Part 19. PASRAH

"Harusnya kau belajar dari Kakakmu Zayd, meskipun dia sampai saat ini belum mempunyai keturunan tetapi ia tidak melakukan hal nekat seperti yang kamu lakukan saat ini!"

"Dan untukmu Syafea, apakah kau tahu harga diri seorang wanita? Seharusnya kau bisa menjaga harga dirimu dan juga harga diri suamimu."

"Kau tidak bisa memutuskan sesuatu hal hanya dengan berdiskusi dengan suamimu saja, bahkan tidak melibatkan anggota keluarga yang lainnya. Apakah kamu tidak menganggap kami ada?"

Syafea menunduk, betul apa yang dikatakan oleh Umi barusan. dia memang terlalu naif untuk menjadi seorang wanita. Bahkan kali ini harga dirinya mungkin lebih rendah daripada Aletta.

Hanya demi sebuah popularitas ia telah menjual tubuhnya kepada lelaki lain. Berbohong untuk sebuah dosa besar yang tidak bisa ia tutupi untuk selamanya.

"Aku tahu aku salah, tetapi kalian tidak bisa mendikteku dengan menyalahkan semua hal kepadaku."

Syafea menatap ke arah suaminya, berharap jika Zayd mengatakan sesuatu kepadanya. Akan tetapi bungkamnya Zayd mengatakan jika ia memang tidak berguna.

"Aku merasa menyesal telah memperjuangkan cinta kita, Mas. Sungguh aku merasa kamu tidak bisa diandalkan!"

Suasana malam itu benar-benar mencekam. Tidak ada yang berani berbicara satu kata pun. Begitu pula dengan Aletta yang merasa kehadirannya salah karena memasuki sebuah keluarga.

Meskipun ia telah mendapatkan restu dari kedua orang tua Zayd Abdullah, tapi dengan begitu ia juga melukai hati istri pertama dari Zayd.

"Bagaimana jika aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Belum satu bulan bersama masalah seberat ini sudah menderaku!"

Aletta memberanikan diri untuk menatap ke arah depan. Namun, Aletta melihat kebencian yang besar di dalam mata Shafea. Berbeda dengan saat pertama kali ia meminta rahimnya untuk menitipkan buah cinta mereka.

"Kenapa aku berada di sini? Harusnya aku tidak memasuki kehidupan rumah tangga mereka. Maafkan aku ya Allah atas semua kekhilafan yang telah aku lakukan saat ini," ucap Aletta di dalam hati.

Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Zayd saat ini. Ia begitu terkejut dengan kejadian yang terjadi di depan matanya saat ini.

"Bagaimana aku menghadapi kemarahan Umi. Jujur saja awalnya aku juga menolak hal ini, tetapi keteguhan hati Syafea membuatku jatuh dan tidak bisa menolak permintaan darinya," gumam Zayd saat menatap Syafea.

"Umi, maafkan perbuatan kami. Niat hati hanya ingin memberikan sebuah kebahagiaan dengan menghadirkan seorang cucu untuk Umi dan Abah, tetapi permasalahannya justru seperti ini."

"Iya, Umi. Maafkan kami," pinta Syafea dengan tulus.

Sorot mata Syafea sangat berbeda dengan apa yang berada di dalam hatinya. Ada banyak hal yang ingin Syafea katakan, tetapi karena saat ini kondisinya tidak kondusif membuat Syafea hanya bisa pasrah.

"Aku tidak menyangka kemarahan wanita ini begitu besar. Aku kira dia hanya bisa berdiam diri ketika melihat ketidakadilan terjadi pada putranya."

Abah hanya menghela nafasnya, beliau membiarkan istrinya meluapkan beban yang ada di pikirannya karena ia tahu Umi tidak pernah mengajarkan hal seperti ini kepada putra-putrinya. Meskipun ia tidak menyetujui pernikahan Zayd dan Syafea tetapi Umi tidak pernah mengungkapkannya secara langsung di hadapan mereka.

"Abah harap kalian bisa mengetahui sebuah alasan kenapa Allah belum menitipkan amanahnya kepada kalian berdua."

Sontak keduanya menatap ke arah Umi dan Abah.

