Part 18. JUJUR

Ternyata apa yang ditakutkan Umi benar-benar terjadi. Syafea meminjam rahim orang lain demi mengandung anak dari suaminya dan juga sel telur darinya.

"Aku tidak menyangka jika Syafea bisa melakukan hal yang kotor seperti ini. Apakah dia sudah tidak mempunyai hati? Hingga berani melakukan hal seperti ini?"

Umi terlihat mondar mandir mengelilingi kamarnya, terlalu banyak yang harus ia pikirkan sehingga untuk bernafas saja rasanya amat susah. Mungkin karena itu pula Umi terlihat sering uring-uringan.

"Umi, duduklah dahulu. Ingat semua keputusan harus diambil ketika kepala dan hati kita dingin, jangan sampai membuat kesalahan yang diperbuat anak kita semakin runyam."

"Iya, Abah. Umi paham, tetapi umi tidak habis pikir dengan jalan pemikiran Syafea yang tega melakukan hal tersebut hanya demi memuaskan keinginannya saja."

"Mungkin saja ia terdesak hingga memilih hal seperti ini secara singkat."

"Ya sudah, Umi mau mengambil air wudhu dulu, baru setelahnya menemui mereka berdua."

Abah terkekeh dengan sikap istrinya itu. Ia begitu menyukai sikap lembut dan penuh kasih sayang yang dimiliki olehnya. Bagaimana pun sosok Umi di mata Abah adalah sosok istri yang sempurna.

Selepas mengambil air wudhu rasanya emosi Umi mulai mereda. Hatinya sedikit merasa tentram. Beliau pun akhirnya meneruskan niatnya untuk menemui Zayd dan Syafea.

Namun, ketika melihat sikap Syafea yang tidak berubah membuatnya kembali menjadi emosi. Ia pun mendekati putra putrinya itu untuk mengajaknya kembali berbicara.

"Zayd, Syafea, Aletta ... bisakah kita bicara kembali?"

Aletta yang sedang mengupas buah segera meletakkan pisau dan mengikuti langkah Umi yang berjalan ke ruang tengah. Syafea merapikan penampilannya dan menyusul di belakang bersama Zayd.

Ditatapnya dalam-dalam mereka secara bergantian. Lalu Umi mulai menegur sikap Syafea.

"Kenapa kamu sangat keterlaluan Syafea!" ucap Umi dengan geram.

"Apakah kamu sudah memikirkannya dengan baik-baik sebelum kamu mengambil keputusan meminjam rahim Aletta?"

"Sudah Umi, bahkan saya juga sudah mendiskusikan hal ini pada Mas Zayd."

"Bukan begitu, Mas?"

Zayd mengangguk, "Iya, Umi kami sudah berdiskusi sebelum melakukan hal itu."

"Lalu apakah kamu bisa mengetahui bagaimana perasaan Aletta jika nanti anak kalian sudah lahir, apakah ia bisa kembali ke lingkungannya dengan status barunya?"

Kemarahan yang diberikan Umi adalah hal yang wajar bagi Syafea dan Zayd. Apalagi mereka memutuskan hal ini tanpa melakukan musyawarah dengan keluarga besarnya.

"Kalau Umi sampai menyimpulkan kamu sebagai wanita egois itu adalah hal yang sangat wajar. Sudah untung Umi tidak meminta Zayd untuk menceraikan kamu!"

"Sabar, Umi, sabar ...." seru Abah dengan memegangi tangan istrinya itu.

"Kalian ini benar-benar!"

Hampir saja Umi kehilangan kesabaran karena menghadapi semua itu. Hingga tidak berapa lama setelah semuanya agak membaik. Kelima orang itu segera melanjutkan percakapan di antara mereka.

Salah satu alasan kenapa Umi bisa semarah itu adalah usia Aletta yang masih muda. Lebih mengenaskan lagi karena korban yang digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah Aletta yang masih berstatus pelajar. Hanya karena terdesak kebutuhan uang, Syafea dan Zayd memperalatnya.

Seorang gadis yang dianggap sebagai asisten rumah tangga ternyata adalah istri kedua dari putranya sendiri. Merasa dibohongi, Umi segera menanyai bagaimana perasaan Aletta saat ini.

"Berapa usiamu, Aletta?"

