Tang Xinyue dan Han Peng menatap pengawal itu seakan dia adalah orang idiot. Tidak mungkin mereka berdua percaya dengan kata-kata pengawal tersebut.
Penyamaran Li Yao memang terlihat sangat meyakinkan. Pada awalnya, bahkan pengawal itu tidak percaya bila kakek tua itu adalah Li Yao yang sedang menyamar.
Pengawal itu menggertakkan gigi, ia tahu mereka berdua tidak percaya dengan kata-katanya. Tak punya pilihan lain, pengawal itu harus mengungkapkan penyamaran Li Yao secara paksa.
"Dia cuma bocah yang menyamar! Kalau kalian tidak percaya, biar aku buktikan!" seru pengawal itu lalu menerjang ke arah Li Yao.
Goloknya di tarik, pengawal itu berniat menghabisi Li Yao dalam satu serangan namun di hadang oleh Tang Xinyue. Suara pedang dan golok berdentang saling beradu. Wanita cantik itu akhirnya menarik pedang di punggungnya.
"Minggir! Jangan menghalangiku!" ujar pengawal itu marah, setiap serangannya dapat di tepis dengan mudah oleh wanita itu.
Pengawal itu adalah pendekar kelas 2, ia baru mencapai Alam Mengumpulkan Qi. Setiap pendekar memiliki peringkat yang ditentukan berdasarkan tingkat kultivasi dan kemampuannya.
Dimulai dari :
Pendekar Kelas 3,
Pendekar Kelas 2,
Pendekar Kelas 1,
Pendekar Ahli,
Pendekar Langit,
Raja Pendekar, dan
Penguasa Surga.
Untuk mendapatkan peringkat, seorang pendekar harus menyelesaikan beberapa tes yang di siapkan oleh Aliansi Surgawi. Setelah itu, sebuah plakat yang bertuliskan nama dan peringkatnya akan diberikan kepada dirinya.
Ada banyak kegunaan dari plakat tersebut, salah satu kegunaannya yang paling sederhana adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Semakin tinggi peringkatnya, maka semakin tinggi juga bayaran dan orang yang mau mempekerjakannya.
Walau pengawal itu adalah pendekar kelas 2, ia adalah salah satu pendekar kelas 2 yang paling lemah. Sebab itulah ia hanya bekerja di tempat yang tenang, di tempat saudagar kaya yang membuatnya jarang terlibat dengan orang yang lebih kuat dari dirinya.
Pertarungan itu membuat Li Yao bosan. Pengawal tersebut sebentar lagi akan berhasil di tundukkan oleh Tang Xinyue. Li Yao tak bisa melihat kemampuan Tang Xinyue lebih jauh sebab level lawannya terlalu rendah.
Sebelum pengawal itu kalah, Li Yao mengambil sebuah pisau kecil dari selipan bajunya. Pisau itu ia dapatkan setelah menggeledah pakaian seorang pengemis beberapa saat lalu.
Li Yao mengalirkan Qi miliknya ke pisau tersebut seraya menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Pengawal itu ambruk, Li Yao dalam sekejap melempar pisau tersebut ke arah pengawal itu.
Pisau tersebut mengenai kepala pengawal itu, menembus tengkoraknya. Pengawal itu akhirnya mati. Tang Xinyue terkejut kemudian menoleh menatap Li Yao.
"Kakek ini bukan kakek biasa. Siapa sebenarnya identitas kakek ini? Aku tak bisa melihat tingkat kultivasinya," ucap Tang Xinyue di dalam hati, sejujurnya ia sangat terkejut karena tidak menyadari serangan Li Yao barusan.
Mulanya Tang Xinyue pikir Li Yao adalah kakek biasa. Ia tidak pernah menduga bila kakek tak dikenal yang berpura-pura menjadi kakeknya adalah seorang pendekar. Mulai sekarang Tang Xinyue akan berhati-hati.
"Malam nanti aku akan mengunjungi sektemu, jadi siapkan imbalan yang sesuai untuk diriku" ucap Li Yao kepada Han Peng setelah urusannya dengan pengawal itu selesai.
***
Berbagai hidangan di atas meja itu Li Yao makan dengan sangat lahap. Seolah tidak makan selama berhari-hari, Tang Xinyue dengan heran mengamati cara makan Li Yao yang sangat rakus.
"Makan saja pelan-pelan, tidak akan ada yang mencuri makanan Kakek." Tang Xinyue mengingatkan, ia agak khawatir bila Li Yao nanti tersedak.
