Cahaya rembulan sirna ditutupi balutan mayat. Tubuh mayat-mayat yang saling menempel itu bergerak, terlihat sangat menjijikkan. Itu adalah langkah awal dari seni iblis penjara ratapan jiwa.
Kini ruangan itu berada di dalam kegelapan total, tanpa setitik cahaya untuk menyinari mereka. Li Yao tahu, bagian sesungguhnya dari penjara ratapan jiwa sudah dimulai.
Tidak ada siapapun di sekitar Li Yao. Gelap, suram, dan hening. Keheningan seolah binatang buas akan segera menerkam dirinya. Li Yao tak nyaman dengan keheningan seperti itu.
Mendadak keheningan itu pudar, di timpa suara jeritan ratusan jiwa manusia yang melayang-layang mendekatinya. Saat roh mereka masuk ke dalam tubuh Li Yao, ia bisa merasakan setiap penderitaan yang dialami oleh jiwa tersebut.
Itulah Penjara Ratapan Jiwa.
Setiap manusia yang terjebak di tempat ini akan merasakan penderitaan yang dirasakan oleh jiwa-jiwa malang tersebut. Di jadikan tumbal untuk seni iblis, ratusan jiwa manusia itu sangat menderita.
Walau begitu, semua penderitaan mereka sama sekali tidak memengaruhi mental Li Yao. Sejak lahir Li Yao sudah merasakan penderitaan dan terkurung di ruangan yang gelap.
Penderitaan dan siksaan sudah sangat melekat pada diri Li Yao. Hal itu sudah mencapai batas, sampai Li Yao tidak merasakan sakit saat seseorang menyiksa dirinya.
Penjara ratapan jiwa sangat tidak efektif untuk Li Yao. Sekarang Li Yao sedang memikirkan cara untuk keluar dari situasi ini. Ia tidak khawatir dengan dirinya, saat ini ia hanya khawatir dengan keadaan Tang Xinyue dan orang orang itu.
Ada satu hal yang membuat Li Yao tidak paham, kenapa pengguna seni iblis seperti Xiao Chen ikut menjebak dirinya sendiri di tempat ini? Bukankah itu akan membuat Xiao Chen ikut terjebak merasakan penderitaan jiwa-jiwa tersebut?
Apapun itu, pasti ada sesuatu yang tersembunyi di bawah sini.
[Seni Jalan Surgawi Chapter Ketiga - Gejolak yang Menyiksa di Perjalanan]
***
Di sisi lain, Tang Xinyue tengah bertahan menghadapi penderitaan jiwa-jiwa tersebut sembari berusaha memurnikannya. Belum pernah Tang Xinyue menghadapi keadaan seperti ini, jadi saat ini ia hanya bertahan.
Seluruh tubuh Tang Xinyue bercahaya. Kurang dari satu menit, setiap jiwa yang masuk ke dalam tubuhnya akan dimurnikan. Di kegelapan yang suram itu, hanya dirinyalah cahaya yang bisa menyinarinya.
"Kamu terang sekali, seakan tak ada kegelapan yang bisa masuk ke dalam dirimu."
Xiao Chen tiba-tiba muncul di hadapan Tang Xinyue. Meski telinga Tang Xinyue dipenuhi teriakan jiwa-jiwa di tempat itu, gadis tersebut masih bisa mendengar setiap kata yang diucapkan oleh Xiao Chen dengan sangat jelas.
"Kamu!" ujar Tang Xinyue marah.
"Apa kamu tahu tempat ini ada dimana? Kamu sekarang sedang berada di dalam dunia jiwamu. Meski kultivasimu sangat tinggi, Jiwamu sangat rapuh di tempat ini. Menurutmu apa artinya itu?" Xiao Chen terkekeh.
Tempat dimana jiwa seseorang tengah bersemayam, itulah dunia jiwa. Tang Xinyue cukup terkejut mengetahui fakta tersebut. Dunia jiwa Tang Xinyue sangat terang, kontras sekali dengan keadaan dunia jiwanya saat ini.
Keberadaan Xiao Chen dan jiwa-jiwa terkutuk itu mencemari dunia jiwa Tang Xinyue. Sebab itulah dunia jiwa gadis tersebut menjadi gelap, ia bahkan sampai tidak mengenali dunia jiwanya sendiri.
Banyak pertanyaan muncul di dalam benak Tang Xinyue, namun pertanyaan dan kekhawatiran terbesar Tang Xinyue adalah cara Xiao Chen memasuki dunia jiwanya.
