10. Masa Lalu Tini

Pagi itu Rex dan Gama terlihat duduk kelelahan di teras rumah Rusminah. Rupanya mereka baru saja selesai jogging. Rex dan Gama memilih langsung berolah raga setelah selesai sholat Subuh berjamaah di masjid tadi.

Tak lama kemudian Rusminah dan Lian ikut duduk bersama mereka.

" Darimana aja Kalian, kenapa baru pulang ?. Bukannya sholat Subuh udah selesai daritadi ya...," kata Lilian sambil menatap Rex dan Gama bergantian.

" Kita baru selesai jogging Kak...," sahut Gama sambil meluruskan kakinya.

" Oh ya. Kenapa ga ngajak Kakak sih ?. Kakak kan juga mau ikutan...!" kata Lilian sedikit kesal.

" Kalo nunggu Kakak tuh kelamaan. Kan Kakak harus dandan dulu, matchingin baju dulu, pake krim dulu. Padahal Kita mau lari pagi bukan fashion show...," sahut Rex hingga membuat Lilian mengerucutkan bibirnya.

" Oh iya Nenek lupa bilang. Orangtua Kalian bakal ke sini ntar sore, sekarang mungkin lagi siap-siap karena rencananya mereka berangkat dari rumah bada Zuhur. Orangtua Kamu juga ikut lho Gam...," kata Rusminah tiba-tiba.

Ucapan Rusminah membuat tiga remaja itu bersorak gembira.

" Tumben Om Gondo dan Tante Mira mau ikutan ke sini Nek...?" tanya Lilian.

" Mungkin kangen sama anaknya...," sahut Rusminah sambil melirik kearah Gama.

Gama pun nampak tersenyum. Ia tak menyangka bisa berlibur bersama orangtuanya dan keluarga Rex di liburan akhir tahunnya kali ini.

\=\=\=\=\=

Ramon, Lanni, Gondo dan Mira tiba saat sore hari. Keempatnya langsung disambut pelukan hangat anak mereka masing-masing. Kebahagiaan nampak mewarnai rumah Rusminah hingga membuat Tini yang menyaksikan pun terharu.

" Udah pelukannya, sekarang bantu orangtua Kalian meletakkan tas di kamar...," kata Rusminah.

" Siap Nek...!" sahut Rex, Gama dan Lilian bersamaan.

" Jadi Rex dan Gama tidur dimana kalo kamar itu ditempati sama Bu Mira dan Suaminya Mak...?" tanya Lanni setengah berbisik.

" Gampang Bu. Aku sama Gama bisa tidur di depan tivi kok...!" sahut Rex dari ambang pintu kamar.

" Tuh, Kamu denger sendiri jawabannya. Rex dan Gama itu udah paham kalo suami istri memang harus tidur sekamar. Jangan-jangan Kamu lagi musuhan sama Ramon jadi niat tidur sekamar sama Mira ya...?" tanya Rusminah curiga.

" Apaan sih Mak ini. Aku dan Ayahnya Anak-anak baik-baik aja kok. Iya kan Yah...?" kata Lanni sambil memeluk lengan suaminya.

Ramon mengangguk sambil tersenyum sedangkan Rusminah, Gondo dan Mira hanya tertawa kecil.

Sikap mesra Lanni dan Ramon membuat sepasang mata yang melihatnya nampak berkaca-kaca. Menyadari kehadiran Tini, Rusminah pun memanggilnya untuk ikut bergabung.

" Lho, Kamu kok malah di situ Tin ?. Ayo ke sini...!" panggil Rusminah yang diangguki Tini.

Semua orang menoleh kearah Tini dan tersenyum melihatnya.

" Apa kabar Tin, sini dong masa ngumpet terus...," sapa Ramon dengan ramah.

" Alhamdulillah baik Mas...," sahut Tini sambil melangkah pelan menuju ruang tamu.

