Aruna masuk ke dalam rumah dengan senyuman tersungging.
Danis memainkan gitarnya disofa, dan menyanyikan lagu. Suaranya begitu merdu, lebih indah dari video di sosmednya.
"malam" sapa aruna
"kok habis magrib begini baru sampai, sejak siang kemana aja?" danis menghentikan petikan gitarnya.
"kenapa? Kangen ya? Aku mau mandi, sudah lapar" aruna ngeloyor kedapur tak menggubris pertanyaan danis.
"de'nem.." teriak aruna mencari keberadaan art barunya.
"iya non" dengan cekatan de' nem mendekati aruna.
"aku lapar, de' nem sudah masak kan?"
"sudah kok non"
"masak apa?"
"masak opor ayam sama plecing kangkung non"
"aku mau mandi dulu, setelah itu baru makan malam sama suami"
"maaf non, kamar non aruna sebelah mana ya?"
"didepan de' kenapa?"
"ndak papa" de' nem seperti enggan menjawab pertanyaan aruna.
"ya sudah diangetin dulu aja ya, habis mandi aku makan" kali ini de'nem mengangguk mendengar ucapan aruna.
***
Ditempat lain celine menikmati makan malam masakan linda.
"sini mama ambilkan" dengan lembut linda berusaha memanjakan adik aruna itu.
"apa setiap hari aruna juga makan masakan mama?" tanya celine sinis.
"kalau tinggal disini ya harus makan masakan mama, termasuk aruna" linda menyodorkan piring berisi nasi dan lauk kepada celine.
"besok lagi kalau ambilkan nasi ga perlu banyak ma, celine harus jaga tubuh"
"ya, ayo makan" kini giliran linda mengambil nasi untuk dirinya sendiri.
"ma, mas danis sepertinya tertarik padaku?" ujar celine sambil mengaduk nasi dan lauk dalam piring.
"mungkin kamu salah mengartikan, dia kan kakak ipar kamu?"
"tapi kan dia tidak tau kalau aku adik iparnya, dia bilang aku cantik, dia juga bilang tertarik padaku"
"celine, jika memang benar danis seperti itu, jauhi dia!"
"kenapa? Mama juga harus katakan pada aruna, suaminya menggodaku! Biar bercerai mereka"
"celine, jaga bicaramu nak"
"mas danis kalau diperhatikan menarik, bagaimana kalau aku jatuh cinta padanya?" celine berusaha melihat reaksi mamanya.
"banyak lelaki yang lebih baik diluar sana, danis itu suami kakak kamu, udah jangan ngaco ngomongnya"
"Celine tau, pasti mama lebih membela aruna kan? Ma, kalau memang aruna kakaku jadi boleh aku sesekali menginap dirumahnya?"
"kalau itu mau kamu boleh saja, habis ini mama akan ceritakan semua kebenarannya sama aruna, kalau kamu kembaranya yang tak identik" jawab mama tidak jadi makan.
"mama kan sudah janji jangan menghubunginya!" celine merasa kesal.
"lalu apa mau kamu?" mama dengan lembut bertanya pada celine.
Sikap celine dan aruna sangat berbeda, mungkin selama ini celine terlalu dimanjakan dengan materi. Kurang bisa menyayangi dan menghargai orang sekitar.
"ajak dia dan mas danis tidur semalam saja disini ma, tapi mama janji tak boleh banyak bicara pada aruna, bisa?"
"mama gak mengerti tujuan kamu apa?" linda bingung dengan tingkah celine.
"mama suruh aku mengenal aruna, aku akan coba mengenalnya, tapi aku tidak mau perhatian mama tertuju padanya, setelah satu bulan, mama bisa lakukan apapun yang mama mau"
"iya sayang, besok sabtu mama suruh aruna menginap disini" ucap linda mengabulkan permintaan celine.
"baik, terimakasih" celine tersenyum sambil memikirkan ide jahatnya.
***
Prayoga tersenyum melihat unggahan danis di media sosial.
"Kau tak kalah cantiknya dengan celine, maafkan papa nak. Selama ini tak berusaha mencarimu, papa pikir kau sudah bahagia bersama mama dan ayah barumu, tapi papa salah" prayoga masih memandang layar diponselnya.
"papa akan berusaha menyatukan keluarga kita nak, berkumpul utuh, agar kau dan celine bisa sama2 mendapatkan kasih sayang utuh, papa akan berjuang untuk meraih kembali. Hati mama kamu" ucap prayoga yakin.
