11. Teman Rex

Setelah permasalahan Tini selesai, Rusminah pun mengajak Tini dan kedua orangtuanya pergi ke Jakarta untuk menghadiri pernikahan Ramon dan Lanni yang digelar secara mewah di gedung.

Saat pertama kali bertemu Lanni, sikap permusuhan lah yang diperlihatkan Tini. Ia memandang Lanni dengan tatapan penuh kebencian dan itu membuat Lanni tak nyaman. Ramon yang mengerti arti tatapan Tini pun menegurnya.

" Aku tau kalo Istriku ini cantik. Tapi jangan Kamu tatap kaya gitu Tin. Itu bikin Istriku ga nyaman lho. Iya kan Sayang...," kata Ramon sambil merengkuh bahu Lanni dengan mesra.

Apa yang Ramon lakukan membuat Tini sakit hati. Namun saat teringat janjinya pada Rusminah, Tini pun berusaha tersenyum.

" Maaf Mas. Saya ga bermaksud begitu kok. Saya cuma kagum sama kecantikan Mbak Lanni. Pantesan Mas Ramon buru-buru menikahinya karena takut diambil orang. Iya kan Mas...?" tanya Tini sambil tersenyum kecut.

" Kamu salah Tin. Selain cantik Lanni ini wanita yang pintar, lembut dan penuh kasih sayang. Dia istimewa untukku karena dia satu-satunya wanita yang bisa bikin Aku jatuh cinta. Terdengar konyol sih, tapi emang gitu kenyataannya. Aku beruntung bisa menikahinya...," sahut Ramon sambil mendaratkan kecupan lembut di kening Lanni.

Apa yang dilakukan Ramon membuat Tini kesal bukan kepalang.

" Jangan ngomong gitu Mas. Aku jadi malu sama Tini...," kata Lanni dengan wajah merona.

" Lho, kenapa malu. Tini ini Adikku juga sama seperti Ramzi, jadi perlakukan dia seperti Adikmu ya Sayang...," pinta Ramon.

" Siap Sayang...," sahut Lanni sambil tersenyum.

Tini pun mengepalkan tangan menahan marah saat melihat drama romantis di hadapannya itu. Karena khawatir tak bisa mengendalikan diri, Tini pun menjauh dari pelaminan. Tini memilih duduk di luar gedung untuk menenangkan diri sambil menghirup udara segar.

Melihat Tini keluar dari gedung membuat Lanni tak enak hati. Ia pun menegur suaminya.

" Apa sikapmu tadi ga keterlaluan ya Mas. Kamu liat kan gimana reaksinya tadi...?!" tanya Lanni gusar.

" Aku sengaja biar Tini sadar. Lagipula yang Aku bilang tadi emang jujur kok...," sahut Ramon.

" Iya iya. Tapi ga usah pake cium kening juga dong. Aku kan jadi ngerasa jadi orang yang jahat karena bahagia di atas penderitaan wanita lain...," kata Lanni sambil melengos.

" Kita kan harus bikin Tini percaya dan yakin kalo Aku ga pernah menganggap dia lebih kecuali sebagai adik. Lagipula itu baru pemanasan, ada hal yang lebih besar yang harus Kita lakukan di kamar nanti. Dan kali ini Aku jamin justru Kamu yang ga bakal rela kalo Tini deket sama Aku...," bisik Ramon hingga membuat wajah Lanni kembali merona.

Di kejauhan terlihat Rusminah dan suaminya tersenyum puas menyaksikan aksi Ramon tadi. Mereka senang karena Ramon berhasil menunjukkan kedudukan Tini di hatinya. Mereka berharap setelah ini Tini tak akan mengganggu kehidupan Ramon dan Lanni.

Dua tahun menikah, Lanni dan Ramon dikaruniai putri cantik yaitu Lilian. Ayah Ramon lah yang menyematkan nama itu. Dan tiga bulan kemudian Ayah Ramon meninggal dunia karena sakit.

