...༻✡༺...
Defan tak punya pilihan lain selain membiarkan Disha memeluknya. Mengingat biasanya dia akan menyerahkan gadis itu kepada Dimas. Akan tetapi Dimas sekarang tidak bersama mereka. Defan dan Disha juga hanya berduaan di dalam lift.
Keringat mulai merembes di pelipis Defan. Dia dapat merasakan seluruh bagian tubuh depan Disha menempel ke badannya. Terlebih gadis tersebut memeluknya dengan erat.
Detak jantung Defan semakin tak terkendali. Dia benar-benar ingin mendorong Disha menjauh! Namun bagaimana bisa dirinya tega? Disha sedang berada di titik ketakutan.
'Ya Tuhan... Tolong aku...' harap Defan dalam hati. Dia bahkan tidak mengatakan apapun untuk membuat Disha tenang.
Selang sekian menit, listrik akhirnya menyala. Defan langsung melepas pelukan Disha. Perlahan lift mulai kembali berjalan.
"Sudah, Sha. Kita masih hidup," ujar Defan sembari menjaga jarak dari Disha. Gadis itu terlihat sibuk membersihkan wajah dari air mata.
Disha terdiam. Dia menatap Defan yang tampak menjauh.
"Dasar jahat! Sahabatnya ketakutan malah dijauhin," timpal Disha dengan helaan nafas kasar.
"Ta-tadi sudah dipeluk kok. Ini kan listriknya sudah nyala. Jadi wajar aku jauh-jauh," sahut Defan tergagap. Dia membuang muka dari Disha. Menyembunyikan rona merah yang sedang bersemu di wajah.
Defan berusaha mengalihkan pikirannya dengan hal lain. Seperti memikirkan perihal pekerjaan. Dalam sekejap dia dapat bersikap santai lagi.
Disha cemberut. Dia mencoba memahami Defan yang memang seringkali bersikap dingin.
Kini Defan dan Disha tengah berada di taksi. Keduanya duduk bersebelahan sambil melihat keluar jendela. Dari sana mereka dapat menyaksikan menara Eiffel yang terkenal itu.
Sejak tadi Disha hanya diam. Menyebabkan Defan merasa cemas.
"Tertarik pergi ke sana?" cetus Defan.
"Besok saja. Cahaya siang pas di foto lebih bagus dibanding malam," tanggap Disha datar.
"Kenapa? Marah ya?" senggol Defan.
Disha melirik Defan. "Enggak kok. Kau yang kenapa? Bukannya aku selalu begini setelah ketakutan?" balasnya.
"Kali aja marah." Defan berucap sambil mengalihkan pandangan.
Disha mengedikkan bahu. Tidak lama kemudian, dia dan Defan tiba di hotel.
"Aku menyesal pergi ke restoran itu," keluh Disha seraya menghempaskan diri ke ranjang.
Defan tidak menanggapi. Dia justru beranjak ke kamar mandi. Saat itulah Disha mengambil daftar menu makanan yang sudah tersedia di kamar. Ia memilih salah satu makanan di sana.
Lima menit terlewat. Defan keluar dari kamar mandi. Disha segera menanyakan makanan yang ingin Defan makan.
"Nasi padang nggak ada ya?" tanya Defan. Dia langsung kena geplakan di jidat dari Disha.
"Ini Paris, Toy! Paris! Mana ada nasi padang!" geram Disha.
"Apa salahnya berharap?" balas Defan. Dia terlihat sibuk membolak-balik buku menu. Masih belum menemukan makanan yang di inginkan.
"Kau kalau lapar, pesan saja duluan. Aku mau cari makanan Indonesia saja keluar. Kau mau?" Defan segera mengenakan mantel panjang.
"Belikan kue saja. Aku makan-makanan di sini saja," ucap Disha. Dia membiarkan Defan beranjak.
Sambil menunggu makanan datang, Disha bermain ponsel. Dia berbalas pesan dengan Dimas. Disha juga mendapat pesan dari Jerry. Namun gadis itu hanya membalas pesan Jerry satu kali saja.
"Jerry sok dekat banget. Gimana cara menghindari lelaki kayak gitu coba? Padahal dia tahu kalau aku sudah punya suami," gumam Disha.
Bertepatan dengan itu, pintu terdengar diketuk. Disha bergegas membuka pintu. Seorang pelayan hotel datang membawakan makanan yang telah dipesan Disha. Gadis itu membiarkan pelayan hotel masuk ke kamar. Membiarkannya mengalihkan makanan dari meja troli ke meja.
"Miss, kebetulan hotel kami selalu memberikan wine khusus untuk pasangan pengantin baru. Wine ini sangat bagus untuk membuat hubungan kalian lebih bergairah," ujar pelayan bernama Abellard tersebut. Dia menggunakan bahasa Perancis. Lelaki itu memamerkan wine yang dirinya sebutkan kepada Disha.
Disha yang tidak mengerti, hanya manggut-manggut saja. Wajahnya yang terlihat begitu meyakinkan, membuat Abellard yakin kalau Disha mengerti.
"Yes, thank you. I love wine!" kata Disha.
