Bab 2 - Ide Saat Mabuk

...༻✡༺...

Defan tersenyum tenang saat mengatakan senjata pamungkasnya untuk menolak perjodohan. Windy otomatis kehilangan ketertarikan. Gadis itu bingung harus berkata apa.

"Itulah alasan kenapa keluargaku terus berusaha menjodohkanku. Tapi jujur saja, aku tidak mau menipu orang yang akan menikah denganku. Karena aku tahu menikah itu jaminannya seumur hidup," ujar Defan. Berlagak seolah peduli.

"Kau benar. Terima kasih sudah memberitahuku. Dan maaf... Dalam pernikahan, aku mengharapkan kepuasan dan juga anak. Jadi..."

"Aku mengerti. Aku akan bicara kepada keluargaku kalau kita tidak setuju menjalani perjodohan ini," sergah Defan. Memotong perkataan Windy. Dia mengulurkan tangan kepada gadis itu.

"Ya. Perjodohan ini dibatalkan." Windy menyambut tangan Defan. Lelaki itu mengembangkan senyuman puas.

Setelah memisah dari Windy, Defan langsung meninggalkan restoran. Ia menemui dua sahabatnya. Mereka tidak lain adalah Disha dan Dimas. Ketiganya menamai geng pertemanan mereka dengan sebutan 3D. Alasannya karena nama mereka diawali dengan huruf D.

Disha menjadi orang yang datang lebih dahulu ke ruang VIP karaoke. Dia memesan wine berkualitas secukupnya.

"Lama sekali mereka," keluh Disha sembari melirik ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Dia juga tak lupa menyesap wine dari dalam gelas.

Ceklek!

Pintu terbuka. Orang kedua yang datang setelah Disha adalah Dimas. Dia sahabat Disha dan Defan yang memiliki rambut gondrong. Panjangnya kira-kira sebahu. Dimas biasanya menguncir rambutnya bak ekor kuda. Lelaki itu tidak kalah tampan dari Defan. Dimas bekerja sebagai seorang seniman patung. Karya-karyanya sudah banyak mendunia.

"Kenapa lama sekali?!" timpal Disha dengan dahi yang berkerut dalam.

"Aku tadi ada meeting. Tapi setidaknya, aku lebih dulu datang dari si letoy itu," sahut Dimas. Dia dan kedua temannya tidak jarang saling mengejek dengan nama panggilan khusus.

"Hahaha! Aku selalu pengen ketawa pas dengar kata letoy. Sumpah! Defan kenapa nekat melakukan itu sih?" cetus Disha yang mendadak penasaran. Padahal dia dan Dimas sudah tahu alasannya. Itu karena Defan ingin hidup membujang selamanya. Setidaknya itulah alasan yang diberitahukan Defan kepada mereka.

"Defan orangnya memang nekat. Mungkin kalau jatuh cinta, dia pasti rela mati buat gadis yang dicintainya," tanggap Dimas. Dia menuang wine ke dalam gelas. Lalu meminumnya.

Disha memutar bola mata jengah. "Cinta apaan deh. Aku nggak tertarik ngomong begituan," komentarnya.

"Kau dan Defan itu sangat mirip. Kau dan Defan saja yang nggak sadar."

"Aku tahu nasibku memang mirip dengannya. Dia juga didesak menikah sepertiku. Tapi--" Disha berhenti bicara ketika pintu tiba-tiba terbuka. Defan akhirnya datang.

"Maaf, lama. Tadi aku harus mengurus gadis ke dua puluh," ungkap Defan. Dia mengambil wine. Kemudian langsung meminum dari botol.

Dimas dan Disha yang melihat mengangakan mulut. Dibanding keduanya, Defan memang ahli kalau masalah meminum alkohol.

"Baru aja aku sama Disha ngomongin tentang perjodohan," imbuh Dimas yang langsung direspon Disha dengan anggukan kepala.

"Ngomongin apaan coba?" Defan penasaran.

