Bab 7

Danis membawakan banyak barang belanjaan dengan semangat.

"setelah ini mas danis anter aku kesalon ya?" tanya cewek manja yang berjalan disampingnya.

Dengan senyum ramah danis mengiyakan permintaan celine. Sejak Pertama kali menatap celine rasanya danis jatuh cinta.

"apa ini tidak terlalu banyak" ucapan danis sama sekali tak dihiraukan.

celine lebih memilih melenggang dan memilih kembali baju2 yang sebenarnya sama sekali tak diperlukannya.

"celine, nanti setelah sampai salon aku tinggal gakpapa kan?" tanya danis membuat celine menghentikan langkahnya

"kenapa? Papa nelpon ya?" tanya celine penasaran.

"bukan, aku harus rekaman sore ini, pekerjaanku masa depanku" jawab danis.

"tapi menjagaku juga pekerjaanmu kan, papa membayarmu mahal kan, untuk bisa memiliki single lewat jalur pribadi" celine membuat danis terdiam.

"apa kamu tak punya impian?" tanya danis sedikit kecewa.

"apa gunanya punya mimpi jika tak akan mungkin tercapai" celine terlihat kecewa.

Sejak kecil celine hanya hidup berdua dengan papanya, entah kenapa papa celine tak mau menikah, papanya selalu mengatakan hidup berdua dengan celine sudah lebih dari cukup. Konsekwensinya papanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Banyak ulah yang dilakukan celine agar papanya memperhatikannya, tapi sepertinya tak berguna semua usahanya. Hingga celine lelah dan mencari kegiatan yang tak berguna untuk menutupi kesendiriannya, seperti halnya berbelanja untuk sesuatu yang tidak penting.

"celine, tolong mengertilah, aku tau kamu bisa beli apapun yang kamu mau, kamu bisa melakukan apapun yang kamu suka, tapi aku! Tak memiliki kesempatan seperti yang kau miliki, plis bantu aku celine" jawaban danis sepertinya mampu mengubah pemikiran celine.

"oke! Sepertinya menarik, aku akan latihan vocal lagi, dan selain debut single mas danis, bagaimana kalau aku akan menciptakan satu lagu untuk duet kita berdua" tiba2 celine menjadi bersemangat.

"kamu.., bisa menciptakan lagu, menyanyi?" tanya danis kaget mendengar jawaban celine.

"jangan kau pikir aku tak memiliki kemampuan ya? Papa membuat otaku rasanya hampir meledak dengan seluruh les yang diberikan sejak kecil, piano, gitar aku bisa memainkannya, dan menyanyi hmm aku perlu latihan" celine meyakinkan danis dia mampu melakukannya.

"ini artinya tidak jadi ke salon kan, sebenarnya aku bisa rekaman sendiri, kamu aku anter pulang" jawaban danis lagi2 tak dihiraukan celine.

"ayooo sini, kita ke dapur rekaman sama2" celine menarik pergelangan tangan danis, mau tak mau danis mengikuti langkahnya.

Celine sedang kuliah semester akhir jarak usianya dengan danis terpaut 2tahun seperti usia aruna. Tapi entah kenapa menurut danis celine ini perempuan idamannya, manja, imut dan selalu mengandalkannya meskipun baru 3hari berkenalan. Sedangkan aruna terlalu mandiri dan merasa bisa melakukan apapupun danis tak menyukai itu.

Papa celine memiliki kekayaan yang tak diragukan lagi, merajai beberapa bisnis raksasa. Beruntung saat akan resign dari percetakan, bos danis menawarkan pekerjaan untuk menjadi pengawal pribadi. Danis langsung menyetujui karena bayaran yang tak masuk akal nominalnya.

Dengan uang DP yang diterimanya saldo danis langsung menggendut, uang ratusan juta langsung masuk ke rekeningnya. Sekarang aruna tak akan bisa menyepelekannya lagi. Danis akan menggunakan sebagian uangnya untuk debut single melalui dapur rekaman jalur pribadi, danis juga berniat mempromosikan lagunya agar diterima masyarakat.

***

Menyelesaikan rekamannya selama beberapa jam. Danis terkejut mendengar suara merdu celine, danis tak menyangka cewek manja imut didepanya mampu membawakan lagu dengan baik.

"gimana mas danis?" tanya celine terlihat berbinar, seakan menemukan kegiatan baru.