"Jika sepasang suami belum diberikan amanah seorang anak, bisa jadi mereka belum dinilai siap secara lahir dan batin. Bisa jadi itulah ujian di dalam pernikahan mereka dan bagaimana cara mereka menyikapi hal itu sampai Allah benar-benar menurunkan amanahnya pada mereka."

"Jika kalian hanya pasrah tanpa mau berusaha itu sama saja bohong. Coba lihat ke dalam diri kalian masing-masing, apakah kalian sudah mengambil hati Allah dengan semakin sering berdoa dan beribadah kepadaNya? Atau kalian semakin meninggalkan perintahnya dan semakin suka mendekati laranganNya?"

Zayd menggeleng, tentu saja ia selalu berdoa di setiap sujudnya. Akan tetapi hal itu sangat cocok jika dinilai dari sudut Syafea yang jarang sekali beribadah.

"Apakah ini teguran dari Allah kepadaku hingga akhirnya takdir membawaku untuk bertemu dengan Aletta?"

"Mungkin saja begitu, tetapi semoga hubunganku dengan Syafea tidak akan menjadi renggang karena hal ini."

"Saat ini, Abah tidak mau berbicara banyak, aku rasa kalian sudah dewasa dan mampu mengerti apa yang harusnya kalian lakukan dan tidak!"

Mungkin inilah yang dinamakan batas kesabaran dari seseorang. Ada kalanya seorang manusia itu berdiam diri atas apa yang terjadi kepadanya. Namun, ada kalanya ia harus berbicara tentang apa yang menurutnya tidak benar.

Umi tampak menghela nafasnya. Ia tidak mau mengatakan apapun lagi terlebih semuanya sudah jelas saat ini.

"Sekarang aku serahkan semuanya ini pada kalian berdua. Putuskan dengan kepala dingin, karena sebuah hal penting tidak bisa sembunyikan selamanya."

"Aku juga tidak ingin membuat nama baik Aletta tercoreng di sini. Jika ia menjadi istri keduamu maka ia juga harus mendapatkan hak yang sama."

Sontak saja kedua mata Syafea membulat sempurna. Jujur ia tidak menginginkan hal ini terjadi. Awalnya ia mengira bisa memberikan semua hal yang dibutuhkan keluarga besar Zayd dengan sebuah keturunan, tetapi semua rencana yang telah ia susun rapi semuanya batal dan berantakan.

"Kenapa harus begitu, bukankah setelah Aletta melahirkan ia bisa kembali pada kehidupannya kembali? Lagi pula usia Aletta masih muda."

"Apa kau tega memisahkan ibu dan anaknya. Apakah kau pikir tidak ada ikatan batin di antara keduanya setelah ia melahirkan nanti?"

"Entahlah, yang jelas aku belum bisa mengatakan apapun lagi, Umi."

Syafea terlihat pasrah terhadap hal ini. Semua keputusan yang diucapkan Umi tidak akan membuatnya semakin dicintai olehnya.

"Jika sampai kamu mencuri posisiku, maka bisa aku pastikan hidupku akan menderita Aletta!"

"Apa kau juga mau protes terhadap keputusanku?"

"Kalau iya maka ucapkanlah sekarang!"

Terlihat kedua tangan Syafea mengepal sempurna. Merasakan sebuah sesak di dada karena sebuah hal yang terjadi di luar keinginannya.

"Zayd, putuskan dengan secepatnya. Aku berharap jika semua yang kamu lakukan tidak melukai kedua istrimu. Menikah bukanlah sebuah permainan. Jika kamu sudah menikahi dua wanita kau harus memperlakukan mereka dengan seimbang. Tidak boleh berat sebelah ataupun memihak ke sebelah.

"Baik, Abah. Apa yang diucapkan Umi dan juga Abah adalah sebuah kebenaran. Aku menyadari jika apa yang telah aku lakukan salah. Maka dari itu aku meminta maaf dan akan memperbaiki semuanya."

"Dan untukmu Aletta aku ...."

"Aku tidak bisa menyentuh dirimu sampai kita melakukan pernikahan secara sah secara agama dan hukum. Itu artinya kau harus banyak bersabar untuk hal itu."

