Mencari keberadaan Alex

Alex berjalan masuk ke dalam hutan setelah mendapatkan kesempatan, hatinya cukup berat untuk meninggalkan sang adik yang masih berada di Mansion. Tapi kali ini dia memaksakan diri agar tetap bisa bersama untuk ke depan, mencari jati diri dan identitas yang sebenarnya. 

"Ya Tuhan…lindungi Jessie dari orang-orang jahat itu, selamatkan dia dan tolong jaga dia di saat aku tidak ada." Ucapnya yang bermonolog, terus melangkahkan kaki masuk ke dalam hutan dengan penuh waspada. 

Alex melihat suasana sekitar yang membuatnya tak takut, bahkan beberapa hewan reptil terlihat di dahan-dahan pohon. Selagi dia tidak mengganggu, selama itu pula dia aman. Berharap dirinya bisa keluar dari kawasan Mateo yang diperkirakan sangatlah luas. Beruntung dia membawa peta yang dengan lebih mudah mempelajari seluk beluknya tempat dimana dirinya dibesarkan atau lebih tepatnya di siksa oleh keluarga itu selama dua puluh delapan tahun yang sesuai dengan usianya sekarang.  

Kerap kali dia mulai membiasakan diri, di saat tubuh yang dijadikan bahan samsak dari ketiga kakak laki-lakinya, hal yang sudah biasa dia dapatkan. "Semoga aku segera keluar dari sini dan mendapatkan identitas ku kembali. Aku sangat yakin kalau Lucas, Lerry, dan Mike tidak akan tinggal diam. Setelah aku tidak ada di Mansion pasti Jessie lah yang akan di hukum oleh mereka." Dia menghentikan langkahnya, teringat nasib adiknya yang begitu malang yang menggantikannya sebagai samsak. Ingin sekali hatinya kembali, tapi itu sangatlah beresiko. 

"Tidak…kalau aku kembali? Maka tidak ada kesempatan untukku melarikan diri, mereka pasti menutup semua akses dengan penjagaan yang sangat ketat." Kebimbangan yang menghentikan langkahnya, ingin berbalik tapi tak mempunyai kesempatan lagi. Jika tak kembali ke Mansion dan ketahuan melarikan diri, maka Jessie menjadi samsak amarah ke tiga iblis itu. 

Setelah bertengkar dengan dirinya, Alex memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Namun langkahnya di cegat oleh king kobra yang sudah siap untuk menyemburkan bisanya. Beruntung dia mempunyai refleks yang sangat bagus dan melawan ular mematikan itu tanpa harus menyakitinya. "Aku harap kedepannya kita menjadi teman, jangan menghalangi langkahku!" ucapnya yang segera melanjutkan perjalanan.

Setelah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, Alex berhasil menyusuri kota. Dia menghirup oksigen sedalam mungkin dan mengeluarkannya dengan perlahan. 

"Akhirnya aku sampai di kota, sebaiknya aku mencari pekerjaan untuk bertahan hidup." Tidak banyak yang bisa dia lakukan selain pekerjaan kasar yang selama tinggal di Mansion Mateo selalu dia kerjakan. 

Baru pertama kalinya dia berada di kota yang begitu asing, hanya bermodal liontin dan juga kertas berisi kode entah apa itu. Dia harus bisa bertahan hidup, walaupun di tempat itu tak mengenal siapa pun. Menyusuri pandangan ke sekeliling yang begitu ramai akan penduduk. Dia tersenyum saat melihat beberapa bangunan yang menjulang tinggi, jalanan raya yang dilintasi banyaknya kendaraan berbagai jenis. 

"Ini sangat menyenangkan sekali, setidaknya aku bisa bertahan di kota, yang pernah aku dengar kalau di tempat ini harus bekerja keras." Gumam Alex yang terus berjalan tak tentu arah, berjalan hanya mengandalkan insting untuk segera bertemu dengan keluarga kandungnya. 

Beberapa jam berjalan membuatnya sangat lelah dan memutuskan untuk beristirahat, membuka tas yang berisi bekal makanan yang membuatnya menghilangkan rasa lapar dan bertahan, beberapa roti yang diculik untuk menambah stok. Dia tidak tahu berapa lama akan menganggur, untuk itulah perlu persiapan matang meninggalkan neraka dari kediaman Mateo. 

"Apa aku akan menemukan identitas dari kedua orang tuaku? Apa aku masih mempunyai harapan untuk bertemu dengan keluargaku yang masih hidup? Tidak ada petunjuk lain selain liontin, bedongan usang dan juga surat rahasia itu." Serentetan pertanyaan yang muncul di benaknya, karena tak bisa menjawab ataupun bertanya kepada orang lain, misteri yang harus dipecahkan sendiri entah dimulai dari mana. 

Tak membutuhkan waktu lama baginya dan kembali bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan, sekaligus mencari pekerjaan kasar aku bisa menambah pundi-pundi uang untuk bertahan hidup. 

Alex mulai berpikir mengenai perkataan dari Antoni yang saat itu tak sengaja dia dengar, entah mengapa firasatnya merasa ada yang salah, untung saja tidak berlebihan mengingat jika anaknya hanya tiga orang laki-laki saja. "Apa Jessie bukanlah anak mereka? Atau ini hanya dugaanku yang salah?" begitu banyak yang dia pikirkan dan mengenai keselamatan dari adiknya. Kasih sayang yang dia berikan tidak pernah main-main, mencintai adik perempuan dengan begitu tulus. 

****

Beberapa hari kemudian, kabar kepergian dari Alex mengguncang kediaman dari Matteo. Awalnya mereka cuek saja karena tidak menemukan keberadaan adik keempat, namun semakin mengeratkan kecurigaan di saat Lucas bertanya kepada adik kelima yaitu Jessie. 

"Di mana Alex berada?" tanya Lucas yang mencengkram dagu gadis lugu itu hingga meringis kesakitan. 

"Aku tidak tahu di mana dia." Jawab Jessie dengan berani, kedua matanya yang tidak memperlihatkan ketakutan sama sekali yang hanya terlontar tatapan sinis dan juga tajam. 

"Jangan pernah bermain-main denganku, tidak ada yang bisa selamat dari pandangan mata seorang Lucas." Ancamnya yang sudah muak, karena sedari tadi Jessie tidak menjawab pertanyaannya hingga kesabaran berbuntut kebosanan. 

"Sungguhkah aku tidak tahu dimana kakak keempat berada." Jawab Jessie yang memang benar adanya. 

Lucas sudah tidak bisa mengontrol emosi dan melayangkan sebuah tamparan yang sangat keras, mendarat di pipi gadis itu hingga salah satu di bibir mengeluarkan darah segar. Bunyi yang begitu menggema dan terdengar nyaring di dalam ruangan tak membuat dua pria lainnya merasa kasihan, yang ada mereka hanya tertawa melihat nasib adik kelima yang disiksa oleh kakak pertama. 

"Jangan menguji kesabaranku, kami tahu betul bagaimana kedekatanmu dengan Alex, yang tentu saja tahu kalau pria sialan dan tidak berguna itu telah melarikan diri dari Mansion ini." 

Jessie memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan itu, dia tidak bisa berteriak ataupun memberontak selain menerima dengan pasrah. "Wow Kak, kalian membuat aku begitu terkejut. Sekali lagi memperlihatkan wujud asli yang benar-benar seperti iblis, apa kalian lupa kalau aku adalah salah satu keluarga ini? Tapi kalian tidak pernah menghargaiku sebagai adik kalian, dan malah menyiksaku."

"Harga dari perempuan di keluarga Mateo tidak ada artinya." Sela Mike.

"Dan jangan lupakan kalau kalian terlahir dari rahim perempuan, apa yang kalian banggakan? 

"Kau ini gadis yang pemberani dan selalu saja menentang ketiga kakakmu."

"Sudahlah, tidak ada gunanya kita bertanya pada gadis yang tidak berguna itu.Sebaiknya kita menyebar ke setiap sudut kota dan juga daerah yang tidak jauh dari sini." Lerry menengahi perdebatan dan membawa Mike juga Lucas menjauh. 

"Aku berharap kalau kak Alex tidak ketahuan, dan di saat itulah kehancuran kalian akan dimulai!" batin Jessie yang tersenyum tipis.

Terpopuler

Comments

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Sadis banget mereka. Masa sama perempuan pun kasar.

2023-04-18

0

🍒⃞⃟🦅Pisces

🍒⃞⃟🦅Pisces

msh nyimak blom konek

2022-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Serangan mendadak
2 Ketiga pria berhati iblis
3 Kebenaran terungkap
4 Menyusun rencana
5 Kabur
6 Mencari keberadaan Alex
7 Jessie hampir sekarat
8 Kebenaran Jessie
9 Sang pewaris
10 Don Alex
11 Usaha keras
12 Menyelamatkan Jessie
13 Terkena racun
14 Sisi lain Alex
15 Rutinitas dan kerja keras
16 Sebuah konspirasi
17 Kenangan di masa lalu
18 Sekretaris baru pilihan kakek
19 Keputusan kakek
20 Layla
21 Nasib bawahan
22 Berpura-pura sakit
23 Tindakan berani Layla
24 Rudra
25 Kejadian memalukan
26 Roy Immanuel
27 Dua pemimpin mafia
28 Kemenangan untuk Alex
29 Hiburan Layla
30 Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31 Pelampiasan kemarahan
32 Ada rasa
33 Dua tersangka
34 Rencana tersembunyi
35 Ulang tahun
36 Kekacauan
37 Menjadi pelampiasan Alex
38 Petaka obat perangsang
39 Keputusan Alex
40 Menolak
41 Dua keluarga
42 Pertunangan
43 Terasa sesak
44 Ingat rasanya
45 Cemburu
46 Kalah telak
47 Persaingan
48 Aku tidak hamil
49 Salah mengira
50 Pertemuan Jessie dan ibunya
51 Layla di culik
52 Kembali di nikmati
53 Dua pria berebutan mainan
54 Hamil kembar, siapa ayahnya?
55 Kebersamaan Alex dan Layla
56 Tetap percaya
57 Sinyal cinta baby twins
58 Perlengkapan bayi
59 Jebakan musuh
60 Baik dan buruk
61 Baby F (Flo dan Fio)
62 Plin-plan
63 Menuju kebahagiaan
64 Pernikahan
65 Cemburu membawa nikmat
66 Lima tahun kemudian
67 Fakta John
68 Kedatangan Clarissa
69 Ulat pengganggu
70 Sugar daddy
71 Kami sayang ayah
72 Tisu ajaib
73 Zayden
74 Perbedaan hitam putih
75 Aku Arden Anderson
76 Kabar baik dan kabar buruk
77 Puasa membuatnya gegana
78 Kekesalan Jimmy
79 Mengidam
80 Happy ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Serangan mendadak
2
Ketiga pria berhati iblis
3
Kebenaran terungkap
4
Menyusun rencana
5
Kabur
6
Mencari keberadaan Alex
7
Jessie hampir sekarat
8
Kebenaran Jessie
9
Sang pewaris
10
Don Alex
11
Usaha keras
12
Menyelamatkan Jessie
13
Terkena racun
14
Sisi lain Alex
15
Rutinitas dan kerja keras
16
Sebuah konspirasi
17
Kenangan di masa lalu
18
Sekretaris baru pilihan kakek
19
Keputusan kakek
20
Layla
21
Nasib bawahan
22
Berpura-pura sakit
23
Tindakan berani Layla
24
Rudra
25
Kejadian memalukan
26
Roy Immanuel
27
Dua pemimpin mafia
28
Kemenangan untuk Alex
29
Hiburan Layla
30
Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31
Pelampiasan kemarahan
32
Ada rasa
33
Dua tersangka
34
Rencana tersembunyi
35
Ulang tahun
36
Kekacauan
37
Menjadi pelampiasan Alex
38
Petaka obat perangsang
39
Keputusan Alex
40
Menolak
41
Dua keluarga
42
Pertunangan
43
Terasa sesak
44
Ingat rasanya
45
Cemburu
46
Kalah telak
47
Persaingan
48
Aku tidak hamil
49
Salah mengira
50
Pertemuan Jessie dan ibunya
51
Layla di culik
52
Kembali di nikmati
53
Dua pria berebutan mainan
54
Hamil kembar, siapa ayahnya?
55
Kebersamaan Alex dan Layla
56
Tetap percaya
57
Sinyal cinta baby twins
58
Perlengkapan bayi
59
Jebakan musuh
60
Baik dan buruk
61
Baby F (Flo dan Fio)
62
Plin-plan
63
Menuju kebahagiaan
64
Pernikahan
65
Cemburu membawa nikmat
66
Lima tahun kemudian
67
Fakta John
68
Kedatangan Clarissa
69
Ulat pengganggu
70
Sugar daddy
71
Kami sayang ayah
72
Tisu ajaib
73
Zayden
74
Perbedaan hitam putih
75
Aku Arden Anderson
76
Kabar baik dan kabar buruk
77
Puasa membuatnya gegana
78
Kekesalan Jimmy
79
Mengidam
80
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!