Saat Lanni hamil anak ke dua, Rusminah pun memutuskan akan menikahkan Tini dengan Daud. Itu dilakukan Rusminah karena melihat Tini yang tak lagi berminat dengan lawan jenis. Rusminah khawatir Tini akan depresi dan berniat mengakhiri hidup lagi seperti yang pernah dilakukan dulu.

Semula Tini menolak karena merasa Daud tak sepadan dengan Ramon. Tini berharap bisa menikahi pria yang setidaknya 'selevel' dengan Ramon agar ia punya kebanggaan saat bertemu Ramon dan istrinya itu. Rusminah dengan sabar menasehati Tini. Tanpa mereka ketahui, Lilian dan Ramon mendengarkan pembicaraan mereka.

" Apa lagi yang Kamu inginkan Tini. Aku udah tua. Aku ingin melihat anak perempuanku ini menikah. Aku ga bermaksud egois. Tapi liat lah Daud. Dia laki-laki yang baik, walau bukan Sarjana tapi dia punya pekerjaan. Dia ulet dan gigih, makanya Mak yakin jika bersamanya Kamu ga akan kekurangan. Daud pasti melakukan segala cara supaya bisa menafkahi Kamu nanti. Atau, Kamu mau terus sendirian sampe tua ?. Apa Kamu juga ga pengen bahagia seperti Ramon...?" tanya Rusminah.

" Kenapa Mak ngomong kaya gitu. Apa pengorbananku belum cukup Mak. Aku rela mengalah asal Mas Ramon bahagia bersama Mbak Lanni. Jadi tolong jangan jodohkan Aku lagi Mak. Aku ga kenal sama Mas Daud, Aku juga ga suka sama dia...," sahut Tini dengan mata berkaca-kaca.

" Sadar lah Tin, Kamu memang seharusnya mundur karena Ramon bukan jodohmu. Jemput lah kebahagiaanmu sendiri. Kalo Kamu ga suka sama Daud gapapa. Menikah lah dengan laki-laki pilihanmu selain Daud. Siapa pun itu, asal Kamu bahagia Mak akan merestui...," kata Rusminah sambil menggenggam jemari Tini dengan erat.

Tini nampak berpikir sejenak. Ia berpikir pria mana yang akan diajak menikah karena ia memang tak mengenal pria mana pun saat itu. Selama ini hatinya terlanjur ia tutup rapat.

Akhirnya Tini menyetujui permintaan Rusminah. Ia berharap dengan menikahi Daud rasa cintanya pada Ramon akan terkikis.

Pernikahan Tini dan Daud pun digelar dengan meriah. Rupanya Daud telah lama menyukai Tini. Dan saat Rusminah memintanya untuk menikahi Tini, dengan antusias Daud menyetujuinya.

Hubungan Tini dan Daud nampaknya berjalan lancar. Perlahan namun pasti, Daud berhasil membuat Tini jatuh cinta dan menggantikan posisi Ramon di hatinya. Hingga akhirnya mereka dikarunia sepasang anak yang diberi nama Septia dan Landung.

Lamunan Lanni buyar saat Ramon menyentuh punggungnya dengan lembut.

" Kenapa melamun Bu...?" tanya Ramon.

" Oh, gapapa Yah. Cuma lagi ngitung budget pengeluaran Kita aja nanti...," sahut Lanni asal hingga membuat Ramon tersenyum.

Ramon tahu jika istrinya berbohong. Namun Ramon tak peduli dan lebih memilih duduk untuk mulai sarapan.

\=\=\=\=\=

Saat jam delapan pagi terlihat dua kendaraan meninggalkan rumah Rusminah. Mobil yang dikendarai Ramon nampak melaju di depan sedangkan di belakangnya terlihat Daud melaju dengan motornya sambil membonceng Tini.

Dari dalam mobil Rex dan Gama bisa melihat Zada tengah berdiri di pinggir jalan sambil menatap kearah Rumah sang nenek.

" Itu Zada kan. Ngapain dia ngeliatin rumah Nenek kaya gitu...?" tanya Gama.