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

apa aku salah komen ya 🤭... Syafea gimna sih dia yang melibatkan Aletta dlm kehidupannya malah dia mengancam Aletta... benar" ngk bener ni orang

2022-12-05

3

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

aku apa thorrr ko g d lanjutin 🤔🤔🤔

2022-12-04

2

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

harus seimbang dong jngn berat sebelah zayd. 🤭

2022-12-04

2

lihat semua
Episodes
1 PART 1. DIJEBAK
2 PART 2. MENDADAK NIKAH
3 Part 3. KELUAR NEGERI
4 Part 4. GETAR-GETAR CINTA
5 Part 5. HANYA ISTRI KONTRAK
6 Part 6. SEMOGA KEBAIKAN SELALU MENYERTAI KITA
7 Part 7. AIBMU
8 Part 8. BERHASIL
9 Part 9. NAKAL
10 Part 10. PENGHIANATAN CINTA
11 Part 11. MUAL
12 Part 12. MEMANG SIAPA KAMU
13 Part 13. NASEHAT DOKTER
14 Part 14. BAHAGIA ATAU TERLUKA
15 Part 15. KEDATANGAN UMI
16 Part 16. CURIGA
17 Part 17. KETAKUTAN
18 Part 18. JUJUR
19 Part 19. PASRAH
20 Part 20. KAU MILIKKU
21 Part 21. CELAKA
22 Part 22. TAKDIR ALETTA
23 Part 23. PERHATIAN
24 Part 24. SUSU CINTA
25 Part 25. GUNDAH
26 Part 26. PELAKOR
27 Part 27. PILIH AKU ATAU DIA
28 Part 28. HAMIL
29 Part 29. CURIGA
30 Part 30. TIDAK ADIL
31 Part 31. RENCANA LICIK
32 Part 32. KETAHUAN
33 Part 33. TAKUT SALAH
34 Part 34. RASA INI MEMBELENGGU
35 Part 35. SALAH
36 Part 36. KECURIGAAN ZAYD
37 PART 37. PERTEMUAN RAHASIA
38 Part 38. KESEPAKATAN
39 Part 39. KETAHUAN
40 Part 40. MENANTU KETERLALUAN
41 Part 41. RUMAH SAKIT
42 Part 42. DICULIK
43 Part 43. SEBUAH RAHASIA
44 Part 44. KETAKUTAN SYAFEA
45 Part 45. SIUMAN
46 Part 46. MELARIKAN DIRI
47 Part 47. BERSYUKUR
48 Part 48. KANGEN
49 Part 49. KETAHUAN
50 Part 50. PATAH SEBELUM BERKEMBANG
51 Part 51. AKHIRNYA MENEMUKANMU
52 Part 52. AKU MENCINTAIMU
53 Part 53. BERIKAN DIA PADAKU
54 Part 54. KETAHUAN
55 Part 55. SEBUAH KEPUTUSAN
56 Part 56. KEGUGURAN
57 Part 57. BERSYUKUR
58 Part 58. MIMPI
59 Part 59. TERLUKA
60 Part 60. SELALU CINTA
61 Part 61. KETIKA CINTA BERBICARA
62 Part 62. PENYESALAN
63 Part 63. KHILAF TERINDAH
64 Part 64. CINTA DAN LUKA
65 Part 65. KEPLESET
66 Part 66. BAGAIMANA INI
67 Part 67. BABY NOE
68 Part 68. MAAF, KITA PISAH
69 Part 69. BISAKAH KAU ADIL
70 Part 70. MENCINTAI ISTRI ORANG
71 Part 71. MAAF, UNCLE
72 Part 72. FAKTA BARU
73 Part 73. CINTA YANG SALAH
74 Part 74. MEMILIHMU
75 Part 75. TERPOJOK
76 Part 76. TERIMA KASIH
77 Part 77. RASA YANG SALAH
78 Part 78. LEDAKAN
79 Part 79. PULANG KE INDONESIA
80 Part 80. MUSIBAH LAGI
81 Part 81. SAKIT
82 Part 82. PERTOLONGAN
83 Part 83. TITIK TEMU
84 Part 84. TERLUKA
85 Part 85. BERTEMU BAPAK