"Delapan belas tahun, Umi."

Seketika Umi memijit pelipisnya. Lalu menatap penuh kekecewaan ke arah Syafea.

"Wanita ini benar-benar tidak punya hati!" gumam Umi kecewa.

"Seharusnya dulu aku tidak memberikan kalian restu!"

Abah menggenggam tangan Umi, hingga beliau menolehnya.

"Sabar, Umi. Dengarkan alasan yang diberikan oleh mereka sebelum kita marah!"

Umi mencoba mengambil nafas dalam-dalam lalu setelahnya mulai menatap ke arah kedua anaknya secara bergantian. Ada gurat kekecewaan hingga rasa yang tidak bisa dilukiskan oleh kata-kata.

"Jadi jika Syafea tadi tidak salah mengucapkan sesuatu, Umi yakin kalian akan menyembunyikan hal ini lebih lama lagi dari Umi."

Secara tidak sengaja ucapan dari Syafea membuka kedok yang telah mereka simpan secara rapat-rapat. Meskipun begitu ternyata Umi tidak marah.

"Syukurlah kalau kalian mengatakan hal ini dari awal, kalau begitu aku bisa membawa Aletta kembali ke Indonesia dan kalian bisa meneruskan pengobatan kalian."

Ucapan dari Umi membuat Syafea dan Zayd saling berpandangan satu sama lain. Mereka tidak menyangka jika Umi akan menyetujui pernikahan tersebut.

Namun, sepertinya kedudukan Syafea di dalam hati Umi akan tergantikan oleh kehadiran Aletta yang sedang mengandung.

"Tetapi Umi, kenapa Aletta harus dibawa kembali ke Indonesia? Nanti apa kata keluarga besar kita?" tanya Syafea.

"Akan lebih baik jika Aletta kami yang merawat. Jika kalian kangen dengan anak kalian, silakan langsung datang ke rumah Umi."

"Oh, ya biarkan saja kalian berhubungan di sini!"

"Umi, jika Umi mengatakan hal ini itu sama saja dengan memisahkan secara paksa dan jatuhnya pasti akan membuat dosa kalian berambah

"Kini yang Abah tanyakan kepadamu adalah apakah pernikahan kalian sah di depan agama?"

Zayd mengangguk.

"Apakah Aletta membawa wali nikahnya ketika ijab qobul kalian sedang berlangsung?"

Zayd menggeleng.

"Lalu bagaimana caranya kamu bisa mengatakan jika pernikahan kalian sah di depan agama?"

"Karena Aletta sudah mewalikan wali nikahnya kepada penghulu."

"Kenapa bisa begitu?"

"Karena pada saat ijab qobul berlangsung, Ayah Aleta berada dalam keadaan krisis di Rumah Sakit. Sehingga ia tidak bisa menghadiri acara ijab qobul yang telah aku lakukan bersamanya."

Abah tampak menoleh ke arah Aletta, "Apakah yang diucapkan oleh putraku itu benar adanya, dan kau merasa tidak terpaksa ketika menjadi istrinya hanya untuk menjadi rahim pengganti untuk calon keturunan mereka?"

"Saya menerima konsekuensi tentang apa yang saya putuskan hari itu. Lagi pula kondisi ayah saya dalam keadaan kritis. Waktu itu hanya Tuan Zayd dan Nyonya Syafea yang memberikan bantuan itu kepadaku."

Tampak sekali kedua mata Umi berkaca-kaca ketika mendengar apa yang menjadi latar belakang Aletta sampai berani melakukan hal tersebut. Terlihat sekali Umi sangat menyayangi Aletta. Beliau tidak sadar telah memeluknya dengan erat.

"Maafkan untuk sikap putraku ya, Nak. Umi ridho jika kamu menjadi istri dari Zayd."

"Sungguh sikapmu yang mulia ini akan membuatmu lebih berharga di kemudian hari. Kamu telah menyelamatkan nama baik putra Ibu, Nak."

Melihat bagaimana Umi menyayangi Aletta ada sebuah kecemburuan yang terlihat di wajah Syafea. Akan tetapi semua rencana yang telah disusun oleh Syafea terlihat gagal total.

"Semua ini karena sikap kamu yang tidak bisa tegas terhadap istrimu, sehingga kamu dengan mudah mengambil jalan ini untuk mendapatkan sebuah keturunan."