Lanni pun melepas pelukannya pada lengan suaminya dan berbalik memeluk Tini.

" Apa kabar Tin, maaf ya kalo Anak-anak udah ngerepotin Kamu...," kata Lanni.

" Gapapa Mbak. Saya ga repot kok, justru Saya seneng kedatangan mereka...," sahut Tini sambil tersenyum dan balas memeluk Lanni.

Sikap Tini dan Lanni membuat Ramon dan Rusminah saling menatap sejenak lalu mengangguk.

" Oh iya, kenalin ini orangtuanya Gama. Namanya Pak Gondo dan Bu Mira...," kata Lanni.

Tini pun menjabat tangan Gondo dan Mira bergantian.

" Dimana Daud dan Anak-anak Tin ?. Kabar mereka baik-baik aja kan...?" tanya Ramon.

" Alhamdulillah baik Mas. Septia lagi ngaji di masjid dan Mas Daud lagi nukang di rumah tetangga. Mas Daud titip salam dan minta maaf karena ga bisa nyambut kedatangan Mas Ramon...," sahut Tini.

" Aku ga perlu disambut Tin. Aku kan bukan presiden atau pejabat yang lagi sidak di tanah kelahiranku sendiri...," gurau Ramon hingga membuat semua orang tertawa.

" Kalo Ayah sama Ibu udah di sini, bisa kan Kita jalan-jalan ke tempat yang seru. Kalo bisa nginep gitu...," kata Lilian tiba-tiba.

" Setuju Kak...!" sahut Rex dan Gama bersamaan.

" Insya Allah Kita cari tempat yang bagus biar bisa dinikmati sama semuanya yang berbeda umur ini. Kamu juga ya Tin. Ajak Daud dan anak-anak besok...," kata Ramon sambil menatap Tini.

" Tapi Mas...," ucapan Tini terputus karena Rusminah memotong cepat.

" Ga ada tapi-tapian. Pokoknya Kamu dan keluargamu harus ikut Tin. Ini perintah. Kalo ga, Mamak marah sama Kamu...!" ancam Rusminah sambil menatap lekat kearah Tini.

" Tuh, Kamu denger kan Mamak ngomong apa. Lagian kenapa ga mau ikut sih Tin...?" tanya Ramon tak mengerti hingga membuat Tini salah tingkah. Setelah berpikir sejenak akhirnya Tini pun mengangguk mengiyakan permintaan Ramon dan Rusminah.

" Kalo Mak yang ngomong Aku ga berani nolak Mas. Daripada dikutuk jadi batu lebih baik Aku manut aja deh...," sahut Tini pasrah hingga membuat semua orang tertawa.

\=\=\=\=\=

Keesokan harinya terlihat kesibukan di rumah Rusminah. Tini, Lanni dan Mira nampak paling sibuk mempersiapkan segala keperluan yang harus dibawa.

" Cemilan dan minuman udah masuk ke mobil. Apalagi yang harus dibawa Bu Lanni...?" tanya Mira.

" Pakaian ganti Bu. Kan Kita mau nginep...," sahut Lanni.

" Oh iya, untung diingetin...," kata Mira sambil bergegas masuk ke kamar.

" Nanti Saya sama Mas Daud naik motor aja Mbak. Khawatir ga nyaman kalo kepenuhan di dalam mobil. Saya titip Septia aja ya...," kata Tini.

" Ok...," sahut Lanni cepat karena sejujurnya ia sedikit tak nyaman melihat interaksi Tini dengan Ramon.

Lanni khawatir jika Tini akan salah kaprah dengan kebaikan Ramon. Sejak awal mengenal Tini ia tahu jika wanita itu menyimpan rasa untuk suaminya.

Lanni tahu jika Tini adalah anak angkat Rusminah yang tinggal tak jauh dari rumah Rusminah. Keluarga Tini tergolong susah hingga membuat Rusminah dan suaminya tergerak membiayai sekolah Tini hingga jenjang SMA. Mereka juga memperlakukan Tini layaknya anak sendiri dan selalu memberikan apa pun yang mereka berikan pada Ramon dan Ramzi.

Walau Tini tinggal bersama orangtuanya, namun Tini juga kerap berkunjung ke rumah Rusminah. Interaksi Tini dengan Ramon dan Ramzi pun sangat baik. Hingga saat remaja mulai lah tumbuh benih cinta di hati Tini untuk Ramon.

Cinta di hati Tini membuatnya bertindak di luar nalar hanya untuk menjauhkan Ramon dari gadis-gadis yang menyukainya. Rusminah tahu tentang perasaan Tini pada putranya termasuk apa yang dilakukan Tini pada 'rivalnya' itu. Rusminah pun mengingatkan Tini agar tak menyakiti orang lain demi obsesinya itu. Namun sayangnya Tini tak menggubris ucapan Rusminah dan itu membuat Rusminah marah.

Saat Ramon pamit melanjutkan pendidikan di Jakarta Rusminah dan suaminya tak keberatan. Mereka berpikir itu adalah cara menjauhkan Ramon dengan Tini karena mereka merasa jika obsesi Tini akan melukai Ramon kelak.

Di Jakarta Ramon bertemu Lanni yang merupakan juniornya di kampus. Ramon memacari Lanni lalu menikahinya.

Tini yang merasa kecolongan pun hampir mengakhiri hidupnya saat mendengar Ramon menikahi gadis lain di Jakarta. Beruntung perbuatannya diketahui warga dan Tini pun harus menerima tamparan keras di wajahnya. Selain itu Rusminah juga mengatakan sesuatu yang membuat Tini sadar.

" Sampai kapan pun Aku ga akan pernah merestui pernikahan Kamu dan Ramon walau pun Kamu menggunakan cara kotor sekali pun...," kata Rusminah sambil menatap Tini dengan tatapan marah.

" Kenapa Mak ?. Apa kekurangan Saya hingga Saya ga pantas mendampingi Mas Ramon...?" tanya Tini sambil menangis.

" Karena Aku menganggap Kamu anakku dan itu artinya Ramon dan Ramzi adalah Kakakmu. Jadi mana mungkin Aku mengijinkan Kalian menikahi satu sama lain. Aku lebih baik mati daripada melihat Kalian menikah...!" kata Rusminah lantang.

Mendengar ucapan Rusminah membuat Tini terkejut. Ia bersimpuh di hadapan Rusminah sambil menangis dan memohon maaf. Rusminah pun memaafkan Tini lalu memeluknya erat.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Marisa Ria