"permisi tuan, dari informasi yang saya peroleh danis itu anak dari mantan kekasih nyonya linda" ucap bery orang kepercayaan prayoga, masuk kedalam ruang kerja.
"sudah mantan, lagipula tak mungkin linda akan menikah dengan besan"
"ada lagi yang bisa saya lakukan?"
"suruh orang menjaga celine maupun aruna dari kejauhan, aku ingin mereka baik2 saja"
"baik tuan, permisi" ucap bery sebelum berlalu.
***
Sudah segar aruna mengenakan setelan hotpan dan kaos tanpa lengan kebanggannya.
"wah ini enak banget, de nem pintar masak ya? Rekomendasi mama sudah pasti tak perlu diragukan" ucap aruna setelah mengigit paha ayam.
"iya kuah opornya kentel tapi ga enek" danis juga lahap.
"terimakasih non, silakan dilanjut makan malamnya, saya permisi dulu ya"
"iya , jangan lupa makan ya de!" seru aruna dan de nem mengangguk.
"kau tau aruna, papaku selalu berusaha memasak setiap hari untukku?" danis tiba2 tersenyum mengingat sesuatu.
"wah, brati om hardi juga pintar memasak, beruntung sekali kamu" aruna menambahkan nasi lagi ke piringnya, seakan tak pernah peduli dengan diet dan sebangsanya.
Karena sebanyak apapun makanan yang masuk kemulutnya tubuh aruna tak pernah menggendut.
"hahhhaha, memang suka masak tapi bukan berarti pintar masak" danis tertawa
"terus?"
"gak enak aruna, tapi aku selalu mengatakan enak, agar papa ga sakit hati"
"masakan mama sama enaknya sama masakan de nem, aku jadi kangen sama mama, sedang apa ya mama dirumah?"
"ya kalau kangen, kan bisa kesana?" kini giliran danis yang menambahkan nasi dipiringnya.
"males, ada idola kamu?"
"siapa?"
"siapa lagi kalau bukan celine"
"kan kamu bisa menghindarinya, jangan ngobrol sama celine"
"terus! Celine ngobrolnya sama kamu?" aruna mendelik
"memangnya kamu cemburu ya?"
"cemburu itu untuk orang yang cinta, aku kan ga cinta sama kamu?"
"halah!! Malu kan mau ngaku" goda danis
"aku merasa kurang dihargai sebagai istri, kalau suamiku berbincang dengan wanita lain" aruna memandang danis.
"kenapa memandangku" tanya danis melihat pandangan aruna tak biasa.
"aku sangat penasaran,secinta apa kau padanya?"
"singgkirkan pikiranmu, jangan kawatir! Aku tak akan mendua" jawab danis lantang.
"oh ya?" aruna merasa danis berusaha menghargainya.
"selama aku terikat pernikahan, aku tak akan berpacaran dengan wanita lain, tapi jika suatu hari aku yakin, aku akan langsung menikahinya?"
"terus pernikahan kita?" aruna menggigit bibir bawahnya.
"aruna, masih kah kau berharap pada hubungan yang tak jelas ini"
Danis minum air mineral dan segera mencuci tangannya karena makan malamnya telah usai. Selesai membasuh tangan danis meninggalkan aruna sendiri di meja makan.
Aruna yang juga selesai makan, gantian membasuh tangan sambil melamun.
"memangnya aku tak pantas ya untuk dicintai" ucapnya dalam hati.
Aruna berjalan menuju kamar, tak lupa mengunci pintu dan menjatuhkan badannya dikasur, diambilnya satu guling dan dipeluknya dengan erat.
Berusaha mencari tau, apa yang sedang dialami hatinya. Entah kenapa jika bertemu dengan devan, aruna merasa tertarik dan merasa kagum, bahkan ingin tampil semenarik mungkin.
Beda sekali perasaannya saat bersama danis. Tapi jika dengan danis aruna merasa bisa jadi dirinya sendiri, Jika dulu risih berada didekat danis, justru sekarang merasa nyaman.
"achhh yang namanya cinta yang bagaimana?Ratih!! Sepertinya besok aku harus menemuimu" ujar aruna sebelum memejamkan mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Putri Rahmadhani
kak aku ada usul gimana buat aruna kecelakaan dan koma agar danis, mama aruna, papa aruna jg celine menyesal telah mengabaikan aruna setelah aruna koma dan juga buat danis menyesal dan cemburu pada aruna kak
2022-12-08
3