" Mungkin dia mau bilang terima kasih sama Kak Lian karena udah nolongin dia kemarin...," sahut Rex.

" Eh, kemarin Lo bilang kalo Zada lagi haid. Lo tau darimana Rex...?" tanya Gama.

" Gue pernah liat Kak Lian dan Ibu kaya gitu. Makanya Gue langsung tau kalo Zada lagi haid...," sahut Rex sambil memejamkan mata karena tak ingin membahas Zada sekarang.

Gama mengangguk lalu ikut memejamkan mata. Mobil terus melaju dan berhenti di suatu tempat.

Rupanya Ramon membawa rombongan kecil itu mampir ke masjid merah Panjunan. Setelahnya Ramon membawa mereka ke tempat wisata Kembang Langit Batang. Selain ingin membahagiakan keluarganya, Ramon juga ingin memperkenalkan wisata kebanggaan tanah kelahirannya kepada Gondo dan keluarga kecilnya.

Mereka menghabiskan waktu di sana hingga menjelang Maghrib.

Saat mobil kembali ke rumah, lagi-lagi Rex melihat Zada masih berdiri di tempat semula dan dalam posisi yang sama. Rex pun turun lebih dulu lalu bergegas menghampiri Zada.

" Mau kemana Rex...?!" panggil Lanni lantang saat melihat Rex melangkah ke jalan raya.

" Gapapa Lan. Rex mau ketemu sama temennya sebentar...," kata Rusminah.

" Temennya, siapa Mak...?" tanya Lanni.

" Anak kampung sini juga kok. Yuk masuk, biar Rex nyusul nanti...," ajak Rusminah yang diangguki Lanni.

Sementara itu Rex langsung menarik tangan Zada saat gadis itu berniat kabur.

" Kamu nunggu di sini daritadi. Kenapa ga nunggu di teras aja kalo emang ada perlu...?" tanya Rex sambil menatap Zada lekat.

" Aduuhh... Lepasin, ini sakiiitt...," kata Zada sambil meringis.

Rex melepaskan cekalan tangannya lalu mengamati tangan Zada. Saat itu Rex terkejut karena melihat lebam di seluruh permukaan kulit Zada. Wajah Zada pun lebam dan sudut bibinya berdarah seolah baru mengalami pemukulan.

" Kamu..., siapa yang mukul Kamu...?!" tanya Rex sambil menekan pundak Zada.

" Ga ada. Aku jatuh jadi terluka...," sahut Zada ketakutan.

" Bohong !. Pasti ada seseorang yang udah mukul Kamu. Ini kriminal namanya dan bisa dilaporin Polisi. Ayo Kita lapor ke Polisi...!" kata Rex lantang sambil menarik tangan Zada ke dalam rumah.

Zada meronta sambil terus merintih ditingkahi suara lantang Rex. Suara Rex dan Zada membuat semua orang di dalam rumah Rusminah keluar. Mereka terkejut saat melihat Rex menyeret paksa Zada ke dalam rumah.

bersambung

Terpopuler

Comments

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

pasti dianiaya ibu angkatnya.. haduh.. bener ndak ya nebak2 jahat gini...

2022-11-19

2

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

yo wis thor
tak tunggu up nya kembali
aku cuma bisa kasih thor bunga mawar tiap satu episode
dan semoga itu bisa membantu karya author

