"Kenapa kalian semua berkumpul di tempat ini? Cepat pergi ke lapangan untuk latihan!" Gao Ming muncul lalu memperingatkan semua murid.
Serentak semua murid yang berada di depan kamar Li Yao langsung bergegas menuju lapangan. Sejenak Song Chao diam, anak berandalan itu menoleh ke arah Li Yao lalu menyeringai lebar.
"Kita lanjutkan nanti malam. Kami juga akan mengadakan pesta penyambutan untukmu, adik!"
Song Chao berbalik lalu berjalan mengikuti rombongan. Melihat itu, Li Yao hanya bisa menggelengkan kepala. Setelah semalam memeriksa keadaan Sekte Jalan Pegunungan, kurang lebih Li Yao tahu apa saja yang kurang dari sekte tersebut.
Harta dan sumber daya manusia. Pertama Li Yao harus melatih kakak-kakak seperguruannya. Semua anak berada pada tahap menempa tubuh, anak berandalan yang kelihatan paling kuat itu juga tidak terkecuali.
"Sungguh penerus sekte yang sangat imut!" pikir Li Yao.
"Kamu juga, cepat pergi ke lapangan! Jangan harap aku akan memberikan perlakuan khusus kepadamu," beritahu Gao Ming lalu berjalan keluar dari asrama.
Li Yao mengikuti dari belakang, sejujurnya ia lumayan tertarik dengan latihan yang segera akan dijalaninya. Seumur hidupnya, ia belum pernah bergabung dengan sekte manapun.
Walau di masa lalu banyak sekte yang berusaha membujuknya, tapi Li Yao selalu menolak.
Setelah mati lalu hidup kembali, Li Yao langsung bergabung dengan sekte yang didirikan olehnya sendiri. Sungguh takdir yang sangat aneh.
Di luar mereka segera melakukan pemanasan. Setelah itu secara bersama-sama, mereka akan melakukan latihan mengayunkan pedang. Itu adalah hal yang sangat aneh menurut Li Yao.
Bukankah seharusnya murid tingkat tiga fokus pada menempa tubuh dan membuka meridian? Kenapa mereka melakukan latihan pedang yang konyol ini? Terlebih, teknik pedang apa yang sedang mereka latih?
"Kakak senior, setelah ini apa lagi yang akan kalian pelajari?" tanya Li Yao kepada anak laki-laki di sebelahnya.
"Um.. Setelah belajar Teknik Pedang Menembus Awan, kita akan melakukan latih tanding," jawab anak itu.
"Jadi nama teknik pedang konyol ini, teknik pedang menembus awan. Nama tekniknya berlebihan sekali. Sejak kapan Sekte Jalan Surgawi memiliki teknik pedang bervariasi seperti ini?" Li Yao bertanya-tanya di dalam hati.
"Kemudian pada sore harinya kita akan melatih tubuh lalu bermeditasi sembari menjalankan Teknik Dasar Perjalanan ke Gunung," sambung anak itu.
"Teknik dasar perjalanan ke gunung? Teknik dasar apa itu? Bukankah seharusnya teknik dasar memulai perjalanan?" Li Yao tak dapat menahan keinginannya untuk bertanya.
"Teknik dasar memulai perjalanan sudah terlalu kuno, jadi para tetua membuat teknik baru bernama teknik dasar perjalanan ke gunung," jelas bocah itu.
"B*******! Apa yang sebenarnya orang-orang idiot itu ajarkan? Apa mereka ingin merusak bibit-bibit muda yang baru bertumbuh?" Li Yao melayangkan tatapan tajam ke arah Gao Ming yang sedang mengawasi latihan.
"Kenapa dia menatapku seperti itu?" ucap Gao Ming di dalam benak, merasa tidak nyaman dengan tatapan Li Yao.
Li Yao mendesah, tangannya berhenti mengayunkan pedang seperti orang idiot. Pedang Sekte Jalan Surgawi tidak bervariasi, Ilmu Pedang Jalan Surgawi berpondasi dari usaha mempertajam ilmu dasar tanpa bias dan batas.
Meski teknik dasar pedang itu awalnya terlihat sederhana, lamban, dan berat. Semakin giat berlatih maka semakin cepat pula perkembangannya. Setelah sampai ke suatu tahap, setiap gerakan pedang yang sederhana akan terasa dan setara dengan teknik pedang.
