Sang pewaris

Di sepanjang perjalanan, Alex melihat keluar jendela mobil. Tentu saja menandai jalan dan berusaha mengingatnya, jika sewaktu-waktu itu akan berguna nantinya. Dia melirik pria paruh baya yang duduk tepat di sebelahnya, ada rasa kecurigaan dan juga kepercayaan. Entahlah, dia juga tidak tahu perasaan apa ini. Hanya takdirlah dan kemana akan membawanya pergi, bagai air yang mengalir bebas. 

"Aku melihat ada ekspresi yang masih curiga," celetuk pria paruh baya tersenyum tipis. 

"Hem, mungkin saja kamu berbohong dan memanfaatkan ku yang lugu ini. Di dalam hati siapa yang tahu," ujar Alex yang tak takut dengan pria paruh baya, mungkin saja sebaya dengan ayah kandungnya. 

John tertawa saat ada seorang pemuda yang tidak mempercayainya, bahkan banyak pemuda seperti Alex yang mengaku-ngaku sebagai cucu dari David Anderson, pengusaha yang terkenal se-Asia. "Orang lain ingin bernasib baik sepertimu, mengaku-ngaku kalau mereka cucu David Anderson yang hilang itu. Tapi kau malah mencurigaiku, kali pertama ada orang yang meragukan niatku." Terangnya seraya tertawa yang terdengar menyeramkan. 

"Aku tidak peduli dengan apa yang dilakukan orang-orang, aku tidak bisa mempercayai orang asing sepertimu." Balas Alex yang juga tertawa miring. 

John tak membalas, dia tersenyum tipis karena pemuda di sebelahnya persisi seperti mendiang bosnya yang telah meninggal dunia. Kemiripan dari wajah dan bahkan sikap yang selama ini dia rindukan sudah terobati, dia yakin kalau pria di sebelahnya adalah cucu pewaris kekayaan Anderson. 

Mobil berhenti di sebuah tempat yang sangat asing bagi Alex, Sebuah Mansion yang dijaga ketat oleh banyak pengawal berbaju hitam dan berbadan kekar. Menelan saliva dan membayangkan hal buruk akan terjadi padanya. "Astaga…aku terjebak di antara orang-orang ini, tamatlah riwayatku." Ringisnya di dalam hati. 

"Ayo kita keluar, Tuan David ingin menemuimu!" celetuk John. 

"Hem." Alex mengikuti kemana pria paruh baya membawanya pergi, melihat sekeliling ruangan yang di dalamnya sangatlah mewah dan bahkan tidak sebanding dengan Mansion milik keluarga Mateo. Pintu besar yang menjadi penghalang bak negeri dongeng, melangkah dengan penuh keyakinan di saat John menyuruhnya untuk masuk seorang saja dalam ruangan itu. 

Alex memperhatikan pintu besar berukiran emas, melangkah dengan perlahan dan melihat dari kejauhan seorang pria tua berambut emas dan juga mengenakan kacamata. "Siapa dia?" lirihnya pelan seraya memperhatikan penampilan pria tua juga mengenakan pakaian berwarna hitam. "Apa disini ada kematian? Mengapa semua orang memakai baju hitam?" pikirnya. 

"Akhirnya kamu datang, mendekatlah!" 

"Hem." Alex mendekat dan berdiri di hadapan pria tua yang terlihat masih energik di umurnya yang sudah tidak muda lagi. "Apa kita saling mengenal?" 

David Anderson, dia menatap seorang pemuda yang sangat mirip dengan putra yang sudah lama meninggal. Kebahagiaan terpancar di wajah keriputnya, sudah bertahun-tahun lamanya dia hidup sendiri tanpa keluarga. 

"Jangan mendekat!" Alex memundurkan langkah kakinya, dia tak ingin pria tua itu menyentuh wajahnya dan itu sangatlah risih baginya. 

"Maaf, siapa namamu?" 

"Alex, tapi mengapa anda meminta saya ke sini? Apa kita saling mengenal?" dia mengerutkan kening akibat rasa penasaran yang menjalar di seluruh tubuh, tidak bisa dipungkiri bagaimana reaksi pria tua itu menatapnya. 

"David Anderson, kau pasti mengetahui namaku lewat asistenku."

"Hem, tapi mengapa?"

"Karena liontin yang kamu pakai. Kamu pewaris keluargaku yang masih hidup, dan liontin itu adalah buktinya. Apa kamu menemukan surat rahasia yang berisi kode? Aku harap Antoni tidak menemukannya." 