2022-11-19

3

💎hart👑

💎hart👑

poor Zada
lanjutkan lagi bebs 🌹

2022-11-19

2

lihat semua
Episodes
1 1. Gosip
2 2. Penyanyi tanpa wujud
3 3. Apaan Tuh ?
4 4. Salah Liat ?
5 5. Berseliweran
6 6. Hantu Landung ?
7 7. Kalimat Penentuan
8 8. Lega
9 9. Siapa Zada ?
10 10. Masa Lalu Tini
11 11. Teman Rex
12 12. Luka Zada
13 13. Terlibat ?
14 14. Jadi Tersangka
15 15. Salam Perpisahan
16 16. Dikejar Preman
17 17. Rencana Jahat
18 18. Lilian Kecewa
19 19. Selanjutnya
20 20. Mantan Sahabat
21 21. Salah Paham
22 22. Mungkin Jodoh ?
23 23. Menghindar
24 24. Terlambat
25 25. Datang
26 26. Boleh Numpang
27 27. Selidiki
28 28. Suara Yang Sama
29 29. Pasien Bernama Aura
30 30. Ditemenin Gama
31 31. Sebuah Nama
32 32. Kena Deh...
33 33. Bukan Dia
34 34. Ditangkap
35 35. Keluarga Dipo
36 36. Ruwet
37 37. Hanya Boneka
38 38. Liat Ruko
39 39. Ga Baik - Baik
40 40. Suara Itu Lagi
41 41. Cewek Di Bawah Pohon
42 42. Menyapa
43 43. Dia Lagi...
44 44. Mirip Rex
45 45. Inget Agus
46 46. Mengintai
47 47. Berkaitan kah ?
48 48. Membantu Satria
49 49. Hukuman
50 50. Dokter Aksara
51 51. Pingsan
52 52. Hampir Ditipu
53 53. Gamaa...!!
54 54. Sampe Jakarta
55 55. Menghindar Lagi
56 56. Hantunya Ada Dua
57 57. Konsultasi
58 58. Nurut
59 59. Kapok
60 60. Udah Punya
61 61. Mereka Adalah...
62 62. Gama Cemburu
63 63. Mantan Lilian
64 64. Lilian
65 65. Ledakan
66 66. Sedih Atau Senang ?
67 67. Ditelephon Polisi
68 68. Lilian dan Riko
69 69. Melapor...
70 70. Kios Baso
71 71. Pasangan Mesum
72 72. Reni Dan Hamidah
73 73. Buronan
74 74. Merekam
75 75. Bubuk Apa ?
76 76. Dua Bukti
77 77. Restu Urung
78 78. Meminta Kesempatan
79 79. Liat Brosur
80 80. Ngecek Rumah
81 81. Hantu Penunggu
82 82. Kenapa... ?
83 83. Ga Ingat
84 84. Meluruskan
85 85. Angko Datang
86 86. Anterin Gue Gam...
87 87. Bertemu Untuk Bersama
88 88. Tower Crane
89 89. Guling Bau ?
90 90. Gama Terluka
91 91. Menjenguk Gama
92 92. Tentang Cinta
93 93. Dilema
94 94. Ketemu Lagi
95 95. Nyaman...?
96 96. Pocong Itu Lagi
97 97. Namanya Martin
98 98. Pria Yang Sama ?
99 99. Berbunga-bunga
100 100. Gara-Gara Wafel
101 101. Saling Mendoakan
102 102. Makasih Wanita Misterius
103 103. Lakukan Saja !
104 104. Tolong Datang...
105 105. Akhirnya Tau...
106 106. Ternyata...
107 107. Dipercepat
108 108. Saahh...!
109 109. Gagal Fokus
110 110. Hari Pertama
111 111. Makhluk Apaan Tuh ?
112 112. Siluman Apa ?
113 113. Jadi Korban Juga
114 114. Cari Tempat Lain
115 115. Terbakar
116 116. Tak Pernah Ada
117 117. Pertanyaan Random
118 118. Pria Menangis
119 119. Mayat Di Dasar Danau
120 120. Jadi Tersangka
121 121. Sudahi Saja
122 122. Gusar
123 123. Ditangkap
124 124. Tak Sia-Sia
125 125. Elvira Hilang
126 126. Romansa ?
127 127. Misi Berakhir
128 128. Panti Asuhan
129 129. Hamil
130 130. Berita
131 131. Pria Tersenyum