Marisa Ria

sebenernya gpp, kan anak angkat

2022-12-18

2

May Yadi

May Yadi

aku penasaran sama Zada

2022-11-22

0

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

mas Daud jgain Tini
takut khilaf liat bang Ramon

2022-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 1. Gosip
2 2. Penyanyi tanpa wujud
3 3. Apaan Tuh ?
4 4. Salah Liat ?
5 5. Berseliweran
6 6. Hantu Landung ?
7 7. Kalimat Penentuan
8 8. Lega
9 9. Siapa Zada ?
10 10. Masa Lalu Tini
11 11. Teman Rex
12 12. Luka Zada
13 13. Terlibat ?
14 14. Jadi Tersangka
15 15. Salam Perpisahan
16 16. Dikejar Preman
17 17. Rencana Jahat
18 18. Lilian Kecewa
19 19. Selanjutnya
20 20. Mantan Sahabat
21 21. Salah Paham
22 22. Mungkin Jodoh ?
23 23. Menghindar
24 24. Terlambat
25 25. Datang
26 26. Boleh Numpang
27 27. Selidiki
28 28. Suara Yang Sama
29 29. Pasien Bernama Aura
30 30. Ditemenin Gama
31 31. Sebuah Nama
32 32. Kena Deh...
33 33. Bukan Dia
34 34. Ditangkap
35 35. Keluarga Dipo
36 36. Ruwet
37 37. Hanya Boneka
38 38. Liat Ruko
39 39. Ga Baik - Baik
40 40. Suara Itu Lagi
41 41. Cewek Di Bawah Pohon
42 42. Menyapa
43 43. Dia Lagi...
44 44. Mirip Rex
45 45. Inget Agus
46 46. Mengintai
47 47. Berkaitan kah ?
48 48. Membantu Satria
49 49. Hukuman
50 50. Dokter Aksara
51 51. Pingsan
52 52. Hampir Ditipu
53 53. Gamaa...!!
54 54. Sampe Jakarta
55 55. Menghindar Lagi
56 56. Hantunya Ada Dua
57 57. Konsultasi
58 58. Nurut
59 59. Kapok
60 60. Udah Punya
61 61. Mereka Adalah...
62 62. Gama Cemburu
63 63. Mantan Lilian
64 64. Lilian
65 65. Ledakan
66 66. Sedih Atau Senang ?
67 67. Ditelephon Polisi
68 68. Lilian dan Riko
69 69. Melapor...
70 70. Kios Baso
71 71. Pasangan Mesum
72 72. Reni Dan Hamidah
73 73. Buronan
74 74. Merekam
75 75. Bubuk Apa ?
76 76. Dua Bukti
77 77. Restu Urung
78 78. Meminta Kesempatan
79 79. Liat Brosur
80 80. Ngecek Rumah
81 81. Hantu Penunggu
82 82. Kenapa... ?
83 83. Ga Ingat
84 84. Meluruskan
85 85. Angko Datang
86 86. Anterin Gue Gam...
87 87. Bertemu Untuk Bersama
88 88. Tower Crane
89 89. Guling Bau ?
90 90. Gama Terluka
91 91. Menjenguk Gama
92 92. Tentang Cinta
93 93. Dilema
94 94. Ketemu Lagi
95 95. Nyaman...?
96 96. Pocong Itu Lagi
97 97. Namanya Martin
98 98. Pria Yang Sama ?
99 99. Berbunga-bunga
100 100. Gara-Gara Wafel
101 101. Saling Mendoakan
102 102. Makasih Wanita Misterius
103 103. Lakukan Saja !
104 104. Tolong Datang...
105 105. Akhirnya Tau...
106 106. Ternyata...
107 107. Dipercepat
108 108. Saahh...!
109 109. Gagal Fokus
110 110. Hari Pertama
111 111. Makhluk Apaan Tuh ?
112 112. Siluman Apa ?
113 113. Jadi Korban Juga
114 114. Cari Tempat Lain
115 115. Terbakar
116 116. Tak Pernah Ada
117 117. Pertanyaan Random
118 118. Pria Menangis
119 119. Mayat Di Dasar Danau
120 120. Jadi Tersangka
121 121. Sudahi Saja
122 122. Gusar
123 123. Ditangkap
124 124. Tak Sia-Sia
125 125. Elvira Hilang
126 126. Romansa ?
