Chapter 2 ~ Seratus Tahun ke Masa Depan

Li Yao dalam sekejap menghajar ketiga bocah yang mengejek dirinya. Ketiga bocah itu mencoba melawan dengan tongkat di tangan mereka, namun Li Yao mematahkannya lalu memukuli mereka sampai babak belur.

"Diam!" seru Li Yao dengan tatapan mengancam

Mereka mengindahkan ancaman Li Yao. Tangis mereka tidak berhenti, malah terdengar semakin kencang. Li Yao lantas menarik kerah bocah yang paling tua lalu memukuli wajahnya berulang kali.

"Aku bilang D-I-A-M!" ancam Li Yao, sukses membuat ketiga bersaudara itu berhenti menangis.

"A-ayahku sa-saja tak pernah menghukumku sampai seperti i-ini," protes bocah yang paling muda, bicaranya tersendat-sendat.

"Sekarang kalian tahu, kan? Bagaimana rasanya dipukul? Padahal kalian sering memukuli para pelayan sampai babak belur seperti ini," balas Li Yao kesal.

"Ta-tapi mereka hanya pelayan," ungkap bocah yang paling muda, kelihatan tak mau kalah.

"Sepertinya kamu minta dipukul lagi!" ucap Li Yao seraya mengepalkan tangan.

"Ma-maaf, aku bersumpah tak akan pernah memukuli pelayan!" Bocah yang paling muda itu bersumpah tanpa pikir panjang.

"Sekarang jawab pertanyaanku! Tahun berapa sekarang?" Li Yao memulai interogasinya.

Ketiga bocah itu saling memandang, merasa aneh dengan pertanyaan Li Yao. Bagaimana bisa ada orang yang tidak tahu sekarang tahun berapa? Mengabaikan keanehan itu, secepatnya bocah yang paling tua langsung menjawab.

"Tahun 100 kalender baru."

"Apa maksudmu?" Li Yao tidak mengerti, pertempurannya dengan Chenyu saja terjadi pada tahun 2222.

"Setelah Aliansi Surgawi mengalahkan Raja Jurang Maut, mereka menetapkan hari itu sebagai awal tahun kalender baru," jelas bocah yang paling muda, ia bingung kenapa harus menjelaskan informasi umum yang sudah diketahui oleh semua orang.

"Apa maksudmu?" ulang Li Yao seraya berjalan ke hadapan bocah yang paling muda. Sesungguhnya Li Yao paham dengan penjelasan bocah-bocah itu.

Jika asumsi Li Yao benar, Aliansi Surgawi pasti mengklaim bila mereka adalah orang yang berperang melawan Suku Iblis dan menyelamatkan dunia.

Itu tidak bisa dibiarkan. Sekte Jalan Surgawi mengorbankan banyak hal untuk menyelamatkan dunia, tetapi Aliansi Surgawi yang menikmati pengorbanan Sekte Jalan Surgawi.

Apa yang dilakukan ba*****n tua Aliansi Surgawi ketika Suku Iblis menyerang? Mereka bersembunyi dan hanya bergerak ketika melihat keuntungan.

Tanpa Li Yao sadari, hawa membunuh yang sangat kuat keluar dari dalam tubuhnya. Seketika bocah yang paling muda pingsan. Li Yao buru-buru menenangkan diri lalu menarik hawa membunuhnya.

Kedua bocah itu panik melihat adiknya pingsan, Li Yao berusaha menenangkan mereka.

"Tenang saja! Adik kalian hanya pingsan."

"Bagaimana keadaan Sekte Jalan Surgawi?" Li Yao melanjutkan interogasinya.

"Sekte Jalan Surgawi? Aku tak pernah mendengar sekte bernama itu," jawab bocah yang paling tua, bocah satunya lagi hanya mengangguk-angguk.

Kecemasan Li Yao semakin besar. Pertanyaan mengenai keadaan Sekte Jalan Sergawi berkecamuk di dalam pikirannya.

"Kalian tak mengenal Li Yao?"

"Bukankah Li Yao adalah namamu?"

Li Yao menghela napas lalu lanjut bertanya.

"Jadi dimana aku sekarang?"

"Desa Sungai Batu, dekat Biara Laut Putih Kekaisaran Timur."

Li Yao mengenal Biara Laut Putih. Biara Laut Putih adalah biara terbesar yang ada di kekaisaran timur dan dunia. Kekuatan biara tersebut setara dengan sekte tingkat atas.

