2. Penyanyi tanpa wujud

Rex nampak berdiri di balik lemari untuk mendengarkan cerita Lilian tentang penyanyi tanpa wujud itu.

" Darimana Kamu denger cerita itu Kak...?" tanya Lanni sambil membereskan meja makan.

" Dari teman Aku Bu...," sahut Lilian sambil membawa piring kotor ke dapur.

" Kapan dan dimana kejadiannya Li...?" tanya Rusminah.

Pertanyaan Rusminah membuat Ramon, Lanni dan Lilian terkejut. Sebab biasanya Rusminah tak suka jika ada keluarganya membicarakan tentang hal mistis.

" Kenapa Kalian ngeliatin Aku kaya gitu...?" tanya Rusminah sambil menatap Ramon, Lanni dan Lilian bergantian.

" Mmm..., bukan gitu Mak. Biasanya Mamak kan ga suka kalo ada yang cerita tentang perhantuan...," sahut Lanni hati-hati.

Rusminah menghela nafas panjang mendengar ucapan menantunya itu.

" Mamak bukan ga suka Lanni. Mamak cuma ga mau keluarga Kita berlebihan dan mengaitkan semua kejadian dengan hal mistis seperti tetangga Mamak dulu. Itu kan ga sehat namanya. Mamak mau keluarga Kita lebih percaya kepada Allah yang memang menguasai kehidupan di dunia ini. Mau senang atau susah kan udah ketentuan Allah, maka kembalikan semua kepada Allah dan minta petunjuk sama Allah. Bukan malah lari ke dukun untuk cari solusi...," sahut Rusminah.

Lanni mengangguk sambil tersenyum karena kagum dengan prinsip sang mertua.

" Kamu belum jawab pertanyaan Nenek lho Li...," tegur Rusminah pada Lilian.

" Oh iya. Kata Rina kejadiannya sih minggu kemarin Nek. Persis setelah orang selesai sholat Maghrib berjamaah di musholla. Ada suara orang nyanyi tapi ga jelas liriknya. Pas dicari darimana asal suaranya, eh tau-tau hilang. Nah pas mereka menjauh, suara itu ada lagi. Terus begitu sampe beberapa kali. Makanya orang-orang ngira kalo mereka lagi dikerjain hantu...," sahut Lilian sambil duduk di samping Rusminah.

" Siapa tau orang-orang itu ga teliti nyarinya dan keburu kabur ketakutan...," kata Rusminah.

" Gimana ga takut kalo denger suaranya tapi ga ada orangnya Nek...," sahut Rex cepat hingga membuat semua orang menoleh kearahnya.

" Yakin ga ada orangnya...?" tanya Ramon.

" Aku juga kata si Bara Yah...," sahut Rex.

" Apa itu yang bikin Kamu pulang telat lagi hari ini...?" tanya Lanni sambil menatap tajam kearah Rex.

" Iya Bu, maaf...," sahut Rex malu-malu.

" Sejujurnya Ayah ga percaya sama cerita ini. Di musholla juga tadi ada beberapa orang yang ngomongin hantu itu, tapi Ayah milih pulang aja daripada ngomongin sesuatu yang ga penting...," kata Ramon.

Semua saling menatap kemudian mengangguk karena setuju dengan pendapat Ramon.

" Kita bahas hal lain aja kalo gitu Yah...," kata Lanni.

" Setuju Bu. Gimana kalo soal sekolah Lian dan Rex...?" tanya Ramon.

" Kenapa sama sekolah Aku Yah...?" tanya Lilian tak mengerti.

" Kamu kan udah kelas dua SMA lho Kak, masa ga punya cita-cita atau keinginan mau lanjut kuliah dimana gitu...," sahut Ramon.

" Oh itu. Ada sih Yah, tapi kan masih satu setengah tahun lagi. Masih lama Yah...," kata Lilian.

" Rencana pendidikan harus dipikirkan masak-masak. Ayah ga mau keluarin uang sia-sia cuma karena Kamu ga cocok sama kampus atau karena mau pindah jurusan. Itu mubazir namanya..., " kata Ramon tegas.

" Iya Yah. Aku bakal pikirin semuanya mulai sekarang biar uang Ayah ga mubazir...," sahut Lilian.

" Bagus...," sahut Ramon sambil tersenyum.

" Kok Rex ga ditanya sih Yah...?" protes Lilian.

" Ayah udah tau kok Aku mau sekolah dimana setelah lulus SMP...," sahut Rex cepat.

