Waktu Tang Xinyue sibuk bertarung melawan makhluk tersebut, Li Yao sudah sampai di depan gerbang suatu sekte. Sejak awal, tujuan Li Yao turun adalah untuk datang ke tempat ini.
Sekte itu luluh lantak. Selain hancur karena dimakan waktu, bekas pertempuran hebat juga terlihat di sekte tersebut. Tengkorak manusia tersebar dimana-mana.
Sebelum kehancurannya, sekte itu tampaknya telah di serang oleh sekelompok orang. Tempat pertama yang di kunjungi oleh Li Yao adalah perpustakaan.
Di sana kosong, semua buku tentang seni beladiri dan ilmu pengetahuan telah rampas oleh penyerang sekte tersebut. Li Yao sudah menebaknya sejak awal, jadi ia tidak terlalu kecewa.
Li Yao segera menyisir semua tempat yang ada di sekte itu. Walau demikian, satu pun barang berharga tidak berhasil ditemukan oleh Li Yao. Tidak bisa begini, ia sudah mengorbankan tubuhnya agar bisa berada di tempat ini.
Sekte Harimau Tua, itulah nama reruntuhan yang sedang dikunjunginya. Nama sekte itu terdengar akrab, bukankah itu adalah nama kota yang berada di atas sana?
Li Yao tak pernah tahu alasan kota itu dinamakan demikian. Jadi nama kota tersebut berasal dari nama sekte di bawah sini. Baru sekarang Li Yao mengetahui fakta yang disembunyikan itu.
Di atas tanah lapang bekas pepohonan dan berbagai tananan tumbuh, persis di belakang sekte tersebut, Li Yao kembali menggunakan esensi kehidupannya untuk memeriksa keanehan yang ada di tanah itu.
Sekilas tidak ada keanehan sama sekali. Kenyataannya itulah yang aneh di tempat tersebut. Qi disini sangat normal, kelihatan tidak ada bedanya dengan Qi yang ada di luar sana.
Suatu sekte biasanya di bangun di tempat yang memiliki kepadatan Qi tinggi, agar kecepatan kultivasi murid sekte tersebut bisa meningkat. Fakta itulah dasar kecurigaan Li Yao. Hanya Qi di tempat ini yang kelihatan normal.
Li Yao memakai indranya yang sangat sensitif untuk merasakan pergerakan Qi. Seluruh Qi di tempat itu bergerak dengan perlahan. Jika tidak memiliki indra yang sensitif, Li Yao tak akan bisa menyadari pergerakan tersebut.
Qi di tempat itu segera menuntun Li Yao menuju ke tanah kosong, tidak jauh dari lokasinya barusan. Li Yao hanya berpindah posisi, ia tetap berada di tanah lapang tersebut.
Meski begitu, Li Yao sadar bila Qi di tempat ini tersedot masuk ke tanah di bawah kakinya. Setelah memeriksa tanah di bawah kakinya, Li Yao menemukan sebuah formasi Qi lalu menghancurkan.
Formasi Qi itulah yang menyedot Qi di tempat ini. Setelah Formasi Qi itu hancur, sebuah pintu menuju ke bawah tanah tiba-tiba terbuka. Li Yao lekas menuruni tangga tersebut, namun mendadak darah yang sangat banyak keluar dari mulutnya.
Kini Li Yao sadar bila dirinya tak akan pingsan, ia akan segera mati. Apakah Li Yao takut dengan kematian? Tidak. Li Yao tidak takut dengan kematian. Li Yao hanya takut bila dirinya tidak bisa melakukan apa-apa saat kematian hendak menghampirinya.
Setibanya di ruangan yang tersembunyi itu, beberapa obar tiba-tiba menyala terang. Li Yao memandang sekelilingnya lalu melihat gundukan koin emas yang sangat banyak, berbagai jenis harta pusaka, ratusan buku, ratusan kotak pil serta sumber daya, dan lain sebagainya.
Li Yao tak sempat memeriksa dengan lebih teliti. Keadaan tubuhnya kini sudah sangat mengkhawatirkan. Secepatnya Li Yao membuka beberapa kotak pil. Pada kotak ketiga, Li Yao menemukan sebuah pil yang sangat di butuhkannya untuk saat ini.