Tidak melebihkan bila disebut, Biara Laut Putih adalah salah kekuatan terbesar yang ada di kekaisaran timur, selain Sekte Jalan Surgawi dan Sekte Seribu Pedang.

Sebenarnya Biara Laut Putih berlokasi tidak terlalu jauh dari Sekte Jalan Surgawi. Butuh waktu sebulan dari Biara tersebut untuk sampai ke Sekte Jalan Surgawi.

"Hey, sekarang lepas semua pakaianmu!" ucap Li Yao kepada bocah yang paling tua. Ia sudah selesai mengorek informasi dari mereka.

"A-apa?" Bocah itu kelihatan bingung.

"Cepat!" seru Li Yao kesal. Ia kesal dengan informasi yang diberikan oleh mereka.

Tanpa banyak tanya, bocah itu segera menanggalkan seluruh pakaian yang dikenakannya. Li Yao lantas mandi di sungai kemudian memakai pakaian itu. Tak lama Li Yao langsung pergi dari tempat itu.

Ketika Li Yao pergi, kedua bocah itu langsung menangis. Mereka lekas membawa tubuh adik mereka lalu mengadukan perbuatan Li Yao kepada ayahnya.

Ayah bocah-bocah itu dengan marah meminta seorang pengawal untuk mencari Li Yao.

"Cari pelayan kecil itu! Seret ke sini hidup atau mati, bagaimana bisa aku membiarkan pelayan itu menghina anakku."

"Baik, Tuanku!" ucap pengawal itu seraya tersenyum jahat.

***

Dua hari berlalu.

Li Yao sampai di Kota Harimau Tua. Keadaan Kota kecil itu tidak banyak berubah. Dahulu Li Yao sering melewati kota kecil ini ketika turun gunung atau sedang menjalani misi.

Semuanya tampak familiar walau jelas ada yang berbeda. Di persimpangan jalan, Li Yao duduk seperti bocah pengemis. Seluruh tenaganya habis setelah melakukan perjalanan selama dua hari.

Bajunya kembali compang-comping, tubuhnya kotor karena tak mandi. Suatu ketika orang yang lewat memberikan Li Yao roti dan sekeping koin tembaga, Li Yao langsung menghabiskan roti itu dalam sekejap.

Mulut Li Yao sudah mati rasa karena memakan rumput dan daun. Di tengah perjalanannya yang aman, Li Yao tidak menemukan buah-buahan atau binatang hutan untuk diburu lalu dimakan.

Li Yao memilih jalan besar agar lebih cepat sampai ke Sekte Jalan Surgawi, sebab itulah perjalanannya berlangsung dengan sangat lancar. Tidak ada perampok, tidak ada binatang buas, apalagi Li Yao sangat terburu-buru sampai tidak menyadari keadaan perutnya.

"Hey, cepat pergi dari sini lalu tinggalkan hasil mengemismu! Ini adalah kawasan kami! Apa kamu tak pernah mendengar nama Bo Cheng Si Bandit Pengemis?" ancam seorang pemuda berusia 16 tahun.

Pemuda berpakaian pengemis itu tiba-tiba muncul di hadapan Li Yao. Li Yao menatap pemuda itu kemudian tersenyum.

"Bagaimana kalau aku tak ingin?" tantang Li Yao.

Pemuda itu kesal, tinjunya tiba-tiba melayang ke wajah Li Yao. Li Yao dapat menghindari pukulan itu dengan mudah lalu memukul pemuda tersebut sampai pingsan.

Ketika Pemuda itu sadar, Li Yao memerintahkan pemuda tersebut untuk membawanya menghadap Bo Cheng. Pemuda itu tertawa di dalam hati, ia menuruti perintah Li Yao dengan senang hati.

Di dalam ruangan sederhana, Li Yao berhadapan dengan seorang pria bengis berusia tiga puluhan. Pria berwajah bengis itu tak lain adalah Bo Cheng.

Tak lama setelah sampai di tempat itu, pemuda tersebut langsung mengadukan perbuatan Li Yao. Tentu saja pemuda itu melebih-lebihkan ceritanya sambil berupaya menjilat Bo Cheng.

"Ber******! Apa kamu meremehkanku, bagaimana bisa aku percaya dengan ceritamu? Apa kamu pikir aku bodoh?" Bo Cheng tanpa ampun menampar pemuda itu sampai tercampak sejauh 1 meter.

Pemuda itu lagi-lagi pingsan. Li Yao menggeleng, ia menertawakan kebodohan pemuda tersebut. Melihat Li Yao tertawa, Bo Cheng memerintahkan Li Yao untuk mendekatinya.