" Oh ya. Dimana...?" tanya Lilian.

" SMK di daerah Jakarta Pusat Kak. Abis itu Aku mau kuliah di Jogja. Nah sambil kuliah Aku bisa kerja paruh waktu buat cari uang jajan. Ayah sama Ibu udah setuju lho sama pilihan Aku...," sahut Rex sambil tersenyum bangga.

Jawaban Rex membuat Lilian terkejut sekaligus malu. Ia tak menyangka jika adiknya justru telah punya rencana untuk masa depannya.

" Semua ga mudah dan perlu perjuangan. Insya Allah bisa terwujud dengan kerja keras Kamu Rex. Dan Kamu Li, belum terlambat untuk memikirkan rencana pendidikanmu kok. Asal janji Kamu serius menekuninya, insya Allah Ayah sama Ibu akan mendukung dan merestui...," kata Lanni bijak.

" Iya Bu...," sahut Lilian sambil tersenyum.

Rusminah ikut tersenyum mendengar pembicaraan keluarga Ramon. Rusminah kagum dengan cara komunikasi yang diterapkan Ramon dalam keluarga kecilnya itu. Rusminah pun teringat dengan anaknya yang lain yang merupakan adik Ramon bernama Ramzi.

Kehidupan Ramzi masih memprihatinkan. Setelah gagal dalam bisnis, Ramzi kini terjerumus dalam alkohol. Ramzi memendam sendiri kekecewaannya tanpa mau membaginya dengan orang lain termasuk keluarganya dan memilih alkohol sebagai pelarian.

Hari-hari Ramzi dihiasi pertengkaran dengan istrinya yang tak suka melihat Ramzi mengonsumsi minuman keras. Dan akhirnya istri Ramzi angkat kaki dari rumah sambil membawa anak semata wayang mereka. Setelahnya istri Ramzi menggugat cerai dan pergi entah kemana.

Rusminah dan almarhum suaminya tak bisa berbuat apa-apa karena Ramzi memang tak pernah menceritakan apa pun. Mereka tahu Ramzi bercerai dan ditinggalkan keluarganya setelah beberapa bulan perceraian.

" Andai komunikasimu dengan keluargamu seterbuka ini. Mamak yakin Kamu ga akan sendirian Nak...," kata Rusminah dalam hati sambil tersenyum kecut.

\=\=\=\=\=

Rex dan Gama bertemu di persimpangan jalan menuju SMP Darma Jaya. Keduanya saling menyapa dan berangkulan seolah tak pernah terjadi apa pun diantara mereka.

" Ntar pulang sekolah Kita ke lapangan bola yuk...," ajak Rex.

" Ngapain ke sana. Kan jadwal latihan Kita lusa...," sahut Gama.

" Gue mau nyelidikin soal hantu penyanyi tanpa wujud itu Gam. Gimana, Lo mau ikutan ga...?" tanya Rex.

" Kita berdua aja...?" tanya Gama.

" Iya lah. Emang mau ngajak siapa lagi...?" tanya Rex.

" Bara atau Fatir mungkin...," sahut Gama.

" Maunya sih gitu. Tapi Lo tau kan kalo mereka lumayan ember. Ntar belum apa-apa udah cerita sama yang lain dan rencana Kita gagal...," kata Rex.

" Gitu ya. Ok deh, pulang sekolah ya. Tunggu Gue di tempat biasa aja...," sahut Gama sambil melangkah menuju kelas.

Rex mengangguk lalu melangkah ke kelasnya yang letaknya bersebrangan dengan kelas Gama.

\=\=\=\=\=

Siang itu terlihat dua remaja pria tengah berdiri di pinggir lapangan bola. Keduanya mengamati sekitar lapangan bola dengan seksama.

" Kayanya Kita salah waktu deh Rex. Ini kan masih siang, sedangkan suara itu terdengar saat malam hari setelah Maghrib..., " kata Gama.

" Kalo emang suara itu bukan suara hantu pasti bakal terdengar jam berapa pun termasuk siang hari kaya gini Gam...," sahut Rex.

Rex belum menyelesaikan kalimatnya saat suara aneh itu terdengar. Gama dan Rex saling menatap dengan tubuh menegang.

" Suara itu Rex...," kata Gama lirih yang diangguki Rex.

Rex menoleh kearah tengah lapangan lalu bergegas melangkah ke sana diikuti Gama. Keduanya berhenti persis di tengah lapangan.