"Ada bersamaku, tapi tidak akan aku berikan sebelum anda menjelaskan segalanya." Keukeuh Alex yang butuh kepastian dan juga identitas dirinya. 

"Aku adalah kakek mu, David Anderson." 

"Ya ya ya, aku tahu bagian itu. Ceritakan yang lainnya!" sela Alex yang malas. 

"Ayah mu bernama Arden dan ibumu bernama Gina, kamu di culik saat masih berusia satu hari. Beruntung aku menyelipkan liontin dan juga kode rahasia itu di dalam bedongan mu, itu bisa menjadi akses untuk pertemuan ini. Antoni memang sangat bodoh, tidak teliti terlebih dulu tapi itu baik buat kita." Jelas David yang tersenyum bahagia. 

Alex tetap tidak bisa percaya dengan perkataan David, bisa saja pria tua itu salah satu musuh Mateo dan menganggapnya bagian dari keluarga itu. "Tapi maaf, itu tidak bisa membuktikan kalau anda adalah kakek ku!" putusnya yang hendak pergi. 

"Tunggu dulu!" 

"Ada apa lagi? Sudahlah, dan jangan menggangguku." Sahut Alex yang malas meladeni pria tua itu. 

"Aku punya bukti lain." David tentunya tidak akan melepaskan pewaris dari keluarga Anderson, dimana dia sudah tak sanggup mengelola semua bisnis sendirian dan waktunya pensiun. 

"Oh ya, bukti apa yang bisa anda berikan?" Alex seakan menantang David, keraguan di hati masih saja menghantuinya. 

David berjalan mendekati pemuda yang masih meragukan hubungan dan juga identitas mereka, tapi dia akan berusaha keras untuk meyakinkan Alex yang tidak serta merta mempercayainya. Namun dia sangat yakin, sikap dan wajah pemuda itu persis seperti anaknya yang telah tiada.

"Kedua orang tuamu saling mencintai satu sama lainnya, mereka menikah dan mempunyai kehidupan yang sempurna. Kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Anderson membuat beberapa orang ingin mengambil alih, dan kehidupan bahagia itu dirusak oleh salah satu musuh yang bernama Antoni Mateo. 

Kamu di culik dan tak lama aku kehilangan menantuku Gina dan putraku, Arden. Hari terpuruk begitu terasa jelas saat itu, tapi kini kamu sudah kembali." Jelas David yang terus menceritakan bagian detail di masa lalu, tidak ada yang terlewatkan. 

Alex terdiam sambil mendengar dan menjadi pengamat yang baik, dia berharap pria tua itu tidak membohonginya. Tapi, dia mendengar perbincangan Antoni dan ketiga putra yang selalu menyiksanya, penjelasan sama yang dikatakan oleh David Anderson. 

"Apa pencarianku sudah selesai? Apa dia kakek ku?" Itulah yang dipikirkan oleh Alex, di tidak tahu apa itu benar atau salah. 

David langsung memeluk tubuhnya yang dekil dan juga bau, dia hanya diam tanpa membalas pelukan itu. 

"Aku bersyukur pada Tuhan kalau kau masih hidup!" 

Suara serak dari pria tua itu diprediksi tengah menangis, namun hatinya belum bisa luluh ataupun percaya. Alex memang belum bisa berkompromi dengan keadaan saat ini, kabar yang begitu mengejutkannya datang dan menghampiri sendiri tanpa harus mencarinya terlebih dulu. 

"Apa ini akhir pencarianku? Apa dia satu-satunya keluargaku yang tersisa?" batin Alex yang masih diam membisu. 

Namun, sekeras apapun Alex menolak takdir yang amat mengejutkan itu, setidaknya dia bersyukur masih bisa bersama dengan keluarganya dan walau hanya tersisa sang kakek saja. 

Alex tidak tahu, kalau dirinya memang pewaris sah dari keluarga Anderson yang kekayaannya tidak akan habis bahkan melebihi tujuh turunan. Banyak usaha yang di miliki oleh David yang belum diceritakan oada sang pewaris.

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Alex tak perlu lama mencari, bersyukur cepet ketemu tangan kanan Ayahnya dan di temukan dgn sang Kakek 👍

2025-01-12

0

🌹@tiksp💐💐

🌹@tiksp💐💐

syukur lah klo alex sudah bertemu kluarganya.. walau tinggal kakeknya saja...semoga secepatnya alex bisa menyelamatkan jessie...

