...༻✡༺...
"Gila nih anak!" Defan menepuk jidat Disha.
Mendengar ide yang baru dicetuskan Disha, Dimas tampak khawatir. Namun itu tidak berlangsung lama, dia bergegas angkat bicara.
"Dia sudah mabuk, Fan. Kacau deh kita," ujar Dimas. Dia dan Defan memandangi Disha yang terus menenggak wine.
"Ide bagus bukan? Kita ini sahabat, Fan... Kita juga sama-sama gila kerja. Jadi menurutku kau rekan terbaik untuk diajak nikah kontrak..." Disha kembali meracau. Tetapi kali ini Defan merasa kalau ide Disha cukup brilian. Dia terdiam dalam sesaat.
"Udah, Disha... Jangan minum terus!" Dimas merampas botol wine yang dipegang Disha. Lalu menyerahkannya kepada Defan.
Defan dan Dimas sangat tahu bagaimana sikap Disha ketika dipaksa berhenti melakukan sesuatu. Gadis itu akan mengamuk dan membuat kekacauan. Ya, Disha merupakan gadis super keras kepala yang sangat sulit di atur.
"Aaaargghhh!!!" Disha menjambak rambut Dimas. Dia kesal karena minumannya di ambil. Saat itulah Defan mengambil semua minuman di meja. Kemudian melemparnya ke bak sampah. Termasuk gelas-gelas yang ada.
"Jangan... Hiks..." Disha menangis saat Defan membuang seluruh wine yang ada. Dia lantas berdiri. Berniat memesan wine kepada pelayan.
Dimas sigap menghentikan pergerakan Disha. Dia memeluk gadis tersebut dari belakang.
"Cukup, Sha! Kau nggak bisa pulang ke rumah kalau mabuk gini," ucap Dimas.
"Nyusahin banget nih anak kalau mabuk!" keluh Defan.
"Lepasin aku nggak, Co?!" kata Disha. Dia menunjukkan ekspresi sangarnya.
"Enggak! Kalau kau keluar dari sini, maka semuanya akan tambah kacau!" sahut Dimas yang masih memegangi Disha. Sementara Defan sudah siap berdiri di depan pintu.
Tanpa diduga, Disha menggigit lengan Dimas dengan kuat. Tindakannya membuat lelaki itu memekik kesakitan. Selanjutnya, Disha berlari ke arah pintu. Kini dia harus berhadapan dengan Defan.
Buk!
Belum sempat bertindak, Disha sudah menyerang Defan. Tidak tanggung-tanggung, dia menyundul alat vital Defan dengan lutut.
"Tuh! Biar tambah letoy," ujar Disha sembari mendorong Defan menjauh dari pintu. Dia segera keluar dari ruangan.
"Sialan kau, Sha..." Defan meringis kesakitan sambil memegangi organ intimnya. Dia terduduk di lantai.
"Dia ganas banget kalau mabuk," sahut Dimas seraya memperhatikan lengan bekas gigitan Disha.
"Bakalan lebih ganas kalau nggak dihentikan. Ayo!" Defan berdiri. Dia dan Dimas segera menyusul Disha.
Dengan langkah yang terseok-seok akibat mabuk, Disha memanggil salah satu pelayan. Dia memesan dua botol wine sekaligus.
Setelah mendapatkan yang di inginkan, Disha tertawa dan sesekali menari tidak karuan. Pelayan-pelayan karaoke hanya bisa memaklumi tindakan gadis tersebut. Sebab ini bukan pertama kalinya Disha begitu.
"Disha!" panggil Dimas. Dia berlari menghampiri Disha. Di iringi oleh Defan dari belakang.
Pupil mata Disha membesar. Dia buru-buru menghindari dua sahabat lelakinya. Disha masuk ke salah satu ruang karaoke secara acak. Di sana terdapat dua orang wanita yang asyik bernyanyi.
Disha tergelak ketika mendengar lagu yang dinyanyikan dua wanita itu. Dua wanita tersebut menyanyikan lagu Wali yang berjudul Cari Jodoh.
Tanpa rasa malu, Disha merampas mikrofon dari salah satu wanita. "Liriknya salah, Harusnya begini. Dengarkan baik-baik ya..." ujarnya yang sudah sempoyongan. Dua wanita yang melihat hanya mengerutkan dahi. Mereka tentu terganggu dengan kehadiran Disha.
"Ibu-ibu, Bapak-bapak, siapa yang punya anak? Aku mohon, buang saja ke laut. Karena aku tak peduli dengan keadaanku, yang tak laku-laku!" Disha menyanyi. Ia merubah sebagian lirik lagu yang menurutnya benar. "Pengumuman, pengumuman.."
"Disha!" geram Defan. Dia mengambil mikrofon dari Disha. Lalu menyerahkannya kepada salah satu wanita. Defan bergegas menggendong Disha bak karung beras di pundaknya.
"Eh, Letoy! Kenapa diambil? Aku belum selesai nyanyi!" protes Disha. Ia memukuli punggung Defan bertubi-tubi.
"Maaf ya, Mbak. Teman kami mabuk berat." Sedangkan Dimas, bertugas meminta maaf kepada dua wanita yang sempat diganggu oleh Disha. Lelaki itu bahkan membungkukkan badannya. Dia dan Defan sudah terbiasa dibuat malu oleh Disha.
Defan membawa Disha ke mobil. Sementara Dimas akan menyusul karena harus mengurus pembayaran di tempat karaoke.
