Seperti biasa, setelah selesai mandi Liam hanya mengenakan celana pendek dan kaos dalam yang membuatnya nyaman saat tidur. Sambil bernyanyi dan mengeringkan rambut dengan handuk Liam pun keluar dari kamar mandi.
Sebuah benda tak terlihat tiba-tiba menghantam Liam yang tak tau dari mana asalnya membuat Liam Seketika terpental dan menghantam dinding.
Liam meringis kesakitan, merasakan sakit di punggung belakangnya.
Belum selesai Liam menahan rasa sakit layar hologram muncul didepan liam.
[Ting]
[ Toko akan akan di buka dalam hitungan 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1 Toko di buka.]
Saat toko terbuka, sebuah amplop berwarna abu-abu Keluar dan memenuhi layar.
[ Silahkan Melakukan penukaran poin dengan Amplop Tabir Masa lalu yang akan membawa host ke masa lalu. Host cukup mengatakan tukar maka pain yang host Milik akan di tukar]
Liam yang sudah penasaran apa yang di ketahui sistem tentang masa lalunya langsung saja berucap.
"Tukar"
Seketika itu, amplop yang ada di dalam layar hologram berputar semakin lama semakin cepat hingga mengeluarkan cahaya yang menarik Liam masuk ke dalam dimensi lain.
Liam tiba-tiba melayang di udara dan siap mendarat di tumpukan semak belukar yang berada di bawahnya.
Brruuukkk....
Tubuh Liam jatuh ke semak belukar dengan keras hingga membuat dadanya terasa sesak.
"Aaahhhh.. Sepertinya tulang ku remuk semua. Kenapa aku bisa jatuh ke semak belukar seperti ini. Kulitku terasa pedih semuanya." gerutu Liam seorang diri sambil memperbaiki tulang-tulangnya yang bergeser posisi.
Setelah dirasa mulai membaik. Liam pun memperhatikan sekitar tempatnya berdiri, ia merasa pernah berada di tempat itu. Liam pun berjalan ke depan walaupun sedikit tertatih untuk mencari tau keberadaan dirinya.
Setelah mencari, Liam menemukan sebuah desa yang masih ia kenali. Liam ingin segera menghampiri desa tersebut namun tiba-tiba tubuhnya terpental seperti ada sebuah dinding transparan yang menghalangi dirinya.
Liam belum menyerah, dia berusaha untuk melewatinya lagi dan lagi-lagi di terpental membuat tubuhnya semakin remuk.
Pada akhirnya Liam menyerah dan berdiri di depan dinding transparan itu. Liam melihat salah satu ruang warga yang mendatangi salah satu rumah dengan membawa anak laki-laki yang masih berusia dua tahun. Tak lama seorang lelaki tua keluar dari dalam rumah dan berdiri di depan tamunya.
"Kakek." Panggil Liam saat menyadari lelaki tua yang baru saja keluar adalah kakeknya. Namun ia tak bisa mendekati. Dinding transparan itu menghalangi Liam untuk menghampiri.
{ percakapan Bromo dan Alstar}
"Ayah" Panggil Alstar sambil menggendong putranya.
"Untuk apa kamu datang kemari?" tanya Bromo dengan kesal.
"Aku ingin menitipkan Liam padamu. Aku akan pergi ke kota untuk bekerja. Aku tidak bisa membawanya. Aku janji setalah aku sukses aku akan mengambil Liam kembali."
"Sampai kapan? setahun, lima tahun, sepuluh tahun, atau puluhan tahun baru kamu akan datang mencarinya. Tidak aku tidak mau menjaganya. Walaupun dia cucuku tapi aku tidak ingin menambah beban hidupku yang sudah melarat ini. Antarkan saja pada ibunya." Tolak Bromo.
"Aku tidak bisa memberikannya kepadanya. Aku tidak ingin memberikannya beban lagi untuk mengurus Liam. Dia sudah menolaknya itu artinya tidak ada cinta untuk Liam."
Perbincangan Alstar dan Bromo terdengar jelas di telinga Liam.
"Tidak, tidak mungkin, ibu menolak kehadiranku. Ayah pasti bohong. Ayah pasti hanya ingin memisahkan aku dengan ibu. Kamu benar-benar jahat." Kata Liam.
"Baiklah. Tinggalkan saja dia disini.
Tapi jangan pernah marah kau dia akan seperti gembel."
Alstar pun akhirnya pergi dan membiarkan Liam kecil menangis memanggil ayahnya.
"Kamu sangat kejam ayah. Kenapa kamu tega membiarkan aku tinggal bersama kakek yang juga sangat jahat. Dia memperlakukan aku tidak baik. Dia mengaggapku sebagai beban, dan selalu mengatakan jika aku dilahirkan karena terpaksa." Liam pun menangis terisak, teringat bagaimana sang kakek memperlakukan dirinya. Liam pun tak pernah mendapatkan kasih sayang dari sang kakek sampai sang kakek tiada.
Namun Liam sempat menyadari jika ada seorang wanita yang bersembunyi tak jauh dari rumah sang kakek. Wanita itu mengenakan penutup kepala dan sedang memperhatikan Liam kecil yang sedang menangis.
Liam pun di buat penasaran dengan wanita tersebut namun saat bertanya-tanya. Namun tiba-tiba Sebuah cahaya yang menyilaukan tiba-tiba menghampiri, dan liam langsung menghadang cahaya itu dengan tangannya agar tidak menyilaukan matanya.
Namun cahaya itu terus mendekati dan akhirnya melewati Liam dan menghilangkan kesadaran Liam seketika.
Liam Kembali terkejut saat seseorang memanggil namanya.
"Liam ... Liam ... Bangun Liam. Kamu tidak papa kan. Liam, jangan membuat kami kuatir." Suara itu samar terdengar di telinga Liam dan perlahan Liam membuka mata dan saat terbuka Liam di kejutkan dengan para wanita yang mengerumuni dirinya yang hanya mengenakan celana pendek dan kaos dalam saja seketika ia terduduk dan menutupi bagian dada dan merapatkan pahanya.
"A-apa yang kalian lakukan di sini. Kenapa kalian mengerumuni ku. Kalian tidak ada niatan untuk mengerjai aku kan?" tanya Liam dengan tubuh yang langsung berkeringat. Bagaimana tidak ketakutan. Lima wanita saat ini ada di depannya dan sedang mengernyitkan keningnya atas pertanyaan Liam.
"Liam, kamu sudah benar-benar sadar kan? Kenapa kamu ketakutan seperti itu. Kami tidak akan melakukan apapun padamu. Kamu ini masih waras gak mungkin kami akan menodai mu ramai-ramai. Ngeres amat otakmu." ucap Alia sambil menahan tawa.
"Kalau gak mau ganggu aku, lalu kalian ngapain masuk ke kamarku sama-sama dan melihati ku seperti mangsa?"
"Kenapa kamu berteriak seperti orang kesakitan, kami yang mendengar otomatis menghampiri, takut terjadi sesuatu padamu. Dan benar saja. Kami mendapati kamu yang sudah terlentang di lantai dalam kondisi tidak sadar. Dan kami pun terpaksa mengangkat tubuh kecilmu itu ke ranjang sama-sama." Jelas Sofi membuat pikiran Liam semakin aneh-aneh mengenai perbuatan mereka saat ia tidak sadar, namun tidak berani di ungkapkannya.
To Be Continued ☺️☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Makmur Djajamihardja
yg jahat itu berarti ibunya bukan Ayahnya
2022-12-22
1