Sosok Li Yao muncul dari balik lorong yang gelap. Hawa membunuh yang sangat menakutkan itu rupanya berasal dari Li Yao. Hawa membunuh itu keluar tatkala ia melihat Xiao Chen sedang berupaya melecehkan Tang Xinyue.
Kehadiran Li Yao membuat Tang Xinyue lega. Akibat kedatangan Li Yao, Xiao Chen jadi tidak bisa melakukan apa hendak ia lakukan kepada Tang Xinyue.
Sejak awal Tang Xinyue tahu bila Li Yao bukan orang biasa. Tapi Tang Xinyue tak pernah menduga, kalau Li Yao memiliki hawa membunuh sekuat itu. Itu adalah hawa membunuh murni, yang hanya bisa di dapat setelah membantai banyak nyawa.
Hawa membunuh itu bahkan bisa di sejajarkan dengan pengguna seni iblis. Fakta tersebut membuat Tang Xinyue agak khawatir. Apakah Li Yao ada di jalan iblis?
Tang Xinyue segera menepis pikiran tak penting itu. Sekarang yang terpenting bagi Tang Xinyue adalah, ia secepatnya harus memurnikan seluruh jiwa yang berkecamuk di dalam dirinya.
"Berhenti! Aku akan menggorok leher cucumu kalau kamu tidak berhenti!" ancam Xiao Chen yang ketakutan.
Xiao Chen buru-buru memeluk tubuh Tang Xinyue, kemudian mengarahkan pisaunya ke depan leher gadis tersebut. Napas Tang Xinyue tercekik, ia bisa merasakan dingin logam yang tajam menyentuh kulitnya.
Langkah Li Yao terhenti. Xiao Chen agak lega melihat itu. Sekarang muncul banyak pertanyaan di dalam benak pemuda itu, tentang cara Li Yao keluar dari penjara ratapan jiwa. Bukankah jebakan itu cukup efektif untuk mengurung seorang Raja Pendekar?
Alasan Xiao Chen bisa bertahan di tempat itu, karena ia memiliki pusaka yang dapat melindungi jiwanya. Jika bukan karena pusaka itu, maka Xiao Chen tidak akan bisa mengendalikan jiwa-jiwa yang ada di dalam sana.
"Bagaimana caramu keluar dari sana?" ujar Xiao Chen.
"Kamu sepertinya sangat meremehkan seorang raja pendekar. Ayo kita bertaruh, siapa yang lebih dulu akan mati? Kamu? Atau, cucuku?" ancam Li Yao sangat mengintimidasi.
Bulu kuduk Xiao Chen berdiri, keringat dingin mengucur deras membasahi sekujur tubuhnya. Seorang raja pendekar memiliki kekuatan untuk menghancurkan sebuah gunung. Bagi sosok seperti itu, Xiao Chen tidak lebih dari seekor semut.
Jika seekor semut mencoba mengancam seorang manusia menggunakan cucunya, apakah sosok manusia itu akan takut? Tidak mungkin. Faktanya, Xiao Chen tahu tak ada gunanya menyandera Tang Xinyue.
Walau begitu Xiao Chen tetap melakukannya. Menyandera Tang Xinyue membuat ketakutan Xiao Chen sedikit berkurang. Raja pendekar itu seharusnya bisa membunuh Xiao Chen, sebelum pemuda tersebut menyadari keberadaannya.
Namun raja pendekar itu tak melakukannya. Itulah yang membuat Xiao Chen bingung. Xiao Chen merasa jika ia salah mengambil keputusan, maka nyawanya akan melayang. Sebab itulah ia harus berhati-hati.
"Sebelum itu aku akan memberimu sebuah pilihan, cepat lepaskan cucuku maka aku akan mengampunimu!" ucap Li Yao, mencoba membujuk Xiao Chen.
Sayangnya Li Yao bukan seorang raja pendekar. Li Yao adalah seorang penipu yang sedang menyamar, karena itulah ia mencoba berdebat dengan pemuda itu.
Tubuh Li Yao masih lemah karena belum di tempa. Li Yao buru-buru membuka meridian lalu mengumpulkan Qi yang jumlahnya sangat sedikit.
Sekarang tingkat kultivasi Li Yao telah mencapai tahap mengumpulkan Qi. Mengingat ia baru sebentar berkultivasi, itu adalah pencapaian yang hampir mustahil dicapai oleh orang lain selain dirinya.
Meski demikian, Li Yao tetap tak bisa mengalahkan pemuda itu. Qi Xiao Chen sangat solid karena sudah lama berkultivasi, sedangkan Qi Li Yao sangat kacau dan tidak seimbang.