Ponsel Disha mendadak berdering. Dia mendapatkan telepon dari ibunya. Sebenarnya Mona sudah menelepon semenjak tadi siang. Akan tetapi Disha enggan menjawab.

"Loh, kok nggak dijawab? Telepon emakmu tuh!" kata Defan yang dapat melihat nama di layar ponsel Disha.

"Ngapain? Dia cuman telepon karena pengen ngomel doang," sahut Disha.

"Dia pengen kenalin kamu sama lelaki lagi ya?" tebak Dimas.

"Ya, kali ini dia melakukannya di depan umum. Mamahku benar-benar sudah kelewat batas." Disha menghembuskan nafas berat dari mulut.

"Nikah sama aku aja gimana?" ucap Dimas. Membuat mata Defan dan Disha terbelalak bersamaan. Mereka tentu kaget mendengar Dimas berkata begitu.

Plak!

Disha memukul kepala belakang Dimas. "Nggak lucu, Co!" geramnya. Disha dan Defan terkadang memanggil Dimas dengan sebutan Kroco.

"Sorry, bercanda." Dimas lekas-lekas menarik ucapannya. Dia perlahan menundukkan kepala.

Tak lama kemudian, ponsel Defan berdering. Dia menerima panggilan dari Zidan, ayahnya.

"Kenapa, Pa?" tidak seperti Disha, Defan langsung mengangkat telepon dari orang tuanya.

"Kau! Kenapa kau selalu menyebarkan gosip tak berdasar?! Apa kau tahu? Gosip kalau kau menderita impoten sudah tersebar kemana-mana! Siapa yang mau menikah denganmu, hah?!" omel Zidan dari seberang telepon. Dia tentu sudah mendengar kabar kalau Windy tidak bersedia dijodohkan dengan Defan.

"Bagus dong, Pah. Itulah yang kumau. Lagi pula apa salahnya seorang pewaris tidak menikah?" balas Defan santai.

"Defan!!! Pokoknya syarat utama agar kau bisa jadi pewaris adalah menikah! Berhentilah menyebar kebohongan kalau kau menderita impoten!"

"Aku benar-benar letoy, Pa! Itu tidak bohong!"

Mendengar perkataan Defan, Dimas dan Disha tertawa terbahak-bahak. Defan lantas menoyor kepala mereka secara bergantian.

"Berhentilah bermain-main! Kalau kau tetap begini, maka aku akan mengambil semua asetmu!"

"Tapi--" Defan urung bicara karena Zidan sudah lebih dulu mematikan panggilan telepon.

"Aku benar-benar letoy, Pa!" ejek Dimas. Dia tidak bisa berhenti tertawa. "Itu lucu sekali, Fan. Jangan bilang Papamu tidak percaya kalau kau impoten," sambungnya.

"Iya, dia tidak percaya. Aneh sekali. Haruskah aku buktikan?" tanggap Defan sambil memegangi resleting celana. Seakan hendak membukanya di hadapan Dimas dan Disha.

"Hey! Jangan coba-coba! Jangan lupa kawanmu ini perempuan ya." Disha memperingatkan.

Ponsel Disha terus berdering. Membuat Dimas dan Defan otomatis mendelik ke arah Disha.

"Aku rasa Mamahmu nggak akan berhenti sebelum kau angkat teleponnya," ujar Dimas.

"Udah, nanti bisa bicara pas ketemu. Kupingku sudah panas kalau dengar masalah jodoh. Kalian nggak kenal Mamahku kayak apa," sahut Disha. Dia mengambil wine. Lalu meminumnya langsung dari botol.

"Disha!" Defan dan Dimas memekik bersamaan. Keduanya sama-sama tahu kalau Disha sangat mudah mabuk.

Dimas yang duduk paling dekat, bergegas mengambil botol wine dari tangan Disha. Namun gadis itu malah mengambil botol wine lain dari meja.

