Semua anggota keluarga Haris bersedih dengan meninggalnya Raina. Setelah diotopsi oleh pihak rumah sakit, dugaan Mike kalau Ibunya mengkonsumsi racun adalah benar, tapi tidak ada yang tahu bagaimana wanita yang hampir sepanjang harinya di rumah bisa mendapatkan racun.
"Bagaimana bisa Mama mendapatkan racun seperti ini, Pa?" tanya Mike pada Haris yang terpaku.
Keduanya sedang berada di dekat ruang otopsi dan menerima laporan lengkap dari dokter yang memeriksa. Esme dan Alice ditinggal di rumah untuk mengurus tamu, yaitu keluarga Haris dan Raina, yang akan datang untuk mengikuti prosesi pemakaman.
Waktu mereka sangat sempit sehingga seharusnya mereka segera pulang untuk ikut menyambut kedatangan para tamu, begitu juga dengan mengantar jenazah Raina ke rumah duka, tapi kejanggalan mengenai Raina yang memiliki racun mengganggu keduanya.
"Papa."
"Aku tidak tahu," ucap Haris terdesak. Sudah berusaha memikirkan Raina yang bersikap aneh ketika berada di rumah, tapi tidak menemukan kejanggalan karena dirinya yang terlalu sibuk membagi waktunya dengan Esme. "Bukannya Raina selalu bersama denganmu akhir-akhir ini?"
"Aku baru saja pulang dari dinas. Seharusnya Papa lebih tahu karena Mama hanya memiliki Papa ketika di rumah."
Mike berkata tajam, tapi tidak bisa berhenti memikirkan laporan yang diberikan dokter itu pada mereka. Mau memeriksa ulang pun, hasilnya tetap sama karena racun itu sudah menyebar dalam tubuh Raina yang rapuh.
"Kita pulang saja. Mamamu pasti tidak ingin terlalu lama di luar seperti ini."
Mike tidak menjawab, tapi mengikuti Haris pulang. Raina akan diantar mobil jenazah agar tiba di rumah duka terlebih dahulu sementara mereka pulang ke rumah untuk mengganti baju dengan tampilan yang lebih pantas untuk ke pemakaman. Tanpa sengaja, Mike mendengar obrolan dua orang asisten rumah tangga.
"Kamu tahu kalau Nyonya ternyata bunuh diri?" tanya salah satu ART.
Temannya terlihat terkejut. "Tidak, aku tidak tahu kalau Nyonya melakukan hal seperti itu. Kukira … dia meninggal secara wajar, apalagi karena selalu terbaring sakit selama beberapa lama.'
"Aku juga mengira itu, tapi buktinya Nyonya dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kan? Bukan langsung ke rumah duka."
Mereka melanjutkan obrolan, tidak tahu kalau Mike sudah mendengarkan mereka sejak tadi.
Ketika Mike akan mengamuk karena mengetahui kenyataan kematian Raina tersebar, dia mengingat ucapan Ibunya yang memintanya agar bersikap tenang apapun yang terjadi. Lelaki itu menenangkan kemarahannya, kemudian segera mencari tahu seorang penyebar fakta memalukan itu di antara asisten rumah tangga, tapi tidak ada yang mau mengaku dan menutup mulutnya rapat-rapat.
Haris pada akhirnya harus turun tangan agar kondisi rumah mereka kembali kondusif.
"Kamu harus menenangkan dirimu, Mike. Jangan membuat keluarga kita memalukan di depan para saudara," bisik Haris penuh penekanan.
Tidak ada yang tahu kalau Raina meninggal karena meminum racun. Apa yang diketahui oleh semua orang kecuali anggota keluarga inti Haris adalah Raina yang meninggal karena penyakitnya memburuk secara tiba-tiba dan tidak bisa diselamatkan.
Mike mau tidak mau menuruti Haris. Walaupun yang datang ke rumah mereka hanya beberapa, tapi mereka tidak mungkin menunjukkan sikap seperti itu di antara para anggota keluarga yang juga sedang berduka seperti mereka.
Berbeda dengan satu sosok yang terlihat sangat segar di antara anggota keluarga mereka, Esme. Wanita yang paling akhir mengetahui keberadaan Rania yang sudah tiada itu tampak senang, bahkan bisa dibilang bahagia. Dibalik air mata yang mengucur deras, dia tidak bisa menyembunyikan sudut bibirnya yang sedikit terangkat ketika tisu yang dipegangnya terangkat.
