Di dalam rumah yang kumuh itu, Xiao Chen menangis memeluk mayat ibunya. Sekarang di rumah itu hanya ada dirinya. Tidak ada keluarga, tidak ada teman, hanya dirinya seorang.
Setelah mengubur ibunya, Xiao Chen bersumpah akan membalas perbuatan semua orang di kota itu. Tidak peduli bagaimana caranya, Xiao Chen pasti akan membalas dendam kepada mereka.
Langkah pertama Xiao Chen untuk membalas dendam adalah berkultivasi. Meski tidak berbakat dan tidak punya sumber daya, Xiao Chen terus berlatih di tengah hutan.
Suatu waktu, tiga serigala besar menyergap dirinya. Xiao Chen mencoba melawan namun sia-sia, ia sangat tidak berdaya. Ketika Xiao Chen pikir dirinya akan segera mati, Han Peng muncul lalu menyelamatkannya.
Sebuah keberuntungan untuk Xiao Chen, hari itu Han Peng mengangkat dirinya menjadi murid. Han Peng mengajari Xiao Chen banyak hal, ia juga memperlakukan Xiao Chen dengan sangat baik.
Sosok Han Peng sudah menjadi ayah bagi Xiao Chen. Walau demikian, dendam dihati Xiao Chen tidak mereda. Ia masih ingin membalas perbuatan setiap orang di kota itu.
Suatu hari Xiao Chen bertemu dengan iblis lalu membuat perjanjian dengannya. Perjanjian itu membuat pikiran dan jiwa Xiao Chen menjadi tercemar. Begitulah akhirnya, sampai Li Yao menyadarkannya.
Itu adalah penyesalan terbesar di dalam hidup Xiao Chen.
***
"Bagaimana bisa aku melupakan perbuatan mereka?" ucap Xiao Chen lemah, ia tahu jiwanya akan segera lenyap.
"Kamu tak akan bisa," jawab Li Yao.
Sekarang mereka telah kembali ke dunia nyata, menempati tubuh mereka masing-masing. Xiao Chen perlahan melepaskan cekikan tangannya di leher Li Yao. Tubuh pemuda itu limbung, kelihatan bisa jatuh saja.
"Seandainya aku tidak membiarkan dendam menguasaiku, apa aku tidak akan berakhir seperti ini?" tanya Xiao Chen seraya menatap Li Yao dengan tatapan nanar.
"Itu, hanya kamu yang tahu jawabannya."
Xiao Chen menangis mendengar kata-kata Li Yao. Sejak memilih untuk berada di jalan iblis, Xiao Chen tahu semua yang telah dilakukannya adalah salah. Walau begitu ia tetap tidak berhenti. Ia telah dikuasai oleh hal-hal buruk.
"Aku minta maaf!"
Usai mengatakan itu, tubuh Xiao Chen langsung ambruk di depan Li Yao. Kini pemuda itu benar-benar sudah meninggal. Lorong itu lenggang. Beberapa detik kemudian Li Yao menghela napas.
"Karena inilah aku tak ingin menggunakannya," gumam Li Yao pelan.
Setelah melihat masa lalu Xiao Chen, Li Yao tidak bisa tidak bersimpati dengan pemuda itu. Itulah Seni Jalan Surgawi Chapter Kelima - Jalan Cahaya.
Li Yao melirik Tang Xinyue, gadis itu terlihat sedang menangis. Kelihatannya Tang Xinyue juga melihat masa lalu Xiao Chen secara tidak sengaja. Tanpa Tang Xinyue sadari, ia baru saja memurnikan semua jiwa mengganggu di dalam tubuhnya.
"Hey, mau sampai kapan kamu menangis?" hardik Li Yao, menyadarkan Tang Xinyue dari kesedihannya.
"Bicara yang sopan! Aku lebih tua darimu, bocah sialan!" Tang Xinyue balas membentak.
Seketika Li Yao sadar, bila penyamarannya telah terbongkar. Li Yao menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tang Xinyue dengan marah melototi Li Yao yang sedang tersenyum canggung.
"Jadi selama ini kamu menipu, ya? Bocah kurang ajar!" ujar Tang Xinyue lagi, ia berusaha kelihatan tegar sambil menghapus air matanya.
"Mari kita bahas masalah itu nanti. Sekarang tuan rumah sudah datang menyambut kita," ucap Li Yao, setelah merasakan Qi iblis yang sangat kuat mendekatinya.