" Di sini. Suara itu berasal dari sini...!" kata Rex sambil menunjuk tanah di bawah kakinya.

" Iya. Terus gimana Rex...?" tanya Gama bingung.

Rex mengabaikan pertanyaan Gama. Ia mengeluarkan penggaris besi dari dalam tas dan mulai menggerus tanah di bawah kakinya.

" Lo ngapain Rex...?!" tanya Gama sambil menoleh ke kanan dan ke kiri karena khawatir ada orang lain yang melihat aksi mereka.

Namun Rex tak peduli dan terus menggali. Hingga beberapa saat kemudian Rex menghentikan aksinya. Nafas Rex nampak tersengal-sengal dan kedua matanya membulat saat melihat apa yang ia temukan.

bersambung

Terpopuler

Comments

anitha yunita

anitha yunita

kok ikut deg degan bacanya

2023-05-09

2

May Yadi

May Yadi

baru 2 bab udh degdegan 🤭🤭🤭

2022-11-22

0

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

wah wah.. seru nya.. mereka nemuin apa ya kira2

2022-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Gosip
2 2. Penyanyi tanpa wujud
3 3. Apaan Tuh ?
4 4. Salah Liat ?
5 5. Berseliweran
6 6. Hantu Landung ?
7 7. Kalimat Penentuan
8 8. Lega
9 9. Siapa Zada ?
10 10. Masa Lalu Tini
11 11. Teman Rex
12 12. Luka Zada
13 13. Terlibat ?
14 14. Jadi Tersangka
15 15. Salam Perpisahan
16 16. Dikejar Preman
17 17. Rencana Jahat
18 18. Lilian Kecewa
19 19. Selanjutnya
20 20. Mantan Sahabat
21 21. Salah Paham
22 22. Mungkin Jodoh ?
23 23. Menghindar
24 24. Terlambat
25 25. Datang
26 26. Boleh Numpang
27 27. Selidiki
28 28. Suara Yang Sama
29 29. Pasien Bernama Aura
30 30. Ditemenin Gama
31 31. Sebuah Nama
32 32. Kena Deh...
33 33. Bukan Dia
34 34. Ditangkap
35 35. Keluarga Dipo
36 36. Ruwet
37 37. Hanya Boneka
38 38. Liat Ruko
39 39. Ga Baik - Baik
40 40. Suara Itu Lagi
41 41. Cewek Di Bawah Pohon
42 42. Menyapa
43 43. Dia Lagi...
44 44. Mirip Rex
45 45. Inget Agus
46 46. Mengintai
47 47. Berkaitan kah ?
48 48. Membantu Satria
49 49. Hukuman
50 50. Dokter Aksara
51 51. Pingsan
52 52. Hampir Ditipu
53 53. Gamaa...!!
54 54. Sampe Jakarta
55 55. Menghindar Lagi
56 56. Hantunya Ada Dua
57 57. Konsultasi
58 58. Nurut
59 59. Kapok
60 60. Udah Punya
61 61. Mereka Adalah...
62 62. Gama Cemburu
63 63. Mantan Lilian
64 64. Lilian
65 65. Ledakan
66 66. Sedih Atau Senang ?
67 67. Ditelephon Polisi
68 68. Lilian dan Riko
69 69. Melapor...
70 70. Kios Baso
71 71. Pasangan Mesum
72 72. Reni Dan Hamidah
73 73. Buronan
74 74. Merekam
75 75. Bubuk Apa ?
76 76. Dua Bukti
77 77. Restu Urung
78 78. Meminta Kesempatan
79 79. Liat Brosur
80 80. Ngecek Rumah
81 81. Hantu Penunggu
82 82. Kenapa... ?
83 83. Ga Ingat
84 84. Meluruskan
85 85. Angko Datang
86 86. Anterin Gue Gam...
87 87. Bertemu Untuk Bersama
88 88. Tower Crane
89 89. Guling Bau ?
90 90. Gama Terluka
91 91. Menjenguk Gama
92 92. Tentang Cinta
93 93. Dilema
94 94. Ketemu Lagi
95 95. Nyaman...?
96 96. Pocong Itu Lagi
97 97. Namanya Martin
98 98. Pria Yang Sama ?
99 99. Berbunga-bunga
100 100. Gara-Gara Wafel
101 101. Saling Mendoakan
102 102. Makasih Wanita Misterius
103 103. Lakukan Saja !
104 104. Tolong Datang...
105 105. Akhirnya Tau...
106 106. Ternyata...
107 107. Dipercepat
108 108. Saahh...!
109 109. Gagal Fokus
110 110. Hari Pertama
111 111. Makhluk Apaan Tuh ?
112 112. Siluman Apa ?