"Apa kamu tahu jika dengan hal ini kamu telah membuat wanita lain menanggung beban yang seharusnya tidak ia jalani hanya demi memuaskan keinginan istri pertamamu semata?"

Terpopuler

Comments

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

Nah bener tuh umi , zayd kurang tegas sama syafea ..

😡😡😡😡

2022-12-04

2

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

kalau udh d bawa ke indo apakah umi bakalan merawat Aletta atau cuman pura" saja

2022-12-04

1

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

maklum umi zayd mungkin masih labil. hehe

2022-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1. DIJEBAK
2 PART 2. MENDADAK NIKAH
3 Part 3. KELUAR NEGERI
4 Part 4. GETAR-GETAR CINTA
5 Part 5. HANYA ISTRI KONTRAK
6 Part 6. SEMOGA KEBAIKAN SELALU MENYERTAI KITA
7 Part 7. AIBMU
8 Part 8. BERHASIL
9 Part 9. NAKAL
10 Part 10. PENGHIANATAN CINTA
11 Part 11. MUAL
12 Part 12. MEMANG SIAPA KAMU
13 Part 13. NASEHAT DOKTER
14 Part 14. BAHAGIA ATAU TERLUKA
15 Part 15. KEDATANGAN UMI
16 Part 16. CURIGA
17 Part 17. KETAKUTAN
18 Part 18. JUJUR
19 Part 19. PASRAH
20 Part 20. KAU MILIKKU
21 Part 21. CELAKA
22 Part 22. TAKDIR ALETTA
23 Part 23. PERHATIAN
24 Part 24. SUSU CINTA
25 Part 25. GUNDAH
26 Part 26. PELAKOR
27 Part 27. PILIH AKU ATAU DIA
28 Part 28. HAMIL
29 Part 29. CURIGA
30 Part 30. TIDAK ADIL
31 Part 31. RENCANA LICIK
32 Part 32. KETAHUAN
33 Part 33. TAKUT SALAH
34 Part 34. RASA INI MEMBELENGGU
35 Part 35. SALAH
36 Part 36. KECURIGAAN ZAYD
37 PART 37. PERTEMUAN RAHASIA
38 Part 38. KESEPAKATAN
39 Part 39. KETAHUAN
40 Part 40. MENANTU KETERLALUAN
41 Part 41. RUMAH SAKIT
42 Part 42. DICULIK
43 Part 43. SEBUAH RAHASIA
44 Part 44. KETAKUTAN SYAFEA
45 Part 45. SIUMAN
46 Part 46. MELARIKAN DIRI
47 Part 47. BERSYUKUR
48 Part 48. KANGEN
49 Part 49. KETAHUAN
50 Part 50. PATAH SEBELUM BERKEMBANG
51 Part 51. AKHIRNYA MENEMUKANMU
52 Part 52. AKU MENCINTAIMU
53 Part 53. BERIKAN DIA PADAKU
54 Part 54. KETAHUAN
55 Part 55. SEBUAH KEPUTUSAN
56 Part 56. KEGUGURAN
57 Part 57. BERSYUKUR
58 Part 58. MIMPI
59 Part 59. TERLUKA
60 Part 60. SELALU CINTA
61 Part 61. KETIKA CINTA BERBICARA
62 Part 62. PENYESALAN
63 Part 63. KHILAF TERINDAH
64 Part 64. CINTA DAN LUKA
65 Part 65. KEPLESET
66 Part 66. BAGAIMANA INI
67 Part 67. BABY NOE
68 Part 68. MAAF, KITA PISAH
69 Part 69. BISAKAH KAU ADIL
70 Part 70. MENCINTAI ISTRI ORANG
71 Part 71. MAAF, UNCLE
72 Part 72. FAKTA BARU
73 Part 73. CINTA YANG SALAH
74 Part 74. MEMILIHMU
75 Part 75. TERPOJOK
76 Part 76. TERIMA KASIH
77 Part 77. RASA YANG SALAH
78 Part 78. LEDAKAN
79 Part 79. PULANG KE INDONESIA
80 Part 80. MUSIBAH LAGI
81 Part 81. SAKIT