"Dasar idiot! Kenapa kamu memukulnya?" ucap Li Yao dengan sombongnya, ia mengabaikan perintah Bo Cheng.

Tingkat kultivasi pria itu dapat dilihat dengan mudah oleh Li Yao. Menurut tingkat kultivasinya, Bo Cheng hanyalah pendekar kelas tiga yang sangat lemah.

"Julukan Preman Pasar sangat cocok denganmu!" ejek Li Yao dengan wajah polosnya.

Terpopuler

Comments

Lezhin Zee

Lezhin Zee

Ah sangat bagus

2022-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 ~ Seorang Pelayan
3 Chapter 2 ~ Seratus Tahun ke Masa Depan
4 Chapter 3 ~ Bandit Pengemis
5 Chapter 4 ~ Aku Adalah Kakekmu!
6 Chapter 5 ~ Makan dengan Wanita Cantik
7 Chapter 6 ~ Mayat yang Mengering
8 Chapter 7 ~ Penjara Ratapan Jiwa
9 Chapter 8 ~ Dunia Jiwa
10 Chapter 9 ~ Tanpa Kekuatan
11 Chapter 10 ~ Kisah Xiao Chen
12 Chapter 11 - Penunggu di Bawah Tanah
13 Chapter 12 ~ Tang Xinyue Unjuk Kekuatan
14 Chapter 13 ~ Sekte Harimau Tua
15 Chapter 14 ~ Imbalan yang Setimpal
16 Chapter 15 - Berbeda Jalan
17 Chapter 16 ~ Pulang ke Rumah
18 Chapter 17 ~ Mengenalkan Diri
19 Chapter 18 ~ Pusaka Tingkat Surga
20 Chapter 19 ~ Hierarki antar Murid
21 Chapter 20 ~ Memulai Latihan yang Sebenarnya
22 Chapter 21 ~ Sopan Santun Kepada Senior
23 Chapter 22 ~ Keputusan Sulit
24 Chapter 23 ~ Hari yang Melelahkan
25 Chapter 24 ~ Gerombolan Kurang Ajar
26 Chapter 25 ~ Gadis Hantu
27 Chapter 26 ~ Gadis yang Lemah
28 Chapter 27 ~ Terbuka Setelah 100 Tahun
29 Chapter 28 ~ Bayangan di Balik Cahaya
30 Chapter 29 ~ Hari Pembayaran
31 Chapter 30 ~ Pendekar Aliansi Surgawi
32 Chapter 31 ~ Turun Gunung
33 Chapter 32 ~ Serangan Dadakan
34 Chapter 33 ~ Kebetulan Janggal
35 Chapter 34 ~ Kunjungan Belakang
36 Chapter 35 ~ Surat dari Kota
37 Chapter 36 ~ Sekelompok Pria Botak
38 Chapter 37 ~ Tantangan Mesum
39 Chapter 38 ~ Terdiam
40 Chapter 39 ~ Kultivasi Lumpuh
41 Chapter 40 ~ Tuan Muda Cacat
42 Chapter 41 ~ Hutan Timur
43 Chapter 42 ~ Siluman Terkutuk
44 Tingkatan
45 Chapter 43 ~ Cairan Hitam
46 Chapter 44 ~ Hawa Membunuh Murni
47 Chapter 45 ~ Rubah Emas
48 Chapter 46 ~ Permata Siluman
49 Chapter 47 ~ Dongeng Romantis
50 Chapter 48 ~ Makan Malam
51 Chapter 49 ~ Keberuntungan Bodoh
52 Chapter 50 ~ Seni Terlarang Surgawi
53 Chapter 51 ~ Pembohong Besar
54 Chapter 52 ~ Menyusup Paksa
55 Chapter 53 ~ Melanggar Janji
56 Chapter 54 ~ Bunuh Dirimu Sendiri
57 Chapter 55 ~ Pengakuan Seorang Anak
58 Chapter 56 ~ Istirahat Total
59 Chapter 57 ~ Kejujuran Tak Masuk Akal
60 Chapter 58 ~ Rahasia Ketua Sekte
61 Chapter 59 ~ Masalah Baru
62 Chapter 60 ~ Murid Tingkat Kedua
63 Chapter 61 ~ Murid Baru
64 Chapter 62 ~ Pengacau Sudah Datang
65 Chapter 63 ~ Bangunan Hancur
66 Chapter 64 ~ Perbedaan Kekuatan
67 Chapter 65 ~ Satu Pukulan