113 113. Jadi Korban Juga
114 114. Cari Tempat Lain
115 115. Terbakar
116 116. Tak Pernah Ada
117 117. Pertanyaan Random
118 118. Pria Menangis
119 119. Mayat Di Dasar Danau
120 120. Jadi Tersangka
121 121. Sudahi Saja
122 122. Gusar
123 123. Ditangkap
124 124. Tak Sia-Sia
125 125. Elvira Hilang
126 126. Romansa ?
127 127. Misi Berakhir
128 128. Panti Asuhan
129 129. Hamil
130 130. Berita
131 131. Pria Tersenyum
132 132. Ramzi Ketemu
133 133. Kembali Bersama
134 134. Mirip ?
135 135. Ikatan Saudara
136 136. Ke Rumah Arini
137 137. Belum Lengkap
138 138. Kok Ada Tiga ?
139 139. Dua Dimensi Berbeda ?
140 140. Apa Salahku ?
141 141. Mengerti
142 142. Dugaan...
143 143. Pembicaraan Konyol
144 144. Menyapa Karsih
145 145. Firasat Buruk
146 146. Diam-diam
147 147. Semua Sedih
148 148. Tentang Hadini
149 149. Penasaran
150 150. Rex Siuman
151 151. Dukungan Keluarga
152 152. Sang Dokter
153 153. Maaf Zada...
154 154. Disandera
155 155. Terdiam
156 156. Mendadak Sembuh ?
157 157. Pake Kursi Roda
158 158. Teman Baik
159 159. Pemain Juga
160 160. Diringkus
161 161. Ga Menyangka
162 162. Dijemput Zada
163 163. Minta Cucu Menantu
164 164. Pertemuan Yang Unik
165 165. Ada Yang Ga Beres
166 166. Ditungguin Biawak
167 167. Segede Buaya
168 168. Ada apa Lagi...?
169 169. Ikut Tertawa
170 170. Media Santet
171 171. Dimana Anak Kami ?
172 172. Mengawasi Ari
173 173. Keluarga Siluman Biawak
174 174. Satu Tugas Lagi
175 175. Belum Ingin Menikah
176 176. Pria Bermahkota Biawak
177 177. Di Kamar Hotel
178 178. Iya, Aku Ikut...
179 179. Petunjuk Dari Nyai
180 180. Siluman Biawak Itu...
181 181. Bertemu Lagi
182 182. Mau Ngedate
183 183. Setengah Jam
184 184. Mengantar Pulang
185 185. Diajak Sarapan
186 186. Pengertian
187 187. Khawatir...
188 188. Pertengkaran
189 189. Kehilangan
190 190. Mengejar Bayangan
191 191. Menjenguk
192 192. Bertemu Keluarga
193 193. Akan Kembali...!
194 194. Mau Bunuh Diri ?
195 195. Linglung
196 196. Jejak Bau
197 197. Ada Apa Sih ?
198 198. Ga Bisa Nganter
199 199. Pilihan Elvira
200 200. Beda Dimensi
201 201. Wanita Berhati Iblis
202 202. Bukan Lampor
203 203. Mulai Ragu
204 204. Hantu Pengusung Keranda
205 205. Pesta Masa Lalu
206 206. Pria Seperti Ramon
207 207. Gagal Menjebak
208 208. Oh Gitu...
209 209. Bukan Modus Kan...?
210 210. Cewek Unik
211 211. Bukan Temen Gue
212 212. Ditunggu Janjinya
213 213. Bukan Pengganti
214 214. Ketemu Lilian
215 215. Bantuan Lanni
216 216. Kenapa Bukan Saya ?
217 217. Diajak Pergi
218 218. Lepas
219 219. Lanni Cerita
220 220. Dikejar Sepupu
221 221. Masih Tentang Shezi ?
222 222. Sombong Banget...
223 223. Udah Ketemu
224 224. Menyesal Plus Malu
225 225. Dipaksa Menjenguk
226 226. Menyelamatkan Shezi
227 227. Dipanggil Polisi
228 228. Liat Sekeliling
229 229. Kok Tega Banget
230 230. Ngeliat Juga...?!
231 231. Shezi Salah Paham
232 232. Masih Ngambek
233 233. Dimana Shezi ?
234 234. Kok Gitu Sih
235 235. Melamar Paksa
236 236. Pembukaan Klinik Aksara
237 237. Bukan Hukuman
238 238. Ziarah Makam
239 239. Kamu Bahagia...
240 240. Dikerjain Rex
241 241. Keluarga Baru
242 242. Temen Perempuan ?
243 243. Permintaan Ga Masuk Akal
244 244. Panggil Gaza
245 245. Berbeda...
Episodes

