Chapter 1 ~ Seorang Pelayan

"Seandainya aku lebih kuat, apa aku bisa menyelamatkan murid-muridku?"

Pertanyaan itu muncul di dalam pikiran Li Yao tatkala kematian menghampiri dirinya. Itu adalah satu-satunya penyesalan yang dimiliki oleh Li Yao.

Menyesal pun percuma, Li Yao tahu sekarang tak ada yang bisa ia perbuat. Masa lalu sudah ditulis dan tintanya sudah mengering. Li Yao menjalani hidupnya dengan luar biasa, seharusnya ia bangga dengan pencapaiannya.

Plak!!!

Sesuatu tiba-tiba memukul tubuh Li Yao. Li Yao terperanjat kemudian refleks membuka mata. Tepat di hadapannya, tiga orang anak tengah menatap Li Yao tanpa menyembunyikan kekesalannya.

"Bocah kurang ajar! Apa yang barusan kamu lakukan?" ujar Li Yao marah.

Seorang raja saja harus bersikap hormat kepada dirinya. Bahkan Chenyu mengakui Li Yao sebagai pendekar terkuat di seluruh daratan.

Bagaimana bisa bocah-bocah seperti mereka menatap Li Yao dengan tatapan kesal? Mereka seharusnya takut.

Bukannya takut, mendengar kata-kata Li Yao barusan malah membuat mereka semakin marah.

Ketiga bocah itu lantas menyerang Li Yao menggunakan tongkat di tangan mereka. Li Yao mengulurkan tangannya ke depan, mencoba menangkap ketiga tongkat yang mengayun menyerang dirinya.

"Eh?" Li Yao terkejut begitu melihat tangannya yang pendek dan kurus.

Ketiga tongkat itu lekas mendarat di tubuh Li Yao. Rasanya sakit sekali, terlebih ketika bocah-bocah itu memukulnya berulang kali. Li Yao mencoba menghadang serangan itu namun berakhir sia-sia.

"Budak sialan ini! Padahal baru sehari bekerja di rumah kami tapi sudah begitu berani!" ujar salah satu anak yang terlihat paling tua.

"Apa kamu meremehkan kami?" lanjut saudara-saudaranya.

"Pelayan tak tahu diri!"

Kesadaran Li Yao perlahan menghilang, ia akhirnya pingsan. Jujur saja, Li Yao tak pernah membayangkan bila dirinya akan dipukuli sedemikian rupa oleh bocah-bocah seperti mereka.

***

Di depan sungai, Li Yao termenung memandangi pantulan wajahnya. Itu adalah wajah seorang anak kecil berumur 8 tahun, bertubuh kurus, dan berpakaian lusuh.

"Apa ini reinkarnasi seperti yang ada di ajaran Buddha?" tanya Li Yao kepada dirinya sendiri di dalam hati.

Li Yao tak menganggap dirinya sedang bermimpi. Meskipun ia tidak bisa menyangkal pernah memikirkan itu, mengingat situasi yang terjadi kepadanya sangat tidak masuk akal. Li Yao yakin bahwa dirinya telah bereinkarnasi.

Setelah bangun Li Yao buru-buru memeriksa keadaan tubuhnya. Di dalam tubuh Li Yao hanya ada sedikit Qi, seperti anak biasa yang belum mulai berkultivasi. Pantas saja Li Yao tak bisa melawan ketiga bocah kurang ajar itu.

Li Yao memandang pantulan wajahnya di sungai itu dengan lebih teliti. Wajah anak kecil itu sangat mirip dengan wajahnya dulu. Li Yao pikir anak ini memang reinkarnasinya di masa depan.

Li Yao segera duduk bersila lalu menutup mata. Tidak peduli pada masa apapun, kekuatan adalah sesuatu yang diperlukan untuk bertahan hidup. Sebab itulah Li Yao memutuskan untuk secepatnya berkultivasi.

Selain karena ingin membalas dendam kepada ketiga bocah yang telah memukulinya. Li Yao juga ingin mendapatkan informasi mengenai keadaan dunianya sekarang.

[Seni Jalan Surgawi Chapter Pertama - Membuka Pintu lalu Merasakan Cahaya]

Seni Jalan Surgawi bukan hanya tentang beladiri, Seni Jalan Surgawi mencakup banyak hal seperti teknik kultivasi, teknik gerakan, dan ajaran hidup. Li Yao menciptakan Seni Jalan Surgawi berdasarkan perjalanan hidupnya.