127 127. Misi Berakhir
128 128. Panti Asuhan
129 129. Hamil
130 130. Berita
131 131. Pria Tersenyum
132 132. Ramzi Ketemu
133 133. Kembali Bersama
134 134. Mirip ?
135 135. Ikatan Saudara
136 136. Ke Rumah Arini
137 137. Belum Lengkap
138 138. Kok Ada Tiga ?
139 139. Dua Dimensi Berbeda ?
140 140. Apa Salahku ?
141 141. Mengerti
142 142. Dugaan...
143 143. Pembicaraan Konyol
144 144. Menyapa Karsih
145 145. Firasat Buruk
146 146. Diam-diam
147 147. Semua Sedih
148 148. Tentang Hadini
149 149. Penasaran
150 150. Rex Siuman
151 151. Dukungan Keluarga
152 152. Sang Dokter
153 153. Maaf Zada...
154 154. Disandera
155 155. Terdiam
156 156. Mendadak Sembuh ?
157 157. Pake Kursi Roda
158 158. Teman Baik
159 159. Pemain Juga
160 160. Diringkus
161 161. Ga Menyangka
162 162. Dijemput Zada
163 163. Minta Cucu Menantu
164 164. Pertemuan Yang Unik
165 165. Ada Yang Ga Beres
166 166. Ditungguin Biawak
167 167. Segede Buaya
168 168. Ada apa Lagi...?
169 169. Ikut Tertawa
170 170. Media Santet
171 171. Dimana Anak Kami ?
172 172. Mengawasi Ari
173 173. Keluarga Siluman Biawak
174 174. Satu Tugas Lagi
175 175. Belum Ingin Menikah
176 176. Pria Bermahkota Biawak
177 177. Di Kamar Hotel
178 178. Iya, Aku Ikut...
179 179. Petunjuk Dari Nyai
180 180. Siluman Biawak Itu...
181 181. Bertemu Lagi
182 182. Mau Ngedate
183 183. Setengah Jam
184 184. Mengantar Pulang
185 185. Diajak Sarapan
186 186. Pengertian
187 187. Khawatir...
188 188. Pertengkaran
189 189. Kehilangan
190 190. Mengejar Bayangan
191 191. Menjenguk
192 192. Bertemu Keluarga
193 193. Akan Kembali...!
194 194. Mau Bunuh Diri ?
195 195. Linglung
196 196. Jejak Bau
197 197. Ada Apa Sih ?
198 198. Ga Bisa Nganter
199 199. Pilihan Elvira
200 200. Beda Dimensi
201 201. Wanita Berhati Iblis
202 202. Bukan Lampor
203 203. Mulai Ragu
204 204. Hantu Pengusung Keranda
205 205. Pesta Masa Lalu
206 206. Pria Seperti Ramon
207 207. Gagal Menjebak
208 208. Oh Gitu...
209 209. Bukan Modus Kan...?
210 210. Cewek Unik
211 211. Bukan Temen Gue
212 212. Ditunggu Janjinya
213 213. Bukan Pengganti
214 214. Ketemu Lilian
215 215. Bantuan Lanni
216 216. Kenapa Bukan Saya ?
217 217. Diajak Pergi
218 218. Lepas
219 219. Lanni Cerita
220 220. Dikejar Sepupu
221 221. Masih Tentang Shezi ?
222 222. Sombong Banget...
223 223. Udah Ketemu
224 224. Menyesal Plus Malu
225 225. Dipaksa Menjenguk
226 226. Menyelamatkan Shezi
227 227. Dipanggil Polisi
228 228. Liat Sekeliling
229 229. Kok Tega Banget
230 230. Ngeliat Juga...?!
231 231. Shezi Salah Paham
232 232. Masih Ngambek
233 233. Dimana Shezi ?
234 234. Kok Gitu Sih
235 235. Melamar Paksa
236 236. Pembukaan Klinik Aksara
237 237. Bukan Hukuman
238 238. Ziarah Makam
239 239. Kamu Bahagia...
240 240. Dikerjain Rex
241 241. Keluarga Baru
242 242. Temen Perempuan ?
243 243. Permintaan Ga Masuk Akal
244 244. Panggil Gaza
245 245. Berbeda...
Episodes