86 Part 86. HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
87 Part 87. SETITIK HARAPAN
88 Bab 88. SEBUAH HARAPAN
89 Bab 89. PERTOLONGAN ALLAH
90 Bab 90. AKHIR YANG BAHAGIA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
PART 1. DIJEBAK
2
PART 2. MENDADAK NIKAH
3
Part 3. KELUAR NEGERI
4
Part 4. GETAR-GETAR CINTA
5
Part 5. HANYA ISTRI KONTRAK
6
Part 6. SEMOGA KEBAIKAN SELALU MENYERTAI KITA
7
Part 7. AIBMU
8
Part 8. BERHASIL
9
Part 9. NAKAL
10
Part 10. PENGHIANATAN CINTA
11
Part 11. MUAL
12
Part 12. MEMANG SIAPA KAMU
13
Part 13. NASEHAT DOKTER
14
Part 14. BAHAGIA ATAU TERLUKA
15
Part 15. KEDATANGAN UMI
16
Part 16. CURIGA
17
Part 17. KETAKUTAN
18
Part 18. JUJUR
19
Part 19. PASRAH
20
Part 20. KAU MILIKKU
21
Part 21. CELAKA
22
Part 22. TAKDIR ALETTA
23
Part 23. PERHATIAN
24
Part 24. SUSU CINTA
25
Part 25. GUNDAH
26
Part 26. PELAKOR
27
Part 27. PILIH AKU ATAU DIA
28
Part 28. HAMIL
29
Part 29. CURIGA
30
Part 30. TIDAK ADIL
31
Part 31. RENCANA LICIK
32
Part 32. KETAHUAN
33
Part 33. TAKUT SALAH
34
Part 34. RASA INI MEMBELENGGU
35
Part 35. SALAH
36
Part 36. KECURIGAAN ZAYD
37
PART 37. PERTEMUAN RAHASIA
38
Part 38. KESEPAKATAN
39
Part 39. KETAHUAN
40
Part 40. MENANTU KETERLALUAN
41
Part 41. RUMAH SAKIT
42
Part 42. DICULIK
43
Part 43. SEBUAH RAHASIA
44
Part 44. KETAKUTAN SYAFEA
45
Part 45. SIUMAN
46
Part 46. MELARIKAN DIRI
47
Part 47. BERSYUKUR
48
Part 48. KANGEN
49
Part 49. KETAHUAN
50
Part 50. PATAH SEBELUM BERKEMBANG
51
Part 51. AKHIRNYA MENEMUKANMU
52
Part 52. AKU MENCINTAIMU
53
Part 53. BERIKAN DIA PADAKU
54
Part 54. KETAHUAN
55
Part 55. SEBUAH KEPUTUSAN
56
Part 56. KEGUGURAN
57
Part 57. BERSYUKUR
58
Part 58. MIMPI
59
Part 59. TERLUKA
60
Part 60. SELALU CINTA
61
Part 61. KETIKA CINTA BERBICARA
62
Part 62. PENYESALAN
63
Part 63. KHILAF TERINDAH
64
Part 64. CINTA DAN LUKA
65
Part 65. KEPLESET
66
Part 66. BAGAIMANA INI
67
Part 67. BABY NOE
68
Part 68. MAAF, KITA PISAH
69
Part 69. BISAKAH KAU ADIL
70
Part 70. MENCINTAI ISTRI ORANG
71
Part 71. MAAF, UNCLE
72
Part 72. FAKTA BARU
73
Part 73. CINTA YANG SALAH
74
Part 74. MEMILIHMU
75
Part 75. TERPOJOK
76
Part 76. TERIMA KASIH
77
Part 77. RASA YANG SALAH
78
Part 78. LEDAKAN
79
Part 79. PULANG KE INDONESIA
80
Part 80. MUSIBAH LAGI
81
Part 81. SAKIT
82
Part 82. PERTOLONGAN
83
Part 83. TITIK TEMU
84
Part 84. TERLUKA
85
Part 85. BERTEMU BAPAK
86
Part 86. HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
87
Part 87. SETITIK HARAPAN
88
Bab 88. SEBUAH HARAPAN
89
Bab 89. PERTOLONGAN ALLAH
90
Bab 90. AKHIR YANG BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!