Entah darimana mereka mendapatkan Teknik Pedang Menembus Awan. Li Yao tak bisa protes tantang hal itu, mengingat semua pewaris Pedang Jalan Surgawi sudah meninggal di Daratan Seribu bunga.
Tetapi, kenapa mereka mengganti Teknik Dasar Memulai Perjalanan dengan Teknik Dasar Perjalanan ke Gunung? Para idiot tak berotak itu benar-benar menghancurkan inti dari seluruh ilmu seni beladiri Sekte Jalan Surgawi.
Apapun alasannya, Li Yao akan melihat seperti apa bentuk dari Teknik Dasar Perjalanan ke Gunung. Semoga saja alasan mereka cukup masuk akal untuk mengganti Teknik Dasar Memulai Perjalanan.
Li Yao mendongak menatap langit. Langit cerah tak berawan, sekosong masa depan Sekte Jalan Pegunungan. Ada banyak hal merepotkan yang harus ia urus untuk membenahi Sekte Jalan Surgawi.
"Apa sebaiknya aku meninggalkan sekte? Aku bisa kembali menjadi pengembara yang mengelilingi dunia, lagipula masih ada beberapa tempat di dunia ini yang belum aku kunjungi." Li Yao segera menepis pikiran sesat yang menarik itu dari dalam kepalanya.
***
Matahari bersinar terik.
Pada tengah hari, Li Yao dan murid tingkat 3 lainnya sedang beristirahat. Di bawah pohon rindang yang tumbuh di sekitar tempat latihan, Li Yao mengelus cincin spasial yang terpasang di jari manisnya.
Satu setengah bulan sudah berlalu, semenjak Li Yao mendapatkan harta dari Sekte Harimau Tua. Walau begitu, Li Yao belum memeriksa seluruh harta yang didapatkannya dari sekte tersebut.
Kali ini Li Yao ingin memeriksanya dengan lebih teliti. Lagipula ada sumber daya dan pil yang ingin ia temukan. Setengah kesadaran Li Yao segera masuk ke dalam ruangan seluas 30 meter persegi
Ruangan putih itu diisi dengan banyak barang. Li Yao bergegas mencari sumber daya dan pil yang segera akan digunakannya. Pil Pembersih Kotoran dan Rumput Darah, ia akhirnya menemukannya dalam jumlah yang cukup banyak.
Pil Pembersih Kotoran adakah pil tingkat 2. Seperti namanya, Pil Pembersih Kotoran berkhasiat untuk membersihkan kotoran di dalam tubuh. Pil itu sangat berguna untuk seseorang yang sedang berada pada tahap menempa tubuh.
Di sisi lain, Rumput Darah adalah sumber daya yang berkhasiat untuk menambah vitalitas. Itu juga sangat berguna untuk seseorang yang berada pada tahap menempa tubuh.
Sumber daya di dunia ini juga memiliki tingkatan. Dimulai dari sumber daya biasa, langka, dan surga. Masing-masing memiliki tiga tingkatan, dimulai dari yang rendah, menengah, dan tinggi.
Rumput Darah adalah sumber daya langka tingkat rendah, jumlahnya cuma ada sedikit di dalam cincin spasial milik Li Yao. Kurang lebih tiga puluh tangkai, jauh sekali dengan jumlah Pil Pembersih Kotoran.
Li Yao bergegas memeriksa bagian pusaka. Sama seperti yang lain, pusaka juga memiliki tingkatan tersendiri. Dimulai dari harta biasa, harta pusaka, pusaka bumi, pusaka surga, dan pusaka dewa.
Pusaka dewa hanya ada di dalam legenda, belum pernah ada seseorang yang menemukannya. Senjata Li Yao di masa lalu adalah pusaka surga tingkat tinggi. Setelah kematiannya, Li Yao penasaran dengan orang yang memegang pedangnya pada saat ini.
Mungkin orang itu berasal dari Aliansi Surgawi.
Pikiran itu membuat Li Yao kesal. Setelah menepis pikiran menyebalkan yang tidak berguna itu, mata Li Yao bersinar tatkala melihat sebuah pusaka di hadapannya.
Itu adalah pusaka yang cukup berharga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments