Part 15. KEDATANGAN UMI

Sesuai dengan permintaan Umi, kini keduanya telah sampai di Jepang. Perjalanan mereka terkesan lancar tanpa hambatan. Tanpa menghubungi Zayd terlebih dahulu, kini Umi dan Abah sudah menuju ke kediaman Zayd.

Sementara itu di rumah Syafea belum juga pulang. Sedangkan Aletta masih sibuk mempersiapkan makanan untuk Zayd. Baru setengah perjalanan, Aletta begitu terkejut ketika bel pintu rumahnya berbunyi.

Merasa jika Zayd masih sibuk di ruangannya, terpaksa Aleta menghentikan acara masak. Setelahnya ia pergi ke ruang tamu untuk membuka pintu.

"Assalamu'alaikum ...." sapa Umi.

"Wa'alaikumsalam, maaf Ibu dan Bapak sedang mencari siapa?" tanya Aletta dengan sopan.

Umi tampak memandangi Aletta dari atas ke bawah. Ia tidak merasa familiar dengan Aletta, tetapi ketika menyadari bahasa yang digunakan oleh Aletta, Umi baru menyadari jika mereka berasal dari satu tanah air.

"Kenapa Ibu ini menatapku dengan serius? Tunggu dulu, beliau ini sangat mirip dengan Tuan Zayd, begitu pula dengan Bapak ini, jangan-jangan?" tanya Aletta sambil memperhatikan dengan seksama dan hati-hati.

Jika Abah dan Umi begitu terkejut dan merasa asing pada Aletta, Aletta juga merasakan hal yang sama. Abah yang melihat interaksi antara Umi dan Aletta hanya bisa tersenyum. Ia sangat paham dengan apa yang berada di dalam pikiran istrinya tersebut.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Abah mengambil inisiatif untuk menyapanya terlebih dahulu.

"Seharusnya kami yang bertanya padamu, kamu itu siapa, dan kenapa bisa berada di rumah anak saya?" ucap Abah dari belakang.

Aletta kembali menunduk lalu menjawab pertanyaan dari Abah.

"Saya Aletta, kebetulan saya tinggal di sini."

"Tunggu dulu, bukankah rumah ini milik Zayd Abdullah dan istrinya Syafea. Apakah kamu asisten rumah tangga mereka?" tanya Umi kemudian.

Aletta hanya bisa mengangguk ketika mendengar ucapan dari kedua orang tua di hadapannya saat ini. Apalagi mereka sangat mengenal Zayd dan juga Syafea.

Lagi pula mana mungkin ia mengaku sebagai istri Zayd. Bisa-bisa Aletta terkena kemarahan Syafea dan Zayd karena telah lancang berbicara. Melihat Aletta terdiam, Umi kembali bertanya padanya.

"Nak Aletta, apakah Zayd dan istrinya ada?"

"Ada, beliau ada di dalam. Silakan masuk Bapak dan Ibu!"

Sebagai orang yang tinggal di sana, Aletta mempersilakan kedua tamunya untuk masuk. Segera mungkin ia memanggil Zayd untuk menemui mereka.

"Tunggu sebentar, biar saya panggilkan Tuan Zayd."

"Hm."

Jarak ruang tamu dan ruang kerja Zayd lumayan jauh, sehingga Aletta harus bergegas agar tamunya tidak lama menunggu. Namun, ketika di posisi tangga teratas, tiba-tiba saja Zayd membuka pintu dengan segera. Karena terkejut Aletta hampir terpeleset, beruntung tangan Zayd lebih dulu meraih tubuh Aletta yang kecil.

"Ngapain kamu ke sini! Apakah tidak bisa memanggilku dari luar? Atau kamu sengaja tidak bisa menjaga kandunganmu, ya?"

Sontak Aletta menggeleng, "Maaf, Tuan. Di bawah ada kedua orang tua yang sangat mirip dengan Tuan sedang mencari Anda!"

"Siapa?" kening Zayd tampak berkerut lalu kemudian ia sangat familiar dengan suara dari arah bawah.

"Ini Umi, Zayd."

Mendengar suara Umi di lantai bawah, Zayd begitu terkejut dengan hal itu. Tidak lama kemudian ia bergegas turun dan bersalaman dengan Umi.

