Part 17. KETAKUTAN

Merasakan jika situasinya tidak menguntungkan membuat Zayd harus memikirkan sebuah cara agar Uminya segera pulang ke Indonesia.

"Aku tidak bisa membiarkan Umi terlalu lama, berada di sini karena hal itu bisa membahayakan keberadaan Aletta di sini," gumam Zayd penuh rasa ketakutan.

Ia tidak bisa membiarkan rahasia ini terlalu lama dipendam. Namun, ucapan Umi barusan membuat detak jantung Zayd seakan berhenti dalam sekejap.

"Sepertinya Syafea tidak bisa menjagamu setiap waktu. Buktinya sudah berapa lama Umi berada di sini, Syafea tidak juga pulang. Apa berbelanja membutuhkan waktu yang sangat banyak?"

"Mungkin saja jalanan macet, Umi?"

"Macet atau itu hanya alasan yang kau berikan agar Umi terdiam."

Zayd tertunduk.

"Umi akan tinggal di sini selama beberapa waktu!"

Glek

Zayd menelan salivanya dengan susah payah. Begitu pula dengan Aletta. Seolah tenggorokannya mengering dalam waktu sekejap.

Aletta segera meraih gelas yang berisi air putih dan menenggaknya dengan cepat. Merasa jika suasana yang semula biasa telah berubah menjadi sangat menegangkan, membuat Umi menyadari ada hal yang salah di sini.

Apalagi setelah melihat respon yang diberikan oleh keduanya.

"Kenapa kalian seolah sedang menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Umi sambil menoleh ke arah Zayd dan juga Aletta secara bergantian.

Abah meraih gelas yang berisi air dan menenggaknya. Lalu meletakkan garpu dan sendoknya. Tangannya saling menyatu di depan wajah.

"Abah juga berpikir demikian. Sepertinya ada yang kalian berdua sedang sembunyikan dari kami. Abah kira hubungan kalian tidak hanya sebatas majikan dan asisten rumah tangga!"

Aletta mencuri pandang ke arah Zayd. Mencoba memohon agar Zayd segera bersuara dan mengatakan sesuatu yang bisa menenangkan hati kedua orang tuanya agar tidak terlalu lama berpikir hal yang buruk tentang mereka.

Belum mencair suasana di dalam ruang makan, tiba-tiba saja Syafea muncul dan langsung menyapa semua orang di sana.

"Maaf, Umi ... jika kedatanganku sedikit terlambat!" ucap Syafea yang tiba-tiba muncul dari arah ruang depan.

Saat ini ia sedang melepas mantel dan juga sepatunya. Lalu sesaat kemudian ia sudah bergabung dengan seluruh anggota keluarganya.

Syafea tidak lupa memberi hormat kepada sepasang mertuanya tersebut. Pandangan dari semua orang kini mengarah kepadanya.

Tidak ada yang mengatakan apapun lagi setelah melihat Syafea datang dan membawa sebuah paper bag besar. Aletta yakin jika di dalamnya berisi stok makanan.

Namun, Umi maupun Abah tidak bersuara sama sekali. Justru mereka terlihat lebih tidak suka akan kehadiran Syafea.

"Sepertinya ada yang salah dengan semua ini? Kedua orang tua Tuan Zayd sama sekali tidak menyukai kehadiran Nyonya Syafea," gumam Aletta.

Namun, pemikiran Aleta seketika berubah ketika menyadari ada aroma buah yang sangat segar dan mengganggu indera penciumannya. Entah kenapa aroma segar dari buah tersebut membuat air liurnya hampir menetes.

Hingga ia ingin segera menikmati segarnya buah-buahan yang dibawa oleh Syafea. Aletta bisa mengetahui tentang barang apa yang dibawa oleh Syefa tanpa harus melihatnya karena ia sudah hafal dengan aromanya.

Di luar semua itu, Syafea segera menyalami tangan kedua mertuanya dengan sopan. Lalu meminta Aletta membantunya menyusun aneka buah segar sebagai makanan pencuci mulut.

"Aletta, kemarilah! Bantu aku untuk menyusun beberapa buah-buahan segar di atas meja makan."

"Iya, Nyonya," ucap Aletta patuh.

