Bab 20

Setelah di pastikan oleh dokter, jika Liam baik-baik saja. Liam pun akhirnya di izinkan untuk pulang.

"Pak semuanya sudah di bereskan. Apa bapak mau pulang sekarang?" tanya Arga.

"Iya, aku bosan tinggal di sini. Oya dari aku sadar kenapa ayah tidak pernah terlihat menjengukku?" tanya Liam sambil mengenakan baju yang di bawakan Arga.

"Tuan Alstar, saat ini berada diluar negeri, katanya ada hal yang perlu diurus. Tuan Alstar memintaku untuk menjagamu." jawab Arga.

Liam meraih ponselnya dan ingin pergi, namun ia merasa ponselnya ada yang aneh. Ia memperhatikan angka yang ada di layar bergerak mundur.

"Angka apa ini? Kenapa bergerak mundur?." Liam segera menekan angka tersebut dan langsung masuk dalam sistem data. Liam terus menggeser layarnya dan menemukan jika angka yang ada di beranda sama dengan angka pada poinnya.

"Pak Liam? bapak Kenapa?" Tegur Arga yang memperhatikan Liam begitu tegang.

"Pak." Tegur Arga sekali lagi, dan baru membuat Liam sadar dari lamunannya.

"Ah, Eh gak. Aku gak papa. Ayo kita pulang." Liam segera memasukkan ponselnya kedalam saku dan beranjak pergi.

"Arga aku ingin pergi ke Villa baru ku. Bawa aku kesana, aku ingin beristirahat dulu selama beberapa hari sebelum kembali bekerja."

Mereka pun segera menuju ke Villa yang di tuju. Villa yang terletak tak jauh dari pantai dan juga di desain yang unik.

"Ini Villa bapak?"

"Emm."

Sebuah villa yang dibangun dengan teknologi canggih, menggunakan sensor untuk mengidentifikasi pemilik.

[ Pemilik terindikasi, Selamat datang tuan Liam di Villa LICES. Robot Loli akan menyambut mu] Sambutan dari sistem robot Villa.

Hanya dengan Liam berdiri di depan pintu, secara otomatis sistem kemanan memindah tubuh Liam sebelum akhirnya pintu Villa terbuka Otomatis.

Arga yang masuk langsung mengedarkan pandangannya, melihat seluruh isi villa yang sudah menggunakan teknologi canggih, bahkan ada satu saat Liam masuk, Pelayan robot pun langsung aktif.

"Selamat datang tuan Liam. Tuan ingin minum apa?" Tanya Loli, Sebuah robot yang sangat mirip dengan manusia.

"Buatkan aku minuman hangat dan juga cemilan." perintah Liam dan Loli pun segera pergi ke dapur.

"Bagaimana bisa bapak, merancang membuat villa secanggih ini.." Ucap Arga yang tak henti-hentinya mengagumi.

Liam hanya bisa tersenyum setiap Arga menanyakan ide dari pembangunan villa tersebut, yang jelas Liam pun juga tidak tau ide tersebut. Semua sudah di siapkan Sistem dan dia hanya menggunakannya. Mungkin Villa tersebut merupakan contoh bangunan yang akan ada di masa depan.

Liam masih memikirkan, poin yang ia miliki kenapa terus berkurang. Bahkan ia ingin berkomunikasi dengan Oci pun tidak bisa.

Liam melihat Arga yang masih penasaran dengan Robot Loli yang terlihat seperti manusia, hanya saja suaranya yang kaku. Berulang kali Arga memerintah Loli mengerjakan semua perintah Arga.

Liam pun berkeliling melihat-lihat isi Villa baru miliknya, Semua sudah di lengkapi dengan sensor canggih. Liam hanya perlu mengeluarkan perintah.

"Buka." Perintah Liam, dan pintu kamar Liam pun terbuka. Liam segera masuk dan segera mengedarkan pandangannya. Kamar yang besar, udara yang sejuk dan juga rapi dan nyaman. Tak hanya itu saat Liam ke balkon langsung di sajikan hamparan pasir putih yang luas dan juga laut yang sangat biru.

Ponsel yang Liam letakkan di atas nakas, tiba-tiba menyala dan muncul layar hologram dari ponsel tersebut. Layar tersebut menunjukkan denah dari Villa yang di tempat.

[Selamat datang Host, bagaimana dengan Hadiah villanya apakah host menyukainya?]

