Bab 13

"Pak Liam." Sapa Sofi saat mendapati Liam sedang makan siang di kantin kantor. Liam yang terkejut dengan panggilan Sofi langsung tersedak nasi yang baru ia kunyah.

"Maaf pak, aku membuatmu terkejut. Ini cepatlah minum." Ucap Sofi dan buru-buru menyodorkan air minum. Liam segera mengambilnya dan meneguk air mineral tersebut langsung dari botolnya.

"Sudah baikan pak?" tanya Sofi dan duduk di seberang Liam dan memperhatikan Liam yang memukul-mukul dadanya sendiri.

"Mbak Sofi mengejutkan saja." Saut Liam.

Sofi mengulurkan tangannya ingin memberikan selamat pada Liam kerena posisi yang liam duduki sekarang sebagai direktur.

"Selamat atas posisi jabatannya, dulu kamu adalah bawahan ku dan sekarang aku yang jadi bawahan." ucap Sofi dan tetap mengulurkan tangannya yang belum di sambut Liam. Setelah tau maksud Sofi Liam pun baru mau menjabat tangan Sofi sambil tersenyum.

"Terimakasih mbak, sebenarnya aku gak mau menjadi direktur, tapi ayah memaksaku untuk belajar menjadi pemimpin. Ya dengan terpaksa aku harus menurutinya." jelas Liam sambil meneguk kembali air mineral.

Setelah ngobrol dengan Sofi, Liam pun ingin kembali ke ruangannya sambil menunggu jam kerja usai. Saat lift terbuka Liam bertemu dengan Anton yang hendak keluar dari lift.

Liam menghadang langkah Anton, membuatnya terpaksa bertahan di dalam lift. Liam tak mengeluarkan sepatah katapun untuk membalas Anton yang dulu menindasnya.

[ Ting]

[Sebuah misi datang. Memukul pria yang ada di hadapanmu sebanyak tiga kali, maka host akan mendapatkan poin tiga kali lipat dari misi level lima.]

'Apa?! memukul! ini misi gila namanya, aku memang sedang ada masalah dengan pria yang ada di depanku tapi tidak seharusnya aku memukulnya, itu cara yang kurang bagus untuk membalas kejahatannya.' jawab Liam dalam hati.

[ Ini adalah misi, jika host berhasil hadiah tambahan berupa sebuah villa akan host dapatkan, tak hanya itu saja, ketampanan host akan meningkat, agar host bisa menaklukkan wanita dengan ketampanan host yang terpancar, selain itu sistem juga akan meningkat skill rayuan.]

"Baiklah, tapi cukup sekali ini saja misi jahat yang harus aku lakukan, jika ada misi seperti ini lagi maka akan aku tolak."

[ Host jangan jadi Pecundang, ayo lakukan sebelum lift terbuka dan host akan mendapat citra buruk jika di lihat orang lain.]

Atas desakan sistem, liam pun mengepalkan tangannya dan bersiap untuk meninju dan tak lama satu bogem mentah Meluncur di wajah Anton yang tak siap dengan serangan Liam yang mendadak membuat Anton tersungkur.

"Aaarrgggghhhh, apa yang bapak lakukan? bapak tidak bisa menghukum saya seperti ini." ucap Anton dan berusaha bangkit berdiri, namun Liam segera melayangkan tinjuan sekali lagi membuat Anton berputar dan dari hidungnya keluar darah.

Liam pun melakukan tinjunya lagi, membuat

Anton hampir pingsan setelah mendapatkan tinjunya bertubi-tubi. Setelah menjalankan misi sesat Liam pun mengibaskan tangannya yang terasa sakit juga.

"Ini hukuman buat kamu yang menyewa preman untuk melenyapkan aku." ucap Liam membuat Anton membulatkan matanya, terkejut jika Liam mengetahui apa yang sudah di rencanakan.

Tak lama lift pun terbuka, Liam merapikan pakaiannya, seolah tidak terjadi apa-apa dan kambali berjalan menuju ruang kerjanya.