Kekhawatirannya benar-benar menjadi nyata. Setelah Tang Xinyue mengatakan kalimat itu, Li Yao langsung tersedak dengan sangat heboh. Semua pelanggan di rumah makan tersebut langsung menoleh ke arah meja mereka.
Ada yang menertawakan Li Yao, ada yang terganggu dengan sikapnya, ada yang tidak peduli, dan pastinya ada yang terpesona melihat sosok Tang Xinyue.
Tang Xinyue mengabaikan semua tatapan itu. Ketika berada di sekeliling orang, ia pasti selalu menjadi pusat perhatian. Entah karena kecantikan atau bakatnya. Yang pasti Tang Xinyue sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini.
"Inilah kenikmatan dunia," ucap Li Yao tatkala menenggak habis segelas arak.
Tingkah dan sikap santai Li Yao tanpa sadar membuat Tang Xinyue tersenyum tipis.
"Sebenarnya kakek siapa? Bagaimana aku harus memanggil kakek?" tanya Tang Xinyue penasaran, daritadi ia menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan hal itu.
"Panggil saja aku Kakek Li, aku adalah pendekar yang gemar melakukan perjalanan. Hampir semua tempat di dunia ini sudah aku kunjungi, tapi sekarang aku sudah lelah dan hanya ingin pulang ke rumah," jawab Li Yao apa adanya.
"Jadi, kenapa kakek menerima permintaan ketua sekte itu dan mengaku menjadi kakekku?" tanya Tang Xinyue lagi.
"Karena aku tertarik denganmu," ucap Li Yao sembari membersihkan bekas makanan di mulutnya.
"Alasan apa itu? Bagaimana jika aku membeberkan identitas kakek kepada ketua sekte itu? Menurut kakek apa yang akan terjadi?" lagi-lagi Tang Xinyue bertanya.
"Kamu menyerangku dengan banyak sekali pertanyaan," ungkap Li Yao.
Raut wajah Tang Xinyue berubah. Ia merasa tak enak hati menanyakan semua itu. Di dalam hati wanita itu bertanya, apakah sikapnya kepada kakek itu tidak sopan?
"Coba lihat wajahmu sekarang! Itulah alasannya, kamu tak akan membeberkan identitasku yang sesungguhnya. Kamu naif, baik hati, dan kurang tegas," tutur Li Yao seraya menyunggingkan senyum.
Ekspresi Tang Xinyue berubah lagi. Kini ia marah mendengar kata-kata Li Yao.
"Apa maksudmu?"
"Saat kita pertama kali bertemu, kamu menggunakanku untuk mengusir empat laki-laki itu."
"Itu karena aku sudah menolak mereka, namun mereka tetap bersikeras mencoba membujukku," balas Tang Xinyue.
"Itulah bukti bahwa dirimu kurang tegas. Jika mereka tetap keras kepala, kamu bisa mengancam mereka menggunakan kekuatanmu. Kalau kamu serius, aku tahu kamu bisa mengalahkan ketua sekte mereka," jelas Li Yao.
"Aku tidak ingin mencari keributan." Tang Xinyue mencoba membela dirinya.
"Kita tinggal di dunia yang kacau! Cepat atau lambat keributan pasti akan mencarimu. Pendekar adalah makhluk sombong yang suka mencari masalah, mereka terus bersaing untuk menunjukkan bahwa diri mereka lebih superior dari orang lain," balas Li Yao tetap tenang.
Tang Xinyue tidak bisa menjawab. Apa yang barusan dikatakan oleh Li Yao adalah sebuah kebenaran di dunia ini. Setelah mencerna semua perkataan Li Yao dan mengintrospeksi diri, Tang Xinyue kembali menanyakan hal yang membuatnya penasaran.
"Lantas kenapa kakek bilang aku naif dan baik hati?"
"Ingat pria yang aku bunuh menggunakan pisau ini?" Li Yao menunjukkan pisau kecil ke hadapan Tang Xinyue.
Tang Xinyue mengangguk.
"Aku tahu kamu bisa membunuh pria itu dalam satu serangan, tapi kamu tak melakukannya. Kamu pasti menyadari bila pria itu habis membunuh seseorang, terasa dari hawa membunuh dan bercak darah di pakaiannya. Meski tahu semua itu, kamu tetap repot-repot meladeni serangan pria itu sambil mencoba menginterogasinya," jelas Li Yao panjang lebar.
Sejenak Tang Xinyue terdiam, semua yang dikatakan Li Yao tentang dirinya adalah benar.
"Sekarang kakek benar-benar mirip dengan kakekku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Lezhin Zee
Lanjut
2022-11-27
0