Don Alex

David tersenyum saat kebenaran sudah terungkap dengan sangat jelas, dia kembali memeluk cucu satu-satunya sekaligus sang pewaris kekayaan Anderson. 

"Selamat datang di Mansion Anderson, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersama ku." Sambut David dengan suka cita. 

Alex mulai menerima takdirnya yang tak di sangka-sangka, membalas pelukan pria tua itu dalam momen haru mereka. 

"Saya sangat senang jika sang pewaris telah ditemukan, apakah Tuan masih menyimpan kode rahasia itu?" celetuk John yang merusak suasana, dia tahu hal itu tidaklah baik tapi harus menjalankan tugasnya dengan benar dan juga cepat. 

Alex dan David melepaskan pelukan dan menatap John dengan pandangan tidak suka. 

"Ck, aku baru saja bertemu dengan kakekku. Tapi kau malah merusak momen harunya," cibir Alex. 

"Maaf Tuan, tapi saya harus melakukan ini dengan cepat."

"Apa yang membuatmu terburu-buru dalam bertindak?" 

"Kekayaan dari keluarga Anderson menjadi sasaran empuk dari musuh yang ingin merebutnya, itu sebabnya saya mau meminta kode rahasia yang pernah diselipkan oleh Tuan besar." 

"Astaga…aku tidak mengira kalau Kakek hidup dengan pria menyebalkan ini." Alex menatap David sekilas, merasa kasihan. 

David tertawa, watak dari Alex memang seperti anaknya, menepuk bahu pemuda itu seraya memberikan pengertian. "Kau tidak perlu menyedihkan nasib, dia orang kepercayaanku." 

"Hem, terserah Kakek saja." Alex menyerahkan kode rahasia itu yang langsung diambil oleh John, sedikit kesal dengan pria paruh baya yang seakan menjadi penguasa dan melupakan bersikap sopan padanya.

"Ikuti dia!" titah David membuat Alex menganggukkan kepala. 

"Baiklah." Alex mengikuti kemana kaki Jhon melangkah, tidak bisa mempercayai orang lain dalam waktu cepat dan selalu bersikap waspada. "Kemana kau akan membawaku?" 

"Ke suatu ruang rahasia." 

"Apa masih sangat jauh? Aku sangat lapar dan butuh makan." 

"Saya tidak meminta Tuan untuk ikut bersama," sahut Jhon tanpa menoleh. 

"Ck, kalau bukan karena kakek, aku tidak akan mengikutimu." 

John hanya tersenyum tipis sembari membuka pintu besar berwarna emas, dimana tidak ada seorangpun yang berani masuk ke dalam tanpa seizinnya. Alex menatap pria paruh baya itu dengan jengkel, namun rasa penasaran yang begitu besar mengalahkan segalanya. 

Alex tertegun melihat ruang rahasia yang dilengkapi dengan alat-alat canggih, bahkan masuk ke dalam membutuhkan sensorik retina milik pria paruh baya itu. Banyak perlengkapan senjata dengan harga jutaan dollar, komputer dengan layar besar dan banyaknya chip penting yang tidak diketahui. 

David mengambil sidik jari Alex dan membuka sesuatu setelah memasukkan kode akses yang tertulis di dalam kertas, membuka pintu lainnya yang memperlihatkan senjata langka yang hanya dimiliki beberapa orang saja di dunia. Lagi dan lagi dia tertegun dengan pemandangan indah itu, api dendam yang tersimpan kembali menggebu-gebu. Dia menyentuh beberapa pistol dan juga senapan dengan kualitas terbaik, bahkan kecepatan peluru nya mengalahkan kecepatan angin. 

"Ini semua adalah milikmu, kau bisa mempergunakan ini untuk membalaskan dendam." Celetuk Jhon. 

"Semua senjata api dan juga senjata tajam sangatlah langka, dan aku tahu itu. Tapi mengapa menyerahkan ini padaku? Aku hanya pria biasa yang selalu bekerja di peternakan." 

"Untuk itulah kau di bawa kemari, saya sendirilah yang akan menjadi guru pelatih. Di lihat dari fisikmu yang lemah dan butuh cambukan untuk menjadikanmu terkuat, kau tidak akan tahu seberapa bahayanya keluarga Mateo." 

"Eh, di depan Kakek kau memanggilku Tuan. Mengapa sekarang malah memanggilku seperti bawahanmu," cetus Alex yang tak suka dengan John yang dianggap bermuka tebal. 

"Karena aku lebih tua darimu!" 