"Villa ini benar-benar dilengkapi dengan teknologi, benar-benar diluar dari yang aku bayangkan."

[Villa ini sudah dirancang dan sudah mengidentifikasi pemiliknya. Semua sensor yang terpasang hanya akan merespon suara host selain itu juga Villa ini hanya bisa di buka oleh Host.]

[Mulai sekarang, smartphone yang Liam miliki akan membantu Liam dalam menjalankan misi yang akan datang. Untuk sementara Misi sedang libur. Silahkan host memanfaatkan waktu istirahat. Karena setelah ini. Misi besar akan dimulai.]

"Tunggu masih ada satu pertanyaan yang mengganjal. Bagaimana bisa poin yang aku miliki bisa berkurang setiap menit. Apa kesalahan yang aku lakukan sampai poinku terus berkurang?" tanya Liam yang ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang terus ada dibenaknya.

[ Smartphone host, mendapati host menyakiti hati seseorang. Poin akan terus berkurang selama host belum di maafkan. Ingat host, semua komunikasi host akan terekam oleh smartphone tersebut, dan smartphone itu diciptakan sangat sensitif. Sekali host salah bicara maka poin akan berkurang.]

Liam mendekati Ponselnya dan memperhatikan denah yang ada di layar hologram agar bisa mengetahui seluruh isi villa yang di tempati.

Akhirnya Liam pun, memutuskan untuk menikmati harinya selama berlibur di Villa bersama Arga juga menikmati layanan dari para robot.

Setelah makan malam Liam dan Arga menikmati malam di luar Villa di temani beberapa kaleng bir dan juga makanan ringan.

"Apa kamu menikmati liburan ini?" tanya Liam.

"Kau bertanya padaku?" tanya balik Arga sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Tidak, aku tadi bertanya pada angin malam. Tentu saja denganmu, bodoh." Saut Liam kesal dengan kesal.

"Tentu saja aku sangat menikmatinya. Hanya orang bodoh saja yang tak bisa menikmati liburan seperti ini. Apa lagi kalau ditemani cewek-cewek cantik pasti jauh lebih menyenangkan." Jawab Arga sambil membayangkan apa saja yang sudah dilakukannya sepanjang hari ini.

"Cewek?!" Akhirnya Liam pun ingat tentang Jessica. Liam pun sadar jika dirinya sudah membuat Jessica marah dan dia harus bisa membuat Jessica memaafkan dirinya, agar poinnya tidak lagi berkurang.

"Ga, kalau seandainya, aku panggil Jessica untuk datang ke Villa ini, kira-kira dia senang gak ya? Aku baru sadar kalau aku sudah membuatnya marah dan aku belum minta maaf padanya, aku ingin minta maaf padanya dengan cara yang spesial. Kira-kira dia mau gak ya?" tanya Liam pada Arga, jujur karena Liam terlihat masih ragu-ragu.

"Wanita mana yang tidak akan senang bisa berlibur di tempat seperti ini bersama pasangannya. Aku rasa Jessica pasti akan segera memaafkan kamu. Tapi kalau Jessica kemari, boleh gak aku juga manggil satu wanita buat menemaniku. Masa kamu tega membiarkan aku sendirian semalam kita di sini."

"Terserah, yang penting jangan lebih dari satu. Karena aku gak mau villa ini banyak yang mengetahuinya."

"Tenang saja aku hanya akan memanggil satu wanita saja." Jawab Arga.

Liam pun akhirnya memberanikan diri mengirim pesan, meminta Jessica untuk datang ke villa barunya. Liam pun menunggu balasan

Siapa sangka Jessica segera meminta Liam mengirim Lokasinya dan akan sampai besok pagi. Tanpa terasa, Liam pun tersenyum saat ingat pertemuannya pertama kali dan sekarang malah sudah menjadi kekasihnya. Sikap Jessica sebenarnya bisa di maklumi, hanya saja Waktu itu keadaan yang tidak tepat yang membuat Liam marah padanya.

Kira-kira Apa yang akan dilakukan Liam setelah Jessica menemuinya? Dan apakah Jessica mau memaafkan Liam? Lalu misi besar apa yang akan diberikan Sistem? Apakah Liam berhasil melakukannya?

Jangan lupa di tunggu part selanjutnya.☺️

To be continued ☺️☺️☺️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!