Kala sudah berada di mobil, Disha tiba-tiba muntah. Cairan yang keluar dari mulutnya mengenai jok mobil serta kemeja Defan.
"Dishaaaa!!!" geram Defan. Dia mencengkeram rambut Disha. Kemudian mengguncang tubuh gadis itu karena merasa kesal.
Disha yang sudah mabuk berat, hanya pasrah. Dia berakhir kehilangan kesadarannya. Gadis itu duduk menyandar dalam keadaan kepala mendongak.
"Ayo kita nikah kontrak... Aku sudah capek dengar Mamah ngomel..." racau Disha dalam keadaan mata terpejam.
Defan tidak mendengarkan. Dia tengah sibuk mengelap muntahan Disha dengan tisu.
Dimas baru saja datang. Dia membuka pintu mobil dan berucap, "Disha biar aku bawa ke apartemenku saja. Kau pasti sibuk. Besok kau tidak akan sempat mengurusnya."
Dimas dan Defan tentu tidak bisa mengantarkan Disha pulang dalam keadaan mabuk. Andai itu terjadi, maka Disha akan kena marah keluarganya. Terutama dari Mona.
"Tidak apa-apa, Mas. Dia sudah diam sekarang. Lagi pula, Disha bisa mengurus dirinya sendiri saat sadar," tolak Defan.
"Kau saja yang tidak tahu kalau Disha selalu mengeluh saat kau tinggalkan sendiri di apartemen!" tukas Dimas. Dia bersikukuh ingin membawa Disha.
"Ya sudah. Bawa saja dia," ujar Defan.
Dimas lantas membawa Disha masuk ke mobilnya. Dia dan Defan segera pulang ke rumah masing-masing.
Keesokan harinya, Defan bekerja seperti biasa. Dia menjadi CEO di perusahaan Farmasi Dirgantara. Tidak seperti sang ayah yang menjadi dokter, Defan memilih menggeluti bidang bisnis seperti kakeknya Wira.
Memang saat kecil Defan sempat bercita-cita ingin menjadi dokter seperti Zidan. Namun minatnya berubah ketika dia menginjak SMA. Defan merasa kalau bidang kedokteran bukanlah bakatnya. Satu hal yang dia tahu. Saat dewasa, Defan merasa rumah sakit adalah tempat yang tidak membuatnya nyaman.
Waktu menunjukkan jam sebelas siang, Defan sedang sibuk-sibuknya bekerja. Tetapi kedua orang tuanya mendadak datang.
"Kenapa kalian ke sini?" tanya Defan seraya mengernyitkan kening.
"Kenapa kau bilang?!" Zidan berkacak pinggang. Mempelototi sang putra dengan perasaan kesal.
"Sayang, jangan terlalu keras. Bicaralah baik-baik." Zerin berusaha menenangkan Zidan. Sebagai ibunya Defan, dia merasa sang suami terlalu berlebihan.
"Jadi ini masalah jodoh lagi?" Defan bangkit dari tempat duduk. "Aku masih muda, Pa! Kenapa kalian tidak berhenti mendesakku untuk menikah?" tukasnya.
"Kami hanya ingin kau bahagia. Kalau kau tidak menikah, maka siapa yang akan menjadi penerusmu?" ucap Zerin. Dia memegang lembut pundak Defan.
"Aku bahagia dengan diriku sekarang! Mengenai penerus, aku bisa mengadopsi seorang anak di panti. Persis seperti yang kalian lakukan kepadaku," jawab Defan. Dia memang bukan anak kandung Zerin dan Zidan. Defan merupakan anak yang diadopsi keluarga Dirgantara. Lelaki itu diangkat menjadi bagian keluarga Dirgantara ketika menginjak usia 7 tahun.
"Defan!!" pekik Zidan. Dia sudah tidak tahan dengan sikap Defan. "Kau harus ikut kami sekarang! Kami sudah menemukan wanita yang tepat untukmu. Kali ini kau tidak bisa menolak karena aku dan Mamamu akan menemani!" tegasnya.
"Apa?!" Defan terperangah. Dia menatap Zerin. Berharap ibunya bisa membantu.
"Defan, menurutlah kali ini." Tetapi sekarang Zerin sedang berada dipihak Zidan.
"Ayo cepat bersiaplah!" Zidan memaksa. Dia dan Zerin akan menunggu di ruang tunggu.
"Aku tidak bisa ikut!" ungkap Defan. Membuat langkah Zidan dan Zerin sontak terhenti. Keduanya langsung menoleh ke arah Defan.
"Kau--"
"Aku sudah punya pacar!" kata Defan gamblang. Memotong ucapan Zidan begitu saja. Pernyataannya membuat mata kedua orang tuanya terbelalak bersamaan.
"Siapa? Kenapa kau tidak pernah bilang?" Zerin lantas penasaran.
"Dia sengaja berbohong karena tidak mau ikut!" timpal Zidan tak percaya. Sebab dia tahu kalau Defan tidak pernah dekat dengan gadis mana pun.
"Dia Disha!" jawab Defan. Entah kenapa ide Disha kemarin malam terpikirkan olehnya.
"Apa?!" Zidan dan Zerin terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Kamiem sag
DeDi dobg
2024-05-11
0
Bzaa
2D
2023-06-23
0
zeaulayya
Sumpah ngakak banget🤣🤣 bar bar nya keterlaluan nih disha🤣
2022-11-26
2