"Lucu sekali. Dimana letak bahayanya keluarga Mateo? Mereka hanya tahu uang dan juga menyiksa orang lain." 

"Apa Antoni Mateo memberimu makanan rumput setiap hari? Sehingga kau sendiri tidak mengetahui watak dan pekerjaan mereka yang sebenarnya." Cibir John membuat hati Alex memanas. 

"Tutup mulutmu! Jika aku ingin, kau sudah aku hajar." Geram Alex yang mengepalkan kedua tangannya. 

"Jauhkan kepalan kosong ini!" John menjauhkan tangan yang hendak memukul wajahnya, tersenyum karena apa yang diinginkan terwujud. "Bagus, setidaknya kau punya lima persen kualitas. Masih tersisa sembilan puluh lima persen dan kau bisa menyandang gelar untuk menggantikan Tuan besar." 

Alex mengerutkan dahi, tidak tahu apa yang di bicara oleh pria paruh baya itu. 

"Kau akan tahu setelah mengikutiku."

Keduanya keluar dari ruangan, John ingin memberikan dasar untuk pemuda dengan semangat api pembalasan dendam, tentu saja dengan membawanya ke tempat rahasia yang menjadi identitas keluarga Anderson. 

Alex kembali tertegun dan juga bibirnya terdiam saat melihat bangunan mewah di hadapan mata, melirik John seakan ingin bertanya. 

"Ini markas, turunlah!" John membuka pintu mobil dan keluar dari mobil.

Alex sangat penasaran dan segera turun dari mobil, melihat banyaknya pria berbadan kekar mengenakan pakaian serba hitam berbaris menyambut kedatangan mereka dan juga memberikan penghormatan tinggi. 

"Ini markas apa?" 

Jhon menghentikan langkah kakinya dan menoleh sekilas. "Markas Mafia Black Mamba."

"Ma-mafia?" 

"Jangan takut, mereka tidak akan menyakitimu." 

Alex menelan saliva dengan susah payah, saat mendengar nama mafia yang terkenal akan kekejaman dan ditakuti oleh kelompok mafia lainnya. 

John berdiri diatas podium ditemani oleh Alex, menatap semua orang yang berbondong-bondong berkumpul dalam satu ruangan yang sangat besar. 

"Saya kesini ini mengumumkan, pewaris dari keluarga Anderson telah ditemukan. Semua tahta yang selama ini saya jalankan, akan dialihkan kepada Alex sang pewaris." Ucap John yang lantang di hadapan semua orang. 

"Selamat datang Don Alex." Semua orang menunduk dengan hormat, menyambut pewaris baru. 

Alex terharu dan tersenyum sambil melirik John, mendapatkan identitas yang selama itu tidak dia duga sebelumnya. 

Setelah itu, John membawa Alex menuju ruangan. "Ini ruangan mu."

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Tentu saja menyerang keluarga Mateo untuk membalaskan dendam." 

"Aku sangat yakin, bukan itu alasannya." Ucap Alex dengan tatapan curiga. 

"Aku terkesan dengan kepintaranmu. Asal kau tahu, kalau keluarga Mateo itu adalah musuh yang juga mafia. Kau harus dibentuk agar bisa menjadi yang terkuat, mereka bukan orang sembarangan yang dengan mudah menghancurkan dengan kekuasaan." Jelas John. 

"Lalu, apa yang harus aku lakukan?" 

"Kau sudah mendapatkan gelar Don, pemimpin dari Mafia Black Mamba. Saya akan menjadi pelatih mu, dan bekerja keraslah untuk menjadi terkuat."  

Sontak Alex mengingat bagaimana perlakuan ketiga anak laki-laki keturunan Mateo yang selalu menyiksanya juga Jessie, api pembalasan menjadi berapi-api dengan tekad juga kesungguhannya. 

"Baiklah, aku menerimamu sebagai pelatih, ajarkan aku segalanya untuk menjadi malaikat maut kepada musuh. Aku pastikan untuk menghancurkan mereka semua dan membebaskan adikku." Ucap Alex yang bersungguh-sungguh, terlihat dari tangan yang terkepal dan harang yang mengeras.