"Anak kecil, siapa kamu sesungguhnya? Bagaimana bisa kamu menyadari keberadaanku?"
Suara serak itu berasal dari belakang punggung Tang Xinyue. Gadis itu berbalik lalu melihat sesosok pemuda yang familiar. Sosok itu memiliki penampilan yang sama dengan Xiao Chen, tapi dengan mata yang sepenuhnya berwarna hitam.
"Sebelum meminta orang lain untuk mengenalkan dirinya, kamu harus terlebih dahulu mengenal dirimu," jawab Li Yao dengan tenang.
Sosok itu menyipitkan matanya lalu tersenyum.
"Seperti yang kamu tahu, aku adalah pemilik tempat ini."
"Jadi, kamu yang membuat penjara ratapan jiwa di sana?" tanya Li Yao memastikan.
"Tentu saja! Mana mungkin bocah tidak berguna seperti dia bisa membuat jebakan setingkat itu," jawab sosok itu dengan sombongnya.
Tebakan Li Yao tepat, sejak awal ia tahu bukan Xiao Chen yang membuat jebakan itu. Sekarang bagaimana cara Li Yao keluar dari situasi ini?
Menggunakan chapter kedua dan kelima dari Seni Jalan Surgawi membuat Qi Li Yao terkuras habis. Bukan hanya itu saja, ia juga telah menggunakan esensi kehidupannya.
Esensi kehidupan adalah energi jiwa, inti jiwa seseorang yang seharusnya tidak boleh digunakan. Menggunakan esensi kehidupan berarti memotong jiwa orang tersebut.
Seandainya orang itu menggunakan esensi kehidupannya. Maka jiwanya akan rusak, umurnya akan berkurang, begitu juga dengan tubuhnya yang akan melemah.
Li Yao harus cepat menangani kerusakan itu. Jika tidak ditangani dengan cepat dan benar, tubuh Li Yao akan rusak dan perkembangan kultivasinya pasti akan menurun.
"Aku tertarik denganmu, jadilah bawahanku! Aku akan memberimu kekuatan yang sangat luar biasa," ucap sosok itu tiba-tiba.
"Apakah itu yang kamu janjikan dengan pemuda itu?" balas Li Yao seraya memutar bola matanya.
Bawahan makhluk menjijikkan itu? Tidak mungkin Li Yao tertarik dengan tawaran tersebut. Apalagi dulu, Li Yao sering membantai makhluk seperti itu.
Sosok itu hanyalah makhluk yang terlahir dari Qi negatif di suatu tempat. Ia tidak bisa meninggalkan kawasannya, sebab itulah ia terkurung di bawah sini.
Meski begitu, kekuatan makhluk tersebut sangat luar biasa. Semakin tua umurnya maka semakin kuat pula kekuatan makhluk tersebut. Saat baru lahir, kekuatan makhluk itu sudah setingkat dengan pendekar alam membangun pondasi.
Jujur saja, Li Yao agak terkejut melihat makhluk seperti itu ada di bawah Sekte Hutan Bambu. Walau pernah beberapa kali mengunjungi Sekte Hutan Bambu di masa lalu, Li Yao tak pernah merasakan keberadaan makhluk tersebut.
Makhluk itu sepertinya baru terlahir, usianya mungkin 30 tahun. Li Yao melirik Tang Xinyue. Sekarang adalah saat yang tepat, untuk Tang Xinyue menunjukkan kekuatannya.
"Apa kamu punya pilihan? Jika kamu menolak, maka aku akan membunuhmu! Jangan pernah berpikir untuk melarikan diri," sambung makhluk itu.
"Aku tak lihat, kamu memberikan kekuatan yang luar biasa kepada pemuda itu," ucap Li Yao dengan nada menghina.
"Apa maksudmu?" tanya makhluk itu.
"Kamu tidak mengerti? Makhluk penunggu seperti dirimu memang sangat bodoh. Tentu saja maksudku, aku tidak akan pernah menjadi bawahan makhluk menjijikkan seperti dirimu!" ungkap Li Yao seraya tersenyum sinis.
Menjadi bawahan makhluk itu sama saja dengan menjadi budaknya. Itu adalah pengetahuan umum. Hanya orang bodoh yang akan menerima tawaran makhluk seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Lezhin Zee
Titik aja nya
2022-12-01
1