16. Dikejar Preman

Setelah mengantar kepergian Gama dan orangtuanya, Rex pun kembali ke rumah bersama keluarganya. Di perjalanan Rex terlihat murung dan tak semangat meski pun Lilian terus mengusiknya.

" Ga usah terlalu sedih gitu dong Rex. Kamu kan masih bisa ketemu sama Gama lagi nanti...," hibur Lanni sambil mengusap kepala Rex dengan sayang.

" Tapi kapan Bu ?. Kalo Gama tinggal di sana selamanya gimana...?" tanya Rex cemas.

" Ga mungkin lah Rex. Rumahnya kan masih ada dan ga dijual. Itu artinya mereka bakal balik lagi ke sini. Om Gondo itu cuma tugas sementara aja di Riau. Paling dua atau tiga tahun udah balik lagi ke Jakarta...," sahut Lilian.

" Emang begitu Yah...?" tanya Rex penuh harap.

" Iya Nak...," sahut Ramon sambil tersenyum hingga membuat Rex ikut tersenyum.

" Ok, kalo gitu Aku bakal nunggu Gama balik lagi ke Jakarta...," kata Rex antusias.

" Nah, sambil nunggu Gama Kamu kan bisa melakukan hal yang positif lainnya. Seperti ikut team basket, latihan ilmu bela diri atau teater mungkin. Apa aja yang penting positif ya...," kata Lanni yang disetujui Ramon.

" Iya Bu. Kayanya Aku pilih latihan silat atau taekwondo aja deh. Soalnya Aku kan harus bisa jagain Kak Lian yang mulai banyak dilirik cowok-cowok usil di luar sana...," sahut Rex sambil melirik kearah Lilian.

" Bagus, Ayah setuju...!" kata Ramon.

" Ish, apaan sih Ayah sama Rex ini. Aku tuh bisa jaga diri ya. Lagian Aku juga pernah belajar silat kok waktu SMP. Yah, walau baru dasarnya aja tapi lumayan kok buat mukul mundur orang iseng...," sahut Lilian tak mau kalah.

" Yakin bisa ngalahin mereka...?" tanya Rex dengan mimik lucu.

" Yakin dong...," sahut Lilian mantap.

" Aku ga percaya...," kata Rex sambil membuang tatapannya keluar jendela.

" Kalo ga percaya nih rasain...!" kata Lilian sambil memukul Rex dengan jurus andalannya.

" Sakittt wooii...!" jerit Rex sambil mencoba menepis pukulan sang kakak.

" Katanya tadi ga percaya. Makanya Rasain dulu jurus mautku...!" kata Lilian sambil tertawa.

Suasana di dalam mobil yang semula hening pun menjadi gaduh karena ulah Lilian dan Rex.

\=\=\=\=\=

Lilian menempuh pendidikan keperawatan di salah satu universitas negeri di Jakarta. Meski pun letak kampus cukup jauh dari rumah, namun Ramon tak pernah mengijinkan Lilian untuk kost di sekitar kampus seperti teman-temannya.

Ramon merasa jarak yang ditempuh masih bisa disiasati. Intinya Ramon hanya ingin Lilian tetap ada dalam pengawasannya hingga gadis itu menemukan jodohnya kelak. Sambil menunggu saat itu tiba maka Ramon menjadikan dirinya dan Rex sebagai body guard Lilian.

Sore itu Rex baru saja keluar dari tempat latihan taekwondo di sebuah gedung di bilangan Pasar Minggu. Rex melangkah menuju halte. Tiba di halte Rex pun duduk menunggu sambil mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Tak sengaja Rex melihat Lilian dan kedua temannya tengah diganggu oleh dua orang pria tak dikenal.

Rex bergegas menyebrang jalan tanpa peduli rambu lalu lintas yang terpasang di area padat kendaraan itu.

Rex berlari cepat dan menghampiri dua pria itu. Saat salah seorang pria mengulurkan tangannya untuk menyentuh tas milik Lilian, saat itu lah Rex segera bertindak. Ia mencekal tangan pria itu lalu mendorongnya ke belakang dengan keras hingga pria itu terjengkang jatuh.

" Kakak ngapain di sini...?!" tanya Rex dengan lantang.

Belum sempat Lilian menjawab, satu pria lainnya langsung menyerang Rex dari belakang sambil mengacungkan belati.

" Rex awaasss...!" jerit Lilian.

