TCS 6

"Di mana perempuan itu?" tanya Mike ketika dia berpapasan dengan salah satu pelayan yang melintas di lantai satu.

"DI MANA DIA?" Mike kembali berteriak membuat sang pelayan sangat ketakutan. Tak biasanya tuan mudanya ini begitu.

Dengan hati-hati sang pelayan segera menunjukkan letak kamar Alice. Tanpa berlama-lama, Mike langsung berjalan dengan cepat menuju kamar gadis yang kini dibencinya itu.

Mike menggedor pintu kamar Alice, membuat suasana terasa sangat gaduh. Di dalam kamar, Alice yang masih duduk bersandar di pintu segera menghapus air mata yang membuat matanya terlihat sembab, kemudian hendak membuka pintu. Meski ada rasa takut yang menghampirinya ketika akan membuka pintu kamarnya itu, dia tetap membukanya.

Seolah tengah kesurupan, ketika pintu dibuka, Mike langsung mendorong tubuh kecil Alice hingga terjengkang dan kepalanya hampir saja membentur lantai. Untung Alice segera menghalangi kepalanya dengan telapak tangan sehingga tak langsung mendarat di permukaan yang keras. Jika tidak, bisa saja dia pingsan detik ini juga karena dorongan Mike sangatlah kuat.

Tak behenti di situ, Mike langsung mengangkat Alice dengan paksa, kemudian mencekiknya sembari menatap tajam gadis malang di depannya ini.

"Beraninya kamu datang dan menghancurkan segalanya!" desisnya dengan tenaga yang begitu kuat hingga urat-urat di leher dan tangannya menyembul. Napas panas tanpa kenal ampun yang diembuskan Mike membuat Alice membeku karena tak tahu harus bagaimana. Melawan? Tak mungkin! Kabur? Tak bisa! Pria di depannya terlalu sangar. Langkah kakinya yang kecil pasti mudah untuk dikejar oleh pria ini. Ditambah, tubuh Alice saat ini sangatlah lemah dan tremor, membuatnya tak bisa membela diri.

"Maafkan aku! Aku sama sekali tidak tahu mengenai apa yang terjadi pada Ibu dan Ayah." Alice berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, meski dia was-was karena pasti pria di depannya ini tidak akan percaya begitu saja.

"Aku tidak tahu jika Ibu ialah selingkuhan Ayah," lanjut Alice membuat Mike makin meradang karena mendengar kata 'selingkuhan'. Dia tak suka mendengar kata itu di rumah ini, sudah sangat muak rasanya selama belasan tahun mendengar rumor jika sang ayah selingkuh. Dirinya sudah bosan dan benci dengan yang namanya selingkuh.

"Tolong, aku tidak tahu apa-apa! Aku akan pergi jika itu yang terbaik, kumohon ...." Alice menangis, melihat buliran bening yang keluar dari kedua mata gadis malang itu membuat Mike malah semakin brutal. Dia tak mempan meski gadis di depannya sudah memohon ampun disertai air mata. Emosinya terlalu meletup-letup membuatnya tak sadar jika dia sudah melukai seorang perempuan yang tidak tahu apa-apa.

Mike merasa gadis ini tak perlu dikasihani, anak dari wanita lajang pasti memiliki sifat yang sama. Tak ada harga dirinya. Itu yang diyakininya. Meski kenyataannya, tidaklah begitu. Justru sekarang Mike-lah yang tak mempunyai harga diri karena berani melukai dan berlaku kasar pada seorang perempuan. Bukankah sejatinya laki-laki tak akan pernah melukai dan bertindak kasar pada seorang perempuan? Jika berani berbuat kasar, maka dia sudah mencoreng makna kesejatian seorang laki-laki.

"Jika kamu tidak berhasil membawa wanita ****** itu pergi dari sini, aku tak akan segan menghancurkan masa depanmu! Bahkan, menghabisi kalian dari dunia ini! Aku akan membuat kalian sengsara seperti di neraka!" pungkas Mike dengan suara yang sangat berat dan tegas. Matanya melotot, terlihat sangat bengis dan menakutkan.

Alice benar-benar ketakutan. Pria yang dia sukai ternyata sekejam ini. Dia tak pernah membayangkan jika seorang Mike ialah pria yang kasar. Selama ini dia sudah salah mengagumi pria.

Namun, Alice mencoba untuk menoleransi semuanya karena memang ibunya yang salah sehingga Mike berbuat demikian, tapi ... kenapa pria ini harus melukai dan mengancamnya? Sedang dia saja tak tahu mengenai apa yang terjadi.

Mike melepaskan cekikannya, kemudian kembali mendorong tubuh Alice, kali ini gadis itu benar-benar pingsan karena kepalanya membentur lantai. Mike tak peduli, dia memutuskan untuk keluar dari kamar itu.

Namun, langkahnya terhenti, dia memiliki niat lain, segera dia ambil gawai dan memotret gadis yang tak sadarkan diri itu. Setelahnya Mike kembali melanjutkan langkah kakinya meninggalkan Alice.

Dirinya benar-benar kalap saat ini, perlahan di sela-sela emosinya yang masih menguap, dia menelepon seseorang. Wajah Alice benar-benar tak asing baginya. Membuat dia meminta orang itu untuk mencari tahu siapa Alice dan ibunya ini.

Segera Mike mengirimkan foto Alice yang dia ambil barusan, kemudian mengirimkannya pada suruhannya itu.

Tak membutuhkan waktu yang lama, hanya berselang beberapa menit, Mike mendapati gawainya berbunyi. Dia segera membuka pesan masuk itu, dan napasnya memburu hebat ketika tahu jika Alice merupakan seorang karyawan yang bekerja di Praja Hotel.

Mike tersenyum lebar. Niatnya untuk menghancurkan Esme semakin kuat, dia akan menyingkirkan wanita pelakor itu, tapi sebelum melakukannya, gadis malang yang bernama Alice akan menjadi sasarannya terlebih dahulu. Membiarkannya merasakan sengsara tiada tara sebelum benar-benar mengenyahkan mereka berdua.

"Aku akan melakukannya!" desis Mike sembari tersenyum jahat, lalu menyugar rambutnya.

 

Terpopuler

Comments

rain03

rain03

kasian alice 😥

2022-12-23

0

Bunda Hani

Bunda Hani

rencana apa yg mau kamu bikin buat Alice

2022-12-04

0

Bunda dinna

Bunda dinna

Mike lbh jahat dr ayahnya

2022-11-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!