"Umi, kapan datang? Kenapa tidak memberikan kabar terlebih dahulu pada kami, setidaknya aku bisa menyusul di bandara."

"Buat apa, yang terpenting kami masih bisa sampai di sini dengan selamat."

"Lagi pula untuk apa dijemput kalau kita masih bisa memberikan surprise kepadamu!" seru Abah yang kemudian bergabung dengan mereka.

Tidak lama Umi teringat dengan Syafea dan masih melihat ke arah Aletta.

"Itu asisten rumah tangga kamu?"

Zayd menoleh ke arah Aletta, lalu mengangguk. Ia begitu sulit menjelaskan kedudukan Aletta saat ini. Jika Zayd mengaku jika Aletta adalah istri keduanya yang sedang mengandung, sudah pasti ia akan mendapatkan makian dan kemarahan dari Umi.

"Kok diam? Lalu di mana Syafea? Masa jam segini belum bangun?"

Aletta yang merasa seperti orang asing segera pergi kembali ke dapur untuk melanjutkan masaknya.

"Maaf, Tuan, saya mau kembali memasak!"

Zayd mengangguk. Setelah itu Zayd berhadapan dengan tatapan menyelidik dari Umi dan Abah.

"Kenapa diam, Zayd? Entah mengapa Umi merasakan jika rumah tangga kalian sedang bermasalah!"

Zayd tampak membuang muka. Ia bingung harus memulai dari mana untuk mengatakan kebenaran ini. Abah yang melihat jika Zayd masih kebingungan segera memanggilnya.

"Zayd, kemarilah!" panggil Abah.

Seperti mendapatkan angin segar, kini Zayd mulai datang ke arah Abah.

"Abah capek dan lapar. Apakah kamu tidak mempersilahkan Abah untuk istirahat dan makan?"

"Tunggu sebentar, Abah. Makanannya sedang dipersiapkan oleh Aletta. Mungkin sebentar lagi akan matang. Kalau untuk tempat tidur Abah bisa menempati ruangan ini."

Zayd kemudian menunjukkan letak kamar untuk tempat istirahat kedua orang tuanya. Umi yang sudah hafal dengan kebiasaan suaminya segera menyusul kedua orang tersebut menuju kamar.

"Ingat, panggil Abah ketika makanannya sudah matang."

"Siap, Abah."

Selepas mengantarkan kedua orang tuanya, Zayd bergegas pergi ke tempat Aletta. Mendengar derap langkah menuju dapur, Aletta sedikit menjauh darinya.

"Kenapa kamu mundur-mundur begitu?"

"Nggak kenapa-napa, Tuan. Memangnya ada apa, Tuan datang kemari?"

"Persiapkan menu makanan yang enak! Kedua tamu tadi adalah kedua orang tuaku!"

"Iya, ta-tapi menu makanan yang akan aku masak hanya seperti biasanya," ucap Aletta dengan menunduk.

"Tidak apa-apa, yang terpenting sama seperti biasanya. Enak dan lezat."

"Siap, Tuan."

"Kamu perlu bantuan apa, biar aku bantu!"

"Memangnya tidak apa-apa jika Tuan membantu saya?"

"Apakah kamu lupa jika dokter Richard memberikan peringatan kepadamu untuk jangan terlalu capek. Hal itu bisa membahayakan keberadaan dia, bukan?"

Zayd memberikan kode lewat kedua matanya yang mengarah ke perut Aletta yang masih datar. Entah kenapa ia bisa merasakan kekhawatiran yang ditunjukan oleh Zayd terhadap calon anaknya itu.

Akan tetapi posisinya saat ini sepertinya tidak menguntungkan. Ditambah lagi dengan kondisi kedua orang tuanya yang sudah berada di dalam rumah Zayd tentu akan membuat gerak-gerik keduanya lebih dipantau.

"I-iya, Tuan. Kalau Tuan tidak memaksa maka boleh lah jika Tuan membantu saya mencuci sayuran yang ada di hadapan Tuan saat ini. Selebihnya nanti biar saja saya yang menyelesaikannya."

"Oke, kalau seperti ini saja aku masih bisa. Akan tetapi jangan menyuruhku dengan menggunakan peralatan dapur. Bisa-bisa nanti aku justru membuat kebakaran di sini."