"Itu bagus kalau begitu. Wine ini mengandung tanaman black cohosh dan chasteberry yang tinggi. Sangat cocok untuk pasangan yang baru menikah seperti kalian," Abellard kali ini menggunakan bahasa Inggris. Ia menyebutkan bahan alami yang berguna merangsang gairah seseorang.
Meski Disha paham bahasanya. Tetapi dia sama sekali tak peduli. Terutama terkait tanaman yang disebutkan Abellard. Gadis itu hanya mengatakan terima kasih.
Setelah melakukan tugasnya, Abellard pergi dari kamar Disha. Sekarang gadis tersebut dapat menikmati makanan dan minum wine dengan tenang.
"Letoy lama banget. Jangan bilang dia sampai keliling Paris buat cari makanan," gumam Disha sembari menyalakan televisi. Lalu menuang wine ke dalam gelas dan meminumnya.
Di sisi lain, Defan baru saja tiba di restoran yang menjual makanan Indonesia. Dia sedang duduk menunggu pesanan. Ketika pesanan telah selesai, Defan segera menghampiri meja kasir.
Saat dalam perjalanan menuju meja kasir, seorang pelanggan perempuan menabraknya. Hingga minuman yang dibawanya tumpah ke sweater mahal Defan.
"Maaf, aku terburu-buru. Aku benar-benar minta maaf," ujar gadis yang tak sengaja menabrak Defan. Dia buru-buru mengambil tisu. Berniat ingin mengelap sweater Defan yang basah. Akan tetapi Defan berjalan tak acuh melewati gadis yang sepertinya berdarah keturunan asli Perancis itu.
Defan segera mengambil pesanannya. Lalu beranjak pergi begitu saja.
"Sekali lagi maaf, Tuan siapapun itu!" seru gadis yang menabrak Defan. Sikap Defan yang dingin membuatnya semakin bersalah. Sikap lelaki tersebut memang selalu begitu kepada semua perempuan. Kecuali Disha. Mungkin Disha adalah satu-satunya gadis yang mampu membuat Defan nyaman.
Kini Defan dalam perjalanan kembali ke hotel. Dia tentu risih dengan sweater basahnya.
"Sial sekali aku hari ini! Semuanya tidak ada yang berjalan baik," gerutu Defan. Dia segera keluar saat taksi berhenti di tempat tujuan. Defan yang gelisah, ingin cepat-cepat melepas sweater dan menggantinya dengan piyama.
Sementara di kamar, Disa sudah meminum wine setengah botol sendirian. Tetapi tingkat kesadarannya masih terasa bagus.
"Tumben sekali aku tidak terlalu mabuk. Apa kandungan alkohol di wine ini rendah?" Disha mengamati tulisan di label wine. Mencoba mencari tahu.
Rasa panas mulai menyerang Disha. Dia merasa gelisah akibat hal itu.
"Kenapa aku kepanasan? Padahal cuacanya sedang dingin," ucap Disha. Atensinya tertarik untuk melihat ke arah televisi. Kebetulan sekali ada adegan pasangan berciuman di sana.
Tempat dimana Disha sekarang adalah Perancis. Jadi tentu pemain film di televisi sekarang melakukan ciuman ala Perancis yang terkenal dengan keliarannya.
Pupil mata Disha membesar. Akibat kandungan tanaman perangsang di dalam wine, hasratnya perlahan memuncak. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh alat vitalnya.
Disha menggigit bibir bawahnya. Ia juga menenggak ludahnya sendiri. Adegan panas di televisi membuatnya ngiler.
Pintu tiba-tiba terbuka. Defan datang. Perhatian Disha teralih ke arah lelaki tersebut.
Defan tampak melepas mantel. Lalu menanggalkan sweater yang basah. Dia dalam keadaan bertelanjang dada.
Disha menggaruk kepala dengan kesal. Dia berusaha menahan diri. Namun rasanya ada sesuatu yang bergejolak dalam dirinya. Hingga Disha tidak mampu menahan lagi.
Disha melangkah cepat menghampiri Defan. Memutar tubuh lelaki itu menghadapnya. Tanpa basa-basi, dia mendorong Defan sampai telentang ke ranjang.
"Disha! Kau kenapa?" Defan tentu kaget. Matanya membuncah hebat saat Disha duduk di atas perutnya. Nafas gadis itu sudah tersengal-sengal. Seolah dia telah kewalahan menahan sesuatu.
"Di-disha..." Defan tergagap. Dia semakin tercengang ketika melihat Disha melepaskan baju. Tampilan gadis tersebut terlihat hanya mengenakan bra. Persis seperti tempo hari.
Defan mematung. Dia merasa syok sekaligus terbuai. Mulutnya yang sedikit menganga, segera mendapat pagutan dari bibir Disha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Kamiem sag
astaga Disha
sebodoh bodohnya orang ya pastinya faham penjelasan pelayan hotel tadi kan
😀😃🤣🤣🤣🤣🤣
2024-05-12
1
Bzaa
wkwkw
2023-06-24
0
Kristina Sinambela
saya menangis Thor krna ceritanya gantung,jadi penasaran 😭
2022-12-07
2