Ketiga pria itu sangat marah mendengar kabar dan tidak ditemukannya dimana Alex berada, mereka segera melihat rekaman CCTV dan memantau apa yang sebenarnya terjadi. Kecurigaan kepada Jessie memang tak bisa menjadi patokan kecuali adanya bukti kalau gadis itu memang bersalah.
Lerry sedikit merasa sedikit simpati kepada Jessie, bukan berarti dia akan membela gadis malang itu.
"Kenapa aku merasa kau melindungi Jessie?" tanya Mike yang seakan menyindir kakak kedua.
Seketika itu pula Lerry langsung mengalihkan perhatian ke asal suara dengan perasaan yang sedikit kesal. "Apa maksudmu mengatakan itu?" tekannya yang merasa tak suka.
"Aku bisa melihat bagaimana kau perhatian kepada Jessie dan membawa kami pergi setelah menengahi perdebatan itu. Alex tidak mungkin kabur sendiri saja, pasti ada orang yang membantunya untuk keluar dari Mansion ini. Siapa lagi kalau bukan gadis itu?"
"Aku menengahi perdebatan itu karena merasa sia-sia saja, lagipula dia tidak akan mengatakan yang sebenarnya. Itulah sebabnya hanya membuang waktu dan lebih baik menarik kalian pergi dengan mencari kebenarannya." Jelas Lerry.
"Ck, aku sangat yakin kalau itu hanya akal-akalan mu saja."
Lerry meletakkan kedua tangannya dengan sangat erat, mendekati adik ketiga dengan mencengkram kerah leher pria itu dengan erat. "Jangan mencoba untuk menyudutkanku, atau aku akan melupakan persaudaraan ini dan menghajarmu agar kau bisa mengerti."
"Kalian itu bersaudara, mengapa bertengkar seperti anak kecil? Fokuslah ke layar monitor dan lihat kebenaran, apakah Alex kabur sendiri atau ada orang lain yang membantu!" tegas Lucas sebagai kakak pertama.
Mendengar perkataan Lucas membuat Lerry dan Mike terdiam, mereka kembali ke tujuan awal yaitu mencari jejak Alex yang meninggalkan Mansion dan juga orang yang membantu adik keempat kabur. Mereka sudah mengunci Jessie sebagai tersangka pertama, dan benar saja saat melihat rekaman CCTV di halaman belakang yang dipenuhi semak dan hutan yang jarang dipantau dalam pengawasan.
Lucas menautkan kedua alisnya, merasa heran dengan halaman belakang yang selama ini tidak diketahui adanya jalan rahasia. "Eh, apakah halaman belakang ada jalan?"
"Tidak, aku dengar itu jalan buntu."
"Lalu, mengapa Alex melewati hutan? Jika itu jalan buntu, dia pasti kembali lagi ke Mansion. Tapi ini tidak, sampai sekarang kita baru tahu kalau dia melarikan diri dari sini." Ucap Lucas yang mulai berpikir, selama ini dia tidak tahu kalau ada jalan rahasia di sana.
"Sebaiknya kita melibatkan deddy dalam hal ini." Sahut Mike.
"Apa kau gila? Kalau Daddy sampai tahu Alex kabur dari Mansion, maka kita bertiga akan terkena imbasnya." Celetuk Lerry yang tersenyum miris dengan ide adiknya.
"Lalu? Apa kau punya pilihan? Selama ini kita tidak mengenal seluk beluk dari Mansion, tentu saja deddy lebih mengetahui hal ini."
"Apa yang dikatakan Mike benar, kita akan bertanya mengenai misteri yang ada di Mansion dan juga beberapa jalan rahasia yang tidak kita ketahui."
"Terserah kau saja! Tapi sebelum itu temukan dulu siapa pelakunya."
"Pasti."
Ketiga pria tampan yang hanya berjarak usia dua tahun itu tengah fokus menatap layar monitor, melihat CCTV di halaman belakang. Betapa terkejutnya mereka, kaburnya Alex ternyata dibantu oleh Jessie, jadi dugaan yang mereka adalah benar.
"Wah Lerry, gadis yang kau bela tadi ternyata memang dia lah pelakunya." Ejek Mike yang tersenyum kemenangan, sedangkan pria yang diejek hanya terdiam membisu. "Ayolah, katakan sesuatu dan jangan diam saja!"
"Ck, bisakah kau diam? Untuk saat ini kita harus bersatu bukan saling mengejek. Dasar anak-anak!" sela Lucas menengahinya.