[Selamat, Misi telah di selesaikan, Bonus sudah di siapkan, semua berkas kepemilikan villa sudah ada di atas meja. Untuk peningkatan Pesona ketampanan, host perlu mengeluarkan keringat lebih banyak dengan berlari lima kilometer dan host akan menjadi lebih tampan. Skill rayuan yang akan didapatkan host akan segera menyusul segera setelah pesona ketampanan melekat pada wajah host.]

"Gila kamu ya Oci, kenapa misi dan hadiah yang kamu berikan semakin tidak masuk akal. Memangnya segala sesuatu bisa di dapat dengan instan dengan bantuan sistem?"

[Apakah host masih tidak percaya? padahal host sudah melewati level tiga dan empat dan sekarang berada di level Lima. Misi akan terus meningkat dan semakin berat. Ingat host, ini sistem permainan takdir, dan sistem Oci menyatu dengan host dengan misi untuk mengubah takdir hidup host agar lebih tertata dan membantu host mendapatkan apa yang host inginkan. Bukan hanya sistem yang memberi kekayaan.]

Liam menghela nafas, " Baiklah, aku akan ikuti semua misi yang kamu berikan, dan berharap itu tidak akan lebih kacau dari sebelumnya.

[Sekarang lebih baik host pulang dengan berlari, Karena akan ada misi dalam perjalanan pulang.]

"Gila, lari sepanjang lima kilometer dengan berpakaian kantor seperti ini! yang ada orang akan menertawai aku kerena sudah seperti orang gila."

[ Host sudah berjanji untuk mengikuti perintah Oci, itu artinya tidak ada penolakan. Lakukan sekarang atau Oci akan buat Kemalang pada host.]

Mendapatkan ancaman, Liam pun akhirnya mengiyakan. Ia pun meninggalkan jas dan juga sepatunya dan memiliki memakai sandal dan kaos oblong untuk sebelum keluar dari kantor.

Dengan menyisihkan rasa malu, Liam pun berjalan dengan santai melewati para karyawan yang ternganga melihat pemandangan yang jarang di lihatnya. Seorang direktur keluar kantor dengan pakaian sedikit berbeda.

"Pak. Apa yang bapak lakukan? mana pakai formal bapak?" tanya Andin.

"Kenapa kalian semua? seperti tidak pernah melihat laki-laki saja. Kembali bekerja dan jangan pulang sebelum jam kerja selesai." perintah Liam menahan malu.

Liam pun memutuskan untuk segera menjalankan misi dengan berlari mengikuti misi yang sudah sistem berikan. Liam pun berlari meninggalkan kantor, menyusuri pinggiran jalan Sepanjang jalan.

[ Sistem Oci kembali. Berlarilah lebih cepat dan selamatkan wanita yang hendak bunuh diri di atas jembatan layang. waktu hanya dua puluh menit untuk bisa menyelamatkan, jika gagal maka semua hadiah akan di tarik.]

Liam pun berlari sekuat tenaga hingga nafasnya ngos-ngosan, peluhnya membanjiri tubuhnya. Liam benar-benar berlari sekencang mungkin, tak perduli dengan mobil yang lalu lalang, suara klakson yang silih berganti tidak Liam hiraukan.

Akhirnya Liam sampai di jembatan layang, namun Liam tak mendapati seseorang yang di maksud.

"Aku tidak melihat apapun. Atau jangan-jangan oci hanya ingin mengerjai aku lagi" ucap Liam sambil mengacak pinggang.

Saat sibuk mengedarkan pandangannya, mata Liam tiba-tiba fokus pada sosok wanita yang tengah berdiri di atas pembatas jembatan layang.

Liam pun segera berlari untuk menyelamatkan wanita yang hendak menjatuhkan tubuhnya.

"Jangan...." Teriak Liam sekuat tenaga, untuk mencegah wanita itu nekat terjun.

To Be Continued ☺️☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

Dikaa

Dikaa

Dameee

2022-12-15

0

um 7098355

um 7098355

jangan..... mksud,a jngan lama2 cpetan lompatt,a biar cpat mokat😁😁😁

2022-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!