Updated 245 Episodes

1
1. Gosip
2
2. Penyanyi tanpa wujud
3
3. Apaan Tuh ?
4
4. Salah Liat ?
5
5. Berseliweran
6
6. Hantu Landung ?
7
7. Kalimat Penentuan
8
8. Lega
9
9. Siapa Zada ?
10
10. Masa Lalu Tini
11
11. Teman Rex
12
12. Luka Zada
13
13. Terlibat ?
14
14. Jadi Tersangka
15
15. Salam Perpisahan
16
16. Dikejar Preman
17
17. Rencana Jahat
18
18. Lilian Kecewa
19
19. Selanjutnya
20
20. Mantan Sahabat
21
21. Salah Paham
22
22. Mungkin Jodoh ?
23
23. Menghindar
24
24. Terlambat
25
25. Datang
26
26. Boleh Numpang
27
27. Selidiki
28
28. Suara Yang Sama
29
29. Pasien Bernama Aura
30
30. Ditemenin Gama
31
31. Sebuah Nama
32
32. Kena Deh...
33
33. Bukan Dia
34
34. Ditangkap
35
35. Keluarga Dipo
36
36. Ruwet
37
37. Hanya Boneka
38
38. Liat Ruko
39
39. Ga Baik - Baik
40
40. Suara Itu Lagi
41
41. Cewek Di Bawah Pohon
42
42. Menyapa
43
43. Dia Lagi...
44
44. Mirip Rex
45
45. Inget Agus
46
46. Mengintai
47
47. Berkaitan kah ?
48
48. Membantu Satria
49
49. Hukuman
50
50. Dokter Aksara
51
51. Pingsan
52
52. Hampir Ditipu
53
53. Gamaa...!!
54
54. Sampe Jakarta
55
55. Menghindar Lagi
56
56. Hantunya Ada Dua
57
57. Konsultasi
58
58. Nurut
59
59. Kapok
60
60. Udah Punya
61
61. Mereka Adalah...
62
62. Gama Cemburu
63
63. Mantan Lilian
64
64. Lilian
65
65. Ledakan
66
66. Sedih Atau Senang ?
67
67. Ditelephon Polisi
68
68. Lilian dan Riko
69
69. Melapor...
70
70. Kios Baso
71
71. Pasangan Mesum
72
72. Reni Dan Hamidah
73
73. Buronan
74
74. Merekam
75
75. Bubuk Apa ?
76
76. Dua Bukti
77
77. Restu Urung
78
78. Meminta Kesempatan
79
79. Liat Brosur
80
80. Ngecek Rumah
81
81. Hantu Penunggu
82
82. Kenapa... ?
83
83. Ga Ingat
84
84. Meluruskan
85
85. Angko Datang
86
86. Anterin Gue Gam...
87
87. Bertemu Untuk Bersama
88
88. Tower Crane
89
89. Guling Bau ?
90
90. Gama Terluka
91
91. Menjenguk Gama
92
92. Tentang Cinta
93
93. Dilema
94
94. Ketemu Lagi
95
95. Nyaman...?
96
96. Pocong Itu Lagi
97
97. Namanya Martin
98
98. Pria Yang Sama ?
99
99. Berbunga-bunga
100
100. Gara-Gara Wafel
101
101. Saling Mendoakan
102
102. Makasih Wanita Misterius
103
103. Lakukan Saja !
104
104. Tolong Datang...
105
105. Akhirnya Tau...
106
106. Ternyata...
107
107. Dipercepat
108
108. Saahh...!
109
109. Gagal Fokus
110
110. Hari Pertama
111
111. Makhluk Apaan Tuh ?
112
112. Siluman Apa ?
113
113. Jadi Korban Juga
114
114. Cari Tempat Lain
115
115. Terbakar
116
116. Tak Pernah Ada
117
117. Pertanyaan Random
118
118. Pria Menangis
119
119. Mayat Di Dasar Danau
120
120. Jadi Tersangka
121
121. Sudahi Saja
122
122. Gusar
123
123. Ditangkap
124
124. Tak Sia-Sia
125
125. Elvira Hilang
126
126. Romansa ?
127
127. Misi Berakhir
128
128. Panti Asuhan
129
129. Hamil
130
130. Berita
131
131. Pria Tersenyum
132
132. Ramzi Ketemu
133
133. Kembali Bersama
134
