Sesampainya di toilet, Liam baru menyadari jika tubuhnya di penuhi keringat tak seperti biasanya sampai membuat pakaiannya basah oleh keringat.
"Huft. Kenapa aku berlarian seperti di kejar setan dan lihatlah hasilnya, pakaian pun basah seperti habis berlari menempuh jarak sepuluh kilometer padahal dari lobby ke toilet hanya berjarak beberapa meter saja." Gerutu Liam.
[Ting]
[ Sistem Di aktifkan. Hologram ditampilkan]
[ Misi ujian kenaikan level terselesaikan. Bonus tambahan siap di kirim]
[Pembaharuan status dalam hitungan 5, 4, 3 ...]
Tiba-tiba kepala Liam merasakan sakit luar biasa dan penglihatannya pun berputar, seperti hologram yang ada di depannya berputar mengelilingi dirinya mulai dari pelan dan lama-kelamaan semakin cepat.
[Ting]
[Pembaharuan selesai. Host bisa melihat pembaharuan nya sekarang]
[Ting]
Kepala Liam yang tadinya sangat sakit, tiba-tiba hilang begitu saja dan kembali normal.
"Apa ini? aku gak paham. Bisakah di jelaskan."
[Ting]
[Misi level 3 selesai.
status
Nama : Casper Liam
Usia : 19 tahun
Gender : pria
Kesehatan Mental : 70%
kecerdasan : 65% + 7%
{Host akan memiliki kemampuan berfikir lebih baik dan kecerdasan meningkat}
ketampanan : 80% + 2%
{penambahan peningkatan pesona untuk memikat wanita, kerena Liam sudah tampan jadi tidak perlu naik terlalu banyak.}
Kekuatan Fisik : 65% + 13%
{ host akan memiliki kekuatan lebih agar bisa melawan orang-orang yang semena-mena.}
Skill : 50% +10%
{Host akan memiliki kemampuan untuk malakukan sesuatu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain]
Poin : 8.985.000 + 1.500.000 poin.
Tabungan : Rp. 8.543. 132,00 + Rp. 30.000.000
{Dana tambahan di kirimkan ke akun bank ABC.}
Toko terbuka dalam waktu lima jam dimulai hitungan dari Sekang.
Penjelasan selesai.]
Liam hanya ternganga dengan penjelasan oci yang tak ia pahami dan dia cuma melihat semua status berubah lagi.
"Apakah sudah ada perubahan dalam diriku saat ini?" tanya Liam bingung.
[Keluarlah dari toilet jika host ingin membuktikan]
saut sistem tiba-tiba.
"Sistem oci bisakah kamu itu kalau muncul lihat-lihat kondisi. jangan asal muncul dalam pikiran sesuka hati. Nanti di kira aku gila dan ujung-ujungnya aku benar-benar bisa gila. Sekarang katakan padaku misi apa yang sudah aku selesaikan. Kau hanya memberiku misi untuk memohon dan aku belum merasa melakukan permohonan kenapa di bilang selesai." tanya Liam panjang lebar dengan kesal.
[ Sistem tidak bisa di perintah, tidak atau waktu kapan harus muncul. Sistem terkontak dengan pikiran host, host memikirkan sistem maka sistem akan muncul.]
Setelah Liam paham sistem pun menghilang dari pikiran Liam dan saat melihat jam di tangannya ternyata Liam di toilet baru lima menit tapi rasanya sudah hampir satu jam.
"Sepertinya lama-lama aku benar-benar jadi orang gila. Kenapa nyawaku ini sudah sekali di lenyapkan. Kalau lenyap dari dulu kan gak mungkin aku bisa terlibat dalam situasi super aneh ini." ucap Liam seorang diri lalu segera keluar.
Saat keluar Liam berpapasan dengan Presdir yang hendak pulang. Liam pun segera membungkuk memberi hormat dan Presdir pun terlihat acuh dan pura-pura tidak tau jika yang sedang memberi hormat adalah anaknya sendiri.
Setelah jam kerja selesai, Liam dan salah satu teman kerjanya memastikan terlebih dulu keadaan kantor sebelum menutup dan menguncinya.