"suara kamu bagus sekali celine, kamu beneran mau nyiptain lagu untuk kita duet?" tanya danis antusias.

"pasti, masalah biaya tak perlu kamu pikirkan, aku mulai tertarik" celine tersenyum senang.

"baguslah kalau kamu menyukainya, daripada menghamburkan uang membeli pakaian yang tak penting" jawab danis.

"mas danis, sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan? Siapa yang tinggal dirumahmu?" tanya celine penasaran.

"aruna" jawab danis sambil memberikan minuman kaleng ke celine.

"aruna, siapa dia? Pacarmu? Kamu tinggal sama pacar?" celine membuka kaleng minuman yang disodorkan danis.

"dia istriku" jawab danis sesaat setelah meneguk minuman dingin, untuk melegakan dahaganya.

"oh jadi kau sudah menikah? Seperti apa wajahnya? Aku mau tau" pertanyaan celine hanya dijawab senyuman.

"kenapa menikah diusia muda, seistimewa apa dia?" pertanyaan celine sebenarnya membuat danis sangat tak nyaman.

"dia sangat istimewa celine, udahlah mending bahas tentang rencana kita" danis mengalihkan perhatian.

"kalau nanti kita duet, promo terbaik adalah tour keliling kota, apa istrimu tak akan cemburu?" tanya celine menggoda danis.

"tidak, dia wanita yang sangat penurut yang lebih penting sangat percaya, nyatanya aku ada disini mengawalmu, kau juga lihat sendiri kan tadi dia mengantarkan aku" danis mencoba meyakinkan celine.

"oh iya, aku tidak mau menikah" ucapan celine membuat danis seketika memandangnya.

"kenapa?"tanyanya.

"aku akan menikmati kesendirian seperti papa, oke udah selesai kan, antar aku pulang, dan kau bisa pulang mas danis" celine beranjak dari duduknya.

"celine, besok malam kamu tak ada acara kan?" tanya danis.

"kenapa?" celine kembali duduk.

"besok karyawan istriku ingin mengadakan makan malam dan aku harus hadir, bisa aku bebas tugas" icap danis menjelaskan.

"aku mau ikut, kenalkan aku pada istrimu, agar tak ada kesalahpahaman lagi oke!" jawab celine.

Sebenarnya danis malas memperkenalkan istrinya pada siapapun terlebih celine, danis tak ingin pekerjaannya diketahui aruna. Tapi bagaimana lagi.

"celine boleh aku meminta sesuatu padamu?"

"apa?" tanya celine menatap danis. Padahal biasanya celine sangat acuh, dan tak peduli dengan keberadaan danis.

Sejak danis mengajaknya menyanyi sepertinya pamdangan celine terhadap danis berubah, tak hanya menganggapnya sebagai pengawal pribadi.

"jangan bilang istriku pekerjaanku mengawalmu, katakan padanya kita ada projek single duet" danis seakan memohon agar celine menyetujui permintaannya.

"kenapa?" tanya celine.

"aku ingin dia tau aku menafkahinya bukan sebagai pengawal" apapun jawaban danis sebenarnya sangat tak penting untuk celine.

"oke! Sangat mudah, aku besok ikut makan malam, dan kau harus jemput aku" kali ini celine benar2 beranjak.

***

Malam semakin larut, dan malam ini danis tak pulang kerumah. Aruna mengingat apa yang dilakukan mamanya dulu saat kesepia. Setelah Ayahnya meninggal dunia.Biasanya mama menyulam.

"besok aku lebih baik membeli peralatan menyulam, jika danis belum pulang aku bisa menyulam" aruna berusaha menghibur hatinya sendiri.

Entah kenapa aruna mengharapkan danis mengetuk pintu rumah. Meskipun harus marah2 seharian. Tapi aruna memiliki teman daripada harus sendirian dirumah.

Tokk...tok..tokk..

Dengan antusias aruna membuka pintu rumahnya.

"mbak aruna, ini pesanannya" kata seorang lelaki memberikan makanan online pesanan aruna.

"iya terimakasih" jawab aruna.

Aruna hampir lupa dia memesan makanan online karena malas harus jalan ke ujung jalan mencari penjual makanan.

Perutnya sudah lapar aruna segera mengambil piring dan minuman, agar dengan segera mengisi perutnya.

Setelah makan malam, aruna ketiduran disofa ruang tamunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!