134. Mirip ?
135
135. Ikatan Saudara
136
136. Ke Rumah Arini
137
137. Belum Lengkap
138
138. Kok Ada Tiga ?
139
139. Dua Dimensi Berbeda ?
140
140. Apa Salahku ?
141
141. Mengerti
142
142. Dugaan...
143
143. Pembicaraan Konyol
144
144. Menyapa Karsih
145
145. Firasat Buruk
146
146. Diam-diam
147
147. Semua Sedih
148
148. Tentang Hadini
149
149. Penasaran
150
150. Rex Siuman
151
151. Dukungan Keluarga
152
152. Sang Dokter
153
153. Maaf Zada...
154
154. Disandera
155
155. Terdiam
156
156. Mendadak Sembuh ?
157
157. Pake Kursi Roda
158
158. Teman Baik
159
159. Pemain Juga
160
160. Diringkus
161
161. Ga Menyangka
162
162. Dijemput Zada
163
163. Minta Cucu Menantu
164
164. Pertemuan Yang Unik
165
165. Ada Yang Ga Beres
166
166. Ditungguin Biawak
167
167. Segede Buaya
168
168. Ada apa Lagi...?
169
169. Ikut Tertawa
170
170. Media Santet
171
171. Dimana Anak Kami ?
172
172. Mengawasi Ari
173
173. Keluarga Siluman Biawak
174
174. Satu Tugas Lagi
175
175. Belum Ingin Menikah
176
176. Pria Bermahkota Biawak
177
177. Di Kamar Hotel
178
178. Iya, Aku Ikut...
179
179. Petunjuk Dari Nyai
180
180. Siluman Biawak Itu...
181
181. Bertemu Lagi
182
182. Mau Ngedate
183
183. Setengah Jam
184
184. Mengantar Pulang
185
185. Diajak Sarapan
186
186. Pengertian
187
187. Khawatir...
188
188. Pertengkaran
189
189. Kehilangan
190
190. Mengejar Bayangan
191
191. Menjenguk
192
192. Bertemu Keluarga
193
193. Akan Kembali...!
194
194. Mau Bunuh Diri ?
195
195. Linglung
196
196. Jejak Bau
197
197. Ada Apa Sih ?
198
198. Ga Bisa Nganter
199
199. Pilihan Elvira
200
200. Beda Dimensi
201
201. Wanita Berhati Iblis
202
202. Bukan Lampor
203
203. Mulai Ragu
204
204. Hantu Pengusung Keranda
205
205. Pesta Masa Lalu
206
206. Pria Seperti Ramon
207
207. Gagal Menjebak
208
208. Oh Gitu...
209
209. Bukan Modus Kan...?
210
210. Cewek Unik
211
211. Bukan Temen Gue
212
212. Ditunggu Janjinya
213
213. Bukan Pengganti
214
214. Ketemu Lilian
215
215. Bantuan Lanni
216
216. Kenapa Bukan Saya ?
217
217. Diajak Pergi
218
218. Lepas
219
219. Lanni Cerita
220
220. Dikejar Sepupu
221
221. Masih Tentang Shezi ?
222
222. Sombong Banget...
223
223. Udah Ketemu
224
224. Menyesal Plus Malu
225
225. Dipaksa Menjenguk
226
226. Menyelamatkan Shezi
227
227. Dipanggil Polisi
228
228. Liat Sekeliling
229
229. Kok Tega Banget
230
230. Ngeliat Juga...?!
231
231. Shezi Salah Paham
232
232. Masih Ngambek
233
233. Dimana Shezi ?
234
234. Kok Gitu Sih
235
235. Melamar Paksa
236
236. Pembukaan Klinik Aksara
237
237. Bukan Hukuman
238
238. Ziarah Makam
239
239. Kamu Bahagia...
240
240. Dikerjain Rex
241
241. Keluarga Baru
242
242. Temen Perempuan ?
243
243. Permintaan Ga Masuk Akal
244
244. Panggil Gaza
245
245. Berbeda...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!