Itu adalah pil api phoenix. Sebenarnya pil tersebut lebih bagus daripada yang diharapkan oleh Li Yao. Pil api phoenix adalah pil tingkat 7. Tingkatakan pil dari yang terendah dimulai dari pil tingkat 1 sampai 9.
Sungguh keberuntungan yang sangat luar biasa, surga sepertinya tidak membiarkan kisah Li Yao berakhir terlalu cepat.
Seperti namanya, jiwa seseorang yang memakan pil tersebut dapat terlahir kembali seperti phoenix. Setelah lahir kembali, jiwa orang itu akan semakin kuat. Kultivasinya bahkan bisa meningkat dengan sangat pesat.
Pil seperti ini biasanya di gunakan oleh orang yang hendak menerobos ke alam menghancurkan kehidupan, seperti Tang Xinyue.
Tanpa membuang waktu, Li Yao lekas memasukkan pil berwarna merah seukuran kelereng itu ke dalam mulutnya. Begitu Li Yao menelan pil tersebut, perutnya tiba-tiba terasa panas.
Li Yao buru-buru duduk bersila lalu bermeditasi.
[Seni Jalan Surgawi Chapter Kedua - Berjalan diatas Benang Cahaya dengan Kegelapan di Masa Lalu]
Menggunakan seni jalan surgawi chapter kedua, Li Yao mengalirkan Qi berapi-api yang melimpah ruah dari perutnya menuju ke seluruh tubuh. Sakit sekali, rasanya seperti sekujur tubuh Li Yao dibakar oleh api menyala.
Li Yao menggertakkan giginya. Tidak peduli seberapa besar rasa sakit yang dihadapinya, ia tetap tidak boleh pingsan. Jika Li Yao pingsan maka ia akan langsung mati. Sebab itulah ia harus bertahan.
Di tengah rasa sakit, Li Yao bisa merasakan jiwanya dibakar oleh api phoenix. Saat jiwa Li Yao pertama kali bersentuhan dengan api tersebut, ia merasa sedang dibakar oleh api neraka.
Tidak butuh waktu lama jiwa Li Yao sepenuhnya di bakar oleh api itu. Saat Jiwa Li Yao beradaptasi, rasa sakit dari api tersebut perlahan mulai berkurang.
Kini api phoenix itu telah menyatu dengan jiwa Li Yao, menyembuhkan semua kerusakan yang ada di dalam jiwanya. Rasa sakit berganti dengan rasa nyaman. Jiwa Li Yao telah terlahir kembali dengan atribut api.
Li Yao berhasil mengkonsumsi pil tingkat 7 yang seharusnya sangat mustahil pada tingkat kultivasinya.
Energi pil tersebut masih berlimpah ruah di dalam tubuh Li Yao. Li Yao lanjut berkultivasi, menyerap energi pil yang tersisa agar tidak terbuang sia-sia.
Semua itu terjadi dalam kurun waktu sepuluh menit. Begitu Li Yao membuka mata, ia merasakan kekuatannya meningkat pesat. Senyum Li Yao terbit, ia senang dengan pencapaiannya.
Li Yao lantas bangkit sambil terhuyung-huyung. Tatapan matanya memandang ke sebuah rak. Ia lekas menghampiri rak tersebut lalu mengambil sebuah cincin putih polos.
Itu adalah cincin spasial.
Berapa beruntungnya Li Yao menemukan itu, salah satu pusaka kuno yang sangat jarang ditemukan. Begitu Li Yao memasukkan cincin tersebut ke sela jari manisnya, ia langsung mengaktifkan kekuatan yang dimiliki oleh cincin itu.
Semua barang di sekelilingnya dalam sekejap langsung menghilang, berpindah ke dalam cincin spesial yang dikenakan oleh Li Yao. Itulah kekuatan cincin spasial, cincin tersebut dapat menyimpan berbagai benda ke dimensi lain.
Ruangan di dalam cincin spasial itu seluas 30 meter persegi. Cukup luas pikir Li Yao. Li Yao memindai ruangan yang kosong itu lalu naik ke atas tangga. Li Yao baru sadar bila tubuhnya basah dengan keringat.
Tenaga Li Yao mendadak lenyap begitu sampai ke atas sana. Tidak bisa berbuat apa-apa, tubuh Li Yao ambruk lalu penglihatannya langsung menghitam.
Kesadaran Li Yao akhirnya menghilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Lezhin Zee
Mulai kaya
2022-12-06
0