132 132. Ramzi Ketemu
133 133. Kembali Bersama
134 134. Mirip ?
135 135. Ikatan Saudara
136 136. Ke Rumah Arini
137 137. Belum Lengkap
138 138. Kok Ada Tiga ?
139 139. Dua Dimensi Berbeda ?
140 140. Apa Salahku ?
141 141. Mengerti
142 142. Dugaan...
143 143. Pembicaraan Konyol
144 144. Menyapa Karsih
145 145. Firasat Buruk
146 146. Diam-diam
147 147. Semua Sedih
148 148. Tentang Hadini
149 149. Penasaran
150 150. Rex Siuman
151 151. Dukungan Keluarga
152 152. Sang Dokter
153 153. Maaf Zada...
154 154. Disandera
155 155. Terdiam
156 156. Mendadak Sembuh ?
157 157. Pake Kursi Roda
158 158. Teman Baik
159 159. Pemain Juga
160 160. Diringkus
161 161. Ga Menyangka
162 162. Dijemput Zada
163 163. Minta Cucu Menantu
164 164. Pertemuan Yang Unik
165 165. Ada Yang Ga Beres
166 166. Ditungguin Biawak
167 167. Segede Buaya
168 168. Ada apa Lagi...?
169 169. Ikut Tertawa
170 170. Media Santet
171 171. Dimana Anak Kami ?
172 172. Mengawasi Ari
173 173. Keluarga Siluman Biawak
174 174. Satu Tugas Lagi
175 175. Belum Ingin Menikah
176 176. Pria Bermahkota Biawak
177 177. Di Kamar Hotel
178 178. Iya, Aku Ikut...
179 179. Petunjuk Dari Nyai
180 180. Siluman Biawak Itu...
181 181. Bertemu Lagi
182 182. Mau Ngedate
183 183. Setengah Jam
184 184. Mengantar Pulang
185 185. Diajak Sarapan
186 186. Pengertian
187 187. Khawatir...
188 188. Pertengkaran
189 189. Kehilangan
190 190. Mengejar Bayangan
191 191. Menjenguk
192 192. Bertemu Keluarga
193 193. Akan Kembali...!
194 194. Mau Bunuh Diri ?
195 195. Linglung
196 196. Jejak Bau
197 197. Ada Apa Sih ?
198 198. Ga Bisa Nganter
199 199. Pilihan Elvira
200 200. Beda Dimensi
201 201. Wanita Berhati Iblis
202 202. Bukan Lampor
203 203. Mulai Ragu
204 204. Hantu Pengusung Keranda
205 205. Pesta Masa Lalu
206 206. Pria Seperti Ramon
207 207. Gagal Menjebak
208 208. Oh Gitu...
209 209. Bukan Modus Kan...?
210 210. Cewek Unik
211 211. Bukan Temen Gue
212 212. Ditunggu Janjinya
213 213. Bukan Pengganti
214 214. Ketemu Lilian
215 215. Bantuan Lanni
216 216. Kenapa Bukan Saya ?
217 217. Diajak Pergi
218 218. Lepas
219 219. Lanni Cerita
220 220. Dikejar Sepupu
221 221. Masih Tentang Shezi ?
222 222. Sombong Banget...
223 223. Udah Ketemu
224 224. Menyesal Plus Malu
225 225. Dipaksa Menjenguk
226 226. Menyelamatkan Shezi
227 227. Dipanggil Polisi
228 228. Liat Sekeliling
229 229. Kok Tega Banget
230 230. Ngeliat Juga...?!
231 231. Shezi Salah Paham
232 232. Masih Ngambek
233 233. Dimana Shezi ?
234 234. Kok Gitu Sih
235 235. Melamar Paksa
236 236. Pembukaan Klinik Aksara
237 237. Bukan Hukuman
238 238. Ziarah Makam
239 239. Kamu Bahagia...
240 240. Dikerjain Rex
241 241. Keluarga Baru
242 242. Temen Perempuan ?
243 243. Permintaan Ga Masuk Akal
244 244. Panggil Gaza
245 245. Berbeda...
Episodes