Rex pun berbalik untuk menangkis serangan dan memukul pria itu hingga perkelahian pun tak bisa dielakkan. Melihat temannya terdesak, pria yang tadi terjengkang pun merangsek maju untuk ikut menyerang Rex.

Lilian dan kedua temannya menahan nafas saat melihat perkelahian tak seimbang antara Rex dan dua pria tak dikenal itu.

Karena tak ingin adiknya terluka, Lilian dan kedua temannya pun mengambil batu lalu melemparnya ke kepala salah satu pria hingga membuatnya terluka. Pria itu pun tumbang berlumuran darah.

Melihat temannya jatuh, pria yang tengah berkelahi dengan Rex pun lengah. Rex berhasil menyarangkan tendangan telak di perut hingga pria itu terhempas ke tanah. Setelahnya Rex menggamit tangan Lilian lalu membawanya lari. Dua teman Lilian pun mengikuti dari belakang.

" Kenapa lari Rex, Kita kan udah menang...?!" tanya Lilian tak mengerti.

" Ini wilayah mereka Kak. Bisa aja mereka manggil temen-temennya nanti. Dan Aku ga bakal sanggup ngelawan mereka...!" sahut Rex lantang.

Rex, Lilian dan kedua temannya terus berlari. Kemudian Rex menghentikan Taxi yang melintas dan mendorong tiga gadis itu masuk ke dalam Taxi.

" Cepet jalan Pak !. Ada preman di belakang...!" kata Rex lantang sambil menutup pintu Taxi.

Supir Taxi pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena tak ingin menanggung resiko diganggu para preman.

Lilian menoleh ke belakang dan terkejut melihat segerombolan pria tengah menatap nanar kearah Taxi yang mereka tumpangi.

" Kamu bener Rex, mereka manggil temen-temennya !. Tuh liat, mereka ngikutin Kita sampe ke sini...!" kata Lilian panik.

" Gapapa Kak, insya Allah Kita aman sekarang. Bisa tolong lebih cepet kan Pak...?" pinta Rex yang diangguki supir Taxi.

" Kalian ngapain di daerah sini, bahaya tau...," kata supir Taxi hingga membuat Rex menatap kesal kearah Lilian.

" Lagi nyari buku Pak. Kata temen di sini ada buku bekas yang murah...," sahut teman Lilian yang bernama Hesti.

" Cari buku bekas bukan di sini Mbak, tapi di Kwitang. Kalo di sini tempat preman nongkrong dan bikin onar. Bukan dapet buku tapi malah kena begal. Untung Kalian masih utuh, ga kebayang kan tiga cewek cantik di kandang preman..., " kata supir Taxi hingga membuat ketiga gadis itu bergidik ngeri.

" Gue bilang juga apa. Lo ga percaya sih...," kata Lilian kesal.

" Iya nih. Lian kan tinggal di Jakarta, pasti dia tau dimana tempat nyari barang keperluan mahasiswa perantau yang murah. Gara-gara ngikutin Lo, Kita hampir aja celaka...," gerutu teman Lilian bernama Nadifa.

" Iya sorry. Gue janji bakal denger apa kata Lian nanti...," sahut Hesti sambil menunduk.

" Ga usah gitu juga Hes. Lain kali Lo harus cross check dulu info yang Lo dapet baru datengin tempatnya. Jangan gegabah kaya gini...," kata Lilian.

" Untung juga ada adik Lo ya Li. Dia hebat lho bisa ngalahin dua preman itu tadi. Makasih yaa dik...," kata Nadifa sambil menatap Rex kagum.

" Sama-sama Kak...," sahut Rex cepat hingga membuat Lilian tersenyum bangga.

Taxi yang semula melaju cepat perlahan melambat bahkan terhenti saat tiba di depan traffic light. Hesti tampak gelisah dan berkali-kali menatap keluar jendela. Dan tiba-tiba Hesti membungkukkan tubuhnya sambil memejamkan mata.

" Lo kenapa Hes...?" tanya Lilian curiga hingga membuat Rex menoleh.

" Ga... gapapa kok. Gu... Gue cuma sakit perut...," sahut Hesti gugup.

Saat itu Rex melihat tubuh Hesti bergetar hebat pertanda gadis itu melihat sesuatu yang menakutkan. Rex pun mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru dan melihat seorang pria berpakaian necis tengah mendatangi Taxi yang ada di jalan itu satu per satu. Pria itu juga mengintip ke dalam Taxi.

Saat pria itu hampir mendekat kearah Taxi yang mereka tumpangi, lampu traffic light hijau menyala. Supir Taxi pun bergegas menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya dengan cepat hingga membuat pria itu kesal.

" Alhamdulillah..., " gumam Hesti sambil kembali menegakkan tubuhnya.

Diam-diam Lilian dan Rex saling menatap karena yakin ada sesuatu yang Hesti sembunyikan.

Setelah menurunkan Hesti dan Nadifa di depan rumah masing-masing, Taxi pun melaju membawa Rex dan Lilian pulang ke rumah.

" Jangan terlalu deket sama Kak Hesti ya Kak. Aku khawatir dia membawa dampak buruk untuk Kakak...," kata Rex saat mereka masuk ke dalam rumah.

" Iya Rex...," sahut Lilian cepat.

Entah mengapa kali ini Lilian lebih patuh pada ucapan Rex. Nampaknya Lilian mulai percaya pada insting sang adik.

bersambung

Terpopuler

Comments

ArgaNov

ArgaNov

Semangat Kak, aku tinggalin 🎁

2023-01-13

1

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

jangan2 preman itu kakaknya hesti.. trs yg baju necis itu ayahnya hesti.. eh.. kok negatif thinking ya

2022-11-23

2

💎hart👑

💎hart👑

ada apa dengan Hesti?🤔

2022-11-23

2

lihat semua
Episodes
1 1. Gosip
2 2. Penyanyi tanpa wujud
3 3. Apaan Tuh ?
4 4. Salah Liat ?
5 5. Berseliweran
6 6. Hantu Landung ?
7 7. Kalimat Penentuan
8 8. Lega
9 9. Siapa Zada ?
10 10. Masa Lalu Tini
11 11. Teman Rex
12 12. Luka Zada
13 13. Terlibat ?
14 14. Jadi Tersangka
15 15. Salam Perpisahan
16 16. Dikejar Preman
17 17. Rencana Jahat
18 18. Lilian Kecewa
19 19. Selanjutnya
20 20. Mantan Sahabat
21 21. Salah Paham
22 22. Mungkin Jodoh ?
23 23. Menghindar
24 24. Terlambat
25 25. Datang
26 26. Boleh Numpang
27 27. Selidiki
28 28. Suara Yang Sama
29 29. Pasien Bernama Aura
30 30. Ditemenin Gama
31 31. Sebuah Nama
32 32. Kena Deh...
33 33. Bukan Dia
34 34. Ditangkap
35 35. Keluarga Dipo
36 36. Ruwet
37 37. Hanya Boneka
38 38. Liat Ruko
39 39. Ga Baik - Baik
40 40. Suara Itu Lagi
41 41. Cewek Di Bawah Pohon
42 42. Menyapa
43 43. Dia Lagi...
44 44. Mirip Rex
45 45. Inget Agus
46 46. Mengintai
47 47. Berkaitan kah ?
48 48. Membantu Satria
49 49. Hukuman
50 50. Dokter Aksara
51 51. Pingsan
52 52. Hampir Ditipu
53 53. Gamaa...!!
54 54. Sampe Jakarta
55 55. Menghindar Lagi
56 56. Hantunya Ada Dua
57 57. Konsultasi
58 58. Nurut
59 59. Kapok
60 60. Udah Punya
61 61. Mereka Adalah...
62 62. Gama Cemburu
63 63. Mantan Lilian
64 64. Lilian
65 65. Ledakan
66 66. Sedih Atau Senang ?
67 67. Ditelephon Polisi
68 68. Lilian dan Riko
69 69. Melapor...
70 70. Kios Baso
71 71. Pasangan Mesum
72 72. Reni Dan Hamidah
73 73. Buronan
74 74. Merekam
75 75. Bubuk Apa ?
76 76. Dua Bukti
77 77. Restu Urung
78 78. Meminta Kesempatan
79 79. Liat Brosur
80 80. Ngecek Rumah
81 81. Hantu Penunggu
82 82. Kenapa... ?
83 83. Ga Ingat
84 84. Meluruskan
85 85. Angko Datang
86 86. Anterin Gue Gam...
87 87. Bertemu Untuk Bersama
88 88. Tower Crane
89 89. Guling Bau ?
90 90. Gama Terluka
91 91. Menjenguk Gama
92 92. Tentang Cinta
93 93. Dilema
94 94. Ketemu Lagi
95 95. Nyaman...?
96 96. Pocong Itu Lagi
97 97. Namanya Martin
98 98. Pria Yang Sama ?
99 99. Berbunga-bunga
100 100. Gara-Gara Wafel
101 101. Saling Mendoakan
102 102. Makasih Wanita Misterius
103 103. Lakukan Saja !
104 104. Tolong Datang...
105 105. Akhirnya Tau...
106 106. Ternyata...
107 107. Dipercepat
108 108. Saahh...!
109 109. Gagal Fokus
110 110. Hari Pertama
111 111. Makhluk Apaan Tuh ?
112 112. Siluman Apa ?
113 113. Jadi Korban Juga
114 114. Cari Tempat Lain
115 115. Terbakar
116 116. Tak Pernah Ada
117 117. Pertanyaan Random
118 118. Pria Menangis
119 119. Mayat Di Dasar Danau
120 120. Jadi Tersangka
121 121. Sudahi Saja
122 122. Gusar
123 123. Ditangkap
124 124. Tak Sia-Sia
125 125. Elvira Hilang
126 126. Romansa ?
127 127. Misi Berakhir
128 128. Panti Asuhan
129 129. Hamil
130 130. Berita
131 131. Pria Tersenyum
132 132. Ramzi Ketemu
133 133. Kembali Bersama
134 134. Mirip ?
135 135. Ikatan Saudara
136 136. Ke Rumah Arini
137 137. Belum Lengkap
138 138. Kok Ada Tiga ?
139 139. Dua Dimensi Berbeda ?
140 140. Apa Salahku ?
141 141. Mengerti
142 142. Dugaan...
143 143. Pembicaraan Konyol
144 144. Menyapa Karsih
145 145. Firasat Buruk
146 146. Diam-diam
147 147. Semua Sedih
148 148. Tentang Hadini
149 149. Penasaran
150 150. Rex Siuman
151 151. Dukungan Keluarga
152 152. Sang Dokter
153 153. Maaf Zada...
154 154. Disandera
155 155. Terdiam
156 156. Mendadak Sembuh ?
157 157. Pake Kursi Roda
158 158. Teman Baik
159 159. Pemain Juga
160 160. Diringkus
161 161. Ga Menyangka
162 162. Dijemput Zada
163 163. Minta Cucu Menantu
164 164. Pertemuan Yang Unik
165 165. Ada Yang Ga Beres
166 166. Ditungguin Biawak
167 167. Segede Buaya
168 168. Ada apa Lagi...?
169 169. Ikut Tertawa
170 170. Media Santet
171 171. Dimana Anak Kami ?
172 172. Mengawasi Ari
173 173. Keluarga Siluman Biawak
174 174. Satu Tugas Lagi
175 175. Belum Ingin Menikah
176 176. Pria Bermahkota Biawak
177 177. Di Kamar Hotel
178 178. Iya, Aku Ikut...
179 179. Petunjuk Dari Nyai
180 180. Siluman Biawak Itu...
181 181. Bertemu Lagi
182 182. Mau Ngedate
183 183. Setengah Jam
184 184. Mengantar Pulang
185 185. Diajak Sarapan
186 186. Pengertian
187 187. Khawatir...
188 188. Pertengkaran
189 189. Kehilangan
190 190. Mengejar Bayangan
191 191. Menjenguk
192 192. Bertemu Keluarga
193 193. Akan Kembali...!
194 194. Mau Bunuh Diri ?
195 195. Linglung
196 196. Jejak Bau
197 197. Ada Apa Sih ?
198 198. Ga Bisa Nganter
199 199. Pilihan Elvira
200 200. Beda Dimensi
201 201. Wanita Berhati Iblis
202 202. Bukan Lampor
203 203. Mulai Ragu
204 204. Hantu Pengusung Keranda
205 205. Pesta Masa Lalu
206 206. Pria Seperti Ramon
207 207. Gagal Menjebak
208 208. Oh Gitu...
209 209. Bukan Modus Kan...?
210 210. Cewek Unik
211 211. Bukan Temen Gue
212 212. Ditunggu Janjinya
213 213. Bukan Pengganti
214 214. Ketemu Lilian
215 215. Bantuan Lanni
216 216. Kenapa Bukan Saya ?
217 217. Diajak Pergi
218 218. Lepas
219 219. Lanni Cerita
220 220. Dikejar Sepupu
221 221. Masih Tentang Shezi ?
222 222. Sombong Banget...
223 223. Udah Ketemu
224 224. Menyesal Plus Malu
225 225. Dipaksa Menjenguk
226 226. Menyelamatkan Shezi
227 227. Dipanggil Polisi
228 228. Liat Sekeliling
229 229. Kok Tega Banget
230 230. Ngeliat Juga...?!
231 231. Shezi Salah Paham
232 232. Masih Ngambek
233 233. Dimana Shezi ?
234 234. Kok Gitu Sih
235 235. Melamar Paksa
236 236. Pembukaan Klinik Aksara
237 237. Bukan Hukuman
238 238. Ziarah Makam
239 239. Kamu Bahagia...
240 240. Dikerjain Rex
241 241. Keluarga Baru
242 242. Temen Perempuan ?
243 243. Permintaan Ga Masuk Akal
244 244. Panggil Gaza
245 245. Berbeda...
Episodes

Updated 245 Episodes

1
1. Gosip
2
2. Penyanyi tanpa wujud
3
3. Apaan Tuh ?
4
4. Salah Liat ?
5
5. Berseliweran
6
6. Hantu Landung ?
7
7. Kalimat Penentuan
8
8. Lega
9
9. Siapa Zada ?
10
10. Masa Lalu Tini
11
11. Teman Rex
12
12. Luka Zada
13
13. Terlibat ?
14
14. Jadi Tersangka
15
15. Salam Perpisahan
16
16. Dikejar Preman
17
17. Rencana Jahat
18
18. Lilian Kecewa
19
19. Selanjutnya
20
20. Mantan Sahabat
21
21. Salah Paham
22
22. Mungkin Jodoh ?
23
23. Menghindar
24
24. Terlambat
25
25. Datang
26
26. Boleh Numpang
27
27. Selidiki
28
28. Suara Yang Sama
29
29. Pasien Bernama Aura
30
30. Ditemenin Gama
31
31. Sebuah Nama
32
32. Kena Deh...
33
33. Bukan Dia
34
34. Ditangkap
35
35. Keluarga Dipo
36
36. Ruwet
37
37. Hanya Boneka
38
38. Liat Ruko
39
39. Ga Baik - Baik
40
40. Suara Itu Lagi
41
41. Cewek Di Bawah Pohon
42
42. Menyapa
43
43. Dia Lagi...
44
44. Mirip Rex
45
45. Inget Agus
46
46. Mengintai
47
47. Berkaitan kah ?
48
48. Membantu Satria
49
49. Hukuman
50
50. Dokter Aksara
51
51. Pingsan
52
52. Hampir Ditipu
53
53. Gamaa...!!
54
54. Sampe Jakarta
55
55. Menghindar Lagi
56
56. Hantunya Ada Dua
57
57. Konsultasi
58
58. Nurut
59
59. Kapok
60
60. Udah Punya
61
61. Mereka Adalah...
62
62. Gama Cemburu
63
63. Mantan Lilian
64
64. Lilian
65
65. Ledakan
66
66. Sedih Atau Senang ?
67
67. Ditelephon Polisi
68
68. Lilian dan Riko
69
69. Melapor...
70
70. Kios Baso
71
71. Pasangan Mesum
72
72. Reni Dan Hamidah
73
73. Buronan
74
74. Merekam
75
75. Bubuk Apa ?
76
76. Dua Bukti
77
77. Restu Urung
78
78. Meminta Kesempatan
79
79. Liat Brosur
80
80. Ngecek Rumah
81
81. Hantu Penunggu
82
82. Kenapa... ?
83
83. Ga Ingat
84
84. Meluruskan
85
85. Angko Datang
86
86. Anterin Gue Gam...
87
87. Bertemu Untuk Bersama
88
88. Tower Crane
89
89. Guling Bau ?
90
90. Gama Terluka
91
91. Menjenguk Gama
92
92. Tentang Cinta
93
93. Dilema
94
94. Ketemu Lagi
95
95. Nyaman...?
96
96. Pocong Itu Lagi
97
97. Namanya Martin
98
98. Pria Yang Sama ?
99
99. Berbunga-bunga
100
100. Gara-Gara Wafel
101
101. Saling Mendoakan
102
102. Makasih Wanita Misterius
103
103. Lakukan Saja !
104
104. Tolong Datang...
105
105. Akhirnya Tau...
106
106. Ternyata...
107
107. Dipercepat
108
108. Saahh...!
109
109. Gagal Fokus
110
110. Hari Pertama
111
111. Makhluk Apaan Tuh ?
112
112. Siluman Apa ?
113
113. Jadi Korban Juga
114
114. Cari Tempat Lain
115
115. Terbakar
116
116. Tak Pernah Ada
117
117. Pertanyaan Random
118
118. Pria Menangis
119
119. Mayat Di Dasar Danau
120
120. Jadi Tersangka
121
121. Sudahi Saja
122
122. Gusar
123
123. Ditangkap
124
124. Tak Sia-Sia
125
125. Elvira Hilang
126
126. Romansa ?
127
127. Misi Berakhir
128
128. Panti Asuhan
129
129. Hamil
130
130. Berita
131
131. Pria Tersenyum
132
132. Ramzi Ketemu
133
133. Kembali Bersama
134
134. Mirip ?
135
135. Ikatan Saudara
136
136. Ke Rumah Arini
137
137. Belum Lengkap
138
138. Kok Ada Tiga ?
139
139. Dua Dimensi Berbeda ?
140
140. Apa Salahku ?
141
141. Mengerti
142
142. Dugaan...
143
143. Pembicaraan Konyol
144
144. Menyapa Karsih
145
145. Firasat Buruk
146
146. Diam-diam
147
147. Semua Sedih
148
148. Tentang Hadini
149
149. Penasaran
150
150. Rex Siuman
151
151. Dukungan Keluarga
152
152. Sang Dokter
153
153. Maaf Zada...
154
154. Disandera
155
155. Terdiam
156
156. Mendadak Sembuh ?
157
157. Pake Kursi Roda
158
158. Teman Baik
159
159. Pemain Juga
160
160. Diringkus
161
161. Ga Menyangka
162
162. Dijemput Zada
163
163. Minta Cucu Menantu
164
164. Pertemuan Yang Unik
165
165. Ada Yang Ga Beres
166
166. Ditungguin Biawak
167
167. Segede Buaya
168
168. Ada apa Lagi...?
169
169. Ikut Tertawa
170
170. Media Santet
171
171. Dimana Anak Kami ?
172
172. Mengawasi Ari
173
173. Keluarga Siluman Biawak
174
174. Satu Tugas Lagi
175
175. Belum Ingin Menikah
176
176. Pria Bermahkota Biawak
177
177. Di Kamar Hotel
178
178. Iya, Aku Ikut...
179
179. Petunjuk Dari Nyai
180
180. Siluman Biawak Itu...
181
181. Bertemu Lagi
182
182. Mau Ngedate
183
183. Setengah Jam
184
184. Mengantar Pulang
185
185. Diajak Sarapan
186
186. Pengertian
187
187. Khawatir...
188
188. Pertengkaran
189
189. Kehilangan
190
190. Mengejar Bayangan
191
191. Menjenguk
192
192. Bertemu Keluarga
193
193. Akan Kembali...!
194
194. Mau Bunuh Diri ?
195
195. Linglung
196
196. Jejak Bau
197
197. Ada Apa Sih ?
198
198. Ga Bisa Nganter
199
199. Pilihan Elvira
200
200. Beda Dimensi
201
201. Wanita Berhati Iblis
202
202. Bukan Lampor
203
203. Mulai Ragu
204
204. Hantu Pengusung Keranda
205
205. Pesta Masa Lalu
206
206. Pria Seperti Ramon
207
207. Gagal Menjebak
208
208. Oh Gitu...
209
209. Bukan Modus Kan...?
210
210. Cewek Unik
211
211. Bukan Temen Gue
212
212. Ditunggu Janjinya
213
213. Bukan Pengganti
214
214. Ketemu Lilian
215
215. Bantuan Lanni
216
216. Kenapa Bukan Saya ?
217
217. Diajak Pergi
218
218. Lepas
219
219. Lanni Cerita
220
220. Dikejar Sepupu
221
221. Masih Tentang Shezi ?
222
222. Sombong Banget...
223
223. Udah Ketemu
224
224. Menyesal Plus Malu
225
225. Dipaksa Menjenguk
226
226. Menyelamatkan Shezi
227
227. Dipanggil Polisi
228
228. Liat Sekeliling
229
229. Kok Tega Banget
230
230. Ngeliat Juga...?!
231
231. Shezi Salah Paham
232
232. Masih Ngambek
233
233. Dimana Shezi ?
234
234. Kok Gitu Sih
235
235. Melamar Paksa
236
236. Pembukaan Klinik Aksara
237
237. Bukan Hukuman
238
238. Ziarah Makam
239
239. Kamu Bahagia...
240
240. Dikerjain Rex
241
241. Keluarga Baru
242
242. Temen Perempuan ?
243
243. Permintaan Ga Masuk Akal
244
244. Panggil Gaza
245
245. Berbeda...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!