Beruntung saat mencium aneka buah segar tadi perut Aletta tidak bergejolak sama sekali sehingga semuanya tampak aman terkendali. Sama seperti yang dirasakan oleh Zayd saat ini.

"Untungnya kamu datang tepat waktu, Syafea. Akan tetapi kamu kenapa baru pulang?"

Sebuah kelegaan hati ketika bisa terlihat di dalam wajah Zayd, ketika sang istri tercinta kembali. Dengan sebuah kerlingan manja dari mata Syafea mampu membuat senyuman di hati Zayd muncul.

"Kamu semakin cantik, Sayang," puji Zayd dari dalam hatinya.

Hanya saja ada beberapa aroma parfum baru yang membuat Zayd begitu tidak menyukainya. Ia yakin jika Syafea pasti berbelanja keluar negeri tanpa memberi tahu ataupun meminta ijin darinya.

Sesuatu yang aneh kembali muncul ketika Aletta sudah membawa buah-buahan itu dan menyajikannya di atas meja makan. Aletta merasa aneh karena Zayd saat ini tampak menutup hidungnya ketika buah-buahan itu mulai di sajikan di atas meja.

Umi melihat ada hal yang tidak beres di sini. Ada sebuah moment yang mengingatkan dirinya ketika dulu Umi sedang mengandung Zayd.

"Kenapa Zayd menutup hidung sama seperti Abah saat aku hamil Zayd, jangan-jangan ...."

Pikiran Umi tertahan ketika mencium aroma parfum Syafea yang begitu menyengat.

"Darimana wanita ini, kenapa aroma parfumnya begitu menyengat? Lagi pula aku tidak pernah melihat Syafea memiliki pakaian seperti ini."

Tidak ingin berpikiran hal yang buruk, Umi segera menanyakan dari mana Syafea sebelumnya.

"Darimana saja kamu Syafea, Abah dan Umi sudah begitu lama menunggu, tetapi sang pemilik rumah baru saja datang."

"Ma-maaf, tadi saya baru pulang berbelanja dan karena jalanan begitu macet sehingga saya tidak bisa mengemudikan kendaraan dengan cepat," ucap Aletta sedang berbohong.

"Bukankah biasanya jika kamu berbelanja selalu melibatkan Zayd, tetapi sepertinya sejak kamu tinggal di sini semua kebiasaanmu mulai berubah."

Syafea hanya tersenyum masam menanggapi ucapan dari ibu mertuanya tersebut.

"Kenapa nenek tua ini sampai memperhatikan hal sedetail itu? Apakah dia tidak suka jika aku pergi keluar rumah?"

"Sudah, tadi Syafea memang mengajakku, tetapi ada banyak berkas pekerjaan yang membuatku harus menghentikan keinginanku untuk menemaninya."

"Oh, kirain istrimu sudah bisa hidup mandiri."

Tanpa bertele-tele, Umi segera menanyakan apakah Syafea sudah hamil atau belum."

"Syafea sayang, apakah saat ini program kehamilanmu sudah berhasil? Masa kamu kalah dari asisten rumah tanggamu yang lebih duluan hamil."

"Uhuk!" Syafea tersedak makanannya sendiri.

Zayd dengan sigap segera memberinya minuman agar istrinya membaik. Aletta yang masih berdiri di area pantry tidak berani untuk kembali ke meja makan seperti tadi. Apalagi setelah mendengar perkataan dari Umi barusan yang membandingkan dirinya dengan Syafea.

Umi yang menyadari jika Aletta tidak ada di sana segera menyusulnya ke pantry. Tunggu, simpan jawabanmu sebentar. Umi mau ke dapur dulu.

Benar saja, sesuai dugaan Aletta hanya berdiam diri di sudut pantry.

"Aletta, kenapa kamu berada di sini? Ayo ikut makan bersama kami. Ingat jangan terlalu capek kamu masih hamil muda."

"I-iya, Umi."

Aletta hanya mengangguk. Entah kenapa tiba-tiba saja perasaannya terasa tidak enak. Apalagi melihat jika Zayd dan Syafea memandangnya dengan tatapan mata yang menakutkan.

