Bab 12

"Tuan muda kelihatan sangat tampan, dengan stelan jas ini." Puji Sri saat membantu merapikan pakaian Liam sebelum berangkat ke kantor.

"Apa aku cocok berpakaian seperti ini?" tanya Liam balik sambil menunjukkan penampilannya pada Sri. Sri hanya mengangkat dua jempol untuk Liam, membuat Liam tersenyum.

Setelah sarapan, Liam pun segera berangkat ke kantor Alstar bukan sebagai petugas keamanan lagi, melainkan sebagai seorang yang memiliki kedudukan tinggi di perusahaan.

"Kenapa ayah terlalu cepat memperkenalkan aku. Usiaku masih muda dan aku tidak memiliki wawasan luas untuk menjadi seorang pimpinan?"

"Jika tidak mulai dari sekarang, kapan lagi kamu akan belajar, ingat Liam kamu adalah satu-satunya pewaris yang ayah miliki. Setelah ayah tiada, kamulah yang akan meneruskannya. Ayah pergi merantau dan bisa sukses ini semua buat kamu dan masa depanmu, jadi jangan kecewakan ayah." Ungkap Alstar sambil menepuk pundak putranya agar berani. Liam pun hanya bisa mengangguk dan mencoba menerima ayahnya walaupun tidak mudah.

Seperti sudah tradisi, setiap bos besar berkunjung ke kantor, semua karyawan perusahaan akan menyambut kedatangannya, namun kali ini semua nampak berbeda.

Mata mereka semua tertuju pada Liam yang kini berjalan di samping bos besar dengan penampilan yang tapi dan nampak berwibawa, ditambah lagi Liam terlihat begitu tampan.

Semua saling berbisik dan penuh tanya, Mereka mengira jika Liam menjadi bodyguard bos besar makanya ada di sampingnya.

"Selamat pagi semua. Pagi ini secara resmi, saya sebagai pimpinan Alstar group ingin memperkenalkan, Pimpinan kalian yang baru yang akan menjabat sebagai direktur di perusahaan ini. Jadi nantinya segala urusan perusahaan direktur baru kalian yang akan menanganinya." Ucap Alstar

"Liam kemarilah nak." Alstar meminta Liam untuk berdiri disampingnya. Semua karyawan pun terkejut, seakan tak percaya , beberapa waktu lalu Liam hanyalah seorang petugas keamanan di kantor dan sekarang dia akan menjabat menjadi direktur, mereka pun kembali saling berbisik menebak-nebak tentang Liam.

"Em, dengarkan semuanya. Dia adalah Liam Casper, Putraku, di nantinya yang akan menjabat sebagai direktur di perusahaan ini. Saya rasa kalian semua sudah tidak asing lagi kan. Pria yang sebelumnya hanya menjadi petugas keamanan sekarang akan menjadi pimpinan kalian. Saya harap semua yang memiliki masalah dengan Liam bisa segera meminta maaf atau mungkin kalian akan di pecat olehnya."

"Selamat pagi semuanya, Saya Liam Cesper yang akan memimpin perusahaan ini. Mohon agar kita semu bisa bekerja sama dengan baik." ucap Liam memperkenalkan diri kembali.

'Jadi selama ini Liam hanya menyembunyikan identitasnya? atau jangan-jangan Liam juga yang menyelamatkan pekerjaanku. Aku harus mencari waktu untuk bisa mengucapkan terimakasih padanya.' gumam Sofi yang baru akan semua bantuan Liam.

Disisi lain, Anton badannya menjadi panas dingin setelah beberapa kali menggertak Liam dan memperlakukannya dengan buruk.

"Mampus, bisa-bisa aku di pecat nie. Kenapa bodohnya aku bisa tidak mengetahui kalau dia ternyata anaknya bos besar. Kalau saja dia balas dendam aku bisa masuk penjara karena dia tau apa yang sudah aku lakukan. " Gumam Anton.

Alstar pun membawa Liam keruangan barunya yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Liam, mulai sekarang ini adalah ruangan kerjamu. Nanti ayah akan siapkan sekretaris dan juga asisten untuk membantu pekerjaanmu. Dan nanti setelah kamu bisa, ayah tinggal mengawasinya dari belakang dan kamu yang mengelolanya." Ucap Liam dan membawa Liam untuk duduk di kursi yang akan ia duduki sepanjang hari nantinya.

"Selamat tuan muda Liam, atas posisi yang anda duduki saat ini. Saya sebagai asisten tuan Alstar juga merasa lega pada akhirnya setelah bisa membawa kembali tuan muda." Ucap yuan.

"Terimakasih paman, maaf kalau Liam sering buat paman kesal."

"Tidak papa tuan, saya sudah terbiasa mendapatkan amukan tuan Alstar, yang sikapnya sama persis dengan tuan muda." saut Yuan.

****

Di lantai bawah, para karyawan sibuk membicarakan tentang Liam yang tiba-tiba menjadi atasan mereka. Rasa was-was dan juga bersalah menyelimuti para karyawan yang sebelumnya selalu berbuat semena-mena pada Liam dan suka memerintah hal di luar pekerjaannya.

"Sofi, apa kamu gak tau juga kalau Pak Liam itu ternyata anaknya bos besar? Secara kamu kan dulu tiap hari berangkat dan pulang sama-sama, masa dia gak pernah cerita?" tanya rekan kerja yang bernama Nisa.

"Mana aku tau, dia gak pernah cerita tentang keluarganya padaku. Walaupun kami sering bersama tapi dia sengat tertutup masalah keluarganya. Apa kamu tau Nisa? Kita bisa kembali bekerja di tempat ini juga atas bantuan pak Liam." jelas Sofi

"Ah, yang benar saja kamu. Darimana kamu tau kalau beliau yang membantu kita?" Nisa pun menjadi penasaran.

"Pak Liam pernah bilang, kalau aku tidak akan di pecat. Dan besoknya dari kantor menghubungi kalau kita gak jadi dipecat malah posisi jabatan kita di naikkan. Kita harus berterimakasih padanya. "

"Iya kamu betul, kita harus berterimakasih pada. Oya Sofi, apa kalian gak punya hubungan? secara kalian kan sering bersama?"

"Gak ada. Dia sudah aku anggap seperti teman sendiri."

"Kamu yakin nie. Kalau nanti ada yang mendekati kira-kira kamu bakalan cemburu gak? Secara pak Liam itu sebenarnya ganteng banget, masih muda dan juga tajir. Sayang banget kalau menyia-nyiakan kesempatan. Kalau kamu gak mau, biar aku aja yang mendekati. Siapa tau kecantol nanti. He... He..." ucap Nisa sambil cengengesan.

Ternyata obrolan antara Sofi dan Nisa di dengar oleh karyawan baru yang pernah di bantu Liam.

'Sepertinya apa yang di katakan mereka benar, Pak Liam kan masih lajang, Gak ada salahnya mencoba mendekati, siapa tau ada keberuntungan bisa di cintai pak Liam. Ayo Andin semangat, buat pak Liam jatuh cinta padamu' Gumam Andin sambil senyum-senyum sendiri

To Be Continued ☺️☺️☺️☺️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***