82 Part 82. PERTOLONGAN
83 Part 83. TITIK TEMU
84 Part 84. TERLUKA
85 Part 85. BERTEMU BAPAK
86 Part 86. HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
87 Part 87. SETITIK HARAPAN
88 Bab 88. SEBUAH HARAPAN
89 Bab 89. PERTOLONGAN ALLAH
90 Bab 90. AKHIR YANG BAHAGIA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
PART 1. DIJEBAK
2
PART 2. MENDADAK NIKAH
3
Part 3. KELUAR NEGERI
4
Part 4. GETAR-GETAR CINTA
5
Part 5. HANYA ISTRI KONTRAK
6
Part 6. SEMOGA KEBAIKAN SELALU MENYERTAI KITA
7
Part 7. AIBMU
8
Part 8. BERHASIL
9
Part 9. NAKAL
10
Part 10. PENGHIANATAN CINTA
11
Part 11. MUAL
12
Part 12. MEMANG SIAPA KAMU
13
Part 13. NASEHAT DOKTER
14
Part 14. BAHAGIA ATAU TERLUKA
15
Part 15. KEDATANGAN UMI
16
Part 16. CURIGA
17
Part 17. KETAKUTAN
18
Part 18. JUJUR
19
Part 19. PASRAH
20
Part 20. KAU MILIKKU
21
Part 21. CELAKA
22
Part 22. TAKDIR ALETTA
23
Part 23. PERHATIAN
24
Part 24. SUSU CINTA
25
Part 25. GUNDAH
26
Part 26. PELAKOR
27
Part 27. PILIH AKU ATAU DIA
28
Part 28. HAMIL
29
Part 29. CURIGA
30
Part 30. TIDAK ADIL
31
Part 31. RENCANA LICIK
32
Part 32. KETAHUAN
33
Part 33. TAKUT SALAH
34
Part 34. RASA INI MEMBELENGGU
35
Part 35. SALAH
36
Part 36. KECURIGAAN ZAYD
37
PART 37. PERTEMUAN RAHASIA
38
Part 38. KESEPAKATAN
39
Part 39. KETAHUAN
40
Part 40. MENANTU KETERLALUAN
41
Part 41. RUMAH SAKIT
42
Part 42. DICULIK
43
Part 43. SEBUAH RAHASIA
44
Part 44. KETAKUTAN SYAFEA
45
Part 45. SIUMAN
46
Part 46. MELARIKAN DIRI
47
Part 47. BERSYUKUR
48
Part 48. KANGEN
49
Part 49. KETAHUAN
50
Part 50. PATAH SEBELUM BERKEMBANG
51
Part 51. AKHIRNYA MENEMUKANMU
52
Part 52. AKU MENCINTAIMU
53
Part 53. BERIKAN DIA PADAKU
54
Part 54. KETAHUAN
55
Part 55. SEBUAH KEPUTUSAN
56
Part 56. KEGUGURAN
57
Part 57. BERSYUKUR
58
Part 58. MIMPI
59
Part 59. TERLUKA
60
Part 60. SELALU CINTA
61
Part 61. KETIKA CINTA BERBICARA
62
Part 62. PENYESALAN
63
Part 63. KHILAF TERINDAH
64
Part 64. CINTA DAN LUKA
65
Part 65. KEPLESET
66
Part 66. BAGAIMANA INI
67
Part 67. BABY NOE
68
Part 68. MAAF, KITA PISAH
69
Part 69. BISAKAH KAU ADIL
70
Part 70. MENCINTAI ISTRI ORANG
71
Part 71. MAAF, UNCLE
72
Part 72. FAKTA BARU
73
Part 73. CINTA YANG SALAH
74
Part 74. MEMILIHMU
75
Part 75. TERPOJOK
76
Part 76. TERIMA KASIH
77
Part 77. RASA YANG SALAH
78
Part 78. LEDAKAN
79
Part 79. PULANG KE INDONESIA
80
Part 80. MUSIBAH LAGI
81
Part 81. SAKIT
82
Part 82. PERTOLONGAN
83
Part 83. TITIK TEMU
84
Part 84. TERLUKA
85
Part 85. BERTEMU BAPAK
86
Part 86. HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
87
Part 87. SETITIK HARAPAN
88
Bab 88. SEBUAH HARAPAN
89
Bab 89. PERTOLONGAN ALLAH
90
Bab 90. AKHIR YANG BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!