Setelah mengetahui kebenarannya, ketiga pria tampan itu segera pergi menemui sang ayah yang berada di ruangan khusus, di mana tidak boleh ada yang mengganggu. Beberapa pengawal yang menjaga pintu ruangan itu menghalangi langkah mereka.
"Maaf Tuan muda, kalian dilarang masuk ke dalam!"
"Apa kau ingin aku memenggal kepalamu?" ancam Lucas tak main-main. "Katakan pada deddy kalau kami ingin membicarakan hal penting!"
Setelah menunggu cukup lama di luar ruangan, ketika pria itu masih sabar menunggu. Mereka jalan masuk ke dalam ruangan setelah mendapatkan izin, melihat sesosok pria paruh baya yang masih terlihat gagah tengah membelakangi mereka.
"Hal penting apa yang ingin kalian bicarakan?"
Ketiga pria tampan itu saling melirik satu sama lain, apalagi saat mendengar suara barrington yang membuat bulu kuduk merinding.
"Maafkan kami sebelumnya, Ded. Alex berhasil kabur berkat bantuan dari Jessie." Ungkap Lucas sebagai perwakilan, sontak menarik perhatian Antoni yang langsung menoleh.
"Kabur?"
"Benar, dia lolos melewati halaman belakang." Sahut Lerry.
"Cepat cari Alex di semua sudut kota ataupun desa, Jangan biarkan masalah ini terlalu lama dan seret Jessie untuk datang menghampiriku!" titah Antoni yang mutlak.
"Baik Dad." Mike dengan senang hati menyeret Jesi untuk menghadap ayahnya. Lerry yang awalnya merasa simpati pada adik kelima membuatnya kehilangan rasa simpati dan menghukum gadis yang tak tahu aturan.
Beberapa saat kemudian, Mike datang menyeret gadis malang itu. Lerry sangat marah dan menyeret tubuh lemah gadis itu untuk berlutut pada ayah mereka. "Kalau gadis yang tidak pantas dikasihani, memohonlah agar daddy memberi maaf!" tekannya seraya menyentak tangan gadis itu cukup keras.
Antoni menatap dingin ke arah Jessie yang sudah sangat lemah, tidak ada rasa simpati ataupun kasih sayang sebagai seorang ayah kepada putrinya. Bahkan pria paruh baya itu juga tidak terpengaruh dengan air mata yang mengalir, dia mencengkram dagu Jessie dengan erat dan melayangkan tamparan yang cukup keras hingga menggema di dalam ruangan.
"Berani sekali kau berkhianat!" sekali lagi Antoni melayangkan tamparan di sisi wajah sebelahnya, seakan dirinya tuli dan tidak mendengar tangisan dan juga rasa kesakitan yang dialami oleh Jessi.
Jessie hanya bungkam dan tidak ingin mengatakan alasan di balik kepergian Alex, hal itu semakin membuat Antoni sangat geram dan juga marah. "Siksa gadis ini sampai dia mengaku!" titahnya ya sudah memberikan perintah mutlak.
Ketiga pria tampan yang tidak mempunyai hati mendekati Jessie dan menyiksanya dengan sedemikian rupa, mereka tidak pandang bulu, sekali perintah harus tetap dijalankan dengan sebaik-baiknya.
"Katakan alasan Alex kabur dari Mansion, atau ini akan mempersulit dirimu sendiri!" ancam Lucas yang begitu ringan tangan sehingga wajah gadis lugu dan terlihat polos lebam meninggalkan bekas menyerah.
"Aku tidak akan mengatakan alasannya, pecahkan saja masalah itu. Bukankah selama ini kalian begitu bangga dengan kedudukan?"
"Kau begitu keras kepala." Ucap salah satu dari dia tampan itu yang membuat Jessie hampir sekarat, mengeroyok gadis kecil dan lugu secara membabi buta hanya karena perintah dari sang ayah yang harus dipatuhi.
Antoni sangat marah, tapi dia puas melihat begitu banyak bekas di tubuh putrinya yang hampir mati, dihajar oleh ketika putra yang menuruti perintah seperti seekor anjing yang setia pada majikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Ayah edan otaknya udah bobrok rusak krn harta dan kedudukan
2025-01-12
0
💥💚 Sany ❤💕
Bener2 gila. Ayah n 3 anak yg kejam. Ato jangan2 Jessi bukan anak kandungnya
2023-04-18
0
🍒⃞⃟🦅Pisces
Ais knp bgtui kjam
2022-12-17
1