"Sha, jangan minum banyak-banyak. Kalau kau mabuk kita yang repot tahu nggak!" protes Defan. Tetapi Disha justru tergelak.

Ponsel Disha kembali berbunyi. Dimas dan Defan reflek bertukar pandang.

"Kau angkat gih, Fan. Biar aku yang urus Disha." Dimas membekap mulut Disha. Defan yang mengerti, segera mengangkat telepon Mona.

"Disha-nya lagi sibuk, Tante," ujar Defan ramah.

"Ini siapa ya?" tanya Mona dari seberang telepon.

"Aku Defan, Tante. Aku dan Disha kebetulan melakukan kerjasama terkait proyek baru." Defan memberikan alasan sekenanya.

"Mmmphh!" Disha ingin bicara. Akan tetapi Dimas terus membekap mulutnya.

Setelah mendengar alasan dari Defan, Mona akhirnya menutup telepon. Panggilannya tidak lagi mengganggu. Saat itulah Dimas melepaskan mulut Disha. Gadis tersebut jelas sudah mabuk.

"Aku tiba-tiba punya ide... Tapi ini hanya khusus untukku dan si letoy. Maaf, Co... Kau tidak punya masalah hidup seperti kami." Disha menepuk pundak Dimas. Dia segera menatap Defan. Siap memberitahu idenya.

"Ayo kita nikah kontrak!" seru Disha.

Mata Defan sontak terbelalak. Itu hal tergila yang pernah didengarnya dari mulut Disha.

