Sebuah konspirasi

Satu tahun berlalu dengan sangat cepat, tanpa disadari bagi orang yang selalu sibuk dengan rutinitas dan aktivitas yang biasa di lakukan. Perlahan Alex sudah bisa beradaptasi dengan keadaan sekitar, semua pekerjaan yang menguras emosi pikiran dan juga hati sudah bisa di kontrol dengan sebaik mungkin. 

Seorang pria yang sangat tampan dan juga gagah, mengenakan pakaian serba hitam dan beberapa senjata yang melekat di tubuh. Satu persatu dia melepaskannya, setelah selesai menjalankan misi sebagai seorang pemimpin mafia kelas atas. Menjadi yang terkuat adalah alasan di balik itu semua, namun keberuntungan selalu di dapat dengan cara yang mudah. 

Luka yang di dapatkan di bagian perut menjadi saksi perjuangannya merebut wilayah kekuasaan dari gangster yang ingin menipunya dalam bidang obat terlarang, hal yang sangat di benci olehnya pengkhianatan. 

"Aku sangat kagum dengan pencapaianmu saat ini, memuaskanku dalam merebut wilayah kekuasaan." 

"Ya, semua aku lakukan karena obsesi kakek dan juga dirimu." Sindir Alex dingin. 

"Aku harus melakukan itu untuk melatih mu menjadi orang yang terkuat, bukankah itu yang kau inginkan? Sekarang semua orang tidak meragukan kemampuanmu, banyak yang takluk dan berada dalam genggamanmu sekarang." 

"Jika Paman selesai berbicara, keluarlah dari sini!" usir Alex. 

John keluar dari tempat itu dengan perasaan kesal dan juga marah, selalu saja Alex merendahkannya. "Jika bukan karena aku, dia tidak akan seperti sekarang ini." Batinnya yang geram.

Setelah atribut yang dilepas dari tubuhnya, seperti biasa berendam di air hangat untuk memulihkan tubuh yang kehilangan tenaga saat melawan musuh yang menentang dan juga mengkhianati dirinya. Ya, pekerjaan yang selalu membuatnya kehilangan hati. Mengedarkan obat terlarang, dan senjata secara ilegal menjadi pekerjaan utama, barulah pekerjaan kantor yang kedua hanya menutupi kedoknya. 

Rasa sakit di bagian perut yang lukanya sedikit menganga, tidak merasakan sakit saat dirinya begitu puas dengan pencapaian saat ini. "Sekarang aku sudah menjadi orang terkuat dan juga berkuasa, semuanya sesuai dengan keinginan ku."

Alex keluar dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya dari cipratan darah musuh, entah mengapa dia begitu menyukai pekerjaan dalam membunuh musuh. Kali pertama dia membunuh Lucas, menjadikannya candu dan bersemangat jika menghadapi musuh untuk kedepannya. 

"Sudah lama aku tidak menemui Jessie." Pekerjaan yang menempatkannya dimana saja, jarang ada di Mansion merindukan adik angkatnya. Keluar dari kamar dan mencari keberadaan sang adik yang tidak terlihat di manapun. 

"Apa kau melihat Jessie?" Alex bertanya pada seorang pelayan dengan penuh harap. 

"Nona Jessie ada di kamarnya." 

"Hem." Alex bergegas masuk ke dalam kamar, melihat seorang gadis cantik tertelungkup di atas ranjang sambil memainkan rambut ikal. Seketika dia terpaku, dan mengetuk pintu kamar sambil memasang senyuman khas. "Apa aku boleh masuk?" 

Sontak hal itu malah mengejutkan gadis berambut ikal yang langsung duduk, sangat mengenal suara yang baru saja di dengar. "Kakak? Sejak kapan Kakak disana? Masuklah!" ucap Jessie yang mempersilahkan. 

Alex berjalan mendekat, duduk di pinggir ranjang. Sebuah majalah dewasa yang tak sengaja dilihat menarik perhatiannya, membuka lembaran demi lembaran yang membuat hasratnya sebagai seorang laki-laki terbangun. 

"Sangat tidak pantas membaca majalah ini." Sarkasnya mengomeli Jessie. 

"Apa yang salah dari itu, hanya sebuah majalah saja." 

"Tentu saja ini salah, berakibat buruk untuk pikiranmu." 

"Ayolah Kak, aku ini sudah dewasa dan ingin mengetahui segalanya. Hubungan intim sudah lumrah terjadi di zaman ini, jangan merusak mood ku dengan berceramah." Cetus Jessie. 