Dimulai dari membuka pintu lalu merasakan kehangatan cahaya matahari. Seperti namanya, Chapter pertama Seni Jalan Surgawi merupakan teknik untuk membuka meridian dengan bantuan Qi yang berasal dari luar.

Teknik ini sangat sulit dan berbahaya, sebab bila gagal dapat menyebabkan kecatatan pada tubuh. Butuh tubuh yang kuat untuk membuka meridian, oleh karena itu kultivasi dimulai dengan menempa tubuh.

Begitulah yang orang biasa lakukan, namun Li Yao bukan orang biasa. Li Yao adalah jenius. Meski tahu membuka meridian dengan tubuh kurus dan lemah sangat berbahaya, Li Yao tetap berusaha melakukannya.

Setelah membuka meridian, Li Yao juga tidak terlambat untuk menempa tubuh.

Tenang dan damai, Li Yao sukses mencapai kondisi yang diinginkannya. Konsentrasinya meningkat drastis, kini seluruh indranya dapat merasakan Qi yang ada di sekelilingnya.

Seni Jalan Surgawi Chapter Pertama aktif. Qi di sekitarnya perlahan menyerap masuk ke dalam tubuh Li Yao. Li Yao dengan cermat dan hati-hati mulai membuka seluruh meridian yang ada di dalam tubuhnya.

Sekujur tubuh Li Yao terasa panas, seolah lava mengalir lewat pembuluh darahnya. Rasa sakitnya sangat tak tertahankan. Itulah akibat jika membuka meridian secara paksa dengan tubuh lemah.

Seraya menahan rasa sakit dan berkonsentrasi mengalirkan Qi dengan hati-hati, satu persatu meridian di dalam tubuh Li Yao terbuka.

Walau kedengaran mudah, sebenarnya apa yang dilakukan Li Yao hampir mustahil di lakukan oleh orang lain. Bahkan jika orang tersebut memakai teknik yang sama dengan teknik yang pakai oleh Li Yao.

Butuh waktu setengah jam untuk membuka seluruh meridian di dalam tubuhnya. Waktu Li Yao membuka mata, mendadak perutnya mengaum keras meminta makanan.

Tanpa pikir panjang Li Yao langsung memakan rumput di sekitarnya. Rasanya pahit dan asam, walau begitu Li Yao makan dengan cukup lahap.

Kenyang dengan rumput, Li Yao lekas meminum air sungai di hadapannya. Rasa lapar di perut Li Yao segera berkurang. Li Yao tiba-tiba mencium bau busuk yang berasal dari tubuhnya.

Seketika Li Yao merasa mual lalu memuntahkan cairan hitam. Bersama cairan itu, rumput yang barusan ia makan juga ikut dimuntahkan.

Kelaparan lagi-lagi menyerang. Biarpun begitu, Li Yao tahu tubuhnya sekarang sudah cocok untuk berkultivasi. Saat Li Yao sedang makan rumput seperti orang gila, ketiga bocah yang beberapa saat lalu memukulinya datang menghampirinya.

"Bau busuk apa ini?" tanya bocah yang paling muda sambil menutup hidung, begitu juga dengan kedua saudaranya.

"Pelayan itu! Bau busuk ini berasal dari pelayan itu!" jawab bocah lainnya.

"Hey, cepat mandi lalu bekerja! Setelah sadar kamu seharusnya langsung bekerja, kami bahkan repot-repot sampai mencarimu. Seharusnya aku menghukum kamu sekarang, tapi... Sial! bau sekali. Aku bahkan sampai tak mau mendekatimu sekarang," ucap bocah yang paling tua seraya menunjukkan wajah tersiksa.

"Pelayan ini pasti buang kotoran di celananya!" seru bocah yang paling muda.

"Dasar menjijikkan!" timpal bocah lainnya.

"Bocah kurang ajar!" ujar Li Yao pelan, ia naik pitam mendengar percakapan ketiga bocah di hadapannya.

"Kamu juga bocah!" seru bocah lainnya.

"Lihat pelayan ini! Apa dia tak jera dipukuli seperti tadi?" ucap bocah yang paling tua kepada saudaranya.

"Ayah pernah bilang ada banyak orang aneh di dunia ini. Pelayan itu pasti salah satunya, dia senang dipukuli karena itulah dia terus bersikap kurang ajar," jawab bocah yang paling muda sembari melangkah mundur.

Seolah Li Yao adalah sampah paling hina yang ada di dunia, ketiga bocah itu lekas memandang Li Yao dengan tatapan menjijikkan.