Terpopuler

Comments

Ayachi

Ayachi

Trjebak frendzone yah

2024-06-08

0

Kamiem sag

Kamiem sag

akh... Disha

2024-05-11

1

Al Fatih

Al Fatih

setelah kisah bapak ibunya,, sekarang k kisah anaknya

2023-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kapan Nikah?
2 Bab 2 - Ide Saat Mabuk
3 Bab 3 - Kekacauan Saat Disha Mabuk
4 Bab 4 - Rencana Nikah Kontrak
5 Bab 5 - Saling Mengaku Sudah Berpacaran
6 Bab 6 - Bualan Tiga Sahabat
7 Bab 7 - Ramalan Dari Enita
8 Bab 8 - Daftar Kontrak Nikah
9 Bab 9 - Hari Lamaran
10 Bab 10 - Fitting Gaun Pengantin
11 Bab 11 - Cinta & Persahabatan [Bonus Visual]
12 Bab 12 - Apakah Mereka Melakukannya?
13 Bab 13 - Sahabat Tapi Seranjang
14 Bab 14 - Menonton Film Romantis
15 Bab 15 - Sandiwara Di Atas Ranjang
16 Bab 16 - Terpaksa Bulan Madu
17 Bab 17 - Tentang Jerry
18 Bab 18 - Perang Lepas Pakaian
19 Bab 19 - Mulai Berdebar
20 Bab 20 - Black Cohosh & Chasteberry
21 Bab 21 - Ontong Bangkit!
22 Bab 22 - Perasaan Disha
23 Bab 23 - Sikap Aneh Defan
24 Bab 24 - Drunk In Amsterdam
25 Bab 25 - Rasa Sakit Misterius
26 Bab 26 - Nyamuk Amsterdam
27 Bab 27 - Menyerah Karena Desa*han
28 Bab 28 - Pengakuan Dimas
29 Bab 29 - Bubur Bebek
30 Bab 30 - Siapa Pelakunya?
31 Bab 31 - Bertahan Untuk Sementara
32 Bab 32 - Pengakuan Defan
33 Bab 33 - Dihamili Suami?
34 Bab 34 - Kata Maaf Tak Cukup!
35 Bab 35 - Terbiasa
36 Bab 36 - Sarapan Asin
37 Bab 37 - Mengejar Cinta Disha [1]
38 Bab 38 - Mengejar Cinta Disha [2]
39 Bab 39 - Mengejar Cinta Disha [3]
40 Bab 40 - Kiss, Rain, & Sunset In The Sea
41 Bab 41 - Gagak
42 Bab 42 - Masa-Masa Bahagia
43 Bab 43 - Anak Pertama
44 Bab 44 - Anak Kedua
45 Bab 45 - Oh Yes, Sayang! [1]
46 Bab 46 - Oh Yes, Sayang! [2]
47 Bab 47 - Telepon Dari Dimas
48 Bab 48 - Bertemu Dimas Lagi
49 Bab 49 - Hubungan Kontrak Lainnya
50 Bab 50 - Ending
51 Novel Genre Dewasa!
52 Novel Baru [Bukan Sugar Baby Biasa]
53 Novel Giana [My Hot VIP Guest]
54 Pengumuman!
55 Novel Teman Ranjang Favorit Tuan Muda
56 Novel Impoten : Ritual Bergairah
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 - Kapan Nikah?
2
Bab 2 - Ide Saat Mabuk
3
Bab 3 - Kekacauan Saat Disha Mabuk
4
Bab 4 - Rencana Nikah Kontrak
5
Bab 5 - Saling Mengaku Sudah Berpacaran
6
Bab 6 - Bualan Tiga Sahabat
7
Bab 7 - Ramalan Dari Enita
8
Bab 8 - Daftar Kontrak Nikah
9
Bab 9 - Hari Lamaran
10
Bab 10 - Fitting Gaun Pengantin
11
Bab 11 - Cinta & Persahabatan [Bonus Visual]
12
Bab 12 - Apakah Mereka Melakukannya?
13
Bab 13 - Sahabat Tapi Seranjang
14
Bab 14 - Menonton Film Romantis
15
Bab 15 - Sandiwara Di Atas Ranjang
16
Bab 16 - Terpaksa Bulan Madu
17
Bab 17 - Tentang Jerry
18
Bab 18 - Perang Lepas Pakaian
19
Bab 19 - Mulai Berdebar
20
Bab 20 - Black Cohosh & Chasteberry
21
Bab 21 - Ontong Bangkit!
22
Bab 22 - Perasaan Disha
23
Bab 23 - Sikap Aneh Defan
24
Bab 24 - Drunk In Amsterdam
25
Bab 25 - Rasa Sakit Misterius
26
Bab 26 - Nyamuk Amsterdam
27
Bab 27 - Menyerah Karena Desa*han
28
Bab 28 - Pengakuan Dimas
29
Bab 29 - Bubur Bebek
30
Bab 30 - Siapa Pelakunya?
31
Bab 31 - Bertahan Untuk Sementara
32
Bab 32 - Pengakuan Defan
33
Bab 33 - Dihamili Suami?
34
Bab 34 - Kata Maaf Tak Cukup!
35
Bab 35 - Terbiasa
36
Bab 36 - Sarapan Asin
37
Bab 37 - Mengejar Cinta Disha [1]
38
Bab 38 - Mengejar Cinta Disha [2]
39
Bab 39 - Mengejar Cinta Disha [3]
40
Bab 40 - Kiss, Rain, & Sunset In The Sea
41
Bab 41 - Gagak
42
Bab 42 - Masa-Masa Bahagia
43
Bab 43 - Anak Pertama
44
Bab 44 - Anak Kedua
45
Bab 45 - Oh Yes, Sayang! [1]
46
Bab 46 - Oh Yes, Sayang! [2]
47
Bab 47 - Telepon Dari Dimas
48
Bab 48 - Bertemu Dimas Lagi
49
Bab 49 - Hubungan Kontrak Lainnya
50
Bab 50 - Ending
51
Novel Genre Dewasa!
52
Novel Baru [Bukan Sugar Baby Biasa]
53
Novel Giana [My Hot VIP Guest]
54
Pengumuman!
55
Novel Teman Ranjang Favorit Tuan Muda
56
Novel Impoten : Ritual Bergairah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!