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅Pisces

🍒⃞⃟🦅Pisces

tlonglah jesi

2022-12-17

1

Wirda Lubis

Wirda Lubis

bagus Lex selamat kan jessi

2022-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 Serangan mendadak
2 Ketiga pria berhati iblis
3 Kebenaran terungkap
4 Menyusun rencana
5 Kabur
6 Mencari keberadaan Alex
7 Jessie hampir sekarat
8 Kebenaran Jessie
9 Sang pewaris
10 Don Alex
11 Usaha keras
12 Menyelamatkan Jessie
13 Terkena racun
14 Sisi lain Alex
15 Rutinitas dan kerja keras
16 Sebuah konspirasi
17 Kenangan di masa lalu
18 Sekretaris baru pilihan kakek
19 Keputusan kakek
20 Layla
21 Nasib bawahan
22 Berpura-pura sakit
23 Tindakan berani Layla
24 Rudra
25 Kejadian memalukan
26 Roy Immanuel
27 Dua pemimpin mafia
28 Kemenangan untuk Alex
29 Hiburan Layla
30 Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31 Pelampiasan kemarahan
32 Ada rasa
33 Dua tersangka
34 Rencana tersembunyi
35 Ulang tahun
36 Kekacauan
37 Menjadi pelampiasan Alex
38 Petaka obat perangsang
39 Keputusan Alex
40 Menolak
41 Dua keluarga
42 Pertunangan
43 Terasa sesak
44 Ingat rasanya
45 Cemburu
46 Kalah telak
47 Persaingan
48 Aku tidak hamil
49 Salah mengira
50 Pertemuan Jessie dan ibunya
51 Layla di culik
52 Kembali di nikmati
53 Dua pria berebutan mainan
54 Hamil kembar, siapa ayahnya?
55 Kebersamaan Alex dan Layla
56 Tetap percaya
57 Sinyal cinta baby twins
58 Perlengkapan bayi
59 Jebakan musuh
60 Baik dan buruk
61 Baby F (Flo dan Fio)
62 Plin-plan
63 Menuju kebahagiaan
64 Pernikahan
65 Cemburu membawa nikmat
66 Lima tahun kemudian
67 Fakta John
68 Kedatangan Clarissa
69 Ulat pengganggu
70 Sugar daddy
71 Kami sayang ayah
72 Tisu ajaib
73 Zayden
74 Perbedaan hitam putih
75 Aku Arden Anderson
76 Kabar baik dan kabar buruk
77 Puasa membuatnya gegana
78 Kekesalan Jimmy
79 Mengidam
80 Happy ending
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Serangan mendadak
2
Ketiga pria berhati iblis
3
Kebenaran terungkap
4
Menyusun rencana
5
Kabur
6
Mencari keberadaan Alex
7
Jessie hampir sekarat
8
Kebenaran Jessie
9
Sang pewaris
10
Don Alex
11
Usaha keras
12
Menyelamatkan Jessie
13
Terkena racun
14
Sisi lain Alex
15
Rutinitas dan kerja keras
16
Sebuah konspirasi
17
Kenangan di masa lalu
18
Sekretaris baru pilihan kakek
19
Keputusan kakek
20
Layla
21
Nasib bawahan
22
Berpura-pura sakit
23
Tindakan berani Layla
24
Rudra
25
Kejadian memalukan
26
Roy Immanuel
27
Dua pemimpin mafia
28
Kemenangan untuk Alex
29
Hiburan Layla
30
Tolong jauhkan aku dari Mafia!
31
Pelampiasan kemarahan
32
Ada rasa
33
Dua tersangka
34
Rencana tersembunyi
35
Ulang tahun
36
Kekacauan
37
Menjadi pelampiasan Alex
38
Petaka obat perangsang
39
Keputusan Alex
40
Menolak
41
Dua keluarga
42
Pertunangan
43
Terasa sesak
44
Ingat rasanya
45
Cemburu
46
Kalah telak
47
Persaingan
48
Aku tidak hamil
49
Salah mengira
50
Pertemuan Jessie dan ibunya
51
Layla di culik
52
Kembali di nikmati
53
Dua pria berebutan mainan
54
Hamil kembar, siapa ayahnya?
55
Kebersamaan Alex dan Layla
56
Tetap percaya
57
Sinyal cinta baby twins
58
Perlengkapan bayi
59
Jebakan musuh
60
Baik dan buruk
61
Baby F (Flo dan Fio)
62
Plin-plan
63
Menuju kebahagiaan
64
Pernikahan
65
Cemburu membawa nikmat
66
Lima tahun kemudian
67
Fakta John
68
Kedatangan Clarissa
69
Ulat pengganggu
70
Sugar daddy
71
Kami sayang ayah
72
Tisu ajaib
73
Zayden
74
Perbedaan hitam putih
75
Aku Arden Anderson
76
Kabar baik dan kabar buruk
77
Puasa membuatnya gegana
78
Kekesalan Jimmy
79
Mengidam
80
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!