Mike menggertakkan giginya dalam diam, tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghapus senyuman itu.
"Mike, apa kamu tidak apa-apa?" tanya Alice yang memberanikan diri mendekati kakak tirinya.
Mike menepis tangan Alice yang hendak menyentuhnya. "Untuk apa kamu ke sini?"
"Aku hanya ingin mengetahui keadaanmu ...."
"Kamu sudah melihatnya sendiri kan?" Mike memelototi Alice. "Ibumu."
Alice mengerjap bingung, tidak tahu dengan maksud dari perkataan Mike yang tiba-tiba menyebut ibunya. Mike berdecih pelan dan langsung melangkah pergi, tidak ingin menatap wanita yang tidak tahu apa-apa itu.
***
Pemakaman ibunya berlangsung singkat, tapi melelahkan. Sekembalinya ke rumah, Mike masuk ke kamar Raina dan memeriksa barang-barang ibunya yang tampak tidak tersentuh. Lelaki itu mengecek semua barang-barang yang ada di sana. Mulai dari tempat tidur, lemari, laci sampai ke kaca rias ibunya.
Mike akhirnya menemukan surat yang terselip di antara buku harian milik Raina.
'Mike ... jika kamu menemukan surat ini, maka Mama mungkin sudah tidak berada di sisimu lagi.
Maafkan Mama karena tidak menepati janji kita yang ingin merebut kembali hak kita sebagai keluarga yang bahagia dengan hanya kamu, Mama dan Haris. Mama sudah tidak sanggup lagi menghadapi kenyataan jika Papamu berselingkuh di depan mata keluarga dan karyawan sendiri, terutama menerima perlakuan tidak tahu diri dari wanita ****** itu.
Maaf karena Mama tidak sanggup keluar dari rumah untuk melupakan kenyataan Papamu yang berselingkuh, maupun bertahan dari kebusukan wanita ****** itu yang terus menempel pada Papamu. Satu-satunya pilihan yang Mama pikirkan untuk keluar dari rasa sakit ini hanya menghabisi nyawa Mama sendiri.'
Mike mengambil nafas berat ketika tiba di kalimat terakhir yang ditulis ibunya. Dia merasa bersalah karena tidak menyadari lebih awal bagaimana Raina menghadapi semua siksaan Esme yang secara verbal, tapi juga tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengulang waktu agar bisa bersama Raina lebih lama lagi.
Mike kembali melanjutkan membaca surat yang digenggamnya dengan erat.
'Mama sangat menyayangimu Mike. Walaupun Mama sangat jarang mengatakan hal seperti ini ketika kamu beranjak dewasa, tapi tolong jangan melupakan itu di hatimu. Teruslah bertumbuh menjadi pria yang bertanggung jawab jika sudah menikah nanti, pastikan bahwa wanita yang akan kamu nikahi adalah satu-satunya untukmu dan dia juga melakukan hal yang sama padamu.
Cukup Mama saja yang merasakan kemalangan ini dan kamu bisa membentuk keluarga sendiri yang harmonis dan jauh lebih baik.'
Mike mulai merasakan matanya panas, tapi belum cukup untuk membuatnya benar-benar menangis. Dia akhirnya sampai pada bagian terakhir surat Raina.
'Seluruh aset milik Mama sudah dialihkan atas namamu, Mike. Gunakan semua ini sesuai keinginanmu, tidak perlu memberitahu Haris karena aset yang kamu miliki tidak ada hubungannya dengan Ayahmu.
Mama harap, kamu bisa segera melupakan kepergian Mama dan melanjutkan hidupmu dengan baik, Mike. Mama menyayangimu, selalu.'
Mike meremas surat itu dalam kepalan tangannya. Menangis sejadi-jadinya karena Raina benar-benar sudah pergi dari kehidupannya. Sekarang, Mike hanya memiliki dirinya sendiri di antara sampah-sampah yang mengotori rumahnya, termasuk Haris yang sudah ternoda dengan nafsu kelaki-lakiannya.
Mike berjanji kalau dia akan membalaskan dendam Raina pada Esme dan Alice, penyebab ibunya mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
rain03
aku kira esme tadi yg ngebunuh
2022-12-23
0
Bunda Hani
sakit banget pasti pulang kerja tapi orang yg paling di pikirin malah pergi dengan cara yg begitu menyakitkan 😔
2022-12-04
0
Bunda dinna
Novel YM kok g pernah up lagi??
Sayang banget ceritanya bagus
2022-11-29
0