Alex sangat marah mendengar ucapan Jessie yang tidak bisa di kontrol, mengambil majalah itu dan memeriksa kamar yang ternyata memiliki setumpuk majalah dan juga DVD film dewasa. 

"Oho, jadi selama ini kau menonton ini." 

"Jangan menjadi pria kolot." 

Alex mengumpulkan semua barang temuannya dan memasukkan ke dalam tong, membakarnya hingga semua di lalap api. Jessie berteriak kesal, namun dia tak peduli dan memberikan hukuman mendisiplinkan adik nya agar tidak terjerumus. 

"Aku membencimu!" ucap Jessie yang sangat marah, mendorong tubuh Alex keluar dari kamarnya. 

Alex juga merasakan sedih saat mendengarkan isakan tangis Jessie, meraung-raung dan sesekali mengumpatnya dengan kata kasar. "Ini harus aku lakukan demi kebaikanmu." Batinnya yang pergi meninggalkan tempat itu. 

Alex tidak tahu apa yang terjadi padanya, kali pertama dia memarahi Jessie. Memutuskan untuk masuk ke dalam kamar dan berjalan menuju balkon, melihat indahnya di malam hari. 

Menghela nafas jengah, mengeratkan pegangan pada besi putih pagar balkon. 

"Kehidupan yang berubah drastis malah membuat semuanya berubah, apa yang harus aku lakukan?" gumamnya. Masih mengingat bagaimana Jessie yang mengoleksi begitu banyak majalah dewasa beserta DVD, merasakan sesuatu yang tidak bisa di jelaskan. "Sudah satu tahun aku juga tidak menemukan siapa orang tuanya, mengapa cukup sulit menemukan data?" pikirnya. 

Alex tak mengerti bagaimana takdir membawanya, menjadi terkuat memang membuatnya lebih dihormati dan juga di sanjung. Tapi, dia malah kehilangan orang-orang terdekat yang mulai mengambil jarak. 

Alex mengambil keputusan untuk meminta maaf, menghampiri Jessie dengan harapan segera mendapatkan kata maaf. Namun, dia sangat terkejut melihat pemandangan berani yang disuguhkan Jessie padanya, tidak pernah menyangka kalau hal itu terjadi. Bagaimana tidak? Melihat seorang gadis yang mengenakan pakaian serba tipis, terlihat pemandangan memacu adrenalin.

Jessie tersenyum seakan melupakan kemarahannya tadi, berjalan mendekati Alex. "Ini sudah malam, ada perlu apa?" 

"Kenapa kau berpakaian seperti itu?" 

"Ada yang salah?"

Alex sangat gugup, menelan saliva yang seakan tersangkut di tenggorokan. "Kau tidak pantas memakai pakaian yang kekurangan bahan!" 

"Aku sudah terbiasa tidur seperti ini, Kakak lah yang salah karena datang ke kamarku." 

Alex tak bisa berkata-kata dan memutuskan untuk pergi, sementara Jessie tersenyum devil. 

"Aku akan membuatmu menjadi milikku," gumam Jessie tersenyum licik, tidak ada yang curiga dengannya. 

Tidak ada yang tahu, jika seorang gadis lugu nan polos dapat melakukan hal itu. Tapi, itu semua adalah topeng yang selama ini dimainkan olehnya. 

"Teruslah mencari mengenai identitasku, tapi itu hanya sia-sia saja." Jessie merebahkan tubuh di atas ranjang, tertawa puas mengenai semua rencana busuk yang sudah lama direncanakan. 

Jessie bukanlah gadis biasa, dia seorang agen rahasia yang tentu saja menginginkan kedudukan Alex. Tidak ada yang mencurigai nya selain John, tapi dia selalu bisa mengacaukan pikiran pria paruh baya menggunakan wajahnya yang lugu. 

"Seorang Don Mafia, terperangkap dalam permainanmu. Tidak lama lagi, semua kekuasaan dari keluarga Anderson menjadi milikku." Batinnya tersenyum puas, tidak ada yang tahu kalau dirinya sering keluar masuk Mansion Mateo. 

Selama ini hanya berpura-pura tak berdaya di hadapan Alex, dia bekerja sama dengan seseorang dan lebih dulu tahu identitas kakak angkatnya. 