Updated 245 Episodes

1
1. Gosip
2
2. Penyanyi tanpa wujud
3
3. Apaan Tuh ?
4
4. Salah Liat ?
5
5. Berseliweran
6
6. Hantu Landung ?
7
7. Kalimat Penentuan
8
8. Lega
9
9. Siapa Zada ?
10
10. Masa Lalu Tini
11
11. Teman Rex
12
12. Luka Zada
13
13. Terlibat ?
14
14. Jadi Tersangka
15
15. Salam Perpisahan
16
16. Dikejar Preman
17
17. Rencana Jahat
18
18. Lilian Kecewa
19
19. Selanjutnya
20
20. Mantan Sahabat
21
21. Salah Paham
22
22. Mungkin Jodoh ?
23
23. Menghindar
24
24. Terlambat
25
25. Datang
26
26. Boleh Numpang
27
27. Selidiki
28
28. Suara Yang Sama
29
29. Pasien Bernama Aura
30
30. Ditemenin Gama
31
31. Sebuah Nama
32
32. Kena Deh...
33
33. Bukan Dia
34
34. Ditangkap
35
35. Keluarga Dipo
36
36. Ruwet
37
37. Hanya Boneka
38
38. Liat Ruko
39
39. Ga Baik - Baik
40
40. Suara Itu Lagi
41
41. Cewek Di Bawah Pohon
42
42. Menyapa
43
43. Dia Lagi...
44
44. Mirip Rex
45
45. Inget Agus
46
46. Mengintai
47
47. Berkaitan kah ?
48
48. Membantu Satria
49
49. Hukuman
50
50. Dokter Aksara
51
51. Pingsan
52
52. Hampir Ditipu
53
53. Gamaa...!!
54
54. Sampe Jakarta
55
55. Menghindar Lagi
56
56. Hantunya Ada Dua
57
57. Konsultasi
58
58. Nurut
59
59. Kapok
60
60. Udah Punya
61
61. Mereka Adalah...
62
62. Gama Cemburu
63
63. Mantan Lilian
64
64. Lilian
65
65. Ledakan
66
66. Sedih Atau Senang ?
67
67. Ditelephon Polisi
68
68. Lilian dan Riko
69
69. Melapor...
70
70. Kios Baso
71
71. Pasangan Mesum
72
72. Reni Dan Hamidah
73
73. Buronan
74
74. Merekam
75
75. Bubuk Apa ?
76
76. Dua Bukti
77
77. Restu Urung
78
78. Meminta Kesempatan
79
79. Liat Brosur
80
80. Ngecek Rumah
81
81. Hantu Penunggu
82
82. Kenapa... ?
83
83. Ga Ingat
84
84. Meluruskan
85
85. Angko Datang
86
86. Anterin Gue Gam...
87
87. Bertemu Untuk Bersama
88
88. Tower Crane
89
89. Guling Bau ?
90
90. Gama Terluka
91
91. Menjenguk Gama
92
92. Tentang Cinta
93
93. Dilema
94
94. Ketemu Lagi
95
95. Nyaman...?
96
96. Pocong Itu Lagi
97
97. Namanya Martin
98
98. Pria Yang Sama ?
99
99. Berbunga-bunga
100
100. Gara-Gara Wafel
101
101. Saling Mendoakan
102
102. Makasih Wanita Misterius
103
103. Lakukan Saja !
104
104. Tolong Datang...
105
105. Akhirnya Tau...
106
106. Ternyata...
107
107. Dipercepat
108
108. Saahh...!
109
109. Gagal Fokus
110
110. Hari Pertama
111
111. Makhluk Apaan Tuh ?
112
112. Siluman Apa ?
113
113. Jadi Korban Juga
114
114. Cari Tempat Lain
115
115. Terbakar
116
116. Tak Pernah Ada
117
117. Pertanyaan Random
118
118. Pria Menangis
119
119. Mayat Di Dasar Danau
120
120. Jadi Tersangka
121
121. Sudahi Saja
122
122. Gusar
123
123. Ditangkap
124
124. Tak Sia-Sia
125
125. Elvira Hilang
126
126. Romansa ?
127
127. Misi Berakhir
128
128. Panti Asuhan
129
129. Hamil
130
130. Berita
131
131. Pria Tersenyum
132
132. Ramzi Ketemu
133
133. Kembali Bersama
134