Updated 245 Episodes

1
1. Gosip
2
2. Penyanyi tanpa wujud
3
3. Apaan Tuh ?
4
4. Salah Liat ?
5
5. Berseliweran
6
6. Hantu Landung ?
7
7. Kalimat Penentuan
8
8. Lega
9
9. Siapa Zada ?
10
10. Masa Lalu Tini
11
11. Teman Rex
12
12. Luka Zada
13
13. Terlibat ?
14
14. Jadi Tersangka
15
15. Salam Perpisahan
16
16. Dikejar Preman
17
17. Rencana Jahat
18
18. Lilian Kecewa
19
19. Selanjutnya
20
20. Mantan Sahabat
21
21. Salah Paham
22
22. Mungkin Jodoh ?
23
23. Menghindar
24
24. Terlambat
25
25. Datang
26
26. Boleh Numpang
27
27. Selidiki
28
28. Suara Yang Sama
29
29. Pasien Bernama Aura
30
30. Ditemenin Gama
31
31. Sebuah Nama
32
32. Kena Deh...
33
33. Bukan Dia
34
34. Ditangkap
35
35. Keluarga Dipo
36
36. Ruwet
37
37. Hanya Boneka
38
38. Liat Ruko
39
39. Ga Baik - Baik
40
40. Suara Itu Lagi
41
41. Cewek Di Bawah Pohon
42
42. Menyapa
43
43. Dia Lagi...
44
44. Mirip Rex
45
45. Inget Agus
46
46. Mengintai
47
47. Berkaitan kah ?
48
48. Membantu Satria
49
49. Hukuman
50
50. Dokter Aksara
51
51. Pingsan
52
52. Hampir Ditipu
53
53. Gamaa...!!
54
54. Sampe Jakarta
55
55. Menghindar Lagi
56
56. Hantunya Ada Dua
57
57. Konsultasi
58
58. Nurut
59
59. Kapok
60
60. Udah Punya
61
61. Mereka Adalah...
62
62. Gama Cemburu
63
63. Mantan Lilian
64
64. Lilian
65
65. Ledakan
66
66. Sedih Atau Senang ?
67
67. Ditelephon Polisi
68
68. Lilian dan Riko
69
69. Melapor...
70
70. Kios Baso
71
71. Pasangan Mesum
72
72. Reni Dan Hamidah
73
73. Buronan
74
74. Merekam
75
75. Bubuk Apa ?
76
76. Dua Bukti
77
77. Restu Urung
78
78. Meminta Kesempatan
79
79. Liat Brosur
80
80. Ngecek Rumah
81
81. Hantu Penunggu
82
82. Kenapa... ?
83
83. Ga Ingat
84
84. Meluruskan
85
85. Angko Datang
86
86. Anterin Gue Gam...
87
87. Bertemu Untuk Bersama
88
88. Tower Crane
89
89. Guling Bau ?
90
90. Gama Terluka
91
91. Menjenguk Gama
92
92. Tentang Cinta
93
93. Dilema
94
94. Ketemu Lagi
95
95. Nyaman...?
96
96. Pocong Itu Lagi
97
97. Namanya Martin
98
98. Pria Yang Sama ?
99
99. Berbunga-bunga
100
100. Gara-Gara Wafel
101
101. Saling Mendoakan
102
102. Makasih Wanita Misterius
103
103. Lakukan Saja !
104
104. Tolong Datang...
105
105. Akhirnya Tau...
106
106. Ternyata...
107
107. Dipercepat
108
108. Saahh...!
109
109. Gagal Fokus
110
110. Hari Pertama
111
111. Makhluk Apaan Tuh ?
112
112. Siluman Apa ?
113
113. Jadi Korban Juga
114
114. Cari Tempat Lain
115
115. Terbakar
116
116. Tak Pernah Ada
117
117. Pertanyaan Random
118
118. Pria Menangis
119
119. Mayat Di Dasar Danau
120
120. Jadi Tersangka
121
121. Sudahi Saja
122
122. Gusar
123
123. Ditangkap
124
124. Tak Sia-Sia
125
125. Elvira Hilang
126
126. Romansa ?
127
127. Misi Berakhir
128
128. Panti Asuhan
129
129. Hamil
130
130. Berita
131
131. Pria Tersenyum
132
132. Ramzi Ketemu
133
133. Kembali Bersama
134