Episodes
1 Serangan mendadak
2 Ketiga pria berhati iblis
3 Kebenaran terungkap
4 Menyusun rencana
5 Kabur
6 Mencari keberadaan Alex
7 Jessie hampir sekarat
8 Kebenaran Jessie
9 Sang pewaris
10 Don Alex
11 Usaha keras
12 Menyelamatkan Jessie
13 Terkena racun
14 Sisi lain Alex
15 Rutinitas dan kerja keras
16 Sebuah konspirasi
17 Kenangan di masa lalu
18 Sekretaris baru pilihan kakek
19 Keputusan kakek
20 Layla
21 Nasib bawahan
22 Berpura-pura sakit
23 Tindakan berani Layla
24 Rudra
25 Kejadian memalukan
26 Roy Immanuel
27 Dua pemimpin mafia
28 Kemenangan untuk Alex
29 Hiburan Layla
30 Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31 Pelampiasan kemarahan
32 Ada rasa
33 Dua tersangka
34 Rencana tersembunyi
35 Ulang tahun
36 Kekacauan
37 Menjadi pelampiasan Alex
38 Petaka obat perangsang
39 Keputusan Alex
40 Menolak
41 Dua keluarga
42 Pertunangan
43 Terasa sesak
44 Ingat rasanya
45 Cemburu
46 Kalah telak
47 Persaingan
48 Aku tidak hamil
49 Salah mengira
50 Pertemuan Jessie dan ibunya
51 Layla di culik
52 Kembali di nikmati
53 Dua pria berebutan mainan
54 Hamil kembar, siapa ayahnya?
55 Kebersamaan Alex dan Layla
56 Tetap percaya
57 Sinyal cinta baby twins
58 Perlengkapan bayi
59 Jebakan musuh
60 Baik dan buruk
61 Baby F (Flo dan Fio)
62 Plin-plan
63 Menuju kebahagiaan
64 Pernikahan
65 Cemburu membawa nikmat
66 Lima tahun kemudian
67 Fakta John
68 Kedatangan Clarissa
69 Ulat pengganggu
70 Sugar daddy
71 Kami sayang ayah
72 Tisu ajaib
73 Zayden
74 Perbedaan hitam putih
75 Aku Arden Anderson
76 Kabar baik dan kabar buruk
77 Puasa membuatnya gegana
78 Kekesalan Jimmy
79 Mengidam
80 Happy ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Serangan mendadak
2
Ketiga pria berhati iblis
3
Kebenaran terungkap
4
Menyusun rencana
5
Kabur
6
Mencari keberadaan Alex
7
Jessie hampir sekarat
8
Kebenaran Jessie
9
Sang pewaris
10
Don Alex
11
Usaha keras
12
Menyelamatkan Jessie
13
Terkena racun
14
Sisi lain Alex
15
Rutinitas dan kerja keras
16
Sebuah konspirasi
17
Kenangan di masa lalu
18
Sekretaris baru pilihan kakek
19
Keputusan kakek
20
Layla
21
Nasib bawahan
22
Berpura-pura sakit
23
Tindakan berani Layla
24
Rudra
25
Kejadian memalukan
26
Roy Immanuel
27
Dua pemimpin mafia
28
Kemenangan untuk Alex
29
Hiburan Layla
30
Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31
Pelampiasan kemarahan
32
Ada rasa
33
Dua tersangka
34
Rencana tersembunyi
35
Ulang tahun
36
Kekacauan
37
Menjadi pelampiasan Alex
38
Petaka obat perangsang
39
Keputusan Alex
40
Menolak
41
Dua keluarga
42
Pertunangan
43
Terasa sesak
44
Ingat rasanya
45
Cemburu
46
Kalah telak
47
Persaingan
48
Aku tidak hamil
49
Salah mengira
50
Pertemuan Jessie dan ibunya
51
Layla di culik
52
Kembali di nikmati
53
Dua pria berebutan mainan
54
Hamil kembar, siapa ayahnya?
55
Kebersamaan Alex dan Layla
56
Tetap percaya
57
Sinyal cinta baby twins
58
Perlengkapan bayi
59
Jebakan musuh
60
Baik dan buruk
61
Baby F (Flo dan Fio)
62
Plin-plan
63
Menuju kebahagiaan
64
Pernikahan
65
Cemburu membawa nikmat
66
Lima tahun kemudian
67
Fakta John
68
Kedatangan Clarissa
69
Ulat pengganggu
70
Sugar daddy
71
Kami sayang ayah
72
Tisu ajaib
73
Zayden
74
Perbedaan hitam putih
75
Aku Arden Anderson
76
Kabar baik dan kabar buruk
77
Puasa membuatnya gegana
78
Kekesalan Jimmy
79
Mengidam
80
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!