Jin gesrek

"Ha_Ha_ Hantu____u" Nomor 5 menjerit histeris, seperkian detik kemudian tubuhnya yang gemetaran mendadak lemas. Dia telungkup dan langsung pingsan.

"Al_Al_Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannar" Nomor 1 ingin melafalkan ayat Kursi, tapi saking takutnya dia jadi lupa. Dan akhirnya dia mengucapkan do'a mau makan.

"Hahaha..."

"Hahaha... "

Mahluk besar itu makin kenceng ketawanya, mungkin dia merasa geli melihat manusia yang ada di bawah nya. Tubuhnya yang hitam legam, bertanduk, bertaring, mata bulat merah menyala, di tambah suaranya yang menggema. Membuat jantung orang-orang berdebar kencang saking takutnya. Yang membuat mereka semakin takut. Mahluk itu terus saja mengikuti setiap kalimat suci yang mereka ucapkan . Hehehe, aneh ya?

Rian Dutar Seno dan Maco tak henti-hentinya mengucapkan kalimat suci. Bahkan mereka sudah tak benar lagi dalam mengucapkannya karena rasa takut yang sudah melebihi batas. Batalion cemen itu jangan di tanya lagi, mereka sudah ter kencing-kencing di celana. Bahkan beberapa orang di antaranya sudah jatuh pingsan.

Di saat mereka sudah sangat ketakutan. Tiba-tiba muncul lagi mahluk aneh, yang juga tak kalah menakutkan.

Bagaimana mana tidak aneh, dan tidak takut coba? kalau ada seekor harimau tingginya ngimbangin gajah, berjalan keluyuran melangkahi mereka yang sedang terduduk gemetaran. Kalau harimau yang gedenya normal aja orang sudah takut. Bagaimana pula kalau harimaunya segede itu?

"Ampun Mbah jangan makan cucumu. Saya minta maaf Mbah, sudah mengganggu ketenangan mu di sini" 1

"Oh Datuk panglima kumbang, tolonglah jangan kau makan cucumu ini. Cucumu ini belum kawin, Datok?" 2

"Mbah belang, jangan kau makan aku mbah. Badanku kecil. Kalau Mbah memang kelaparan dan mau makan, makan saja mereka yang badanya besar, Mbah" 3

"Kenapa natap mu ke aku, anjirr?" gerutu pemuda nomor 6 ketika di tatap pemuda nomor 3 setelah, mengucapkan permintaannya. "Jangan aku Mbah. Dagingku gak enak, pait. Badanku kudisan, dan aku habis minum tuak, Mbah" ucap pemuda nomor 6 sambil menggigil ketakutan.

"Bro... . Ini harimau apa an? Kok besar nya gak ketulungan? " bisik Maco sepelan mungkin pada Rian yang masih berdiri di dekatnya.

"Ini setan, bukan harimau beneran" balas Rian seringkas mungkin. Sebab dia juga gemetaran seperti yang lainnya. Habisnya setannya gak kebakar maupun ilang seperti di tivi-tivi, setelah di bacakan Ayat-ayat. Padahal dia sendiri sudah salah baca ayat. Pasalnya yang dia baca doa mau tidur, mau makan, mau mandi, masuk WC. Itu pun bacanya udah gak benar dan salah-salah, efek dari ketakutan mungkin. Gimana setannya mau lari, coba. Yang ada setannya malah ketawa.

Tak kuasa menahan ketakutan akibat setannya gak mempan di bacakan Ayat salah. Akhirnya mereka semua jatuh pingsan terkulai di atas tanah, bermandikan keringat dingin yang membasahi seluruh pakaian nya.

Tak lama setelah semua pada pingsan. Muncul sosok wanita yang sangat cantik rupawan. Hanya saja ada keanehan pada telinganya, dia memiliki telinga yang lancip keatas. Tapi tetap saja cantik. Kulit putih, rambutnya panjang sepinggang, memiliki mata almond, hidung mancung, bibirnya tipis merah merekah. Memakai dress biru dengan manik-manik bercahaya. Di padani belahan tinggi di depan hingga memperlihatkan kaki jenjangnya yang panjang. Penampilan wanita itu memang sangat menggoda, sesuai dengan potongan tubuhnya. Tapi sayang, dia bukan manusia.

"Hei, setan. Apa yang kalian lakukan! Kalian sudah menakuti Tuan hingga pingsan. Apa perlu aku yang membalaskan perbuatan kalian padanya?" ucapan wanita itu seperti marah pada dua mahluk besar di hadapannya. Walaupun dia harus mendongak keatas, untuk melihat dua mahluk besar itu. Sepertinya wanita cantik itu tidak takut pada mereka.

"Hei... . Tidak usah se frontal itu Mayang birahi. Kau pun sama, setan seperti kami. Jadi tak usah mengatai. Mumpung Tuan belum tau kalau kita budaknya, kita bisa sedikit main-main dengannya kan? Betul tidak, Maung api"

"Hmm... .Kau benar, Tomang. Jin gesrek wanita ini saja yang sok kepedean. Mentang-mentang Tuan kita yang baru sangat tampan, dia mau cari perhatian"

"Ha Ha Ha Ha" Jin Maung api dan Tomang, sengaja mengusili Mayang birahi. Mereka tertawa hingga kepalanya bergoyang naik turun.

"Tutup mulut kalian! Atau aku akan meracuni mulut kalian hingga tak dapat terbuka lagi"

"Happ" Tomang dan Maung api langsung membungkam mulutnya. Mereka tau Mayang birahi tidak akan main-main dengan ucapannya kalau sedang marah.

"Mayang... . Kau tidak usah semarah itu, Tuan kita itu bukannya mati. Nanti dia akan sadar juga, dari pingsannya. Tenang.Tenang. Tidak usah emosi"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Samosier Toba

Samosier Toba

semangat thor. aku suka cerita novelmu

2022-12-14

0

Samosier Toba

Samosier Toba

Jin Mayang birahi. apa gak ada nama lain selain birahi thor?

2022-12-14

0

Samosier Toba

Samosier Toba

🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aku ngakak bacanya

2022-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!