"Liam aku pulang duluan ya." ucap temannya yang berlalu pergi dengan menggunakan motornya sedangkan Liam harus menunggu angkot yang lewat agar bisa pulang.
Setelah menunggu satu jam, tak ada satu angkot yang lewat tak seperti biasanya.
"Tumben sampai jam segini belum ada angkot yang lewat. Mana hari mendung lagi, bisa-bisa kehujanan nie. " gumam Liam sambil mondar-mandir.
Tiba-tiba bunyi klakson motor mengejutkan Liam dari belakang.
"Ayo ikut pulang. Nanti kamu bisa kehujanan Lo kalau gak pulang sekarang." Ajak Sofi yang kebetulan lewat.
"Eh mbak Sofi. Mbak dari mana? Iya ini tumben gak ada angkot yang lewat. biasanya jam segini masih banyak."
"Ayo gih naik atau aku tinggalkan nih." Ajak Sofi sekali lagi. Akhirnya Liam pun pulang bersama Dengan menaiki motor bebek milik Sofi.
"Mbak sepertinya mbak besok di panggil untuk kerja Kembali deh." kata Liam yang duduk di belakang.
"Jangan bercanda kamu. Jelas-jelas aku dan tim sudah di pecat bahkan barang milikku sudah aku kemasi jadi gak mungkin hal itu terjadi."
"Aku bicara jujur mbak, kalau mbak gak percaya besok pasti mbak akan di hubungi kantor untuk meminta mbak kembali bekerja."
"Kalau sampai omongan mu benar. Aku akan cium kamu lima kali." ujar Sofi membuat janji.
"Ah mbak gak usah janji, nanti gak bisa menepati loh," saut Liam seraya bercanda.
Tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah dan beru beberapa langkah masuk teras, hujan pun turun seketika membuat mereka bersyukur karena hujan turun setelah mereka sampai.
"Aku akan menepati janjiku, Kalau benar itu terjadi." Saut Sofi sebelum masuk kedalam. rumah sambil tersenyum malu.
Liam hanya bisa geleng kepala, gak seperti biasa Sofi berani membuat janji seberani itu
'Api ini kerena pesonaku ku naik dua persen jadi membuat mbak Sofi melihat diriku semakin tampan." gumam Liam sambil senyum-senyum.
Saat hendak masuk, Salah satu penghuni kost yang paling ujung memanggil Liam untuk datang dan Liam pun segera menghampiri padahal tubuhnya sudah sangat lelah.
"Iya mbak ada apa?" tanya Liam saat sampai di kostnya Sifa.
"Aku habis masak banyak, Ayo masuk kita makan malam bersama, aku tau kamu pasti lapar." jawab Sifa dan langsung menarik Liam masuk ke dalam dan membawanya ke meja makan.
Liam tertegun dengan sikap Sifa yang tiba-tiba berubah, padahal selama menjadi tetangga kost. Sifa tidak pernah menegur dirinya bahkan setiap bertemu dia pasang wajah acuh namun tiba-tiba dia memanggil dan mengajaknya makan malam.
"Kenapa bengong. Ayo cepat makan mumpung masih hangat semuanya nanti keburu dingin. Aku ambilkan ya." tutur Sifa dan segera mengambil piring Liam dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk secukupnya.
Karena pun makan malam bersama, Liam yang merasa rezeki nomplok pun tak menyia-nyiakan kesempatan dengan makan malam begitu lahap sampai perutnya kenyang.
"Terimakasih mbak buat makan malamnya dan maaf aku tadi habis banyak, soalnya masakan mbak Sifa enak banget."
"Gak papa, aku malah suka kamu mau makan banyak. Lain kali kalau aku masak enak aku panggil kamu kesini lagi deh."
"Makasih ya mbak, Setelah kenyang begini rasanya ingin cepat tidur. kalau gitu saya pamit ya mbak mau pulang dan istirahat." Liam pun kembali ke kostnya dengan perut kenyang dan tinggal membersihkan diri dan tidur.
to Be Continued ☺️☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments