Ketiga pria berhati iblis

Alex menggelengkan kepalanya saat melihat ketiga kakak laki-lakinya tengah berjalan menghampiri Jessie, tentu saja ingin menyiksa gadis malam itu. Tubuh yang penuh dengan lebam dan bahkan sudut bibirnya juga mengeluarkan darah segar. "Jangan dekati dia, siksa saja aku." Ucapnya untuk menyelamatkan sang adik.

Jessie sangat ketakutan dan bahkan gemetaran melihat sorotan mata tajam dari Lucas, Lerry dan Mike. Dia memundurkan langkahnya untuk menghindari ketiga kakak tertua, dia melirik kiri dan kanan dengan sangat antusias mencari barang apa saja untuk dijadikan senjata. Pandangannya fokus pada sebatang kayu yang berukuran sedang, dia segera meraihnya dan mengayunkan untuk menghentikan langkah. "Menjauhlah atau aku bisa menyakiti kalian!" pekiknya. 

"Apa kau bercanda? Buang kayu itu atau kau akan menerima ganjarannya." Ancam Lucas.

"Hanya sebilah kayu," sambung Mike yang bergerak cepat, dan meraih kayu yang ada di tangan adik bungsu yang sekarang berada dalam genggamannya. Dia segera melempar kayu itu menjauh dan menarik rambut ikal Jessie dengan cengkraman yang kuat.

Jessie meringis kesakitan berusaha untuk melepaskan cengkraman kakak ketiga, begitu kuat dan dia meneteskan air mata dengan kepala yang mendongak ke atas. "Kak lepaskan aku!" liriknya yang berusaha untuk memohon.

"Melepaskanmu? itu tidak mungkin, kita sudah membicarakan hal ini sebelumnya, tapi kau begitu sok berani dengan membela parasit itu."

"Jangan sakiti dia, apa kalian tidak punya hati nurani, Jessie itu adik kita." Alex berusaha untuk menyelamatkan Jessie, tapi hal itu sangatlah mustahil di saat ketiga pria tampan yang tersulut emosi akibat ucapan dari wanita malang itu mulai bertindak nekat.

Lucas segera mengambil alih, datang menghampiri Alex dan menendang bagian perut. "Siapapun yang menghalangi jalan kami akan bernasib sama seperti Jessie, kesalahan karena membela dirimu." 

"Sakit!" teriak Jessie yang sudah tidak tahan lagi dengan jambakan di rambutnya, seakan Mike menjadi tuli dan juga buta akan penderitaan sang adik.

Alex sudah tidak tahan lagi mendengar ringisan rasa kesakitan yang dirasakan oleh Jessie, dia juga merasakan hal yang sama. Dia kembali berusaha untuk bangkit dan berjuang, melayangkan kaki dan menendang tubuh Lucas hingga terjerembab ke atas lantai. "Lawan aku, dasar pengecut!" umpatnya yang sudah kesal.

"Tidak Kak, jangan lakukan itu! Mereka bukanlah tandinganmu." Jessie berusaha untuk menghentikan langkah Alex, dia tidak ingin jika kakak ke empat akan terluka parah. 

"Tutup mulutmu!" Mike yang sangat ringan tangan melayangkan tamparan tepat di pipi mulus Jessie, dan meninggalkan bekas memerah.

"Kaparat, sini lawan aku!" Alex berlari menghampiri Mike, meninju wajah dari kakak ketiga dengan ganas sebagai seekor singa yang mengamuk. 

Mike tak bergeming, dia tetap menarik rambut panjang yang ikal itu semakin kuat, tak puas sampai di situ, dia juga mengalihkan kedua tangan untuk mencengkram leher Jessie. Sikap yang begitu brutal bagi seorang kakak tidaklah mencontohkan hal yang baik, selalu menindas orang yang lemah. "Jika Kau kembali nekat untuk menyelamatkan gadis ini, maka aku tidak akan segan-segan membunuhnya," ancamnya yang tertawa seram.

Alex tak punya pilihan lain, dia berdiam diri layaknya seorang patung, namun mata yang memerah mengeluarkan cairan bening. Dia tidak kuat melihat Jessie meneteskan air mata akibat ulah dari ketiga kakak mereka yang tak berperasaan, menahan diri untuk tidak berbuat kesalahan yang bisa berakibat fatal. "Aku tidak akan melawan, tapi tolong lepaskan Jessie, dia tidak bersalah." 

"Jangan turuti perkataannya, Kak. Mereka ini iblis yang berwujud manusia, aku tidak apa-apa." Sela Jessie.

Mike kembali geram dengan perkataan Jessie yang tidak menyerah. "Jika sekali lagi kau mengatakan sesuatu, maka jangan salahkan aku untuk membunuhmu di tempat ini."

"Apa kau pikir aku takut, hah? Tidak. Seharusnya Kakak menjadi pelindung untuk adik-adiknya, tapi kau benar-benar seperti iblis tidak ada belas kasihan di antara saudara." Jessie menatap mata Mike dengan tajam, tidak ada rasa ketakutan melainkan amarah. Betapa terkejutnya semua orang saat dirinya berani meludahi wajah Kakak ketiga dengan kebencian yang mendalam. "Itu hadiah yang pantas untukmu, dasar pecundang." Tukasnya tanpa raut wajah bersalah.

Mike mengelap air liur yang mengenai wajahnya, memejamkan mata sepersekian detik, dan melayangkan tamparan begitu keras sehingga nyaring terdengar di dalam ruangan. "Kau punya banyak keberanian untuk melawanku, tidak lama lagi malaikat maut segera menghampiri. Akulah malaikat maut yang mencabut nyawamu!" tekannya yang mencengkram erat leher Jessie dan tidak melepaskannya walau Alex berusaha sekuat tenaga.

Jessie kesulitan saat kadar oksigen yang dihirup semakin menipis, Mike tak menghiraukan lagi dan lebih memilih pikirannya yang dipenuhi rasa kebencian dan juga dendam. Cengkraman di leher yang begitu kuat membuat gadis malang itu tak sanggup lagi. 

Alex tak tahan melihat Jessie yang menderita, melihat di depan mata yang menyiksa batinnya. Melawan entah kekuatan dari mana namun kasih sayangnya kepada adik bungsu, dia rela untuk mengorbankan nyawanya sendiri. 

Usaha yang begitu keras tak pernah menghianati hasil, Alex berhasil meruntuhkan kesombongan dari Mike yang perlahan melepaskan cengkraman tangan yang melingkar di leher jenjang Jessie. Keadaan lengah yang dimanfaatkan sebaik-baiknya, hanya perlu dengan perhitungan yang pas dan juga taktik.

Lucas tak terima jika Jessie telah terlepas dari cengkraman Mike, dia begitu geram dan juga marah yang hampir meledak. "Beri mereka pelajaran!" titahnya kepada adik kedua dan adik ketiga.

"Baik," sahut Lerry dan Mike serempak, mereka mematuhi perintah dari kakak pertama.

Alex segera menarik tangan jessie agar menjauh dari pertempuran yang bisa menyakiti gadis itu, membawa ke tempat aman agar terhindar dari pukulan yang tidak diinginkan. "Jangan keluar sebelum aku memanggilmu!" 

"Sebaiknya kita lari dari sini, mereka tidak akan mengampunimu," desak Jessie yang tidak ingin Alex kembali terluka parah. 

"Aku tidak akan kenapa-kenapa, yang terpenting adalah dirimu harus tetap selamat." Alex berlari menghampiri ketiga pria yang ingin menerkamnya. 

Pertarungan yang tidak seimbang terjadi lagi, Alex sudah berusaha dengan keras melawan serangan dengan menangkisnya. Namun dia tidak bisa melawan ketiga kakaknya yang begitu brutal, menghajarnya secara bertubi-tubi. 

Jessie menangis melihat pengorbanan Alex yang sangat besar, mengajukan peringatan dari kakak keempat dan berlari untuk menyelamatkannya. 

Lucas, Lerry, dan Mike tertawa puas saat Alex terkapar di atas lantai yang dipenuhi dengan bekas memerah dan juga darah yang mengalir di bagian tertentu. "Itu akibatnya jika kalian berani melawan kami!" 

"Kalian sangat kejam, tidak punya perasaan dan berhati iblis." pekik Jessie yang menangis, seraha menatap ketiga kakaknya dengan wajah tak berdaya.

"Diam! atau kau tidak akan bisa bicara untuk selamanya," ancam Lerry.

"Ayo kita pergi dari sini!" perintah dari Lucas yang dipatuhi oleh Lerry dan Mike, mereka pergi meninggalkan dua orang Malang. Mendapat kepuasan tersendiri saat berhasil menyiksa Jessie dan Alex.

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

penasaran dgn kelima saudara yg bermusuhun

2025-01-12

0

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Kejam n sadis. Masa saudara macam itu?. Saudara angakt ja gak jg kayak mereka

2023-04-18

0

🍒⃞⃟🦅Pisces

🍒⃞⃟🦅Pisces

kejamx

2022-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Serangan mendadak
2 Ketiga pria berhati iblis
3 Kebenaran terungkap
4 Menyusun rencana
5 Kabur
6 Mencari keberadaan Alex
7 Jessie hampir sekarat
8 Kebenaran Jessie
9 Sang pewaris
10 Don Alex
11 Usaha keras
12 Menyelamatkan Jessie
13 Terkena racun
14 Sisi lain Alex
15 Rutinitas dan kerja keras
16 Sebuah konspirasi
17 Kenangan di masa lalu
18 Sekretaris baru pilihan kakek
19 Keputusan kakek
20 Layla
21 Nasib bawahan
22 Berpura-pura sakit
23 Tindakan berani Layla
24 Rudra
25 Kejadian memalukan
26 Roy Immanuel
27 Dua pemimpin mafia
28 Kemenangan untuk Alex
29 Hiburan Layla
30 Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31 Pelampiasan kemarahan
32 Ada rasa
33 Dua tersangka
34 Rencana tersembunyi
35 Ulang tahun
36 Kekacauan
37 Menjadi pelampiasan Alex
38 Petaka obat perangsang
39 Keputusan Alex
40 Menolak
41 Dua keluarga
42 Pertunangan
43 Terasa sesak
44 Ingat rasanya
45 Cemburu
46 Kalah telak
47 Persaingan
48 Aku tidak hamil
49 Salah mengira
50 Pertemuan Jessie dan ibunya
51 Layla di culik
52 Kembali di nikmati
53 Dua pria berebutan mainan
54 Hamil kembar, siapa ayahnya?
55 Kebersamaan Alex dan Layla
56 Tetap percaya
57 Sinyal cinta baby twins
58 Perlengkapan bayi
59 Jebakan musuh
60 Baik dan buruk
61 Baby F (Flo dan Fio)
62 Plin-plan
63 Menuju kebahagiaan
64 Pernikahan
65 Cemburu membawa nikmat
66 Lima tahun kemudian
67 Fakta John
68 Kedatangan Clarissa
69 Ulat pengganggu
70 Sugar daddy
71 Kami sayang ayah
72 Tisu ajaib
73 Zayden
74 Perbedaan hitam putih
75 Aku Arden Anderson
76 Kabar baik dan kabar buruk
77 Puasa membuatnya gegana
78 Kekesalan Jimmy
79 Mengidam
80 Happy ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Serangan mendadak
2
Ketiga pria berhati iblis
3
Kebenaran terungkap
4
Menyusun rencana
5
Kabur
6
Mencari keberadaan Alex
7
Jessie hampir sekarat
8
Kebenaran Jessie
9
Sang pewaris
10
Don Alex
11
Usaha keras
12
Menyelamatkan Jessie
13
Terkena racun
14
Sisi lain Alex
15
Rutinitas dan kerja keras
16
Sebuah konspirasi
17
Kenangan di masa lalu
18
Sekretaris baru pilihan kakek
19
Keputusan kakek
20
Layla
21
Nasib bawahan
22
Berpura-pura sakit
23
Tindakan berani Layla
24
Rudra
25
Kejadian memalukan
26
Roy Immanuel
27
Dua pemimpin mafia
28
Kemenangan untuk Alex
29
Hiburan Layla
30
Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31
Pelampiasan kemarahan
32
Ada rasa
33
Dua tersangka
34
Rencana tersembunyi
35
Ulang tahun
36
Kekacauan
37
Menjadi pelampiasan Alex
38
Petaka obat perangsang
39
Keputusan Alex
40
Menolak
41
Dua keluarga
42
Pertunangan
43
Terasa sesak
44
Ingat rasanya
45
Cemburu
46
Kalah telak
47
Persaingan
48
Aku tidak hamil
49
Salah mengira
50
Pertemuan Jessie dan ibunya
51
Layla di culik
52
Kembali di nikmati
53
Dua pria berebutan mainan
54
Hamil kembar, siapa ayahnya?
55
Kebersamaan Alex dan Layla
56
Tetap percaya
57
Sinyal cinta baby twins
58
Perlengkapan bayi
59
Jebakan musuh
60
Baik dan buruk
61
Baby F (Flo dan Fio)
62
Plin-plan
63
Menuju kebahagiaan
64
Pernikahan
65
Cemburu membawa nikmat
66
Lima tahun kemudian
67
Fakta John
68
Kedatangan Clarissa
69
Ulat pengganggu
70
Sugar daddy
71
Kami sayang ayah
72
Tisu ajaib
73
Zayden
74
Perbedaan hitam putih
75
Aku Arden Anderson
76
Kabar baik dan kabar buruk
77
Puasa membuatnya gegana
78
Kekesalan Jimmy
79
Mengidam
80
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!