagi. Suara Ibunya terdengar menyerunya.

"Aliza," Bu Ati bergegas memeluk anaknya.

Aliza memeluk Ibunya dengan erat, namun matanya menjelajah ke setiap pohon-pohon dan sudut Huta Canai, tak ada lagi kota mewah dilihatnya, tak ada lagi Garret dan Dominic yang menemaninya menyeberang dimensi, tetapi Aliza tahu, Garret dan penjaga Gapura masih melihatnya dari dimensi Canai.

'Kau masih melihatku sayang? Tunggu aku kembali, jaga anak kita,' ucap Aliza yang tak henti mencari keberadaan suaminya.

Fuad pun ikut memeluk Aliza, berakting lagi sebagai pria yang merindukan Aliza selama lima bulan.

"Aku merindukanmu, sayang aku merindukan mu," ucap Fuad memeluk erat Aliza.

Aliza tertegun, dia melepaskan diri dari pelukan Fuad.

"Jangan peluk aku," tuturnya.

Benar saja, dari dimensi Canai, Garret masih memantau keadaan Aliza, dia terkejut dengan pria yang memeluk istrinya. Aliza menceritakan keluarganya, dia tak memiliki saudara laki-laki, Garret menyimpulkan bahwa pria itu kekasih Aliza sebelum dia terjebak di Canai.

"Kau bertemu kekasihmu lagi .." lirih Garret. Dia tak sanggup melihat itu, dia pun membawa Dominic untuk kembali ke rumah.

Juru kunci dan Mbah Sunap tahu keadaan Canai akan memanas jika mereka tetap di Gapura itu. Mereka pun bergegas untuk kembali ke penginapan Kakek Latua.

"Ayo kita pulang, Nak." Bu Siti menarik tangan Aliza.

"Tunggu dulu, Bu. Sebentar saja, aku ingi disini," kata Aliza yang matanya berkaca-kaca. Ternyata berpisah dengan Garret dan Dominic bak terpisah antara jantung dan hati.

Mbak Sunap takut kalau penjaga Gapura murka, dia pun membisikan ke Fuad agar memaksa Aliza segera pulang.

"Ayo, Al. Kita pulang, bentar lagi mau gelap," ujarnya menarik tangan Aliza.

Meski berat, Aliza tetap mengikuti langkah rombongannya, kata hatinya tak berhenti memanggil nama Garret dan Dominic. Fuad melihat tubuh dan wajah Aliza sangat berbeda dari sebelumnya, perawakan kekasihnya sekarang jauh lebih cantik.

Terpopuler

Comments

Mr.VANO

Mr.VANO

ada pertemuan ada perpisaan,,,,dititik perpisa sangat menyakitkan😢😢😢😢😢

2023-03-31

1

$uRa

$uRa

perpisahan memang menyedihkan .

2023-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!