Meskipun Umi merasa lelah, tetapi beliau sangat penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh putranya itu. Tanpa sengaja ia melihat percakapan antara Zayd dan Aletta.

Terpopuler

Comments

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

percakapan apa ya antara zayd sama aletta

2022-12-04

1

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜

knp g jujur sja zayd kalau Aletta tuhh istrimu

2022-12-04

0

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

na iyakan bakalan ketahuan nanti tapi gpp itu malah lebih baik

2022-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1. DIJEBAK
2 PART 2. MENDADAK NIKAH
3 Part 3. KELUAR NEGERI
4 Part 4. GETAR-GETAR CINTA
5 Part 5. HANYA ISTRI KONTRAK
6 Part 6. SEMOGA KEBAIKAN SELALU MENYERTAI KITA
7 Part 7. AIBMU
8 Part 8. BERHASIL
9 Part 9. NAKAL
10 Part 10. PENGHIANATAN CINTA
11 Part 11. MUAL
12 Part 12. MEMANG SIAPA KAMU
13 Part 13. NASEHAT DOKTER
14 Part 14. BAHAGIA ATAU TERLUKA
15 Part 15. KEDATANGAN UMI
16 Part 16. CURIGA
17 Part 17. KETAKUTAN
18 Part 18. JUJUR
19 Part 19. PASRAH
20 Part 20. KAU MILIKKU
21 Part 21. CELAKA
22 Part 22. TAKDIR ALETTA
23 Part 23. PERHATIAN
24 Part 24. SUSU CINTA
25 Part 25. GUNDAH
26 Part 26. PELAKOR
27 Part 27. PILIH AKU ATAU DIA
28 Part 28. HAMIL
29 Part 29. CURIGA
30 Part 30. TIDAK ADIL
31 Part 31. RENCANA LICIK
32 Part 32. KETAHUAN
33 Part 33. TAKUT SALAH
34 Part 34. RASA INI MEMBELENGGU
35 Part 35. SALAH
36 Part 36. KECURIGAAN ZAYD
37 PART 37. PERTEMUAN RAHASIA
38 Part 38. KESEPAKATAN
39 Part 39. KETAHUAN
40 Part 40. MENANTU KETERLALUAN
41 Part 41. RUMAH SAKIT
42 Part 42. DICULIK
43 Part 43. SEBUAH RAHASIA
44 Part 44. KETAKUTAN SYAFEA
45 Part 45. SIUMAN
46 Part 46. MELARIKAN DIRI
47 Part 47. BERSYUKUR
48 Part 48. KANGEN
49 Part 49. KETAHUAN
50 Part 50. PATAH SEBELUM BERKEMBANG
51 Part 51. AKHIRNYA MENEMUKANMU
52 Part 52. AKU MENCINTAIMU
53 Part 53. BERIKAN DIA PADAKU
54 Part 54. KETAHUAN
55 Part 55. SEBUAH KEPUTUSAN
56 Part 56. KEGUGURAN
57 Part 57. BERSYUKUR
58 Part 58. MIMPI
59 Part 59. TERLUKA
60 Part 60. SELALU CINTA
61 Part 61. KETIKA CINTA BERBICARA
62 Part 62. PENYESALAN
63 Part 63. KHILAF TERINDAH
64 Part 64. CINTA DAN LUKA
65 Part 65. KEPLESET
66 Part 66. BAGAIMANA INI
67 Part 67. BABY NOE
68 Part 68. MAAF, KITA PISAH
69 Part 69. BISAKAH KAU ADIL
70 Part 70. MENCINTAI ISTRI ORANG
71 Part 71. MAAF, UNCLE
72 Part 72. FAKTA BARU
73 Part 73. CINTA YANG SALAH
74 Part 74. MEMILIHMU
75 Part 75. TERPOJOK
76 Part 76. TERIMA KASIH
77 Part 77. RASA YANG SALAH
78 Part 78. LEDAKAN
79 Part 79. PULANG KE INDONESIA
80 Part 80. MUSIBAH LAGI
81 Part 81. SAKIT
82 Part 82. PERTOLONGAN
