Makhluk itu marah, ia tidak terima dikatakan 'bodoh' oleh anak kecil seperti Li Yao. Urat di sekujur tubuh makhluk tersebut seketika membesar. Kini penampilan makhluk itu terlihat sangat mengerikan.
Tanpa aba-aba, dalam waktu yang sangat singkat makhluk tersebut sudah menerjang ke arah Li Yao. Li Yao tak bisa menghindar, ia bahkan tak bisa melihat kecepatan makhluk tersebut.
Tang Xinyue tiba-tiba bergerak lalu berpindah posisi satu meter ke depan Li Yao. Makhluk itu muncul saat Tang Xinyue menahan terjangannya. Sesaat Li Yao pikir nyawanya akan melayang.
Bentrokan itu membuat lorong di sekitar mereka menjadi hancur. Angin berembus kencang, Li Yao tercampak ke belakang hanya karena terkena hembusan pertarungan mereka.
Kedua tangan makhluk itu menghitam. Tang Xinyue secepat kilat meninju perut makhluk tersebut. Tenaga pukulan itu bukan main, tubuh makhluk itu langsung terbanting menembus beberapa dinding.
Sekarang ada lubang besar di lorong tersebut. Tang Xinyue menarik pedang kecil di punggungnya lalu pergi mengejar makhluk tersebut. Sekilas sebelum sosoknya menghilang, ia melirik keadaan Li Yao dengan tatapan khawatir.
Kini di lorong itu hanya ada Li Yao. Setelah memeriksa bila tidak ada orang lain selain dirinya, darah mendadak keluar dari mulut, hidung, mata, dan telinganya.
Selama ini Li Yao sudah menahan itu. Sejak esensi kehidupannya dipakai untuk seni jalan surgawi chapter kelima. Li Yao lekas berdiri lalu berjalan menuju lubang yang diciptakan oleh Tang Xinyue.
Dunianya berguncang, debu jatuh dari langit-langit, suara kehancuran dan keruntuhan memenuhi udara di tempat tersebut. Itu adalah dampak dari pertarungan dua makhluk yang sangat perkasa.
Jika Li Yao ikut serta dalam pertarungan itu, bisa dipastikan ia akan mati tanpa berbuat banyak. Sesampainya di lubang tersebut, ia melihat pertarungan dahsyat antara Tang Xinyue dan makhluk itu.
Mereka bertarung di tempat yang sangat luas, kadang tanpa pijakan kaki sama sekali. Sembari saling menyerang, keduanya terbang dan meloncat gesit kesana kemari.
Pertarungan mereka menghancurkan banyak hal. Ketika Li Yao memandang ke bawah, ia melihat banyak bangunan tua yang sudah ditinggalkan.
[Teknik Pedang Cahaya Bulan- Bulan Sabit Kematian]
Ketika Tang Xinyue menebaskan pedangnya, sebuah gambaran bulan sabit yang sangat besar muncul lalu menyayat tubuh makhluk tersebut. Makhluk itu terhempas kuat menghancurkan bangunan di bawah sana.
Segaris bangunan di tempat jatuhnya makhluk tersebut juga hancur, saking kuatnya teknik pedang Tang Xinyue. Li Yao tercengang melihat teknik pedang yang indah itu.
Di masa lalu, Li Yao pernah berhadapan dengan orang yang menggunakan teknik tersebut.
Apakah makhluk itu sudah kalah? Ternyata tidak, makhluk itu tetap bangkit walau terluka parah sekali. Makhluk tersebut menerjang ke atas lalu kembali menyerang Tang Xinyue.
Sebelum pergi ke bawah sana, Li Yao berbalik lalu menghampiri mayat Xiao Chen. Ia hampir lupa memeriksa tubuh pemuda itu, bisa saja di tubuh pemuda itu terdapat sebuah pusaka yang cukup berharga.
Perkiraan Li Yao benar, ia mendapatkan sebuah kalung yang dipasangi batu delima darah. Kalung itu dapat melindungi penggunanya dari serangan mental.
Selain itu, kalung tersebut juga bisa menyembunyikan Qi dan aura penggunanya. Li Yao mendesah, fungsi kalung itu tidak cukup berguna untuk dirinya.
Setelah menyimpan kalung tersebut, Li Yao bergegas turun ke kota yang telah ditinggalkan itu. Tubuh Li Yao semakin lemah, ia bisa pingsan kapan saja.
Bergerak seperti kecoa, itulah rencana Li Yao. Li Yao harus bersembunyi dari makhluk tersebut, atau ia akan terlibat dengan pertarungan mereka. Jika itu sampai terjadi, maka Tang Xinyue akan kerepotan melindunginya.