Terpopuler

Comments

Siti aulia syifa Az_zahra

Siti aulia syifa Az_zahra

orang jenius mah bebas, biarpun hidup lagi jadi pengemis pasti bisa cepet pulih jadi orang tinggi lagi. Apalah daya kita yg remahan peyek, digertak mak aja langsung nangis

2023-03-23

0

Pixel 3

Pixel 3

nganeh bin ngajaib ,author bikin versi reinkarnasi yg berbeda hhhhhhhh ntarslah jadi reinkarnasi itu adalah jalan jalan hhhhhhhhhhhhhhhhh

2022-11-27

1

BTN

BTN

Renkarnator ini mah, lahir kembali kedalam tubuh orang lain, kalau renkarnasi itu terlahir kembali sebagai bayi ..

2022-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 ~ Seorang Pelayan
3 Chapter 2 ~ Seratus Tahun ke Masa Depan
4 Chapter 3 ~ Bandit Pengemis
5 Chapter 4 ~ Aku Adalah Kakekmu!
6 Chapter 5 ~ Makan dengan Wanita Cantik
7 Chapter 6 ~ Mayat yang Mengering
8 Chapter 7 ~ Penjara Ratapan Jiwa
9 Chapter 8 ~ Dunia Jiwa
10 Chapter 9 ~ Tanpa Kekuatan
11 Chapter 10 ~ Kisah Xiao Chen
12 Chapter 11 - Penunggu di Bawah Tanah
13 Chapter 12 ~ Tang Xinyue Unjuk Kekuatan
14 Chapter 13 ~ Sekte Harimau Tua
15 Chapter 14 ~ Imbalan yang Setimpal
16 Chapter 15 - Berbeda Jalan
17 Chapter 16 ~ Pulang ke Rumah
18 Chapter 17 ~ Mengenalkan Diri
19 Chapter 18 ~ Pusaka Tingkat Surga
20 Chapter 19 ~ Hierarki antar Murid
21 Chapter 20 ~ Memulai Latihan yang Sebenarnya
22 Chapter 21 ~ Sopan Santun Kepada Senior
23 Chapter 22 ~ Keputusan Sulit
24 Chapter 23 ~ Hari yang Melelahkan
25 Chapter 24 ~ Gerombolan Kurang Ajar
26 Chapter 25 ~ Gadis Hantu
27 Chapter 26 ~ Gadis yang Lemah
28 Chapter 27 ~ Terbuka Setelah 100 Tahun
29 Chapter 28 ~ Bayangan di Balik Cahaya
30 Chapter 29 ~ Hari Pembayaran
31 Chapter 30 ~ Pendekar Aliansi Surgawi
32 Chapter 31 ~ Turun Gunung
33 Chapter 32 ~ Serangan Dadakan
34 Chapter 33 ~ Kebetulan Janggal
35 Chapter 34 ~ Kunjungan Belakang
36 Chapter 35 ~ Surat dari Kota
37 Chapter 36 ~ Sekelompok Pria Botak
38 Chapter 37 ~ Tantangan Mesum
39 Chapter 38 ~ Terdiam
40 Chapter 39 ~ Kultivasi Lumpuh
41 Chapter 40 ~ Tuan Muda Cacat
42 Chapter 41 ~ Hutan Timur
43 Chapter 42 ~ Siluman Terkutuk
44 Tingkatan
45 Chapter 43 ~ Cairan Hitam
46 Chapter 44 ~ Hawa Membunuh Murni
47 Chapter 45 ~ Rubah Emas
48 Chapter 46 ~ Permata Siluman
49 Chapter 47 ~ Dongeng Romantis
50 Chapter 48 ~ Makan Malam
51 Chapter 49 ~ Keberuntungan Bodoh
52 Chapter 50 ~ Seni Terlarang Surgawi
53 Chapter 51 ~ Pembohong Besar
54 Chapter 52 ~ Menyusup Paksa
55 Chapter 53 ~ Melanggar Janji
56 Chapter 54 ~ Bunuh Dirimu Sendiri
57 Chapter 55 ~ Pengakuan Seorang Anak
58 Chapter 56 ~ Istirahat Total
59 Chapter 57 ~ Kejujuran Tak Masuk Akal
60 Chapter 58 ~ Rahasia Ketua Sekte
61 Chapter 59 ~ Masalah Baru
62 Chapter 60 ~ Murid Tingkat Kedua
63 Chapter 61 ~ Murid Baru
64 Chapter 62 ~ Pengacau Sudah Datang