68 Chapter 66 ~ Tantangan Duel
69 Chapter 67 ~ Masalah Lagi
70 Chapter 68 ~ Pantas Dihajar
71 Chapter 69 ~ Esensi Seni Jalan Surgawi
72 Chapter 70 ~ Beban Murid Terbaik
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 ~ Seorang Pelayan
3
Chapter 2 ~ Seratus Tahun ke Masa Depan
4
Chapter 3 ~ Bandit Pengemis
5
Chapter 4 ~ Aku Adalah Kakekmu!
6
Chapter 5 ~ Makan dengan Wanita Cantik
7
Chapter 6 ~ Mayat yang Mengering
8
Chapter 7 ~ Penjara Ratapan Jiwa
9
Chapter 8 ~ Dunia Jiwa
10
Chapter 9 ~ Tanpa Kekuatan
11
Chapter 10 ~ Kisah Xiao Chen
12
Chapter 11 - Penunggu di Bawah Tanah
13
Chapter 12 ~ Tang Xinyue Unjuk Kekuatan
14
Chapter 13 ~ Sekte Harimau Tua
15
Chapter 14 ~ Imbalan yang Setimpal
16
Chapter 15 - Berbeda Jalan
17
Chapter 16 ~ Pulang ke Rumah
18
Chapter 17 ~ Mengenalkan Diri
19
Chapter 18 ~ Pusaka Tingkat Surga
20
Chapter 19 ~ Hierarki antar Murid
21
Chapter 20 ~ Memulai Latihan yang Sebenarnya
22
Chapter 21 ~ Sopan Santun Kepada Senior
23
Chapter 22 ~ Keputusan Sulit
24
Chapter 23 ~ Hari yang Melelahkan
25
Chapter 24 ~ Gerombolan Kurang Ajar
26
Chapter 25 ~ Gadis Hantu
27
Chapter 26 ~ Gadis yang Lemah
28
Chapter 27 ~ Terbuka Setelah 100 Tahun
29
Chapter 28 ~ Bayangan di Balik Cahaya
30
Chapter 29 ~ Hari Pembayaran
31
Chapter 30 ~ Pendekar Aliansi Surgawi
32
Chapter 31 ~ Turun Gunung
33
Chapter 32 ~ Serangan Dadakan
34
Chapter 33 ~ Kebetulan Janggal
35
Chapter 34 ~ Kunjungan Belakang
36
Chapter 35 ~ Surat dari Kota
37
Chapter 36 ~ Sekelompok Pria Botak
38
Chapter 37 ~ Tantangan Mesum
39
Chapter 38 ~ Terdiam
40
Chapter 39 ~ Kultivasi Lumpuh
41
Chapter 40 ~ Tuan Muda Cacat
42
Chapter 41 ~ Hutan Timur
43
Chapter 42 ~ Siluman Terkutuk
44
Tingkatan
45
Chapter 43 ~ Cairan Hitam
46
Chapter 44 ~ Hawa Membunuh Murni
47
Chapter 45 ~ Rubah Emas
48
Chapter 46 ~ Permata Siluman
49
Chapter 47 ~ Dongeng Romantis
50
Chapter 48 ~ Makan Malam
51
Chapter 49 ~ Keberuntungan Bodoh
52
Chapter 50 ~ Seni Terlarang Surgawi
53
Chapter 51 ~ Pembohong Besar
54
Chapter 52 ~ Menyusup Paksa
55
Chapter 53 ~ Melanggar Janji
56
Chapter 54 ~ Bunuh Dirimu Sendiri
57
Chapter 55 ~ Pengakuan Seorang Anak
58
Chapter 56 ~ Istirahat Total
59
Chapter 57 ~ Kejujuran Tak Masuk Akal
60
Chapter 58 ~ Rahasia Ketua Sekte
61
Chapter 59 ~ Masalah Baru
62
Chapter 60 ~ Murid Tingkat Kedua
63
Chapter 61 ~ Murid Baru
64
Chapter 62 ~ Pengacau Sudah Datang
65
Chapter 63 ~ Bangunan Hancur
66
Chapter 64 ~ Perbedaan Kekuatan
67
Chapter 65 ~ Satu Pukulan
68
Chapter 66 ~ Tantangan Duel
69
Chapter 67 ~ Masalah Lagi
70
Chapter 68 ~ Pantas Dihajar
71
Chapter 69 ~ Esensi Seni Jalan Surgawi
72
Chapter 70 ~ Beban Murid Terbaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!