Lebih dari apapun, Li Yao tak ingin menjadi beban. Tidak butuh waktu lama untuk Li Yao menemukan jalan ke bawah sana. Sesampainya di kota itu, ia langsung pergi tanpa memeriksa bangunan di sekitarnya.
Li Yao sudah punya tujuan hendak pergi kemana. Di atas kepalanya, pertarungan antara Tang Xinyue dan makhluk tersebut semakin memanas.
Walau mereka kelihatan imbang, Tang Xinyue belum mendapatkan satu goresan pada tubuhnya. Berbeda dengan makhluk itu yang sudah sangat terluka parah.
Kelihatannya Tang Xinyue bisa mengatasi makhluk tersebut tanpa banyak halangan. Makhluk itu sudah tidak punya kesempatan untuk mengalahkan Tang Xinyue. Waktu makhluk itu berpikir demikian, ia sekuat tenaga langsung mencoba melarikan diri.
Tang Xinyue mengejar, makhluk tersebut masuk ke dalam sumur yang ada di pusat kota. Sejenak Tang Xinyue berpikir, apakah ia harus mengikuti makhluk itu? Satu detik kemudian Tang Xinyue masuk ke dalam sumur, mengikuti jejak makhluk tersebut.
Tang Xinyue tiba di sebuah ruangan yang cukup luas. Tidak jauh di depan matanya, gadis cantik itu melihat sebuah bunga iblis merah muda raksasa setinggi lima meter. Bentuknya mirip seperti bunga dahlia. Qi negatif di tempat ini berasal dari bunga tersebut.
Kelopak bunganya bercahaya di kegelapan, sungguh bunga yang sangat indah. Meski itu bukan kali pertama Tang Xinyue melihat bunga tersebut, ia tetap terpesona dengan keindahannya.
Cahaya remang-remang di ruangan ini berasal dari bunga tersebut. Di samping bunga iblis itu, terlihat sesosok makhluk humanoid yang mengerikan. Itu adalah makhluk yang sedang di kejar oleh Tang Xinyue.
"Jadi, kamu terlahir dari bunga itu?" tebak Tang Xinyue.
Makhluk tersebut tidak menjawab, ia meninju batang bunga di samping tubuhnya sampai berlubang. Seketika Qi negatif di dalam bunga itu terhisap masuk ke dalam tubuh makhluk tersebut.
Bunga itu segera layu. Tang Xinyue tahu apa yang telah direncakan oleh makhluk tersebut. Sebelum bunga itu benar-benar kering, makhluk tersebut berhenti mengisap energi di dalam bunga yang telah melahirkannya.
Bagi makhluk penunggu seperti dirinya, bunga itu memiliki nilai yang sama dengan kehidupannya. Semakin besar ukuran bunga tersebut, maka semakin kuat pula kekuatan yang dimiliki oleh makhluk itu.
Jika bunga tersebut mati, maka makhluk itu juga akan mati. Jika makhluk tersebut mengisap Qi di dalam bunga itu, maka bunga tersebut akan rusak dan tidak akan pernah bisa berkembang lagi.
Maka itu adalah pilihan terakhir yang dimiliki oleh makhluk tersebut, ketika nyawanya sedang terancam.
"Gadis kecil, aku akan membunuh dalam satu serangan," ucap makhluk itu dingin.
Di kelilingi aura hitam yang sangat pekat, Makhluk tersebut bersiap untuk menyerang gadis di hadapannya. Tang Xinyue menajamkan penglihatannya, ia lekas memasang kuda-kuda menyerang.
Hening sesaat.
Seketika makhluk itu menerjang ke depan dengan kecepatan penuh. Makhluk tersebut memusatkan seluruh Qi miliknya pada kedua tangan dan kakinya. Kecepatannya pada waktu itu benar-benar gila.
Di sisi lain, Tang Xinyue sama sekali belum bergerak. Saat makhluk tersebut berada satu meter di depan dirinya, barulah Tang Xinyue mengeluarkan teknik pedangnya.
[Teknik Pedang Cahaya Bulan - Pantulan Bulan]
Jari makhluk itu akhirnya mencapai wajah Tang Xinyue. Saat makhluk tersebut berpikir bila dirinya telah memenangkan pertarungan, gambar bulan sempurna muncul di tengah tubuhnya yang telah terbelah dua.
Sosok Tang Xinyue di hadapan makhluk itu menghilang. Mendadak Tang Xinyue sudah berdiri membelakangi punggung makhluk tersebut seraya menyarungkan pedangnya.
Makhluk penunggu itu akhirnya mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments