18. Lilian Kecewa

Hesti dan para preman pun digelandang ke kantor polisi. Mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatan mereka yang telah mencoba 'menjual' Lilian kepada laki-laki hidung belang.

Tentang bagaimana Ramon bisa tiba di sana adalah karena Lilian mengaktifkan GPS pada ponselnya hingga keberadaannya mudah dilacak.

Malam sebelumnya Ramon terpaksa turun tangan saat kedua anaknya bertengkar hebat di rumah. Ramon melerai perdebatan Lilian dan Rex yang bicara dengan nada suara tinggi hingga membuatnya tertarik.

" Apa yang Kalian ributkan ?. Ini udah malam, bisa kan diturunin sedikit volume suaranya...?" tegur Ramon sambil berdiri di ambang pintu kamar Lilian.

" Maaf Yah. Rex nih bikin gara-gara..., " kata Lilian.

" Kok Aku sih. Aku kan cuma bilang supaya Kakak berhati-hati sama temen Kakak yang namanya Hesti itu. Dia itu bukan wanita baik-baik. Selain itu dia juga punya niat jahat sama Kakak...!" sahut Rex dengan nada suara yang kembali meninggi.

" Darimana Kamu tau kalo Hesti bukan wanita baik-baik dan punya niat jahat sama Kakakmu...?" tanya Ramon.

" Aku liat sendiri Yah. Awalnya Aku mau nolongin Kak Hesti yang digangguin preman. Tapi pas Aku deketin, mereka kok lagi ribut dan preman itu nyebut nama Kak Hesti. Kalo mereka ga saling kenal mustahil preman itu nyebut nama Kak Hesti kan Yah...?" tanya Rex sambil menatap sang ayah.

" Betul, terus...?" tanya Ramon tak sabar.

" Ternyata preman itu marah karena Kak Hesti ga bisa bayar hutang. Mereka juga marah karena Kak Hesti punya niat berhenti jadi PSK...," sahut Rex hingga mengejutkan Ramon.

Lilian nampak melengos mendengar ucapan Rex. Ia merasa sang adik mengada-ada dengan ceritanya itu. Tapi saat Rex mencoba menganalisa sikap Hesti saat mereka dikejar preman tempo hari, mau tak mau Lilian pun ikut curiga.

" Apalagi dia bilang dia udah nemuin orang yang cocok untuk jadi penggantinya. Aku khawatir itu Kakak. Makanya Aku minta Kakak supaya berhati-hati..., " kata Rex mengakhiri ceritanya.

Ramon pun menatap Lilian dan Rex bergantian.

" Ini masalah serius anak-anak !. Tolong berhati-hati karena ini bakal melibatkan banyak orang. Ayah harus melaporkan ini ke Polisi supaya bisa segera ditindak...," kata Ramon.

" Tapi kan belum kejadian Yah. Apa bisa melapor tanpa ada bukti...?" tanya Lilian.

" Kalo soal itu Kamu tenang aja Li. Ayah punya temen seorang Polisi. Dia pasti mau bantu Kita, apalagi ini masalah human trafficking yang memang lagi marak dikejar Polisi...," sahut Ramon cepat.

Setelahnya Ramon menghubungi temannya yang bernama Aditya yang merupakan salah seorang perwira polisi.

Setelah mendapat informasi dari Ramon, Aditya pun langsung berkoordinasi dengan jajarannya untuk mengungkap praktek prostitusi yang melibatkan mahasiswi bernama Hesti itu. Dugaan sementara Hesti adalah pemain lama yang telah berhasil 'memasarkan' beberapa wanita yang notabene adalah temannya sendiri.

Dan atas arahan Aditya, Lilian mengaktifkan GPS di ponselnya. Rupanya kali ini Hesti kena batunya. Karena tak sabar ingin segera hengkang dari dunia gelap membuat Hesti tak curiga dengan sikap Lilian yang dengan suka rela mengikutinya.

Akhirnya niat Hesti untuk berhenti menjajakan diri pun terwujud. Bahkan akibat perbuatannya ia harus menerima hukuman penjara selama beberapa tahun.

Sidang digelar secara tertutup demi keselamatan Lilian. Ramon tak ingin anaknya berada dalam bahaya dan dikejar 'kelompok lain' karena telah berani mengungkap praktek prostitusi di kalangan pelajar.

Saat sidang Lilian pun dipertemukan dengan Hesti. Saat itu Hesti tampak menangis menyesali perbuatannya. Ia memohon agar Lilian berkenan memaafkannya.

" Gue terpaksa Li. Gue ga punya jalan lain...," kata Hesti sambil menitikkan air mata.

" Lo emang jahat Hesti. Gue ga nyangka Lo tega mendorong Gue ke sana hanya untuk jadi penebus kebebasan Lo. Dimana hati nurani Lo ?. Apa ini yang Lo sebut persahabatan...?!" tanya Lilian marah.

" Maafin Gue Li, maaf...," kata Hesti dengan suara parau.

" Kalo begini cara Lo memperlakukan sahabat, jangan-jangan itu sebabnya Lo dimusuhin banyak orang. Udah berapa banyak wanita yang Lo jual Hes, berapa...?!" tanya Lilian lantang.

" Sabar Nak. Biarkan ini jadi urusan kepolisian. Yang penting tugasmu memberi kesaksian udah selesai...," kata Ramon mengingatkan sambil merengkuh bahu Lilian.

" Ayah benar Nak. Kita pulang aja sekarang yuk, Ibu juga muak ada di sini...," sela Lanni sambil mengipasi wajahnya.

Mendengar ucapan Ramon dan Lanni membuat Lilian tersentak. Ia mengangguk lalu menuruti ucapan kedua orangtuanya itu. Tanpa menoleh lagi Lilian pun pergi meninggalkan Hesti begitu saja.

\=\=\=\=\=

Sejak peristiwa penangkapan Hesti membuat Lilian berubah. Lilian yang semula selalu ceria kini menjadi sosok yang pendiam. Nadifa yang merupakan teman dekatnya pun tak mengerti mengapa Lilian jadi sosok yang tak lagi ramah dan lebih senang menyendiri.

" Gue cariin kemana-mana ga taunya di sini Lo...," kata Nadifa sambil duduk di samping Lilian.

" Emang kenapa Lo nyariin Gue...?" tanya Lilian sambil tetap fokus membaca buku.

" Kok kenapa, Lo kan sohib Gue. Orang yang selalu ada sama Gue tiap hari. Jadi wajar kan kalo Gue nyariin Lo...," sahut Nadifa.

" Kan bukan cuma Gue yang ada sama Lo tiap hari. Yang lain juga gitu, jadi kenapa harus nyari Gue...?" tanya Lilian cuek.

" Ish, Lo nih kenapa sih Li ?. Sejak Hesti ga masuk kuliah Lo jadi berubah kaya gini. Lagian tuh anak kemana sih ga pernah nongol di kampus. Apa ga takut di DO ya. Apalagi ini udah mau ujian akhir semester, bisa gawat kan kalo ga naik tingkat...," kata Nadifa.

Mendengar ucapan Nadifa membuat mata Lilian berkaca-kaca. Lagi-lagi ia teringat sosok Hesti yang telah ia anggap sahabat terbaik itu. Namun sayangnya Hesti telah membuat hatinya terluka dan sulit untuk dimaafkan.

Merasa diabaikan oleh Lilian, Nadifa pun menatap Lilian.

" Apa jangan-jangan Lo tau kemana Hesti pergi Li ?. Kan terakhir Lo nyanggupin permintaannya buat nganterin dia ke suatu tempat. Apa terjadi sesuatu sama Hesti Li...?" tanya Nadifa curiga.

" Gue ga tau kemana dia pergi. Dan please ga usah sebut nama dia lagi di depan Gue...," pinta Lilian sambil menutup buku yang dibacanya.

" Ada apa sih Li...?" tanya Nadifa penasaran.

" Ga ada apa-apa..., " sahut Lilian sambil bangkit dari duduknya.

" Gue ga percaya. Bilang sama Gue sekarang atau Gue ga mau jadi temen Lo lagi...!" kata Nadifa setengah mengancam sambil mencekal tangan Lilian erat.

Lilian menatap kedua mata Nadifa sejenak lalu menghela nafas panjang. Ia merasa lelah harus menyimpan semuanya sendiri. Lilian pun menganggukkan kepalanya lalu mengucapkan kalimat yang menenangkan Nadifa.

" Gue ceritain semuanya tapi ga di sini. Kita masuk kelas dulu sekarang, insya Allah ntar siang Kita ketemuan di kafe...," kata Lilian.

" Ok, Gue setuju...!" sahut Nadifa antusias.

Setelahnya Nadifa melepaskan cekalan tangannya dan membiarkan Lilian melangkah lebih dulu ke dalam kelas.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

aku pun muak sama Hesti yang mengatasnamakan persahabatan tapi punya niat jahat. enak kan Hesti kena batunya.. enaklah masa ngga

2022-11-28

1

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

lilian.. kecewa boleh tp jangan sama kan semua orang ya

2022-11-25

2

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

punya hidung kok belang bang bang

2022-11-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Gosip
2 2. Penyanyi tanpa wujud
3 3. Apaan Tuh ?
4 4. Salah Liat ?
5 5. Berseliweran
6 6. Hantu Landung ?
7 7. Kalimat Penentuan
8 8. Lega
9 9. Siapa Zada ?
10 10. Masa Lalu Tini
11 11. Teman Rex
12 12. Luka Zada
13 13. Terlibat ?
14 14. Jadi Tersangka
15 15. Salam Perpisahan
16 16. Dikejar Preman
17 17. Rencana Jahat
18 18. Lilian Kecewa
19 19. Selanjutnya
20 20. Mantan Sahabat
21 21. Salah Paham
22 22. Mungkin Jodoh ?
23 23. Menghindar
24 24. Terlambat
25 25. Datang
26 26. Boleh Numpang
27 27. Selidiki
28 28. Suara Yang Sama
29 29. Pasien Bernama Aura
30 30. Ditemenin Gama
31 31. Sebuah Nama
32 32. Kena Deh...
33 33. Bukan Dia
34 34. Ditangkap
35 35. Keluarga Dipo
36 36. Ruwet
37 37. Hanya Boneka
38 38. Liat Ruko
39 39. Ga Baik - Baik
40 40. Suara Itu Lagi
41 41. Cewek Di Bawah Pohon
42 42. Menyapa
43 43. Dia Lagi...
44 44. Mirip Rex
45 45. Inget Agus
46 46. Mengintai
47 47. Berkaitan kah ?
48 48. Membantu Satria
49 49. Hukuman
50 50. Dokter Aksara
51 51. Pingsan
52 52. Hampir Ditipu
53 53. Gamaa...!!
54 54. Sampe Jakarta
55 55. Menghindar Lagi
56 56. Hantunya Ada Dua
57 57. Konsultasi
58 58. Nurut
59 59. Kapok
60 60. Udah Punya
61 61. Mereka Adalah...
62 62. Gama Cemburu
63 63. Mantan Lilian
64 64. Lilian
65 65. Ledakan
66 66. Sedih Atau Senang ?
67 67. Ditelephon Polisi
68 68. Lilian dan Riko
69 69. Melapor...
70 70. Kios Baso
71 71. Pasangan Mesum
72 72. Reni Dan Hamidah
73 73. Buronan
74 74. Merekam
75 75. Bubuk Apa ?
76 76. Dua Bukti
77 77. Restu Urung
78 78. Meminta Kesempatan
79 79. Liat Brosur
80 80. Ngecek Rumah
81 81. Hantu Penunggu
82 82. Kenapa... ?
83 83. Ga Ingat
84 84. Meluruskan
85 85. Angko Datang
86 86. Anterin Gue Gam...
87 87. Bertemu Untuk Bersama
88 88. Tower Crane
89 89. Guling Bau ?
90 90. Gama Terluka
91 91. Menjenguk Gama
92 92. Tentang Cinta
93 93. Dilema
94 94. Ketemu Lagi
95 95. Nyaman...?
96 96. Pocong Itu Lagi
97 97. Namanya Martin
98 98. Pria Yang Sama ?
99 99. Berbunga-bunga
100 100. Gara-Gara Wafel
101 101. Saling Mendoakan
102 102. Makasih Wanita Misterius
103 103. Lakukan Saja !
104 104. Tolong Datang...
105 105. Akhirnya Tau...
106 106. Ternyata...
107 107. Dipercepat
108 108. Saahh...!
109 109. Gagal Fokus
110 110. Hari Pertama
111 111. Makhluk Apaan Tuh ?
112 112. Siluman Apa ?
113 113. Jadi Korban Juga
114 114. Cari Tempat Lain
115 115. Terbakar
116 116. Tak Pernah Ada
117 117. Pertanyaan Random
118 118. Pria Menangis
119 119. Mayat Di Dasar Danau
120 120. Jadi Tersangka
121 121. Sudahi Saja
122 122. Gusar
123 123. Ditangkap
124 124. Tak Sia-Sia
125 125. Elvira Hilang
126 126. Romansa ?
127 127. Misi Berakhir
128 128. Panti Asuhan
129 129. Hamil
130 130. Berita
131 131. Pria Tersenyum
132 132. Ramzi Ketemu
133 133. Kembali Bersama
134 134. Mirip ?
135 135. Ikatan Saudara
136 136. Ke Rumah Arini
137 137. Belum Lengkap
138 138. Kok Ada Tiga ?
139 139. Dua Dimensi Berbeda ?
140 140. Apa Salahku ?
141 141. Mengerti
142 142. Dugaan...
143 143. Pembicaraan Konyol
144 144. Menyapa Karsih
145 145. Firasat Buruk
146 146. Diam-diam
147 147. Semua Sedih
148 148. Tentang Hadini
149 149. Penasaran
150 150. Rex Siuman
151 151. Dukungan Keluarga
152 152. Sang Dokter
153 153. Maaf Zada...
154 154. Disandera
155 155. Terdiam
156 156. Mendadak Sembuh ?
157 157. Pake Kursi Roda
158 158. Teman Baik
159 159. Pemain Juga
160 160. Diringkus
161 161. Ga Menyangka
162 162. Dijemput Zada
163 163. Minta Cucu Menantu
164 164. Pertemuan Yang Unik
165 165. Ada Yang Ga Beres
166 166. Ditungguin Biawak
167 167. Segede Buaya
168 168. Ada apa Lagi...?
169 169. Ikut Tertawa
170 170. Media Santet
171 171. Dimana Anak Kami ?
172 172. Mengawasi Ari
173 173. Keluarga Siluman Biawak
174 174. Satu Tugas Lagi
175 175. Belum Ingin Menikah
176 176. Pria Bermahkota Biawak
177 177. Di Kamar Hotel
178 178. Iya, Aku Ikut...
179 179. Petunjuk Dari Nyai
180 180. Siluman Biawak Itu...
181 181. Bertemu Lagi
182 182. Mau Ngedate
183 183. Setengah Jam
184 184. Mengantar Pulang
185 185. Diajak Sarapan
186 186. Pengertian
187 187. Khawatir...
188 188. Pertengkaran
189 189. Kehilangan
190 190. Mengejar Bayangan
191 191. Menjenguk
192 192. Bertemu Keluarga
193 193. Akan Kembali...!
194 194. Mau Bunuh Diri ?
195 195. Linglung
196 196. Jejak Bau
197 197. Ada Apa Sih ?
198 198. Ga Bisa Nganter
199 199. Pilihan Elvira
200 200. Beda Dimensi
201 201. Wanita Berhati Iblis
202 202. Bukan Lampor
203 203. Mulai Ragu
204 204. Hantu Pengusung Keranda
205 205. Pesta Masa Lalu
206 206. Pria Seperti Ramon
207 207. Gagal Menjebak
208 208. Oh Gitu...
209 209. Bukan Modus Kan...?
210 210. Cewek Unik
211 211. Bukan Temen Gue
212 212. Ditunggu Janjinya
213 213. Bukan Pengganti
214 214. Ketemu Lilian
215 215. Bantuan Lanni
216 216. Kenapa Bukan Saya ?
217 217. Diajak Pergi
218 218. Lepas
219 219. Lanni Cerita
220 220. Dikejar Sepupu
221 221. Masih Tentang Shezi ?
222 222. Sombong Banget...
223 223. Udah Ketemu
224 224. Menyesal Plus Malu
225 225. Dipaksa Menjenguk
226 226. Menyelamatkan Shezi
227 227. Dipanggil Polisi
228 228. Liat Sekeliling
229 229. Kok Tega Banget
230 230. Ngeliat Juga...?!
231 231. Shezi Salah Paham
232 232. Masih Ngambek
233 233. Dimana Shezi ?
234 234. Kok Gitu Sih
235 235. Melamar Paksa
236 236. Pembukaan Klinik Aksara
237 237. Bukan Hukuman
238 238. Ziarah Makam
239 239. Kamu Bahagia...
240 240. Dikerjain Rex
241 241. Keluarga Baru
242 242. Temen Perempuan ?
243 243. Permintaan Ga Masuk Akal
244 244. Panggil Gaza
245 245. Berbeda...
Episodes

Updated 245 Episodes

1
1. Gosip
2
2. Penyanyi tanpa wujud
3
3. Apaan Tuh ?
4
4. Salah Liat ?
5
5. Berseliweran
6
6. Hantu Landung ?
7
7. Kalimat Penentuan
8
8. Lega
9
9. Siapa Zada ?
10
10. Masa Lalu Tini
11
11. Teman Rex
12
12. Luka Zada
13
13. Terlibat ?
14
14. Jadi Tersangka
15
15. Salam Perpisahan
16
16. Dikejar Preman
17
17. Rencana Jahat
18
18. Lilian Kecewa
19
19. Selanjutnya
20
20. Mantan Sahabat
21
21. Salah Paham
22
22. Mungkin Jodoh ?
23
23. Menghindar
24
24. Terlambat
25
25. Datang
26
26. Boleh Numpang
27
27. Selidiki
28
28. Suara Yang Sama
29
29. Pasien Bernama Aura
30
30. Ditemenin Gama
31
31. Sebuah Nama
32
32. Kena Deh...
33
33. Bukan Dia
34
34. Ditangkap
35
35. Keluarga Dipo
36
36. Ruwet
37
37. Hanya Boneka
38
38. Liat Ruko
39
39. Ga Baik - Baik
40
40. Suara Itu Lagi
41
41. Cewek Di Bawah Pohon
42
42. Menyapa
43
43. Dia Lagi...
44
44. Mirip Rex
45
45. Inget Agus
46
46. Mengintai
47
47. Berkaitan kah ?
48
48. Membantu Satria
49
49. Hukuman
50
50. Dokter Aksara
51
51. Pingsan
52
52. Hampir Ditipu
53
53. Gamaa...!!
54
54. Sampe Jakarta
55
55. Menghindar Lagi
56
56. Hantunya Ada Dua
57
57. Konsultasi
58
58. Nurut
59
59. Kapok
60
60. Udah Punya
61
61. Mereka Adalah...
62
62. Gama Cemburu
63
63. Mantan Lilian
64
64. Lilian
65
65. Ledakan
66
66. Sedih Atau Senang ?
67
67. Ditelephon Polisi
68
68. Lilian dan Riko
69
69. Melapor...
70
70. Kios Baso
71
71. Pasangan Mesum
72
72. Reni Dan Hamidah
73
73. Buronan
74
74. Merekam
75
75. Bubuk Apa ?
76
76. Dua Bukti
77
77. Restu Urung
78
78. Meminta Kesempatan
79
79. Liat Brosur
80
80. Ngecek Rumah
81
81. Hantu Penunggu
82
82. Kenapa... ?
83
83. Ga Ingat
84
84. Meluruskan
85
85. Angko Datang
86
86. Anterin Gue Gam...
87
87. Bertemu Untuk Bersama
88
88. Tower Crane
89
89. Guling Bau ?
90
90. Gama Terluka
91
91. Menjenguk Gama
92
92. Tentang Cinta
93
93. Dilema
94
94. Ketemu Lagi
95
95. Nyaman...?
96
96. Pocong Itu Lagi
97
97. Namanya Martin
98
98. Pria Yang Sama ?
99
99. Berbunga-bunga
100
100. Gara-Gara Wafel
101
101. Saling Mendoakan
102
102. Makasih Wanita Misterius
103
103. Lakukan Saja !
104
104. Tolong Datang...
105
105. Akhirnya Tau...
106
106. Ternyata...
107
107. Dipercepat
108
108. Saahh...!
109
109. Gagal Fokus
110
110. Hari Pertama
111
111. Makhluk Apaan Tuh ?
112
112. Siluman Apa ?
113
113. Jadi Korban Juga
114
114. Cari Tempat Lain
115
115. Terbakar
116
116. Tak Pernah Ada
117
117. Pertanyaan Random
118
118. Pria Menangis
119
119. Mayat Di Dasar Danau
120
120. Jadi Tersangka
121
121. Sudahi Saja
122
122. Gusar
123
123. Ditangkap
124
124. Tak Sia-Sia
125
125. Elvira Hilang
126
126. Romansa ?
127
127. Misi Berakhir
128
128. Panti Asuhan
129
129. Hamil
130
130. Berita
131
131. Pria Tersenyum
132
132. Ramzi Ketemu
133
133. Kembali Bersama
134
134. Mirip ?
135
135. Ikatan Saudara
136
136. Ke Rumah Arini
137
137. Belum Lengkap
138
138. Kok Ada Tiga ?
139
139. Dua Dimensi Berbeda ?
140
140. Apa Salahku ?
141
141. Mengerti
142
142. Dugaan...
143
143. Pembicaraan Konyol
144
144. Menyapa Karsih
145
145. Firasat Buruk
146
146. Diam-diam
147
147. Semua Sedih
148
148. Tentang Hadini
149
149. Penasaran
150
150. Rex Siuman
151
151. Dukungan Keluarga
152
152. Sang Dokter
153
153. Maaf Zada...
154
154. Disandera
155
155. Terdiam
156
156. Mendadak Sembuh ?
157
157. Pake Kursi Roda
158
158. Teman Baik
159
159. Pemain Juga
160
160. Diringkus
161
161. Ga Menyangka
162
162. Dijemput Zada
163
163. Minta Cucu Menantu
164
164. Pertemuan Yang Unik
165
165. Ada Yang Ga Beres
166
166. Ditungguin Biawak
167
167. Segede Buaya
168
168. Ada apa Lagi...?
169
169. Ikut Tertawa
170
170. Media Santet
171
171. Dimana Anak Kami ?
172
172. Mengawasi Ari
173
173. Keluarga Siluman Biawak
174
174. Satu Tugas Lagi
175
175. Belum Ingin Menikah
176
176. Pria Bermahkota Biawak
177
177. Di Kamar Hotel
178
178. Iya, Aku Ikut...
179
179. Petunjuk Dari Nyai
180
180. Siluman Biawak Itu...
181
181. Bertemu Lagi
182
182. Mau Ngedate
183
183. Setengah Jam
184
184. Mengantar Pulang
185
185. Diajak Sarapan
186
186. Pengertian
187
187. Khawatir...
188
188. Pertengkaran
189
189. Kehilangan
190
190. Mengejar Bayangan
191
191. Menjenguk
192
192. Bertemu Keluarga
193
193. Akan Kembali...!
194
194. Mau Bunuh Diri ?
195
195. Linglung
196
196. Jejak Bau
197
197. Ada Apa Sih ?
198
198. Ga Bisa Nganter
199
199. Pilihan Elvira
200
200. Beda Dimensi
201
201. Wanita Berhati Iblis
202
202. Bukan Lampor
203
203. Mulai Ragu
204
204. Hantu Pengusung Keranda
205
205. Pesta Masa Lalu
206
206. Pria Seperti Ramon
207
207. Gagal Menjebak
208
208. Oh Gitu...
209
209. Bukan Modus Kan...?
210
210. Cewek Unik
211
211. Bukan Temen Gue
212
212. Ditunggu Janjinya
213
213. Bukan Pengganti
214
214. Ketemu Lilian
215
215. Bantuan Lanni
216
216. Kenapa Bukan Saya ?
217
217. Diajak Pergi
218
218. Lepas
219
219. Lanni Cerita
220
220. Dikejar Sepupu
221
221. Masih Tentang Shezi ?
222
222. Sombong Banget...
223
223. Udah Ketemu
224
224. Menyesal Plus Malu
225
225. Dipaksa Menjenguk
226
226. Menyelamatkan Shezi
227
227. Dipanggil Polisi
228
228. Liat Sekeliling
229
229. Kok Tega Banget
230
230. Ngeliat Juga...?!
231
231. Shezi Salah Paham
232
232. Masih Ngambek
233
233. Dimana Shezi ?
234
234. Kok Gitu Sih
235
235. Melamar Paksa
236
236. Pembukaan Klinik Aksara
237
237. Bukan Hukuman
238
238. Ziarah Makam
239
239. Kamu Bahagia...
240
240. Dikerjain Rex
241
241. Keluarga Baru
242
242. Temen Perempuan ?
243
243. Permintaan Ga Masuk Akal
244
244. Panggil Gaza
245
245. Berbeda...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!