134. Mirip ?
135
135. Ikatan Saudara
136
136. Ke Rumah Arini
137
137. Belum Lengkap
138
138. Kok Ada Tiga ?
139
139. Dua Dimensi Berbeda ?
140
140. Apa Salahku ?
141
141. Mengerti
142
142. Dugaan...
143
143. Pembicaraan Konyol
144
144. Menyapa Karsih
145
145. Firasat Buruk
146
146. Diam-diam
147
147. Semua Sedih
148
148. Tentang Hadini
149
149. Penasaran
150
150. Rex Siuman
151
151. Dukungan Keluarga
152
152. Sang Dokter
153
153. Maaf Zada...
154
154. Disandera
155
155. Terdiam
156
156. Mendadak Sembuh ?
157
157. Pake Kursi Roda
158
158. Teman Baik
159
159. Pemain Juga
160
160. Diringkus
161
161. Ga Menyangka
162
162. Dijemput Zada
163
163. Minta Cucu Menantu
164
164. Pertemuan Yang Unik
165
165. Ada Yang Ga Beres
166
166. Ditungguin Biawak
167
167. Segede Buaya
168
168. Ada apa Lagi...?
169
169. Ikut Tertawa
170
170. Media Santet
171
171. Dimana Anak Kami ?
172
172. Mengawasi Ari
173
173. Keluarga Siluman Biawak
174
174. Satu Tugas Lagi
175
175. Belum Ingin Menikah
176
176. Pria Bermahkota Biawak
177
177. Di Kamar Hotel
178
178. Iya, Aku Ikut...
179
179. Petunjuk Dari Nyai
180
180. Siluman Biawak Itu...
181
181. Bertemu Lagi
182
182. Mau Ngedate
183
183. Setengah Jam
184
184. Mengantar Pulang
185
185. Diajak Sarapan
186
186. Pengertian
187
187. Khawatir...
188
188. Pertengkaran
189
189. Kehilangan
190
190. Mengejar Bayangan
191
191. Menjenguk
192
192. Bertemu Keluarga
193
193. Akan Kembali...!
194
194. Mau Bunuh Diri ?
195
195. Linglung
196
196. Jejak Bau
197
197. Ada Apa Sih ?
198
198. Ga Bisa Nganter
199
199. Pilihan Elvira
200
200. Beda Dimensi
201
201. Wanita Berhati Iblis
202
202. Bukan Lampor
203
203. Mulai Ragu
204
204. Hantu Pengusung Keranda
205
205. Pesta Masa Lalu
206
206. Pria Seperti Ramon
207
207. Gagal Menjebak
208
208. Oh Gitu...
209
209. Bukan Modus Kan...?
210
210. Cewek Unik
211
211. Bukan Temen Gue
212
212. Ditunggu Janjinya
213
213. Bukan Pengganti
214
214. Ketemu Lilian
215
215. Bantuan Lanni
216
216. Kenapa Bukan Saya ?
217
217. Diajak Pergi
218
218. Lepas
219
219. Lanni Cerita
220
220. Dikejar Sepupu
221
221. Masih Tentang Shezi ?
222
222. Sombong Banget...
223
223. Udah Ketemu
224
224. Menyesal Plus Malu
225
225. Dipaksa Menjenguk
226
226. Menyelamatkan Shezi
227
227. Dipanggil Polisi
228
228. Liat Sekeliling
229
229. Kok Tega Banget
230
230. Ngeliat Juga...?!
231
231. Shezi Salah Paham
232
232. Masih Ngambek
233
233. Dimana Shezi ?
234
234. Kok Gitu Sih
235
235. Melamar Paksa
236
236. Pembukaan Klinik Aksara
237
237. Bukan Hukuman
238
238. Ziarah Makam
239
239. Kamu Bahagia...
240
240. Dikerjain Rex
241
241. Keluarga Baru
242
242. Temen Perempuan ?
243
243. Permintaan Ga Masuk Akal
244
244. Panggil Gaza
245
245. Berbeda...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!