Dalam pertarungan normal, Li Yao tidak memiliki kesempatan untuk mengalahkan Xiao Chen yang telah mencapai tahap membentuk inti Qi. Apalagi saat ini, Li Yao sudah menghabiskan seluruh Qi miliknya untuk keluar dari jebakan itu.
Satu-satunya rencana yang dimiliki oleh Li Yao untuk keluar dari situasi ini adalah mengancam pemuda itu. Jika rencana ini gagal, maka Li Yao terpaksa harus melakukan sesuatu yang sangat tidak ingin dilakukannya.
"Apa itu benar? Apa kamu akan membiarkanku hidup?" ucap Xiao Chen, mulai terbujuk.
"Tentu saja! Menurutmu untuk apa aku berbohong?" balas Li Yao.
"Apa kamu pikir aku bodoh, seseorang sepertimu tidak mungkin membiarkan pengguna seni iblis sepertiku hidup. Aku mengorbankan banyak nyawa untuk kultivasiku, aku bahkan telah melecehkan cucumu tepat dihadapanmu. Jika bukan karena suatu alasan, kamu tak mungkin mau berdebat panjang dengan diriku," tutur Xiao Chen panjang lebar, otaknya tiba-tiba bekerja dengan cepat.
"Apa kamu tak bisa menggunakan kekuatanmu? Apa kamu hanya bisa mengeluarkan niat membunuh untuk menakutiku?" Xiao Chen mencoba memancing emosi Li Yao.
Meski pendapatnya cukup masuk akal, Xiao Chen tetap tidak berani melakukan hal bodoh seperti mencoba melawan sosok di hadapannya.
"Sayang sekali." Li Yao mendesah, rupanya pemuda itu cukup cerdas untuk menganalisis keadaan dirinya. Untuk bisa berpikir jernih saat berada di bawah tekanan, Li Yao sangat jarang menemui pemuda seperti itu.
"Baiklah, kamu menang! Aku ingin minta maaf karena sudah bersikap sangat tidak sopan," ucap Li Yao seraya membongkar penyamarannya.
Topi capingnya di buka, seluruh benda di wajahnya ia lepas. Li Yao lantas menghapus riasan di wajahnya dengan berantakan, ia juga mengatur suaranya agar kembali normal seperti anak kecil.
Saatnya Li Yao mengganti peran.
"Aku sebenarnya adalah adik kakak Xinyue yang sedang menyamar."
Xiao Chen tercegang melihat sosok sebenarnya dari Li Yao. Bagaimana bisa bocah seperti dirinya menipu semua orang yang ada disini? Tunggu dulu, apa Tang Xinyue di kabarkan punya adik laki-laki? Xiao Chen tak tahu, ia masih sangat terkejut dengan kebenaran barusan.
Orang yang paling terkejut ditempat itu tidak lain adalah Tang Xinyue. Di bandingkan Tang Xinyue, keterkejutan Xiao Chen tidak ada apa-apanya. Tang Xinyue sudah bersama dengan Li Yao selama beberapa jam, selama itu pula ia tak menyadari penyamaran Li Yao.
Ketika Tang Xinyue melihat Li Yao membongkar penyamarannya. Bola mata gadis tersebut langsung membola, rahangnya jatuh lalu mulutnya terbuka lebar.
Untung saja Xiao Chen tak melihat keterkejutan wajah Tang Xinyue. Kalau tidak, kebohongan Li Yao pasti akan langsung terkuak.
"Tolong lepaskan kakakku, aku akan menyerahkan diriku sebagai gantinya. Kata guru, jiwaku lebih murni dari punya kakak. Untuk pengguna seni iblis pemakan jiwa seperti senior, aku pasti jauh lebih berharga dari kakakku," ucap Li Yao mempromosikan diri.
Xiao Chen bisa melihat jiwa Li Yao, begitu juga dengan tingkat kultivasinya. Li Yao memang sengaja menunjukkannya. Benar saja, jiwa Li Yao kelihatan bersinar terang, jauh lebih terang dari jiwa milik Tang Xinyue dan orang yang pernah ditemui oleh Xiao Chen.
"Bagaimana kamu tahu aku pengguna seni iblis pemakan jiwa?" tanya Xiao Chen penasaran.
"Aku punya indra yang sangat sensitif," jawab Li Yao.
Seketika Xiao Chen berada persis di depan Li Yao. Pemuda itu lekas mencekik leher Li Yao lalu mengangkatnya, ia bersiap memakan jiwa bocah tersebut. Mengetahui hal itu, Li Yao hanya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Siti aulia syifa Az_zahra
selamat, anda kena jebakan batman 😉😉😜😎😎
2023-03-23
0
Lezhin Zee
Makin seru
2022-12-01
0
Mohd Latif
lanjutkan ceritanya bossku
2022-12-01
1