2022-12-17

1

Kornelia Esyiledewara

Kornelia Esyiledewara

syukurlah

2022-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Serangan mendadak
2 Ketiga pria berhati iblis
3 Kebenaran terungkap
4 Menyusun rencana
5 Kabur
6 Mencari keberadaan Alex
7 Jessie hampir sekarat
8 Kebenaran Jessie
9 Sang pewaris
10 Don Alex
11 Usaha keras
12 Menyelamatkan Jessie
13 Terkena racun
14 Sisi lain Alex
15 Rutinitas dan kerja keras
16 Sebuah konspirasi
17 Kenangan di masa lalu
18 Sekretaris baru pilihan kakek
19 Keputusan kakek
20 Layla
21 Nasib bawahan
22 Berpura-pura sakit
23 Tindakan berani Layla
24 Rudra
25 Kejadian memalukan
26 Roy Immanuel
27 Dua pemimpin mafia
28 Kemenangan untuk Alex
29 Hiburan Layla
30 Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31 Pelampiasan kemarahan
32 Ada rasa
33 Dua tersangka
34 Rencana tersembunyi
35 Ulang tahun
36 Kekacauan
37 Menjadi pelampiasan Alex
38 Petaka obat perangsang
39 Keputusan Alex
40 Menolak
41 Dua keluarga
42 Pertunangan
43 Terasa sesak
44 Ingat rasanya
45 Cemburu
46 Kalah telak
47 Persaingan
48 Aku tidak hamil
49 Salah mengira
50 Pertemuan Jessie dan ibunya
51 Layla di culik
52 Kembali di nikmati
53 Dua pria berebutan mainan
54 Hamil kembar, siapa ayahnya?
55 Kebersamaan Alex dan Layla
56 Tetap percaya
57 Sinyal cinta baby twins
58 Perlengkapan bayi
59 Jebakan musuh
60 Baik dan buruk
61 Baby F (Flo dan Fio)
62 Plin-plan
63 Menuju kebahagiaan
64 Pernikahan
65 Cemburu membawa nikmat
66 Lima tahun kemudian
67 Fakta John
68 Kedatangan Clarissa
69 Ulat pengganggu
70 Sugar daddy
71 Kami sayang ayah
72 Tisu ajaib
73 Zayden
74 Perbedaan hitam putih
75 Aku Arden Anderson
76 Kabar baik dan kabar buruk
77 Puasa membuatnya gegana
78 Kekesalan Jimmy
79 Mengidam
80 Happy ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Serangan mendadak
2
Ketiga pria berhati iblis
3
Kebenaran terungkap
4
Menyusun rencana
5
Kabur
6
Mencari keberadaan Alex
7
Jessie hampir sekarat
8
Kebenaran Jessie
9
Sang pewaris
10
Don Alex
11
Usaha keras
12
Menyelamatkan Jessie
13
Terkena racun
14
Sisi lain Alex
15
Rutinitas dan kerja keras
16
Sebuah konspirasi
17
Kenangan di masa lalu
18
Sekretaris baru pilihan kakek
19
Keputusan kakek
20
Layla
21
Nasib bawahan
22
Berpura-pura sakit
23
Tindakan berani Layla
24
Rudra
25
Kejadian memalukan
26
Roy Immanuel
27
Dua pemimpin mafia
28
Kemenangan untuk Alex
29
Hiburan Layla
30
Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31
Pelampiasan kemarahan
32
Ada rasa
33
Dua tersangka
34
Rencana tersembunyi
35
Ulang tahun
36
Kekacauan
37
Menjadi pelampiasan Alex
38
Petaka obat perangsang
39
Keputusan Alex
40
Menolak
41
Dua keluarga
42
Pertunangan
43
Terasa sesak
44
Ingat rasanya
45
Cemburu
46
Kalah telak
47
Persaingan
48
Aku tidak hamil
49
Salah mengira
50
Pertemuan Jessie dan ibunya
51
Layla di culik
52
Kembali di nikmati
53
Dua pria berebutan mainan
54
Hamil kembar, siapa ayahnya?
55
Kebersamaan Alex dan Layla
56
Tetap percaya
57
Sinyal cinta baby twins
58
Perlengkapan bayi
59
Jebakan musuh
60
Baik dan buruk
61
Baby F (Flo dan Fio)
62
Plin-plan
63
Menuju kebahagiaan
64
Pernikahan
65
Cemburu membawa nikmat
66
Lima tahun kemudian
67
Fakta John
68
Kedatangan Clarissa
69
Ulat pengganggu
70
Sugar daddy
71
Kami sayang ayah
72
Tisu ajaib
73
Zayden
74
Perbedaan hitam putih
75
Aku Arden Anderson
76
Kabar baik dan kabar buruk
77
Puasa membuatnya gegana
78
Kekesalan Jimmy
79
Mengidam
80
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!