83 Part 83. TITIK TEMU
84 Part 84. TERLUKA
85 Part 85. BERTEMU BAPAK
86 Part 86. HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
87 Part 87. SETITIK HARAPAN
88 Bab 88. SEBUAH HARAPAN
89 Bab 89. PERTOLONGAN ALLAH
90 Bab 90. AKHIR YANG BAHAGIA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
PART 1. DIJEBAK
2
PART 2. MENDADAK NIKAH
3
Part 3. KELUAR NEGERI
4
Part 4. GETAR-GETAR CINTA
5
Part 5. HANYA ISTRI KONTRAK
6
Part 6. SEMOGA KEBAIKAN SELALU MENYERTAI KITA
7
Part 7. AIBMU
8
Part 8. BERHASIL
9
Part 9. NAKAL
10
Part 10. PENGHIANATAN CINTA
11
Part 11. MUAL
12
Part 12. MEMANG SIAPA KAMU
13
Part 13. NASEHAT DOKTER
14
Part 14. BAHAGIA ATAU TERLUKA
15
Part 15. KEDATANGAN UMI
16
Part 16. CURIGA
17
Part 17. KETAKUTAN
18
Part 18. JUJUR
19
Part 19. PASRAH
20
Part 20. KAU MILIKKU
21
Part 21. CELAKA
22
Part 22. TAKDIR ALETTA
23
Part 23. PERHATIAN
24
Part 24. SUSU CINTA
25
Part 25. GUNDAH
26
Part 26. PELAKOR
27
Part 27. PILIH AKU ATAU DIA
28
Part 28. HAMIL
29
Part 29. CURIGA
30
Part 30. TIDAK ADIL
31
Part 31. RENCANA LICIK
32
Part 32. KETAHUAN
33
Part 33. TAKUT SALAH
34
Part 34. RASA INI MEMBELENGGU
35
Part 35. SALAH
36
Part 36. KECURIGAAN ZAYD
37
PART 37. PERTEMUAN RAHASIA
38
Part 38. KESEPAKATAN
39
Part 39. KETAHUAN
40
Part 40. MENANTU KETERLALUAN
41
Part 41. RUMAH SAKIT
42
Part 42. DICULIK
43
Part 43. SEBUAH RAHASIA
44
Part 44. KETAKUTAN SYAFEA
45
Part 45. SIUMAN
46
Part 46. MELARIKAN DIRI
47
Part 47. BERSYUKUR
48
Part 48. KANGEN
49
Part 49. KETAHUAN
50
Part 50. PATAH SEBELUM BERKEMBANG
51
Part 51. AKHIRNYA MENEMUKANMU
52
Part 52. AKU MENCINTAIMU
53
Part 53. BERIKAN DIA PADAKU
54
Part 54. KETAHUAN
55
Part 55. SEBUAH KEPUTUSAN
56
Part 56. KEGUGURAN
57
Part 57. BERSYUKUR
58
Part 58. MIMPI
59
Part 59. TERLUKA
60
Part 60. SELALU CINTA
61
Part 61. KETIKA CINTA BERBICARA
62
Part 62. PENYESALAN
63
Part 63. KHILAF TERINDAH
64
Part 64. CINTA DAN LUKA
65
Part 65. KEPLESET
66
Part 66. BAGAIMANA INI
67
Part 67. BABY NOE
68
Part 68. MAAF, KITA PISAH
69
Part 69. BISAKAH KAU ADIL
70
Part 70. MENCINTAI ISTRI ORANG
71
Part 71. MAAF, UNCLE
72
Part 72. FAKTA BARU
73
Part 73. CINTA YANG SALAH
74
Part 74. MEMILIHMU
75
Part 75. TERPOJOK
76
Part 76. TERIMA KASIH
77
Part 77. RASA YANG SALAH
78
Part 78. LEDAKAN
79
Part 79. PULANG KE INDONESIA
80
Part 80. MUSIBAH LAGI
81
Part 81. SAKIT
82
Part 82. PERTOLONGAN
83
Part 83. TITIK TEMU
84
Part 84. TERLUKA
85
Part 85. BERTEMU BAPAK
86
Part 86. HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
87
Part 87. SETITIK HARAPAN
88
Bab 88. SEBUAH HARAPAN
89
Bab 89. PERTOLONGAN ALLAH
90
Bab 90. AKHIR YANG BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!