65 Chapter 63 ~ Bangunan Hancur
66 Chapter 64 ~ Perbedaan Kekuatan
67 Chapter 65 ~ Satu Pukulan
68 Chapter 66 ~ Tantangan Duel
69 Chapter 67 ~ Masalah Lagi
70 Chapter 68 ~ Pantas Dihajar
71 Chapter 69 ~ Esensi Seni Jalan Surgawi
72 Chapter 70 ~ Beban Murid Terbaik
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 ~ Seorang Pelayan
3
Chapter 2 ~ Seratus Tahun ke Masa Depan
4
Chapter 3 ~ Bandit Pengemis
5
Chapter 4 ~ Aku Adalah Kakekmu!
6
Chapter 5 ~ Makan dengan Wanita Cantik
7
Chapter 6 ~ Mayat yang Mengering
8
Chapter 7 ~ Penjara Ratapan Jiwa
9
Chapter 8 ~ Dunia Jiwa
10
Chapter 9 ~ Tanpa Kekuatan
11
Chapter 10 ~ Kisah Xiao Chen
12
Chapter 11 - Penunggu di Bawah Tanah
13
Chapter 12 ~ Tang Xinyue Unjuk Kekuatan
14
Chapter 13 ~ Sekte Harimau Tua
15
Chapter 14 ~ Imbalan yang Setimpal
16
Chapter 15 - Berbeda Jalan
17
Chapter 16 ~ Pulang ke Rumah
18
Chapter 17 ~ Mengenalkan Diri
19
Chapter 18 ~ Pusaka Tingkat Surga
20
Chapter 19 ~ Hierarki antar Murid
21
Chapter 20 ~ Memulai Latihan yang Sebenarnya
22
Chapter 21 ~ Sopan Santun Kepada Senior
23
Chapter 22 ~ Keputusan Sulit
24
Chapter 23 ~ Hari yang Melelahkan
25
Chapter 24 ~ Gerombolan Kurang Ajar
26
Chapter 25 ~ Gadis Hantu
27
Chapter 26 ~ Gadis yang Lemah
28
Chapter 27 ~ Terbuka Setelah 100 Tahun
29
Chapter 28 ~ Bayangan di Balik Cahaya
30
Chapter 29 ~ Hari Pembayaran
31
Chapter 30 ~ Pendekar Aliansi Surgawi
32
Chapter 31 ~ Turun Gunung
33
Chapter 32 ~ Serangan Dadakan
34
Chapter 33 ~ Kebetulan Janggal
35
Chapter 34 ~ Kunjungan Belakang
36
Chapter 35 ~ Surat dari Kota
37
Chapter 36 ~ Sekelompok Pria Botak
38
Chapter 37 ~ Tantangan Mesum
39
Chapter 38 ~ Terdiam
40
Chapter 39 ~ Kultivasi Lumpuh
41
Chapter 40 ~ Tuan Muda Cacat
42
Chapter 41 ~ Hutan Timur
43
Chapter 42 ~ Siluman Terkutuk
44
Tingkatan
45
Chapter 43 ~ Cairan Hitam
46
Chapter 44 ~ Hawa Membunuh Murni
47
Chapter 45 ~ Rubah Emas
48
Chapter 46 ~ Permata Siluman
49
Chapter 47 ~ Dongeng Romantis
50
Chapter 48 ~ Makan Malam
51
Chapter 49 ~ Keberuntungan Bodoh
52
Chapter 50 ~ Seni Terlarang Surgawi
53
Chapter 51 ~ Pembohong Besar
54
Chapter 52 ~ Menyusup Paksa
55
Chapter 53 ~ Melanggar Janji
56
Chapter 54 ~ Bunuh Dirimu Sendiri
57
Chapter 55 ~ Pengakuan Seorang Anak
58
Chapter 56 ~ Istirahat Total
59
Chapter 57 ~ Kejujuran Tak Masuk Akal
60
Chapter 58 ~ Rahasia Ketua Sekte
61
Chapter 59 ~ Masalah Baru
62
Chapter 60 ~ Murid Tingkat Kedua
63
Chapter 61 ~ Murid Baru
64
Chapter 62 ~ Pengacau Sudah Datang
65
Chapter 63 ~ Bangunan Hancur
66
Chapter 64 ~ Perbedaan Kekuatan
67
Chapter 65 ~ Satu Pukulan
68
Chapter 66 ~ Tantangan Duel
69
Chapter 67 ~ Masalah Lagi
70
Chapter 68 ~ Pantas Dihajar
71
Chapter 69 ~ Esensi Seni Jalan Surgawi
72
Chapter 70 ~ Beban Murid Terbaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!