134. Mirip ?
135
135. Ikatan Saudara
136
136. Ke Rumah Arini
137
137. Belum Lengkap
138
138. Kok Ada Tiga ?
139
139. Dua Dimensi Berbeda ?
140
140. Apa Salahku ?
141
141. Mengerti
142
142. Dugaan...
143
143. Pembicaraan Konyol
144
144. Menyapa Karsih
145
145. Firasat Buruk
146
146. Diam-diam
147
147. Semua Sedih
148
148. Tentang Hadini
149
149. Penasaran
150
150. Rex Siuman
151
151. Dukungan Keluarga
152
152. Sang Dokter
153
153. Maaf Zada...
154
154. Disandera
155
155. Terdiam
156
156. Mendadak Sembuh ?
157
157. Pake Kursi Roda
158
158. Teman Baik
159
159. Pemain Juga
160
160. Diringkus
161
161. Ga Menyangka
162
162. Dijemput Zada
163
163. Minta Cucu Menantu
164
164. Pertemuan Yang Unik
165
165. Ada Yang Ga Beres
166
166. Ditungguin Biawak
167
167. Segede Buaya
168
168. Ada apa Lagi...?
169
169. Ikut Tertawa
170
170. Media Santet
171
171. Dimana Anak Kami ?
172
172. Mengawasi Ari
173
173. Keluarga Siluman Biawak
174
174. Satu Tugas Lagi
175
175. Belum Ingin Menikah
176
176. Pria Bermahkota Biawak
177
177. Di Kamar Hotel
178
178. Iya, Aku Ikut...
179
179. Petunjuk Dari Nyai
180
180. Siluman Biawak Itu...
181
181. Bertemu Lagi
182
182. Mau Ngedate
183
183. Setengah Jam
184
184. Mengantar Pulang
185
185. Diajak Sarapan
186
186. Pengertian
187
187. Khawatir...
188
188. Pertengkaran
189
189. Kehilangan
190
190. Mengejar Bayangan
191
191. Menjenguk
192
192. Bertemu Keluarga
193
193. Akan Kembali...!
194
194. Mau Bunuh Diri ?
195
195. Linglung
196
196. Jejak Bau
197
197. Ada Apa Sih ?
198
198. Ga Bisa Nganter
199
199. Pilihan Elvira
200
200. Beda Dimensi
201
201. Wanita Berhati Iblis
202
202. Bukan Lampor
203
203. Mulai Ragu
204
204. Hantu Pengusung Keranda
205
205. Pesta Masa Lalu
206
206. Pria Seperti Ramon
207
207. Gagal Menjebak
208
208. Oh Gitu...
209
209. Bukan Modus Kan...?
210
210. Cewek Unik
211
211. Bukan Temen Gue
212
212. Ditunggu Janjinya
213
213. Bukan Pengganti
214
214. Ketemu Lilian
215
215. Bantuan Lanni
216
216. Kenapa Bukan Saya ?
217
217. Diajak Pergi
218
218. Lepas
219
219. Lanni Cerita
220
220. Dikejar Sepupu
221
221. Masih Tentang Shezi ?
222
222. Sombong Banget...
223
223. Udah Ketemu
224
224. Menyesal Plus Malu
225
225. Dipaksa Menjenguk
226
226. Menyelamatkan Shezi
227
227. Dipanggil Polisi
228
228. Liat Sekeliling
229
229. Kok Tega Banget
230
230. Ngeliat Juga...?!
231
231. Shezi Salah Paham
232
232. Masih Ngambek
233
233. Dimana Shezi ?
234
234. Kok Gitu Sih
235
235. Melamar Paksa
236
236. Pembukaan Klinik Aksara
237
237. Bukan Hukuman
238
238. Ziarah Makam
239
239. Kamu Bahagia...
240
240. Dikerjain Rex
241
241. Keluarga Baru
242
242. Temen Perempuan ?
243
243. Permintaan Ga Masuk Akal
244
244. Panggil Gaza
245
245. Berbeda...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!