"Apa yang seharusnya aku lakukan, kenapa mereka menatapku seperti itu? Bukankah semua ini terjadi karena tindakan kalian?"

Terpopuler

Comments

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

Aletta yg sabar ya insyaallah pasti ada jalan keluar

2022-12-04

2

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

kasihan Aletta berada diantara 2 pilihan.. enaknya Aletta ikut Umi pulang aja

2022-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1. DIJEBAK
2 PART 2. MENDADAK NIKAH
3 Part 3. KELUAR NEGERI
4 Part 4. GETAR-GETAR CINTA
5 Part 5. HANYA ISTRI KONTRAK
6 Part 6. SEMOGA KEBAIKAN SELALU MENYERTAI KITA
7 Part 7. AIBMU
8 Part 8. BERHASIL
9 Part 9. NAKAL
10 Part 10. PENGHIANATAN CINTA
11 Part 11. MUAL
12 Part 12. MEMANG SIAPA KAMU
13 Part 13. NASEHAT DOKTER
14 Part 14. BAHAGIA ATAU TERLUKA
15 Part 15. KEDATANGAN UMI
16 Part 16. CURIGA
17 Part 17. KETAKUTAN
18 Part 18. JUJUR
19 Part 19. PASRAH
20 Part 20. KAU MILIKKU
21 Part 21. CELAKA
22 Part 22. TAKDIR ALETTA
23 Part 23. PERHATIAN
24 Part 24. SUSU CINTA
25 Part 25. GUNDAH
26 Part 26. PELAKOR
27 Part 27. PILIH AKU ATAU DIA
28 Part 28. HAMIL
29 Part 29. CURIGA
30 Part 30. TIDAK ADIL
31 Part 31. RENCANA LICIK
32 Part 32. KETAHUAN
33 Part 33. TAKUT SALAH
34 Part 34. RASA INI MEMBELENGGU
35 Part 35. SALAH
36 Part 36. KECURIGAAN ZAYD
37 PART 37. PERTEMUAN RAHASIA
38 Part 38. KESEPAKATAN
39 Part 39. KETAHUAN
40 Part 40. MENANTU KETERLALUAN
41 Part 41. RUMAH SAKIT
42 Part 42. DICULIK
43 Part 43. SEBUAH RAHASIA
44 Part 44. KETAKUTAN SYAFEA
45 Part 45. SIUMAN
46 Part 46. MELARIKAN DIRI
47 Part 47. BERSYUKUR
48 Part 48. KANGEN
49 Part 49. KETAHUAN
50 Part 50. PATAH SEBELUM BERKEMBANG
51 Part 51. AKHIRNYA MENEMUKANMU
52 Part 52. AKU MENCINTAIMU
53 Part 53. BERIKAN DIA PADAKU
54 Part 54. KETAHUAN
55 Part 55. SEBUAH KEPUTUSAN
56 Part 56. KEGUGURAN
57 Part 57. BERSYUKUR
58 Part 58. MIMPI
59 Part 59. TERLUKA
60 Part 60. SELALU CINTA
61 Part 61. KETIKA CINTA BERBICARA
62 Part 62. PENYESALAN
63 Part 63. KHILAF TERINDAH
64 Part 64. CINTA DAN LUKA
65 Part 65. KEPLESET
66 Part 66. BAGAIMANA INI
67 Part 67. BABY NOE
68 Part 68. MAAF, KITA PISAH
69 Part 69. BISAKAH KAU ADIL
70 Part 70. MENCINTAI ISTRI ORANG
71 Part 71. MAAF, UNCLE
72 Part 72. FAKTA BARU
73 Part 73. CINTA YANG SALAH
74 Part 74. MEMILIHMU
75 Part 75. TERPOJOK
76 Part 76. TERIMA KASIH
77 Part 77. RASA YANG SALAH
78 Part 78. LEDAKAN
79 Part 79. PULANG KE INDONESIA
80 Part 80. MUSIBAH LAGI
81 Part 81. SAKIT
82 Part 82. PERTOLONGAN
83 Part 83. TITIK TEMU
84 Part 84. TERLUKA
85 Part 85. BERTEMU BAPAK