Seperti kata pemuda itu, kultivasi Tang Xinyue tidak bisa membantu di dunia ini. Ia harus menggunakan kekuatan mentalnya untuk mengusir Xiao Chen.
Saat ini Xiao Chen kelihatan sangat kuat karena bisa mengendalikan para jiwa terkutuk. Secepatnya Tang Xinyue berencana mengalahkan pemuda itu.
"Diam! Dasar menjijikkan!"
"Kamu jadi lebih cantik ketika marah. Ah, seleraku memang sangat aneh," balas Xiao Chen sambil menyeringai.
Tang Xinyue geram, ia lekas bergerak maju lalu menyerang pemuda itu menggunakan pedang di tangan kanannya. Seringai di wajah Xiao Chen semakin lebar, ia tidak takut dengan serangan gadis tersebut.
"Jika semua jiwa ini langsung masuk ke dalam dirimu, apa kamu masih bisa bertahan?" tanya Xiao Chen penasaran.
Dalam sekejap Tang Xinyue sudah berada di depan Xiao Chen. Kala pedangnya siap menebas, seluruh jiwa yang ada di dunia itu seketika masuk menyatu ke dalam jiwa Tang Xinyue.
Pedang di tangan Tang Xinyue jatuh. Di saat yang bersamaan, tubuh gadis tersebut langsung ambruk lalu ia menggeliat kesakitan.
***
"Diamlah, aku akan segera membawanya kehadapanmu!"
Kesadaran Tang Xinyue akhirnya kembali. Ketika gadis itu membuka mata, ia bisa melihat seorang pemuda tengah menggendong dirinya. Pemuda itu adalah Xiao Chen.
Tubuh Tang Xinyue terasa berat, ia sama sekali tidak bisa mengendalikan bagian tubuhnya kecuali mata. Itu terjadi karena ratusan jiwa di dalam tubuhnya sedang berkecamuk.
Tang Xinyue butuh waktu dan tenaga yang sangat untuk memurnikan seluruh jiwa di dalam tubuhnya. Sebelum itu, ia harus mengulur waktu lalu mencari informasi tentang tempat yang ingin dituju oleh Xiao Chen.
Saat ini mereka sedang berada di sebuah lorong bercahayakan obor. Lorong itu kelihatan normal, daripada ruangan yang beberapa saat lalu di singgahinya.
"Kamu sadar cepat sekali," ungkap Xiao Chen agak tercengang. Tang Xinyue ingin membuka mulut lalu memaki pemuda itu, tapi sekarang ia tak bisa.
Bagaimana keadaan Kakek Li dan orang-orang itu? Pertanyaan tersebut tiba-tiba muncul di dalam benak Tang Xinyue, ia tidak bisa tidak mengkhawatirkan keadaan mereka.
Senyum di wajah Xiao Chen terbit kembali. Langkah kakinya berhenti, ia kemudian meletakkan tubuh lemas Tang Xinyue di lantai batu yang agak dingin.
Pemuda menjijikkan ini mau melakukan apa? Tang Xinyue mencoba menerka tindakan yang selanjutnya akan dilakukan oleh Xiao Chen. Tanpa diduga, Xiao Chen langsung meremas b*** **** Tang Xinyue yang kelihatan sangat indah dan menggiurkan.
Panik! Kurang lebih Tang Xinyue tahu apa yang hendak dilakukan oleh Xiao Chen. Tang Xinyue berusaha sekuat tenaga untuk menggerakkan tubuhnya, namun gagal.
Tangan Xiao Chen semakin ganas. Tang Xinyue ingin menangis kala menyadari kain yang menutupi **** sedikit demi sedikit mulai tersingkap.
"Kamu lahir dengan segalanya. Lingkungan yang bagus, keluarga yang baik, bakat yang luar biasa, kecantikan surgawi, uang, status, ilmu beladiri, coba sebutkan apalagi yang kurang?" ucap Xiao Chen dengan napas memburu, nafsunya kini menggebu-gebu.
"Kamu bersinar terang, seolah kegelapan tak akan bisa menjangkau dirimu. Melihat itu membuatku sangat ingin mencem-"
Xiao Chen tiba-tiba merasakan hawa membunuh yang sangat menakutkan. Itu adalah hawa membunuh paling kuat yang pernah ditemuinya. Saking kuatnya hawa membunuh itu, tubuh Xiao Chen langsung bergetar sampai lupa melanjutkan kata-katanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Lezhin Zee
😌
2022-11-29
0