86 Part 86. HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
87 Part 87. SETITIK HARAPAN
88 Bab 88. SEBUAH HARAPAN
89 Bab 89. PERTOLONGAN ALLAH
90 Bab 90. AKHIR YANG BAHAGIA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
PART 1. DIJEBAK
2
PART 2. MENDADAK NIKAH
3
Part 3. KELUAR NEGERI
4
Part 4. GETAR-GETAR CINTA
5
Part 5. HANYA ISTRI KONTRAK
6
Part 6. SEMOGA KEBAIKAN SELALU MENYERTAI KITA
7
Part 7. AIBMU
8
Part 8. BERHASIL
9
Part 9. NAKAL
10
Part 10. PENGHIANATAN CINTA
11
Part 11. MUAL
12
Part 12. MEMANG SIAPA KAMU
13
Part 13. NASEHAT DOKTER
14
Part 14. BAHAGIA ATAU TERLUKA
15
Part 15. KEDATANGAN UMI
16
Part 16. CURIGA
17
Part 17. KETAKUTAN
18
Part 18. JUJUR
19
Part 19. PASRAH
20
Part 20. KAU MILIKKU
21
Part 21. CELAKA
22
Part 22. TAKDIR ALETTA
23
Part 23. PERHATIAN
24
Part 24. SUSU CINTA
25
Part 25. GUNDAH
26
Part 26. PELAKOR
27
Part 27. PILIH AKU ATAU DIA
28
Part 28. HAMIL
29
Part 29. CURIGA
30
Part 30. TIDAK ADIL
31
Part 31. RENCANA LICIK
32
Part 32. KETAHUAN
33
Part 33. TAKUT SALAH
34
Part 34. RASA INI MEMBELENGGU
35
Part 35. SALAH
36
Part 36. KECURIGAAN ZAYD
37
PART 37. PERTEMUAN RAHASIA
38
Part 38. KESEPAKATAN
39
Part 39. KETAHUAN
40
Part 40. MENANTU KETERLALUAN
41
Part 41. RUMAH SAKIT
42
Part 42. DICULIK
43
Part 43. SEBUAH RAHASIA
44
Part 44. KETAKUTAN SYAFEA
45
Part 45. SIUMAN
46
Part 46. MELARIKAN DIRI
47
Part 47. BERSYUKUR
48
Part 48. KANGEN
49
Part 49. KETAHUAN
50
Part 50. PATAH SEBELUM BERKEMBANG
51
Part 51. AKHIRNYA MENEMUKANMU
52
Part 52. AKU MENCINTAIMU
53
Part 53. BERIKAN DIA PADAKU
54
Part 54. KETAHUAN
55
Part 55. SEBUAH KEPUTUSAN
56
Part 56. KEGUGURAN
57
Part 57. BERSYUKUR
58
Part 58. MIMPI
59
Part 59. TERLUKA
60
Part 60. SELALU CINTA
61
Part 61. KETIKA CINTA BERBICARA
62
Part 62. PENYESALAN
63
Part 63. KHILAF TERINDAH
64
Part 64. CINTA DAN LUKA
65
Part 65. KEPLESET
66
Part 66. BAGAIMANA INI
67
Part 67. BABY NOE
68
Part 68. MAAF, KITA PISAH
69
Part 69. BISAKAH KAU ADIL
70
Part 70. MENCINTAI ISTRI ORANG
71
Part 71. MAAF, UNCLE
72
Part 72. FAKTA BARU
73
Part 73. CINTA YANG SALAH
74
Part 74. MEMILIHMU
75
Part 75. TERPOJOK
76
Part 76. TERIMA KASIH
77
Part 77. RASA YANG SALAH
78
Part 78. LEDAKAN
79
Part 79. PULANG KE INDONESIA
80
Part 80. MUSIBAH LAGI
81
Part 81. SAKIT
82
Part 82. PERTOLONGAN
83
Part 83. TITIK TEMU
84
Part 84. TERLUKA
85
Part 85. BERTEMU BAPAK
86
Part 86. HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
87
Part 87. SETITIK HARAPAN
88
Bab 88. SEBUAH HARAPAN
89
Bab 89. PERTOLONGAN ALLAH
90
Bab 90. AKHIR YANG BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!